BAB 10

Keesokan harinya, nisa terbangun setelah mendengar adzan subuh berkumandang, sedangkan bian masih terlelap di samping nya.

Nisa tak menyangka ini hari pertama dia menjadi seorang istri, ditatap nya sejenak wajah bian yang sedang tidur nampak sejuk.

"Bi bangun, sholat subuh" ucap nisa setelah menyaksikan keindahan dari wajah bian yang masih tidak membuka mata.

"Bian, ayo bangun" ucap nisa menggoyangkan tangan bian dengan pelan.

Harusnya dengan cara lebih menantang bukan cara pelan gini, malah makin nyenyak.

"Sholat subuh dulu woy! arbian!" ucap nisa memanggil bian dengan nama cukup lengkap.

"Eungh" lenguh bian mencari posisi nyaman untuk kembali larut dalam mimpi.

"Ayo ih bangun" cicit nisa menarik tangan bian agar duduk, bian dipaksa duduk dengan mata masih terpejam.

"Eumh kenapa?" tanya bian dengan suara serak khas orang bangun tidur, ditambah rambut acak-acakan dan mata yang sayu membuat nisa tak tega.

"Gw mau ke wc" jawab nisa dengan jujur, dia sudah tak tahan ingin buang air kecil, kebiasaan dia tiap bangun tidur.

"Di belakang" ucap bian, setelah mengucapkan itu dia menjatuhkan tubuh nya ke kasur lagi dan kembali mencari posisi.

Nisa pun segera keluar dari kamar dan melangkah cukup cepat ke belakang, belum sampai belakang nisa kembali lagi kedalam kamar.

"Biannnnn" seru nisa menarik celana pendek yang bian pakai, dengan wajah takut dan seperti menahan sesuatu dia membangunkan bian lagi.

"Hm?" tanya bian berdehem.

"Temenin" jawab nisa dengan suara bergetar.

bian langsung membuka mata dan bangun dari tidur nya menatap nisa yang nampak takut.

"Gelap" cetus nisa membuat bian tertawa kecil dengan suara serak nya.

"Lo suka tidur tanpa lampu, tapi takut sama kegelapan, gimana si" bian tertawa sambil geleng-geleng kepala heran.

"Ih temenin dulu lah, ketawa nya di tunda dulu ayo" nisa tak menunggu jawaban bian, dia langsung menarik tangan bian karena sudah tak tahan lagi.

Bian menunggu di depan pintu wc yang sedang digunakan nisa, bagaimana bian tau nisa suka tidur tanpa lampu? karna papah rian sempat memberitahukan nya sebelum berangkat kembali ke kota.

"Ah lega" ucap nisa sembari keluar dari wc dengan muka lega, tak ada lagi sesuatu yang dia tahan.

"Payah" cibir bian sembari berjalan berniat kembali ke kamar.

"Tunggu bi" seru nisa segera menyusul bian kembali ke kamar.

"Lo tau darimana gw suka tidur tanpa lampu?" tanya nisa setelah sampai dikamar dan menutup pintu, hanya menutup tidak mengunci.

"Apa yang gak gw tau tentang lo? gw suami lo gw tau segala hal" jawab bian setengah berbohong, dia baru tau sifat nisa sedikit.

"Kalo lo tau segala hal, lo pasti tau warna kesukaan gw apa?" tanya nisa seakan memberi pertanyaan yang membuat bian tegang.

Bian dengan kaku berdehem menghilangkan ketegangan dalam diri nya, ini bukan ujian sekolah, ini hanya sebatas pertanyaan warna kesukaan tapi sangat sulit bagi bian.

Kalo gw ngasal takut salah, tapi gw liat beberapa kali ni anak sering banget pake warna-warna yang gelap sama warna ungu.

"Woy malah bengong" ucap nisa sembari menjentikkan jari tangan nya di depan wajah bian.

"Eee hitam sama ungu?" tebak bian dengan kaku.

Nisa terdiam sejenak, gila dia tau padahal warna itu jarang gw pake di pakaian atau apapun.

"Tau darimana lo?" tanya nisa bersedikap dada menantang bian.

Nebak doang si emang bener ya.

"Kan udah gw bilang, gw tau segala hal tentang lo. udah ngapain lo nanya hal begituan si gak berfaedah" jawab bian diakhiri cibiran untuk mengalihkan pembicaraan.

"Heleh"

...____...

...wait aku nemenin ayang bobo dulu, ntar siang up lagi kalo ingat yaaa😗...

...Jempol nya mana kak? komen dong apa aja kek😃☝️...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!