"Baik Bos sebentar saya tanyakan dulu" ucap pria berbadan besar itu dengan hormat lalu berlari menuju ke kantor pemakaman umum yang hanya berjalan kurang lebih lima puluh meter dari lokasi berhentinya mobil mobil mereka.
Sean Arthur kemudian mengambil ponselnya dan langsung menghubungi salah seorang bawahan kepercayaannya.
"Ardhi, Aku minta kau hancurkan salah satu toko ponsel milik geng serigala dan mulai detik ini aku minta jika setiap hari ada satu toko ponsel milik geng serigala kalian hancurkan namun ingat aku tidak ingin ada korban jiwa, apa kau paham" ucap Sean Arthur melalui ponselnya.
"Baik Bos, namun bukankah anda salah satu pendiri geng serigala maaf jika saya lancang" ucap Ardhi melalui ponsel itu.
"Aku sudah bukan anggota geng serigala mereka sebulan yang lalu mencoba membunuhku dan hendak mengubur ku di pemakaman umum daerah Soekarno Hatta beruntung aku berhasil melarikan diri dan ponsel kesayanganku di hancurkan oleh mereka jadi kerjakan perintah ku segera" ucap Sean Arthur dengan nada suara yang tenang seolah tanpa emosi sedikit pun berbicara di ponselnya.
"Baik Bos, anggap saja sudah selesai saya akan pastikan delapan serigala itu menderita banyak kerugian dari toko toko ponsel" ucap Ardhi melalui ponsel dan terdengar sangat sopan.
"Cari informasi tentang siapa dari orang orang geng serigala yang melakukan tabrak lari dan yang telah mematikan cctv sepanjang jalan Soekarno Hatta beberapa hari yang lalu, aku menginginkan para pelakunya kehilangan kedua tangan dan kakinya apakah bisa kau lakukan" ucap Sean Arthur.
"Baik Bos anda jangan khawatir, saya pasti mengetahui siapa pelakunya dan saat anda tidak ada, geng serigala banyak membeli hotel di Jakarta dan juga kota kota lainnya seakan akan mereka memenangkan lotre" ucap Ardhi yang terdengar melalui ponsel itu.
"Pelajari semua hotel yang mereka beli dan aku ingin data nya di emailkan kepadaku, kita lihat apa delapan serigala masih bisa menjadi serigala atau akan menjadi tikus got" ucap Sean Arthur sambil melihat jika pengawalnya sudah kembali berlari ke arah mobilnya.
"Baik Bos, saya segera emailkan karena datanya sudah ada di saya, saat ini saya sudah memasukan orang orang saya di semua hotel mereka karena saya curiga saat bos tidak ada mereka berani membeli banyak aset berharga " ucap Ardhi yang terdengar sangat sopan.
"Ardhi, kerjakan dengan baik seperti biasa, aku tidak ingin ada kegagalan sedikit pun, selalu kabari kepadaku perkembangan geng serigala dan juga delapan serigala itu" ucap Sean Arthur.
"Baik bos akan saya kerjakan sebaik mungkin" ucap Ardhi kembali.
Sean Arthur tidak menjawabnya namun langsung mematikan sambungan telepon itu lalu menurunkan kaca mobilnya.
"Bos makamnya masih cukup jauh, kita lurus saja dan saat mentok kita ke kanan nanti makamnya ada sebelah kanan, dan saya sudah tahu nomor makamnya" ucap pengawalnya itu dengan hormat.
"Mobilmu duluan saja" ucap Sean Arthur dengan ramah sambil memajukan sedikit mobilnya agar mobil bawahannya itu bisa keluar dari menyalipnya.
Pengawalnya itu langsung berlari ke mobilnya dan langsung naik lalu menjalankan mobilnya menyalip mobil Sean Arthur dan menuju makam yang di tuju di ikuti oleh Sean Arthur dan juga mobil nomor tiga.
Ketiga mobil jip berwarna putih itu kemudian berhenti dan para pengawalnya langsung turun membuat berjaga jaga di sekitar meskipun di sekitar mereka tidak ada seorang pun yang terlihat.
"Bos itu makamnya" ucap pengawalnya itu sambil menunjuk sebuah makam yang masih terlihat baru.
