Gevanya terdiam mengetahui dirinya kini tengah hamil dan dia tahu bahwa anak dari dalam kandungannya adalah anak Loki.
"Lebih baik kau pergi dari hadapanku, aku tidak sudi menyentuh wanita yang sudah di zinai oleh pria lain," jawab Arga memerintahkan Gevanya untuk pergi.
Arga menggerakkan roda dari kursinya ke arah tas milik Gevanya, ia mengambil tas milik Gevanya kemudian melemparkannya kepada Gevanya yang membuat Gevanya mengangkat kepalanya menatap Arga.
"Pergi kamu dari sini," ujar Arga dengan nada pelan tapi penuh penekanan.
"Aku bisa jelasin Bang," jawab Gevanya dengan air mata berlinang.
"PERGI!" teriak Arga kali ini.
Arga menunduk di kursi rodanya, ia rasa dunianya benar-benar gelap, dia sudah menanggung tanggung jawab yang seharusnya tidak di pikul olehnya, dan kali ini istrinya haram disentuh.
"Wanita macam apa kau Ge! Lantas apa yang kau harapkan dari suami lumpuh sepertiku hah? Ada dosa apa aku sampai Allah menghukumku begini? ISTRIKU SENDIRI HARAM KU SENTUH!"
Duar!
Suara petir diluar diiringi tetesan air hujan jatuh membasahi tanah seiring luruh dengan tangis Gevanya.
"Lebih baik kau pergi dari sini," Arga sebenarnya tidak tega namun fakta ini benar-benar memukul batinnya.
Gevanya meraih tasnya kemudian berjalan keluar dari kamar. "Maaf sudah menghancurkan hidupmu."
Arga tidak menjawab. Ia hanya menatap Gevanya sekilas kemudian membalikkan roda kursinya membuang muka.
Setelah keluar dari kamar Gevanys keluar dari rumah, meninggalkan rumah Arga yang seharusnya menjadi tempat dirinya membina kehidupan baru.
"Apa yang harus aku lakukan?"
Gevanya bingung, dia merasa ini hukuman dari Allah atas segala dosa-dosanya yang harus dia pertanggung jawabkan.
Air hujan membasahi wajah Gevanya yang terbalut hijab, air hujan yang menyamarkan air matanya tidak menyurutkan langkahnya.
Sementara itu di kamar Arga sedang depresi berat. Ia mengambil sebuah foto dari atas nakas yaitu foto mendiang istrinya.
"Nes? Aku sudah menikah, tapi kenapa Allah begitu jahat padaku, kau selalu mengajarkan untuk berbaik sangka tapi kenapa takdir begitu buruk?" ujar Arga memeluk foto tersebut. "Aku merindukanmu Agnes."
Foto wanita berhijab yang teduh itu kini berada dalam dekapan Arga sang pria lumpuh yang kini berada di atas kursi rodanya.
Suara petir terdengar membuat dirinya pribadi sebenarnya khawatir akan kondisi Gevanya namun kebenciannya serta rasa marahnya tidak bisa dia bendung, menanggung tanggung jawab orang lain tidak pernah dia impikan dan memiliki istri yang berstatus haram disentuh, sangat jauh dari isi kepala Refal Argantara.
Di halte pinggir jalan.
Gevanya terduduk lemas setelah berteduh dari hujan, dia bingung harus ke mana sekarang, dia tidak punya tujuan.
Dirinya ingin pulang ke rumah orang tuanya namun semuanya terasa berat karena dia takut kondisi ayahnya akan kembali memburuk.
Disaat Gevanya tidak tahu harus bagaimana sebuah mobil Avanza putih kini terparkir dihadapan Gevanya yang membuat Gevanya mengangkat kepalanya menatap sosok tersebut.
"Ge?"
Suara perempuan mengenakan jas dokter yang merupakan sahabat Gevanya membuat Gevanya berdiri dan memeluk sosok tersebut.
"Anjani,"
"Kamu kenapa Ge?" tanya Anjani membalas pelukan Gevanya.
Gevanya tidak menjawab dia memilih menangis dalam pelukan sahabatnya itu sementara Anjani membiarkan Gevanya untuk tetap tenang terlebih dahulu karena Anjani sendiri tidak tahu apa yang sedang menimpa sahabatnya sehingga membuatnya menjadi begini.
•
•
•
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Sri Ujiani
bagus bikin nangis
2024-08-09
0
Sri Ujiani
bagus bikin nangis
2024-08-09
0
sakura🇵🇸
dokter anjani?mirip tokoh di novel sebelah...pas banget dia juga dokter
2023-11-01
0