"Nih minum dulu Ge," Anjani memberikan secangkir teh setelah Gevanya selesai berganti baju akibat kehujanan tadi.
Gevanya menerima teh tersebut dan masih terdiam di ranjang tempat tidur Anjani, Anjani yang paham bahwa Gevanya butuh waktu lebih memilih meninggalkan Gevanya.
"Kayaknya aku harus telpon Dikta dan Aurel deh, disaat seperti ini Gevanya, butuh sahabat-sahabatnya," gumam Anjani.
Anjani, Gevanya, Aurel dan Dikta memang adalah empat sahabat dari jaman kuliah mereka dan harus berpisah karena masalah pekerjaannya.
Setelah menelepon Dikta, Anjani kembali ke kamar setelah ia mengetahui bahwa Dikta dan Aurel akan datang ke sini besok pagi.
"Ge? Kamu udah enakan?" tanya Anjani duduk di samping Gevanya.
Gevanya menatap Anjani, dia menarik napas panjang dan berkata. "Aku pendosa An."
Anjani menatap Gevanya pasalnya dia tidak hadir dalam pernikahan Gevanya yang sudah dilakukan tertutup itu, karena masalah pekerjaan Anjani sebagai dokter.
"Pendosa?"
"Aku hamil!" jawab Gevanya yang membuat Anjani istigfar seketika. "Aku hamil, aku udah zina An, aku pendosa."
Gevanya tampak frustrasi dan mengacak-acak wajahnya sebelum Anjani meraih bahunya kemudian menenangkannya. "Ge? Tenang!"
Gevanya tidak bisa tenang, ia terus meracau dan frustrasi sebelum tamparan telak dari Anjani jatuh di wajahnya.
Plak!
"Kalau kamu gak bisa tenang, aku bakal nampar kamu lagi," ancam Anjani yang membuat Gevanya menunduk dalam tangisannya.
"Jadi? Aku harus apa?"
"Jangan bodoh begini Ge! Kamu jangan lemah, coba ceritakan apa yang terjadi sebenarnya," jawab Anjani meminta penjelasan.
Gevanya menarik napas mengingat kejadian yang sangat membuat penyesalan mendalam bagi dirinya. "Aku dan Loki sudah melakukan zina sebelum pernikahan kami."
Anjani kembali beristigfar.
"Loki berjanji akan bertanggung jawab, dan bodohnya aku rela melepas hijabku dan memberikan tubuhku kepada laki-laki yang ternyata lebih memilih wanita lain pada akad nikah kami," lanjut Gevanya. "Bang Arga menggantikan Loki menikahiku, tapi ternyata aku hamil anak Loki sehingga Bang Arga haram menyentuhku, sekarang Bang Arga mengusirku dan aku sekarang tersesat dalam dosa, aku pendosa besar."
Anjani mengelus pundak Gevanya, perbuatan Gevanya tidak bisa dibenarkan, tapi Gevanya juga tidak sepenuhnya salah atas rayuan busuk Loki dahulu.
"Setiap pendosa pasti akan dimaafkan oleh Allah, Allah itu maha pemaaf Ge, ingat!"
"Dosaku dosa besar, apakah pantas aku dimaafkan?" tanya Gevanya yang membuat Anjani mengangguk berusaha meyakinkan dirinya.
"Kamu tahu sebuah hadist kan? Yang mengatakan bahwa, Hai hamba-hambaKu yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang," jawab Anjani yang menampar Gevanya bahwa betapa pemaaf nya Allah.
Gevanya menunduk malu, dia merasa dirinya sudah divonis akan masuk neraka atas segala dosanya.
"Semua punya kesempatan untuk kembali dan menjadi lebih baik. Allah sangat mencintai para pelaku maksiat yang gemar bertaubat dibandingkan orang sholeh yang tidak pernah merasa salah," lanjut Anjani yang kembali menampar telak Gevanya.
Gevanya berdiri dia menghapus air matanya, dan berusaha tegar. "Kamu benar An, aku harus kuat, aku tidak boleh patah oleh laki-laki yang miskin tanggung jawab, aku akan membuktikan pada Loki bahwa dia sudah membuang sesuatu yang berharga dan aku akan buktikan kepada Bang Arga, betapa berharganya istri yang haram disentuh ini."
•
•
•
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Ning Suswati
nyimak
2025-03-30
0
Wahyu tampan sempurna
Afwan 🙏 kakak sebelumnya ada typo yng harus di koreksi ( harus nya hijrah bukan tobat
2024-09-30
0
sakura🇵🇸
kesalahan sudah berlalu,tak bisa diperbaiki apalagi cuma diratapi
semangat ya ge...kamu harus bertobat dan memperbaiki hidupmu
2023-11-01
0