BAB 5

"Papah gw mau ngomong sama lo" ucap nisa sembari memberikan ponsel nya pada bian yang nampak bingung tapi tetap menerima ponsel itu.

"Halo om"

Nisa membiarkan papah rian berbicara dengan bian berdua, dia melangkah dengan pelan menuju tengah-tengah kebun teh.

Sesekali nisa menoleh ke arah bian, begitu juga bian yang menatap nisa dengan tatapan tak bisa di jelaskan.

"Nis, lo lebih milih nikah sama pilihan mamah yang bukan tipe lo, atau nikah sama pilihan papah yang dadakan ini" gumam nisa dengan ragu.

"Gw gak mau nikah sama anak idiot pilihan mamah, tapi gw juga gak mau nikah dadakan begini, gw belum siap jadi istri" lanjut nisa sembari memetik daun teh.

Nisa beralih memetik tumbuhan lain tanpa dia tau apa itu apa yang dia petik, hingga tak sadar telunjuk nya terkena duri dari tumbuhan itu.

"Aww" ringis nisa sadar dari lamunan nya, dan menatap telunjuk kanan nya yang mengeluarkan darah segar.

"Shh sakit banget njir" lirih nisa mengibas-ngibas telunjuk nya membuat darah segar itu menetes ke tanah.

"Makanya kalo metik sesuatu itu di liat dulu" cetus seseorang yang ternyata bian datang langsung menarik tangan nisa dan melihat jari telunjuk nya yang berdarah, nisa hanya diam karna menahan sakit.

"Sorry" ucap bian sebelum meniup telunjuk kanan nisa dengan melirik wajah nisa tipis.

"Eh?" cicit nisa kaget telunjuk nya yang berdarah di hisap oleh bian dengan mulut nya, kemudian darah itu dia buang ke tanah.

"Perih ya?" tanya bian mengira nisa meringis kesakitan, nisa masih diam mencerna semua yang baru saja terjadi.

Bian menatap telunjuk kanan nisa yang sudah tak mengeluarkan darah lagi pun melepaskan genggaman tangan nya.

"Itu tumbuhan liar, maka berduri" jelas bian melirik tumbuhan yang ada di tangan kiri nisa.

Nisa ikut melirik tumbuhan liar itu, hingga ada sesuatu yang mengganjal di sekitar tumbuhan liar itu.

"Ulat bangs*t" umpat nisa langsung membuang tumbuhan liar itu dan mengibas-ngibas tangan nya, takut ada ulat di tangan nya.

Bian yang melihat itu tersenyum kecil sekilas, "selain berduri, tumbuhan itu juga ada ulat nya" tambah bian mendapat tatapan tajam dari nisa.

"Telat lo bilang nya" nisa menjawab dengan ketus dan sibuk mengepak tangan nya sendiri, dia paling geli bila berurusan dengan ulat dan sejenisnya.

Bian tersenyum kecil lagi melihat nisa wajah nisa saat kesal campur geli itu, sungguh menggemaskan.

Kemudian bian teringat ucapan papah rian saat di telfon tadi.

"Kamu memang baru bertemu dengan nisa, tapi apa kamu tak pernah mendengar kata pepatah tak kenal maka tak sayang, coba lah untuk sementara waktu bila rasa itu belum tumbuh apa boleh buat"

"Berusaha mulai dari sekarang juga gak apa-apa" gumam bian samar-samar di dengar oleh nisa.

"Hah? kenapa?" tanya nisa membuat bian terhenyak dari lamunan.

"Gak apa-apa" jawab bian singkat dan melangkah pergi dari kebun teh membuat nisa mengikuti nya.

"Eh itu tadi gimana sama papah gw?" tanya nisa mengejar bian yang sudah lebih dulu keluar dari area kebun teh.

"Gimana apanya?" tanya bian balik.

"Papah gw ngomong apa tadi?" tanya nisa lagi dengan penasaran walau dia sudah tau apa yang papah rian bicarakan.

"Ya seperti itu" jawab bian dengan singkat.

"Cuek amat, semoga lo istri punya stok sabar yang banyak" gumam nisa di belakang bian.

Bian yang mendengar gumaman nisa hanya tersenyum kecil.

...____...

huh lagi-lagi aku gak dapat feel yang bagus😞

Terpopuler

Comments

Mama lilik Lilik

Mama lilik Lilik

bahasanya agak kadar si Nisa nya,🙏

2023-04-11

0

Ami batam

Ami batam

sapa tahu bian inilh jodoh mu nisa 🤭

2022-07-04

0

Cinta~nya mbim👀

Cinta~nya mbim👀

Nisa mungkin lo yang jadi istrinya😂

2022-05-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!