"Bagaimana kondisi Gevanya nak Ridwan?" tanya Ayah Raden khawatir akan kondisi putrinya.
Ridwan menatap Ayah Raden. "Bukan saya yang menangani Gevanya, Om, mungkin Anjani yang lebih paham."
Ayah Raden, Papa Ardan dan Arga menatap Anjani yang membuat Anjani. "Sebenarnya saya hanya memeriksa kondisi kandungan Gevanya dan sayang sekali anak dalam kandungan Gevanya sudah tidak bisa tertolong."
Deg!
"Kandungan?" tanya Ayah Raden dan Papa Ardan bersamaan. "Gevanya hamil."
Anjani dan Ridwan saling berpandangan, mereka bingung harus menjelaskan semuanya dari mana dulu karena tidak enak dengan privasi Gevanya.
"Biar Arga jelasin Yah, Pa," Suara Arga membuat Ayah Raden dan Papa Ardan menatapnya. "Ini bukan salah Gevanya, ini salah Loki, dia sudah menghamili Gevanya dan tidak ingin bertanggung jawab, dan Gevanya sendiri sadar bahwa dirinya hamil setelah akad nikah kami."
Deg!
Ayah Raden dan Papa Ardan terdiam tidak tahu harus bicara apa sedangkan Papa Ardan sendiri sudah sangat malu dengan perlakuan Loki.
"Dia memang istri yang haram disentuh," Arga menunduk. "Tapi dia istriku, aku menyayangi nya."
Gevanya dan Ridwan kembali saling melempar tatapan, hening diantara mereka semua sampai Bianca yang menangani kondisi fisik Gevanya keluar dari ruangan Gevanya.
"Itu Bianca Om, dia yang nanganin kondisi fisik Gevanya," Suara Anjani memecah keheningan seiring Bianca berjalan ke arah mereka semua.
"Kondisi Gevanya bagaimana?" tanya Ayah Raden yang sudah was-was.
Derap langkah Bianca berhenti dihadapan mereka semua dengan tatapan penuh pertanyaan Bianca sudah paham perasaan dsn kekhawatiran mereka.
Bianca menarik napas panjang kemudian mempersiapkan diri menjelaskan semuanya, bahkan hening kembali terjadi diantara momen dramatis yang sedang terjadi. "Gevanya tidak apa-apa, hanya ada sedikit terkilir di bagian tangannya, beruntungnya dia tidak terlalu terluka parah dalam kecelakaan ini."
Semuanya bernapas lega mengucap syukur Alhamdulillah, walaupun kandungan Gevanya tidak bisa di selamatkan tetapi yang penting kondisi Gevanya sekarang.
"Ayah mau liat Gevanya dulu, Arga kamu mau ikut?" tanya Ayah Ardan yang membuat Arga menggeleng.
Papa Ardan sendiri memilih melihat kondisi Loki terlebih dahulu yang sedang frustrasi di ruangan rawat.
Bianca dan Anjani berjalan meninggalkan mereka untuk melanjutkan pekerjaannya sehingga kini hanya ada Arga di koridor dengan sahabatnya Ridwan yang belum beranjak.
"Kau bilang kau sudah sayang pada Gevanya bagaimana bisa, bukannya kau membencinya," Ridwan duduk di kursi tunggu menemani Arga yang menunduk.
"Kau tidak berhak menanyakan itu padaku," ketus Arga dingin.
"Bisakah kau sehari saja tidak dingin? Aku hanya ingin memastikannya, Gevanya itu sahabat Aurel, Dikta, Anjani dan Bianca kalau kau menyakiti Gevanya kau bisa di buat babak belur oleh keempat sahabatnya," Ridwan tertawa garing.
"Tidak lucu Wan," jawab Arga dingin. "Saya bingung dengan perasaanku, kami baru seminggu menikah, tapi sikap dan sifatnya berhasil membuat rasa benciku berubah menjadi sesuatu."
"Apa?"
"Saya malu mengakuinya," jawab Arga masih berusaha bersikap dingin.
Ridwan menepuk bahu Arga. "Kalau kau mencintainya katakan. Mungkin kau belum mencintainya, okei terlalu cepat, tapi kau menyayangi nya, tidak ada sayang kalau tidak ada cinta. Jangan sampai kau terlambat dan kehilangannya, aku masih mengingat kata Adam dulu, kesepian ada bukan karena kita sendirian tapi karena kita memang merasa sudah tidak diinginkan."
Arga mengangkat kepalanya, Ayah Raden keluar dari ruangan rawat Gevanya dan berjalan menuju ruangan rawat Loki, Arga menjalankan roda kursinya masuk ke ruangan tersebut namun Ridwan sudah berdiri dan membantu mendorongnya.
Kini Arga sudah berada didalam ruangan rawat Gevanya dia menatap Gevanya yang masih tidak sadarkan diri.
"Kau pasti bisa," Ridwan keluar meninggalkan Arga.
"Ge?" Arga menggerakan kursinya ke samping ranjang Gevanya dia meraih jari jemari Gevanya dan menciumnya perlahan. "Aku tidak tahu aku cinta atau bukan, tapi aku sayang dan takut kehilanganmu, kau harus bangun, kalau kau bangun aku akan mengungkapkan semua perasaanku kepadamu, cepat sembuh yah Kesayangan Arga."
Terdengar lebay terlebih Arga mengubah kata Saya ke Aku, tapi masa bodoh hanya Arga dan Gevanya yang ada diruangan itu.
•
•
•
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Leni Ariyanti
jurang?
2024-01-03
0
Gagas Permadi
gemes aku ke si Arga🤭🤭
2023-12-27
0
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
i i si arga juga makan karma 😂😂😂
2023-12-16
0