My Impossible CRUSH
Cerita ini merupakan lanjutan atau spin of dari judul 'Terpaut 15 tahun'. bagi para pembaca yang sudah mengikuti author dari judul sebelumnya, terimaksih banyak untuk kalian semua❤️ tapi di sini author mau ingetin untuk pembaca lama agar bab Prolog ini tidak di skip karena selain kisah singkat pertemuan Ayu dan Rey, ada juga beberapa penggal yang author sisipkan mengenai apa yang terjadi dengan perjuangan Ayu.
Dan untuk pembaca baru, bisa langsung baca judul ini tanpa membaca judul sebelumnya karena author udah kasih ringkasan bagaimana mereka bertemu. karena kalau suruh baca judul sebelumnya pasti ruwet mengingat mereka cuma second couple. tapi kalau mau baca kisah lengkap mereka di judul sebelum nya ya monggo🤭🤭
Happy reading ❤️❤️❤️❤️❤️
Alisha Ayundia Dinata, gadis berusia 18 tahun ini tengah menempuh pendidikan di Universitas ternama. ia menjadi primadona berkat prestasi serta attitude nya yang humble dan gampang berbaur dengan siapa saja.
Ayu mempunyai tiga orang kakak yaitu Fani (istri Adimas). Dika (Dokter spesialis kanker) dan Nurul (istri Vino sepupunya Dimas).
Namun posisinya menjadi anak bungsu seorang konglomerat bukanlah hal yang biasa. ia sebenarnya lahir dari seorang wanita biasa, ia memiliki tiga orang kakak yang di mana bisa dibilang kakak sulung mereka-lah yang membawa perubahan drastis pada kehidupan mereka.
Ayah kandungnya meninggalkan mereka sejak Ayu masih di dalam kandungan. Ibu kandung Ayu pula sudah meninggal sejak ia kelas 6 Sekolah Dasar.
Rianti dan Adit, orang tua kandung Adimas bramasta (kakak ipar Ayu). pasangan konglomerat berhati malaikat itu mengadopsi Ayu dan kedua kakaknya yang lain sejak ibunya Ayu meninggal. di sini lah Ayu di besarkan serta mendapatkan kasih sayang yang utuh dari kedua orang tua.
Perubahan drastis inilah yang membuat sifat rendah hati Ayu masih melekat di dalam dirinya. "seandainya Kakak tidak menikah dengan Mas Dimas, maka aku akan tetap menjadi salah satu anak yang kurang beruntung." kalimat itu ia tanamkan agar dirinya senantiasa menghargai dan menghormati semua teman-temannya.
Lalu siapa Pria yang membuat Ayu mengemis cinta?
Dia adalah Refedrick Elano Yoseph (Rey). pria berusia 28 tahun itu tak sengaja mencuri hati Ayu kala ia diam-diam mengincar idaman hatinya.
Untuk mendapatkan pujaan hati nya, Rey menjadikan Ayu sebagai alibi seperti menjemput dan mengantarkan nya ke sekolah dan bahkan ia mengatakan hendak mendekati Ayu saat di curigai oleh Nurul.
Namun Vino tak merasa kalau Rey benar-benar mendekati Ayu, ia malah curiga kalau Rey hendak mendekati istrinya. hingga pada suatu waktu Vino melabrak dan hampir saja adu jotos dengan Rey. Disaat itu lah Rey mengaku bahwa yang ia sukai sebenarnya adalah orang lain. bukan Ayu ataupun Nurul. (bisa baca di 'Terpaut 15 tahun' bagian PENGAKUAN)
...~~~~...
Beberapa bulan yang lalu.....
Di sebuah restaurant Cina, Rey mengajak Ayu untuk menenangkan pikiran karena baru saja ketahuan pacaran oleh keluarganya. sebegitu posesif kah keluarganya? tentu tidak. Disuruh nya Ayu memutuskan sang kekasih karena Rianti memergoki Glen (mantan Ayu) mengirim foto mesum dan mengajaknya berbuat hal tak senonoh.
Sebagai orang yang sudah mengenal bahkan menganggap Ayu seperti keluarga Rey pun ikut kesal dan prihatin atas insiden memalukan itu.
"Tidak usah di pikirkan, putus cinta di kalangan remaja itu sudah biasa. jadi jangan di ambil pusing." ucap Rey menatap kasihan. ia tau betul seberapa malu Ayu, dan mungkin bisa di bilang 'kapok' untuk berpacaran lagi.
"Ayu nggak mikirin dia, Ayu cuma mikir malu banget banget banget karena yang lihat itu Mama. meskipun Ayu nggak melakukannya tetep aja Ayu malu. kenapa harus Mama sih!" rutuk nya sambil menggaruk meja seperti kucing.
"Maka nya, lain kali kalau mau pacaran lebih selektif lagi." imbuh Rey sok paling tau tentang memilih orang yang tepat, padahal sendirinya naksir dengan sesama kaum Adam.
"dasar sok tau! kemana kepekaan nya selama ini?" batin Ayu menggerutu kesal.
"Andai Bapak sehat, pasti Bapak udah terima perasaan Ayu dan hal memalukan ini nggak akan terjadi!" ia melipat tangan di dada sambil sedikit membuang muka. curhat sambil kasih kode keras ini ceritanya.
"kalau pun Saya sembuh, selera Saya bukan kamu." ucap Rey datar.
JLEBB!!
Dada Ayu langsung pecah rasanya saat di hantam oleh ucapan Rey barusan.
" iiih.. hibur dikit kek, kalau Saya normal kamu wanita pertama yang akan Saya pertimbangkan. setidaknya ngomong gitu kek, malah bikin semakin down."
"hahahaha...." Rey berdiri lalu mendorong wajah Ayu menggunakan telapak tangannya.
"Kamu itu masih kecil, jadi jangan terlalu serius soal cinta cintaan. ayo kita cari udara segar..." ia menarik tangan Ayu dan beranjak dari sana.
Tanpa mereka sadari, dua orang siswi yang sepertinya admin lambe turah mengarahkan ponselnya ke arah mereka. bukan, mereka bukan hanya memotretnya. mereka melakukan siaran langsung dengan Rey dan Ayu sebagai bahannya.
Di lihat dari cekatan lidah mereka menggosipkan Ayu, tak salah lagi. mereka adalah ratu gosip yang menyiarkan berita walau tak berfaedah, yang penting followers nambah.
...~~~~...
Di hari berikutnya...
Saat Ayu sedang berjalan menuju kelas, ia di buat terkejut dengan banner berukuran 2 meter terpampang di sepanjang koridor. karena sedang mogok membuka sosial media, ia tak tau apa yang sebenarnya terjadi hingga foto Rey dan dirinya yang sedang bergandengan tangan itu menjadi Viral di sekolah.
"ciee...cie.... bisa di jelaskan awal hubungan kalian berdua?"
"kelihatannya sih Pria dewasa, apa dia Dosen? atau mahasiswa?" cecar kedua siswi sambil menayangkan siaran langsung lagi.
Ayu bingung dari mana mereka mendapatkan berita tidak jelas itu.
"p..pacaran? dia salah satu rekan kerja keluargaku. ya, kami lumayan akrab."
"akrab aja, atau akrab banget nih? Guyss.. seperti yang kita tau ya. Ayu ini di kenal susah di dekati apalagi di gapai. dan baru kali ini dia kepergok gandengan mesra sama laki-laki, nggak yakin lah ya kalau cuma 'akrab doang' heheh.." siswi berambut pendek itu berhasil membuat para penonton siarannya semakin penasaran.
"Mesra?" Ayu tertawa geli dalam hati perasaan momen kemarin nggak ada mesranya sedikitpun deh.
"Kami cuma akrab kok. sudah seperti saudara." balas Ayu tersenyum tipis sambil menghindari dua admin lambe turah itu.
"Yakin? nggak ada rasa dag dig dug gitu...?"
"Ada dong pasti, kalian lihat sendiri kan Guys kemarin. gebetannya Ayu bener bener ganteng seperti titisan dunia dan surga."
"Justru karena kalian akrab kami yakin pasti ada sesuatu kan?"
"Atau dia sebenarnya udah lama suka sama kamu Yu, cuma di pendem gitu hehe..."
Mendengar celotehan mereka berdua telinga Ayu benar-benar panas.
"Nggak! nggak! stop ya." ia masih berusaha tersenyum walau tampak getir.
"Enggak? yakin Yu? dia lumayan lo.."
"Dia 9..Y!" tukas Ayu menatap tajam ke arah mereka. tentu saja wajah dan suara Ayu terpampang jelas di kamera.
"WHAT?!" mereka serempak terkejut mendengar itu. tak ayal jutaan penonton yang menyaksikan siaran itu pun turut memberikan komentar betapa terkejutnya mereka.
...-...
...-...
Saat jam pulang sekolah, seperti biasa Rey menyempatkan diri untuk menjemput Ayu. walau dulu ia mendekati Ayu hanya untuk beralibi, ntah kenapa kebiasaan yang satu ini tak bisa ia lepaskan walau seluruh keluarga Ayu sudah tau bahwa Rey seorang pria belok. hampa rasanya jika tak mendengar celotehan konyol Ayu sehari saja, ia menjadikan itu sebagai pelepas lelah dari ketatnya pekerjaan di kantor.
