Rico langsung memelankan laju mobilnya demikian juga dengan dua mobil di belakangnya, terlihat ada sepuluh mobil pemadam kebakaran dan juga empat mobil patroli polisi di sebelah kiri mereka.
"Bos itu bukannya ruko milik anda yang terbakar apakah saya perlu berhenti" ucap Rico sambil terus memelankan laju mobil.
"Tidak perlu, delapan serigala sudah mengambil alih semua ruko milik ku dan biarkan saja terbakar toh itu sudah bukan milikku lagi" ucap Sean Arthur sambil tersenyum melihat ruko yang terbakar dan dia tahu ini adalah ulah dari Ardhi sesuai dengan perintahnya dan sebuah pesan masuk ke ponselnya yang langsung di lihat olehnya.
"Bos sudah sepuluh sisanya menyusul" isi pesan itu yang dikirim oleh Ardhi.
"Lanjutkan aku dalam perjalanan menuju kantor dan kita ketemu di sana" tulis Sean Arthur membalas pesan dari bawahannya itu.
"Baik Bos saya sudah di kantor dan akan menunggu anda" tulis Ardhi membalas pesan Sean Arthur.
Ketiga Jip putih itu kembali melaju dengan cepat karena telah cukup jauh dari lokasi kebakaran dan Sean Arthur masih tetap asyik membaca data yang di berikan oleh Ardhi kepadanya tanpa menyadari jika mobil jip nya sudah memasuki sebuah perkantoran dan kemudian berhenti di lobi.
"Bos kita sudah sampai" ucap Rico dengan ramah sambil membukakan pintu mobil jip itu.
"Kalian tidak perlu turun namun tunggu disini saja, aku paling hanya sebentar saja disini" ucap Sean Arthur sambil turun dari mobilnya.
"Baik Bos" ucap Rico sambil menutup pintu mobil dan naik kembali ke bangku pengemudi.
Sean Arthur langsung masuk ke dalam perkantoran itu dan kedatangannya di sambut hangat oleh semua orang yang ada di lobi dan Sean Arthur hanya tersenyum ramah membalas salam mereka semua sambil menuju lift khusus yang hanya di gunakan olehnya saja lalu memasukinya dan lift itu langsung menuju ruangannya di lantai paling atas.
"Bos anda sudah datang" ucap Ardhi yang melihat Sean Arthur keluar dari dalam lift.
Sean Arthur hanya tersenyum dan langsung melangkah menuju meja kerjanya lalu mendudukinya.
Dia kemudian membuka lacinya dan mengambil sebuah peta lalu menggelar peta tersebut di atas meja berbarengan dengan Ardhi yang duduk didepannya.
"Semua yang aku tandai merah adalah aset geng serigala dan aku ingin ini semua hancur satu persatu, ada lebih dari lima ratus tempat usaha disini namun ingat kau kerjakan setelah semua toko ponsel mereka hancur" ucap Sean Arthur dengan santai sambil mendorong peta itu ke Ardhi.
Ardhi langsung melihat peta tersebut dan kemudian mengambil ponselnya dan memfoto peta itu beberapa kali untuk mendapatkan semua detail dari peta itu.
Sean Arthur pun langsung mengambil peta tersebut dan menyimpannya kembali di laci meja kerjanya.
"Kau membakar sepuluh ruko apakah bersih pekerjaan mu" ucap Sean Arthur dengan ramah sambil kembali bersandar di kursinya.
"Itu konsleting listrik bos, aku yakin baik pihak pemadam maupun siapapun yang menyelidikinya hasilnya akan sama" ucap Ardhi sambil kemudian menyalakan Televisi yang ada di ruangan kerja Sean Arthur itu.
"Pemirsa sepuluh ruko yang merupakan distributor telepon seluler terbakar dalam kurun waktu yang hampir bersamaan dan berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari pihak pemadam kebakaran ini dikarenakan sepuluh ruko ini melakukan pencurian listrik dan terjadi konsleting" ucap seorang wanita pembawa acara berita di stasiun televisi swasta yang di putar oleh Ardhi dan Ardhi langsung mematikan televisi itu kembali karena tahu bosnya itu tidak suka menonton televisi.
"Bagus namun lain kali jangan disamakan seperti ini karena ini akan membuat orang lain curiga" ucap Sean Arthur dengan ramah.
"Baik Bos, maaf jika saya boleh tahu kemana anda satu bulan lebih ini, saya kehilangan kontak anda selama satu bulan lebih" ucap Ardhi dengan sangat hormat.
"Kau ingat jika aku saat itu baru pulang dari kanada dan aku menolak saat kau ingin menjemputku" ucap Sean Arthur dengan ramah.
"Ingat Bos karena anda bilang anda akan bersama dengan salah satu adik anda untuk merayakan ulang tahun geng serigala" jawab Ardhi dengan hormat.
"Benar, kami semua menginap di vila yang ada di lembang dan setelah itu aku tidak sadarkan diri, saat aku tersadar aku ada di sebuah gang kecil hendak di buang ke sebuah pemakaman umum mungkin aku akan di kubur hidup hidup namun untungnya aku tersadar dan bisa melawan akan tetapi karena kondisiku yang masih dalam pengaruh obat bius yang mereka berikan aku terluka parah tapi berhasil melarikan diri dan pingsan di pinggir jalan beruntung ada seorang pria sepuh menghubungi polisi dan polisi kemudian membawaku ke rumah sakit, selama satu bulan aku tidak sadarkan diri dan kau tahu ternyata pria sepuh itu membayar semua biaya rumah sakit ku bahkan menyimpan uang deposit takut biayanya kurang namun saat dia hendak pulang ada sebuah mobil jip berwarna hitam yang menabraknya dan kau bisa tebak bukan mobil siapa itu" ucap Sean Arthur menjelaskan semua yang terjadi kepada Ardhi yang sangat dia percayai itu karena Sean Arthur sudah menyelamatkan nyawa ayah Ardhi beberapa tahun silam dan itu pula awal pertemuan mereka.
"Bos, sungguh bajingan mereka itu, bos bahkan menjadikan mereka sangat sukses dari awalnya yang hanya anak anak yatim piatu di panti asuhan, bos apakah boleh saya menghabisi nyawa mereka saja" ucap Ardhi yang terlihat sangat marah mendengar apa yang di alami oleh bosnya itu.
"Ardhi mereka tahunya aku hanya memiliki sembilan perusahaan besar saja dan delapan sudah aku bagikan kepada mereka, mereka tidak tahu jika ayah angkat memberikan aku ribuan perusahaan untukku jadi lebih seru jika mereka menangis dalam kemiskinan saja dari pada mereka langsung mati, aku mendirikan geng serigala karena ide mereka yang menamakan kita semua sebagai sembilan serigala yang akan selalu bersama sehingga akan selalu kuat namun apa buktinya yang ada ternyata sifat asli mereka yang sebusuk akal serigala" ucap Sean Arthur sambil menghela nafas panjang.
"Bos aku paham maksud anda, namun biar bagaimana pun juga mereka tidak pantas di biarkan, anda memiliki banyak pasukan setia di semua kota yang siap kapan saja membela anda, aku yakin mereka pasti tidak akan menerima kenyataan ini, jika orang yang mereka kagumi ternyata ada yang menyakiti" ucap Ardhi sambil menarik nafas dalam dalam menenangkan pikirannya.
"Sudahlah jika aku juga mengandalkan emosi ku saat aku sadar aku sudah menghubungi kalian semua untuk membantai mereka semua namun hal itu akan merugikan pihak kita sendiri dan akan ada yang tertawa puas jika sampai kita masuk penjara, jadi ikuti saja apa yang aku perintahkan" ucap Sean Arthur dengan santai sambil melihat ponselnya karena ada pesan masuk kepadanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments