Hoam!
Gevanya menguap saat dia terbangun di tengah malam, ia melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul satu malam, Gevanya segera bangkit, ia melihat Arga yang sudah tertidur di ranjangnya.
"Bang Arga?" Gevanya mengguncang tubuh Arga yang membuat sang empu terbangun dari tidurnya.
"Ada apa Ge? Saya ngantuk," jawab Arga dengan suara khas orang bangun tidur.
"Lanjutin terapi yuk," Gevanya menarik tangan Arga membuat Arga mengambil posisi mendudukkan diri di ranjang. "Katanya mau sembuh."
Arga melirik jam dinding. "Kamu gila? Terapi apa jam satu pagi?"
"Terapi sepertiga malam," jawab Gevanya duduk di tepi ranjang. "Selain usaha, doa juga harus kita lancarkan di dalam sepertiga malam kita untuk kesembuhan Bang Arga."
"Waktu terbaik sholat tahajud yaitu di sepertiga malam terakhir, manfaatnya adalah doa akan dikabulkan oleh Allah SWT. Selain itu, manfaat lainnya dari sholat tahajud yaitu pendekatan diri kepada Allah SWT, menghindari penyakit serta pencegah dari segala dosa." lanjut Gevanya. "Jadi bisa doa buat kesembuhan Bang Arga."
"Saya gak mau," jawab Arga menidurkan kembali badannya yang membuat Gevanya menarik badan Arga dan memaksanya naik ke kursi roda. "Nurut, kenapa."
"Iya!" kesal Arga yang sudah semakin pasrah dibawah tekanan istrinya ini.
Gevanya mendorong kursi roda Arga menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu, setelah selesai, Gevanya masuk kembali ke kamar dan menyiapkan baju koko beserta sarung Arga.
"Pake sendiri bisa kan?" Gevanya menyerahkan pakaian tersebut kepada Arga.
"Katanya kamu mau pakein," Arga tersenyum sinis kepada Gevanya.
"Gausah ngada-ngada bang," Gevanya mengambil mukenanya kemudian memakainya. "Pake sendiri sana."
Melihat itu Arga langsung menarik tangan Gevanya dan mengenggamnya erat. "Katanya harus nurut, yaudah saya minta di pakaikan."
"Gak! Gaada beginian didalam perjanjian kita," jawab Gevanya. "Ini tangannya kenapa gak di lepas?"
Arga yang sadar langsung melepas tangan Gevanya dengan wajah memerah malu. "Maaf, saya gak sengaja."
Selanjutnya Arga mengganti pakaiannya sendiri walaupun saat memakai sarung, Gevanya lagi-lagi harus turun tangan.
Setelahnya keduanya langsung melakukan tahajjud dalam sepertiga malam mereka dengan Arga sebagai imam.
Mereka melakukan sholat dengan khusyu dan setelah selesai mereka memanjatkan doa.
"Ya Allah, berikanlah kesembuhan kepada Bang Arga, biarkanlah ketika aku nanti benar-benar melepasnya dia sudah dalam keadaan baik-baik saja, agar aku tenang, aku tidak mengerti ini cinta atau bagaimana, tapi aku ingin Bang Arga bahagia." Doa Gevanya menegedahkan tangan.
"Saya memang gak pernah berbicara langsung dengan engkau Ya Allah. Tapi apakah sosok dibelakang hamba ini merupakan pengganti istri hamba yang telah kau ambil? Lantas perasaan apa ini? Hamba benci tapi kadang hamba tidak terima ada yang merendahkan harga dirinya. Kaulah maha pemberi cinta berikanlah hamba petunjuk dalam istikharah ini." Arga mengakhiri doanya dengan menatap Gevanya.
Gevanya yang ditatap begitu langsung malu dan membuang muka dari Arga.
•
Jam sudah menunjukkan pukul tiga subuh, Gevanya tengah fokus dengan laptopnya di ruang tamu mempelajari terapi yang harus Arga lakukan dari hasil ronsen dan pemeriksaan agar Arga mendapatkan hasil terbaik.
Gevanya menguap matanya berat dia mengantuk sampai perlahan dia tertidur di ruang tamu, membuat Arga yang dari tadi memantaunya dari dalam kamar keluar dari kamar dengan kursi rodanya dengan selimut.
Sesampainya disamping Gevanya, Arga segera menutup laptop Gevanya dan menyelimuti istrinya.
"Kau sudah berusaha, perasaan apa ini? Aku membencimu karena menghancurkan hidupku tapi terkadang kau membuatku ingin selalu di dekatmu, dasar bodoh," gumam Arga menatap wajah Gevanya.
•
•
•
TBC
Assalamualaikum
Jangan Lupa Like
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Leni Ariyanti
setelah wudhu koq pegangan ya
2024-01-03
0
Gagas Permadi
🤭🤭
2023-12-27
0
Al Fazlii Whilano Pangarep
batal donk wudhunya🤦🏻♀️🤦🏻♀️
2023-11-09
0