Sean Arthur hanya mengangguk dan berjalan menuju makam itu lalu membaca tulisan di nisan kayu dan dia membaca bahwa itu makam atas nama ujang.
"Benar ini makam dari penolongku" ucap Sean Arthur ke pengawalnya sambil meminta semua pengawalnya untuk ikut berjongkok di sekitar makam itu.
"Ini adalah makam orang yang menolongku jika bukan karena budi baiknya mungkin aku sudah mati, namun dia mengalami kecelakaan motornya di tabrak oleh mobil jip berwarna hitam sepulangnya dia dari rumah sakit membayar tagihan perawatan ku, dia ini adalah orang baik dan sangat baik jadi aku minta kepada kalian semua untuk ikut berdoa untuk almarhum" ucap Sean Arthur dengan ramah sambil melihat ke arah kayu nisan di makam itu.
Semuanya langsung berdoa demikian juga dengan Sean Arthur, mendoakan sosok penolong yang tidak sempat di tolong oleh Sean Arthur.
"Kita kembali ke rumah dan kau saja yang mengemudi dan kau besok urus pemindahan makam ini ke area makam khusus kita" ucap Sean Arthur sambil berdiri dan melihat para pengawalnya itu dengan ramah lalu berjalan kembali ke mobilnya.
"Baik Bos, besok saya akan memindahkan makam penolong anda" ucap salah seorang pengawalnya itu dengan hormat.
Sean Arthur tidak lagi mengemudi melainkan duduk di jok penumpang tengah dan sibuk dengan ponselnya karena data yang dia minta dari bawahannya itu satu persatu mulai masuk ke ponsel nya.
"Mulai hari ini perketat penjagaan kediaman dan tidak ada orang luar yang bisa masuk selain izinku" ucap Sean Arthur ke sopirnya yang merupakan kepala pengawalnya.
"Baik Bos, lalu apakah perlu anak buahku aku kerahkan untuk menghabisi delapan serigala itu" ucap Pengawalnya itu dengan sangat bersemangat.
"Belum waktunya, aku ingin bisnis mereka hancur satu persatu terlebih dulu dan mereka mati dalam kemiskinan" ucap Sean Arthur sambil terus melihat ponselnya.
"Jadi selama satu bulan ini mereka menjual semua aset ku yang ada di geng serigala lalu menggunakan semua uangku untuk membeli semua hotel dan tempat tempat pariwisata, benar benar kotor cara kalian" ucap Sean Arthur dalam hatinya sambil melihat data yang di berikan oleh bawahan kepercayaannya sekaligus tangan kanannya dalam segala hal.
Tiga Jip putih itu keluar dari pemakaman umum itu dan terus melaju di jalanan kota Bandung dan sangat ramai dengan tidak terpisahkan dan terus melaju beriringan.
"Entah apa yang dipikirkan mereka semua jika bukan karena harta warisan ayah angkat ku mereka semua masih bukan siapa siapa saat ini, namun benar ternyata, harta bisa memperlihatkan sifat asli manusia, yang berhati baik akan tetap baik sedangkan yang hatinya kotor maka akan selalu kotor, dengan harta ku kalian menjadi kaya dan aku pastikan dengan hartaku juga kalian akan menjadi miskin kembali" ucap Sean Arthur berbicara pelan namun terdengar oleh kepala pengawalnya itu.
"Bos tenang saja delapan serigala itu sampai sekarang belum tahu jika bos adalah pemimpin grup naga, aku yakin mereka pasti mencari dukungan ke grup naga jika bisnis mereka mulai berantakan" ucap kepala pengawal pribadinya itu sambil tetap menjalankan Jip putih itu.
"Rico, kita ke kantor ku saja dulu jangan langsung ke rumah, ucapan mu barusan membuat ku teringat sesuatu" ucap Sean Arthur sambil terus melihat ponselnya.
"Baik Bos, eh bos lihatlah sepertinya ada kebakaran di depan apa kita putar balik saja lewat jalan lain" ucap Rico sang kepala pengawal pribadinya Sean Arthur sambil memelankan laju mobilnya.
"Tidak perlu namun jalan pelan saja aku ingin lihat apa yang terbakar" ucap Sean Arthur dengan santai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments