"Anak buah saya masih mencari informasi mereka saat ini dan semoga saja kita segera mengetahui markas mereka, karena mobil mobil mereka berplat nomor Jakarta sepertinya mereka memang bermarkas di Jakarta atau dekat Jakarta selama ini" ucap Alex dengan sangat hormat.
"Apa kau tidak bisa melacak pemilik mobil mereka" tanya Sean Arthur sambil mengambil sebuah apel di atas meja dan langsung memakannya.
"Bos, Mobil mobil mereka terdaftar atas nama perusahaan serigala pertama dan ternyata semuanya masih kredit dan memiliki tunggakan" jawab Alex dengan hormat sambil terus mengawasi cctv melalui layar televisi besar itu.
"Alex bagaimana dengan tugas yang dua bulan lalu aku berikan kepadamu" ucap Sean Arthur sambil terus menikmati apel merahnya.
"Beres Bos aku akan mengaktifkan mereka semua" jawab Alex yang membuat Rico kebingungan dengan apa yang mereka bicarakan.
"Aku meminta agar Alex memasukan anak buahnya ke dalam lingkungan geng serigala dan dengan begini kedepannya kita akan bisa mengetahui langkah mereka" ucap Sean Arthur menjawab kebingungan Rico.
Alex mengambil remote dan membesarkan salah satu layar cctv dan Mereka bertiga melihat jelas saat anak buah alex mengepung anggota geng serigala dan langsung menembak mobil mobil mereka dari berbagai arah.
Mobil mobil jip geng serigala itu tidak bisa melarikan diri karena sebelah kanan adalah tebing, sebelah kiri adalah jurang, bagian depan ada dua mobil milik anak buah Rico sedangkan bagian belakang ada dua mobil anak buah alex.
"Tenang Bos, seluruh area sudah di sterilkan dan mereka menggunakan peredam jadi aman" ucap Alex sambil mengambil radio komunikasi nya.
"Pastikan tidak ada yang tersisa dan lakukan sesuai rencana kubur mereka dan musnahkan mobil mereka serta jangan lupa bersihkan selongsong peluru kalian" ucap Alex melalui radio komunikasi.
"Baik Bos, beres" ucap anak buah Alex terdengar melalui radio komunikasi.
"Dan Alex jangan lupa hapus semua rekamannya serta kau pastikan semua anak buahmu tidak ada yang berkhianat kepadamu" ucap Sean Arthur sambil kembali bersandar di kursinya.
Setengah jam berlalu dan kini televisi besar itu sudah dimatikan kembali oleh Alex karena adegannya adalah pembersihan mayat mayat anggota geng serigala.
"Sebentar Bos saya akan ke villa bawah dulu untuk mengecek semuanya agar tidak ada permasalahan kedepannya" ucap Alex sambil berdiri dan melangkah keluar dari dalam villa meninggalkan Sean Arthur dan juga Rico.
"Rico tolong ambilkan telepon satelit ku aku ingin tahu apakah masih bisa digunakan atau tidak dengan adanya pengacak sinyal ini" ucap Sean Arthur dengan ramah.
"Baik Bos" ucap Rico sambil berdiri dan melangkah keluar dari dalam villa.
"Bos ini telepon satelit anda" ucap Rico dengan hormat sambil menyerahkan sebuah telepon satelit ke Sean Arthur.
Sean Arthur kemudian menerima telepon satelit itu dan menghidupkannya namun ternyata sama sama tidak ada sinyal.
"Semua sinyal hilang namun kenapa radio komunikasi Alex masih bisa?" Ucap Sean Arthur sambil menyimpan telepon satelit di atas meja bersebelahan dengan ponselnya.
Rico kemudian berdiri kembali dan berjalan keluar dari dalam villa lalu kembali dengan membawa dua radio komunikasi yang dia ambil dari dalam mobil.
"Bos ini juga dua duanya tidak berfungsi sepertinya radio alex radio khusus yang tidak terpengaruh oleh pengacak sinyal" ucap Rico sambil meletakkan dua radio komunikasi itu.
"Rico simpan kembali telepon satelit ini dan ambilkan gps garmin ku" ucap Sean Arthur dengan ramah sambil menggeser telepon satelit itu ke dekat radio komunikasi milik Rico.
