Sean Arthur | Bandung Mafia
Bandung, Indonesia tanggal 22 Januari 2090 jam 23.00 wib
Seorang pemuda tampan tampak berjalan tertatih tatih di sebuah gang kecil dengan kondisi terluka di seluruh badannya.
Pemuda berusia dua puluh lima tahun itu tampak sangat kesakitan namun berusaha untuk tetap berjalan keluar dari gang kecil itu menuju ke jalanan utama kota Bandung atau tepatnya jalan Soekarno Hatta.
"Aku harus bertahan dan aku tidak akan mati hari ini" ucap pemuda itu berbicara sendiri sambil menahan rasa sakit di tubuhnya dan selain luka memar di seluruh tubuhnya tampak beberapa luka terbuka akibat tusukan dan sabetan senjata tajam di lengan kanannya dan juga punggungnya.
Pemuda itu terus melangkah dengan sedikit bersandar di tembok sebagai alat bantu untuk dia bisa keluar dari dalam gang kecil itu.
Bruuug
Pemuda itu jatuh pingsan tepat setelah dia keluar dari dalam gang kecil itu.
Banyak kendaraan baik motor maupun mobil yang langsung berhenti karena tubuh pemuda itu yang bersimbah darah tidak sadarkan diri di pinggir jalan.
"Seseorang tolong telepon ambulans atau telepon polisi" ucap seorang laki laki berusia empat puluh tahunan yang menaiki motor dengan masih di atas motornya sambil memarkirkan motornya tersebut.
Para pengendara motor yang berhenti karena melihat pemuda itu kemudian mencoba melihat jelas pemuda tersebut.
"Dia masih bernafas, aku akan menghubungi polisi saja, karena dia terluka oleh senjata tajam" ucap seorang laki laki yang berusia lima puluh tahunan sambil mengeluarkan ponselnya.
"Anda telah menghubungi kepolisian polda jawa barat apakah ada yang dapat kami bantu, mohon perkenalkan diri anda terlebih dahulu" terdengar suara seorang wanita dari ponsel laki laki paruh baya tersebut yang memang di loud speaker.
"Nama saya Ujang Bu, ini kami sedang melintas di jalan Soekarno Hatta depan sebuah bangunan besar berwarna hijau dan ada seorang pemuda bersimbah darah di pinggir jalan dalam kondisi tidak sadarkan diri, mohon bantuannya Bu" ucap pria paruh baya tersebut yang di dengar oleh semua orang yang mengelilingi pemuda tersebut namun tidak ada seorang pun yang berani menyentuh pemuda itu.
"Baik bapak Ujang, saya akan mengirimkan petugas kesana dan juga mobil ambulans mohon di tunggu" ucap petugas polisi di ponsel tersebut yang kembali terdengar oleh semua orang.
"Terima kasih bu, mohon segera" ucap pria paruh baya itu sambil kemudian mematikan ponselnya dan menyimpannya kembali di saku celananya.
Sepuluh menit berlalu dan dari kejauhan terdengar suara sirine bersahut sahutan.
Dua mobil patroli polisi dan satu mobil ambulans berhenti tepat di lokasi itu.
"Pak Polisi, saya Ujang yang menghubungi pihak kepolisian dan kami semua disini posisinya sedang melintas lalu melihat pemuda ini tiba tiba pingsan saat kami berhenti baru kami melihat jika tubuhnya penuh luka, jadi kami serahkan kepada bapak bapak saja" ucap pria paruh baya itu kepada seorang petugas polisi yang baru turun dari mobilnya.
"Baik Pak, kami akan mengambil alih dari sini, terima kasih atas bantuan anda semua" ucap petugas kepolisian itu dengan ramah sambil kemudian mendekati pemuda yang tidak sadarkan diri.
Semua pengendara motor itu langsung melanjutkan perjalanan mereka dan dua orang petugas ambulans kemudian datang kesitu dengan membawa tandu lalu membawa pemuda tersebut ke dalam mobil ambulans.
……
"Aku di rumah sakit ternyata, sudah berapa hari aku di sini" ucap pemuda tersebut berbicara sendiri dalam hatinya yang kini sudah sadar dan terbangun dalam kondisi masih terinfus dan masih menggunakan sungkup oksigen.
"Anda sudah sadar ternyata setelah satu bulan penuh anda di rawat disini, sebentar lagi dokter akan memeriksa kondisi anda dan jika memang organ dalam anda sudah sembuh maka oksigen ini akan kami lepas jadi anda tidak perlu khawatir lagi ya" ucap seorang perawat yang mendatangi kamar rawat pemuda itu sambil menyuntikkan obat ke dalam infusannya.
Perawat itu pun kemudian kembali meninggalkan pemuda itu sehingga pemuda itu sendirian kembali di kamar perawatannya.
"Untunglah aku masih selamat dan ada yang membantuku untuk sampai di rumah sakit ini" ucap pemuda itu dalam hatinya sambil matanya melihat ke sekitaran.
Seorang dokter wanita berusia tiga puluh tahunan masuk ke dalam kamar itu bersama dua orang perawat dan langsung memeriksa detak jantung dan nadi pemuda tersebut.
"Perawat, kondisinya sudah cukup membaik dan oksigen bisa dilepaskan tetap berikan vitamin vitamin dan obat obatan yang sudah aku resepkan dalam tiga hari ini dia sudah bisa pulang kembali" ucap dokter itu ke para perawat sambil kemudian melangkah meninggalkan kamar itu.
Satu orang perawat kemudian mengikuti sang dokter sedangkan satu perawat tampak mencopot sungkup oksigen lalu menyuntikkan sesuatu ke infusan.
"Anda tetaplah beristirahat dahulu, jika memerlukan sesuatu anda bisa memijit tombol ini" ucap perawat itu dengan ramah.
"Maaf, sudah berapa lama saya disini dan siapa yang membawa saya kesini" ucap pemuda itu dengan ramah sambil tersenyum hangat ke perawat wanita yang seumuran dengannya itu.
"Kau sudah satu bulan di rawat disini, dan diantar oleh polisi, aku tadi sudah menghubungi petugas polisinya dan mereka sudah dalam perjalanan kesini karena mereka harus mengetahui penyebab kau pingsan di pinggir jalan dengan bersimbah darah" ucap perawat itu dengan ramah.
"Ternyata seperti itu, terima kasih atas bantuan anda dan yang lainnya sudah mau merawat saya selama ini" ucap pemuda itu dengan ramah.
"Jika ada keluarga yang ingin di hubungi aku bisa membantu mu menghubunginya karena aku tidak menemukan ponsel mu, namun dompet mu masih ada dan aku simpan di laci meja" ucap perawat itu dengan ramah.
"Aku hidup sebatang kara ayah ibuku mungkin sudah meninggal dari aku kecil, oh ya bagaimana dengan biaya rumah sakit ini aku takut jika uangku tidak cukup" ucap pemuda itu sambil terlihat kebingungan.
"Kau tenang saja, biaya rumah sakit ini sudah di bayarkan oleh seorang pria sepuh katanya dia juga yang menghubungi polisi untuk membawa mu kesini" ucap perawat itu dengan ramah sambil menurunkan sedikit tiang infus agar pemuda itu bisa leluasa menggerakkan tangannya.
"Nona, bisakah saya mengetahui data pria sepuh itu, apakah dia ada meninggalkan nama atau alamatnya di sini" ucap pemuda itu dengan ramah dan sangat berharap bisa mengetahui siapa penolongnya.
"Aku tidak bisa menjanjikan apapun namun aku akan berusaha mencari datanya dan sebaiknya kau beristirahat dulu karena kemungkinan dua tiga jam lagi pihak kepolisian akan datang dan menginterogasi mu perihal apa yang menimpa mu malam itu" ucap perawat itu dengan ramah sambil bersiap meninggalkan ruangan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Linda AFC328
wah cerita yang bagus dr awalnya
2023-04-20
1
🍌 ᷢ ͩ𝓐𝔂⃝❥ ℛᵉˣ࿐
tes
2023-04-09
1
Afc 28
awalan yang bagus
2023-04-07
0