"Nona terima kasih" ucap pemuda itu dengan ramah sambil tersenyum hangat ke perawat tersebut.
Perawat itu meninggalkan ruangan tersebut dan menutup kembali pintunya.
"Di ruangan perawatan ini aku hanya sendirian dan sudah satu bulan aku di rawat, biaya perawatan disini pastinya tidak murah, siapapun pria sepuh yang membantu ku aku harus menemuinya dan berterima kasih kepadanya, Geng Serigala lihat saja aku akan membalas semua yang kalian lakukan kepadaku malam itu, aku tidak akan melaporkan kalian ke polisi namun aku akan memastikan kalian semua juga tidak bisa melapor ke polisi saat kalian merasakan apa yang aku rasakan bahkan lebih" ucap pemuda itu dalam hatinya sambil memejamkan matanya untuk beristirahat.
Pemuda itu tertidur dengan sangat pulasnya dan tidak menyadari jika sudah dua kali perawat datang untuk memberinya vitamin melalui infusannya.
Empat jam berlalu dengan cepat dan dua orang petugas kepolisian tampak memasuki ruangan perawatan itu.
"Saudara Arthur apakah anda bisa bangun sebentar" ucap seorang petugas kepolisian sambil menepuk pelan kaki pemuda itu.
"Bapak bapak sudah hadir, maaf jika saya tertidur lagi karena saya masih sangat lemas" ucap pemuda itu dengan ramah sambil melihat ke kedua petugas kepolisian yang mendatangi nya.
"Kami adalah petugas kepolisian yang malam itu membawa anda kesini berdasarkan laporan dari seorang pria yang menghubungi call center dan kedatangan kami kesini untuk menanyakan beberapa hal kepada anda, apakah anda bersedia" ucap salah seorang petugas kepolisian dengan ramah.
"Bapak bapak saya mengucapkan banyak terima kasih kepada anda berdua karena telah datang dan menolong saya, bahkan sampai membawa saya ke rumah sakit ini, saya siap menjawab pertanyaan bapak bapak jika memang saya mampu untuk menjawabnya" ucap pemuda itu dengan ramah sambil melihat ke kedua petugas kepolisian itu.
"Apakah benar nama anda Sean Arthur" ucap petugas kepolisian itu dengan ramah.
"Benar Pak, nama saya Sean Arthur sesuai dengan kartu identitas saya" ucap pemuda itu yang ternyata bernama Sean Arthur.
"Baiklah jika memang data anda sesuai dengan kartu identitas anda, saya ingin mengetahui kenapa anda sampai terluka parah dan bahkan ada banyak luka senjata tajam di tubuh anda" ucap petugas kepolisian itu sambil tersenyum hangat ke Sean Arthur.
"Malam itu saya sedang menghubungi seorang teman saya yang katanya rumahnya di jalan Soekarno Hatta namun belum sempat tersambung tiba tiba datang delapan orang yang meminta ponsel dan juga dompet saya, namun saya tidak langsung memberikannya dan mencoba melarikan diri namun saya terkejar dan mereka langsung memukuli saya bahkan saya melihat jika ada empat orang dari mereka yang membawa pisau bahkan ada satu orang membawa pedang namun pedang itu pendek paling hanya setengah meter saja panjangnya, saya tidak ingat apakah ponsel saya di ambil oleh mereka atau tidak karena saya sempat pingsan dan saat saya bangun saya lihat tubuh saya sudah sangat terluka jadi saya paksakan untuk berjalan ke jalan besar untuk mencari pertolongan dan hanya itu saja yang saya ingat" ucap Sean Arthur menjelaskan namun ini bukan cerita yang sebenarnya karena aslinya dia mengenal delapan orang yang melukainya.
"Apakah anda mengenali para pelaku itu?" Ucap petugas kepolisian itu dengan ramah.