Rico langsung bangkit kembali dan membawa radio komunikasi beserta telepon satelit itu ke dalam mobil Jip milik Sean Arthur lalu duduk kembali di sofa itu.
Rico kemudian datang membawa gps garmin milik sean arthur dan memberikannya ke sean arthur.
"Gps ini juga tidak bisa digunakan, pengacak sinyal ini benar benar berfungsi dengan baik" ucap Sean Arthur sambil menyimpan gps garmin itu di atas meja.
"Rico jika menurut mu sendiri kita sebaiknya menghancurkan cabang cabang milik geng serigala yang mana dulu" ucap Sean Arthur kembali dengan nada suara yang ramah sambil tetap bersandar santai di kursi sofa itu.
"Bos hancurkan saja perusahaan pusat mereka jadi mereka akan sangat rugi dan bangkrut" ucap Rico dengan sangat bersemangat.
"Kau itu, menghancurkan satu bangunan memang mudah namun dampaknya kita juga yang akan di repotkan jadi ide mu tidak akan aku pakai, delapan perusahaan besar dan tiba tiba bangkrut akan menjadikan banyak pihak bertanya tanya namun lain halnya jika kita membuat mereka rugi sedikit demi sedikit sampai modal mereka habis dan membuat mereka berhutang melebihi aset mereka akan lebih baik lagi, itulah kenapa alex melenyapkan mobil mobil mereka karena merek akan tetap membayarnya kepada pihak bank akan tetapi jika mobil mobil itu masih ada dan dalam kondisi rusak maka mereka akan mengembalikannya agar terbebas dari hutang apakah kau paham sekarang" ucap Sean Arthur dengan santai.
"Paham Bos, di satu sisi tidak ada alat bukti, di sisi lain mereka akan di kejar pihak bank, strategi anda benar benar bagus bos saya selama ini tidak melihat dari sudut pandang seperti anda" ucap Rico sambil membuka tutup minuman kaleng yang ada di meja itu lalu meminumnya.
"Aku tidak tahu bagaimana ayah angkat mengajari mu namun dengan ku kau harus selalu melihat dari sudut pandang yang berbeda dengan begitu kau akan bisa keluar dari masalah jangka panjang di masa depan" ucap Sean Arthur dengan sangat santai sambil mendengar ada helikopter yang terbang mendekati villa.
"Bos helikopter sudah mendarat apakah kita akan segera ke villa dago" ucap Rico dengan sangat hormat sambil kemudian menghabiskan minuman kalengnya.
"Kita tunggu Alex terlebih dahulu kembali kesini dan sekarang kau parkirkan mobil di parkiran belakang saja, biarkan saja jip itu tetap disini biar beberapa hari parkir disini saja" ucap Sean Arthur dengan ramah sambil membuka penutup botol mineral dan langsung meminumnya perlahan.
Hampir dua jam berlalu dan terlihat jika alex sudah kembali menemui mereka berdua.
"Bos pemusnahan sudah selesai demikian juga pembersihan, tidak ada lagi bekasnya sedikit pun" ucap Alex dengan sangat hormat sambil kemudian duduk di depan mereka berdua.
"Alex, kenapa radio komunikasi mu masih bisa kau gunakan sedangkan radio kami bahkan telepon satelit dan gps garmin ku sampai kehilangan sinyal" ucap Sean Arthur dengan penuh rasa penasaran.
"Bos, pelacak sinyal memang mematikan semua sinyal radio dan juga sinyal gps itulah sebabnya aku menggunakan radio khusus ini, radio ini menggunakan bluetooth dan di setiap lima puluh meter aku memasang pemancar ulangnya jadi aku dan anak buahku masih bisa berkomunikasi maaf jika aku tidak memberitahu anda. Karena dengan tidak adanya sinyal radio area sini tidak akan ada yang bisa melacak kita, bahkan sebenarnya sejak bos masuk jalanan arah villa juga gps bos sudah mati karena setiap seratus meter saya menanam pengacak sinyal gps" ucap Alex menjelaskan dengan sangat hormat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments