BAB 19

"Gw ke acara bentar, nanti gw telpon ya" ucap bian setelah menyelesaikan sholat dzuhur nya dimasjid.

Nisa mengangguk sembari memainkan ponsel nya sejenak karna sejak tadi pagi dia sempat memegang ponsel nya.

"Nduk" panggil nenek irma tiba-tiba dari luar kamar, bian belum keluar tapi dia memberi celah agar nenek irma bisa masuk.

"Iya nek?" sahut nisa menaruh ponsel nya di meja belajar dan mendongak menatap nenek irma.

"Nenek ada baju buat kamu pake nanti di acara, kayak nya cocok buat badan kamu" ucap nenek irma mendapat lirikan penasaran dari bian.

"Boleh tuh nek" sahut nisa mengiyakan saja.

"Sini nenek tunjukkan baju nya" ajak nenek irma mengajak nisa ke kamar nya, diikuti bian yang penasaran.

Gaun yang tidak terlalu panjang, tapi pas di tubuh nisa itu terlihat menarik dimata nisa, dia pun menerima dengan antusias.

"Ini baju bunda nya bian," cetus nenek irma melirik bian yang hanya diam dengan tatapan fokus pada baju itu.

Nisa juga ikut melirik ke arah bian, badan bunda disa ternyata gak jauh beda dari gw.

"Ian" panggil nenek irma melihat mata bian yang mulai berkaca-kaca.

Bian segera sadar dari lamunan nya, dan langsung pamit ke acara dengan singkat dan tak menatap lawan bicara.

"Ian duluan".

..._____...

Nisa beserta kakek dan nenek sudah berada di acara itu, mereka sempat bertemu bian sebentar yang tidak menyadari kedatangan mereka karna sibuk menata motor para tamu.

Sekitar setengah jam kakek nenek berada di acara, kemudian berniat pulang begitu juga nisa yang terus menemani mereka.

"Saha anjeunna?" tanya beberapa orang kepada kakek rehan dan nenek irma yang hanya dibalas dengan senyuman.

Yang membuat semua nya penasaran, gadis cantik yang menjadi bahan ghibahan para ibu-ibu saat berada di acara.

Ketiga nya keluar dari acara, dan nisa nampak melihat bian sedang berbicara dengan seorang gadis ber-rambut panjang sebatas pinggang.

"Itu si nia bukan ya?" tebak nenek irma menunjuk gadis yang dilihat oleh nisa sedang mengobrol dengan bian.

"Emang nia itu mah" balas kakek rehan membenarkan tebakan nenek irma, nisa hanya diam di belakang.

"Samperin sakedap" ucap nenek irma diangguki oleh kakek rehan, sedangkan nisa hanya mengekori saja.

"Eh ada nia" cetus nenek irma menghentikan obrolan bian dan nia yang entah membicarakan apa.

"Eh nenek sama kakek, kirain nia nenek sama kakek gak ikut ke acara, tau nya ikut" sahut nisa menyalimi kakek rehan dan nenek irma bergantian.

"Ikut lah, sesekali aja udah lama gak ke acara yang dangdut-dangdut gini haha" ucap kakek rehan diakhiri tawa nya sendiri.

"Kakek kan udah sering denger lagu dangdut, emang kurang puas?" tanya nia sesekali melirik nisa yang hanya diam di belakang.

"Selagi kakek masih di dunia ya kakek lakuin, ntar kalo dah di panggil sama yang di atas yang di denger bukan lagi dangdut lagi" jawab kakek ngawur.

"Ngomong nya ih kakek mah. eh itu, cewek di belakang nenek sama kakek siapa?" tanya nia melirik penuh tanda tanya pada gadis berhijab itu.

"Ohh ini, nama nya nisa hampir mirip sama kamu namanya ya nia" jawab nenek irma memberi ruang agar nisa lebih terlihat.

Nia menatap nisa dari atas hingga ke bawah, lalu menatap bian yang sejak kedatangan nenek kakek dan nisa menjadi diam.

Bian terdiam sembari menatap tubuh nisa yang menggunakan gaun milik bunda-nya, bukan melarang memakai nya hanya saja baju itu membuat nya mengingatkan kembali pada bunda-nya.

Ditambah tubuh nisa sangat persis seperti bunda disa, membuat bian hampir mengeluarkan air mata.

"Ian" panggil nia untuk kesekian kali nya.

Bian yang melamun pun tersadar dan menatap cengo kearah nia yang geleng-geleng kepala.

"Mau langsung pulang? biar bian temani" tanya bian kepada nenek dan kakek nya.

"Kerjaan kamu gimana?" tanya nenek irma balik.

"Aman, tamu nya lagi sibuk makan" jawab bian dengan santai menuntun nenek irma berjalan.

"Kamu kira nenek sudah tidak bisa berjalan sampai harus di tuntun begini hah?!" oceh nenek irma paling tak suka dituntun seperti yang bian lakukan.

Nia juga ikut di belakang bersampingan dengan nisa yang tidak ada bicara, sama sekali.

"Lo siapa nya bian?" tanya nia dengan pelan namun dapat di dengar oleh bian yang berada di tengah-tengah dihimpit nenek kakek.

"Temen" jawab nisa dengan cepat dan pelan, dia menjawab sembari menunduk menyembunyikan raut wajah nya.

"Ohh"

...____...

...moga nia gak jadi pengganggu yee😍...

...Kuyy jejak nya mana kak😃😃...

Terpopuler

Comments

Widianty Rahayu

Widianty Rahayu

Pasti lah ini mah jd lalat atau ulat,, eh sama sama ganggu y yg satu bikin gatal yang satu bikin g tenang pengen nimpuk

2022-06-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!