"Maaf bapak lorong itu cukup gelap dan mereka memakai masker dan juga topi jadi saya tidak mengenali wajah mereka sedikit pun dan karena saya masih di berikan keselamatan maka saya sudah mengikhlaskan kejadian yang menimpa saya dan juga ponsel saya" ucap Sean Arthur dengan ramah sambil tersenyum hangat ke kedua petugas kepolisian itu.
"Anda boleh mengikhlaskan kejadian yang menimpa anda namun kami akan tetap menyelidiki kasus ini sebaik mungkin karena kami tidak ingin kejahatan jalanan ini menimpa orang lain, jadi bisakah anda menyampaikan kepada saya kira kira mereka berusia berapa tahun?" Ucap petugas kepolisian itu dengan ramah.
"Jika mendengar dari suaranya seperti masih dua puluh tahun kurang lebih namun saya tidak bisa yakin dengan hal ini karena saya tidak melihat wajah mereka" ucap Sean Arthur dengan ramah.
"Apakah anda melihat ciri ciri khusus dari mereka seperti tato atau mungkin rambut yang berwarna hijau mungkin" ucap salah satu petugas kepolisian itu.
"Saya tidak sempat melihatnya dan sekalipun saya yang mungkin sempat melihatnya saya sudah tidak ingat hal se detail itu, di sana sangat minim penerangan sehingga saya memang tidak bisa melihat dengan jelas.
"Anda kenapa menghubungi teman ada di dalam gang yang sempit dan gelap itu tidak di jalan raya" ucap petugas kepolisian lainnya yang sejak datang tidak mengucapkan apapun.
"Pak, yang saya hendak temui itu adalah seorang wanita dan saya pernah mengantarkannya sampai ke gang itu, dia memasuki gang itu jadi saya sambil berjalan menghubunginya namun belum sempat tersambung sama sekali" ucap Sean Arthur dengan ramah.
"Siapa nama wanita yang ingin kau temui dan apakah kau ingat nomor ponsel nya" ucap petugas kepolisian lainnya.
"Saya hanya bertemu dia satu kali saat saya sehari sebelumnya bertemu dia di bioskop dan karena film yang kami tonton sampai malam jadi saya mengantarkannya sampai depan gangnya, Dia bilang namanya Linda dan maaf saya tidak ingat nomor telpnya karena dia sendiri yang menuliskannya di ponsel saya waktu itu" ucap Sean Arthur dengan tetap ramah.
"Baiklah jika demikian informasi yang kami tanyakan sampai disini saja dulu, semoga anda bisa segera sembuh dan beraktifitas kembali jika anda mengingat sesuatu silahkan hubungi saya di nomor ini" ucap petugas kepolisian itu sambil menuliskan nomor ponselnya dan menyimpannya di atas meja.
"Bapak bapak terima kasih namun saya mendengar dari perawat jika orang yang menghubungi call center kepolisian adalah orang yang membayar semua biaya rumah sakit ini jadi jika boleh saya ingin meminta data orang itu untuk membalas jasa jasanya" ucap Sean Arthur dengan ramah sambil melihat ke arah kedua petugas kepolisian itu.
"Mohon maaf tapi anda tidak bisa lagi bertemu dengan penolong anda itu, dua hari lalu kami menangani kasus tabrak lari dan korbannya adalah pria sepuh yang menolong anda, dan sama seperti anda dia juga tidak memiliki keluarga sehingga kami yang mengurus pemakamannya" ucap salah seorang petugas kepolisian itu dengan ramah sambil tersenyum hangat ke Sean Arthur.
"Bapak bapak maaf apakah tidak ada petunjuk tentang siapa pelaku tabrak lari itu?" Ucap Sean Arthur dengan sangat penasaran tentang siapa pelaku tabrak lari yang telah membuat dia gagal bertemu dengan penolongnya dan dia sebenarnya sangat marah namun tidak memperlihatkannya kepada kedua petugas kepolisian itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
car_ les
up
2023-10-30
0