Rey menyandarkan badannya di sisi kiri mobil, ia menatap kearah pintu keluar sambil sesekali melihat jam tangan.
"Sudah jam empat, seharusnya sudah pulang kan?" gumamnya.
Sudah 15 menit Rey berdiri di sana, ia menyadari kejanggalan hari ini karena semua murid yang lewat terus menatapnya dengan pandangan risih.ada juga yang menunjuk kearahnya dan bahkan langsung saling berbisik sambil menatapnya sinis.
Lalu lewatlah satu geng anak laki-laki yang hendak mengambil motor di parkiran, mereka pun sama menatap Rey dengan tatapan penuh tanda tanya.
Karena merasa di perhatikan, Rey pun menyapa mereka dengan mengangguk sambil tersenyum kecil. langsung ilfeel dong para siswa itu, mereka bahkan mengetuk tangki motor sambil bilang "amit amit!!"
"wahh.. ada yang nggak beres nih." rutuk Rey menduga-duga hal yang terjadi.
Tak lama berselang, Ayu pun datang. tak seperti biasanya, Ayu berjalan kearah Rey sambil menundukkan pandangan. dari situ Rey bisa menebak bahwa Ayu lah biang keroknya.
"ada apa?"
Belum selesai Rey bertanya, Ayu menyodorkan rekaman siaran langsung yang membuat heboh satu sekolahan.
"Maaf" lirih Ayu menyeringai.
"Kenapa kamu tidak?!" tanya Rey geram, ia meremas kuat spion mobilnya seperti sedang menyalurkan erupsi di dada.
"ti..ti..dak apa Pak?" kepala Ayu menjadi gatal karena bingung.
"Membantah! harus nya kamu bantah dong, bilang salah ngomong atau apa hais!!"
"tapi kan e..emang bener Pak." bukannya minta maaf Ayu malah membuat tanduk Rey semakin keluar.
Rey benar benar tak mengerti lagi "aghhh!! sudah tau benar kenapa di sebar sih Ayu. kalau berita ini tersebar luas gimana? kamu mau tanggung jawab hah?"
"Mau." sahut Ayu pelan tanpa tau resiko nya.
"Bagaimana hm? coba jelaskan bagaimana cara kamu meng-handle kalau ini tersebar sampai di Kantor dan orang tua Saya hah?!😤"
"Menangani di sekolah saja kamu nggak bisa! ini bisa jadi boomerang buat perusahaan Papa kamu ngerti nggak sih hhhgggg!!" ia mengatupkan giginya rapat rapat agar bisa menahan kata-kata tak pantas yang bisa saja terlontar.
Bagai pucuk di cinta, Ayu mendapatkan ide cemerlang yang bisa menguntungkan kedua belah pihak. "Ayu tau!"
"Apa?!" gretak Rey jengkel bukan main.
"Bagaimana kalau kita pacaran?"
CTAK!
Rey menjentik kening Ayu "sehat kamu?" ketusnya.
"Gini loh Pak, pamerkan kedekatan kita. lalu umumkan kalau kita pacaran di internet aja. cuma itu satu-satu nya cara biar berita ini reda."
"Nggak!" tolak Rey tegas.
"Cuma pura pura Pak." bujuk Ayu penuh harap.
"Saya bilang nggak ya enggak. enak di kamu beban di Saya!" ketus Rey tak tergoyahkan.
"Enak di Saya gimana? ini simbiosis mutualisme Pak. emang nya Bapak ada cara lain? nggak kan?" ia bisa mendapatkan Rey walau hanya status, dan nama Rey bisa bersih kembali. begitu kira-kira rencana Ayu.
Rey termenung sejenak "oke, Saya terima ide kamu tapi."
"Apa?" tanya Ayu berbinar.
"Saya nggak mau kamu yang jadi pacar pura-pura Saya." ucap Rey pelan namun terdengar tegas.
"Kenapa?" sinar yang tadinya berpendar di wajah Ayu kini berubah muram.
"Saya nggak perlu berterimakasih kan untuk sarannya?" sahut Rey tanpa memberikan jawaban pasti hingga membuat batin Ayu berkecamuk saat itu juga.
Sebegitu tak bernilai kah dirinya di mata Rey? hingga untuk menjadikannya spesial walau hanya status pun Rey tak sudi. bukankah setidaknya Rey menerima dirinya agar ia tak merasa bersalah?
Perasaan tulus Ayu yang tadinya berada di puncak kini perlahan merosot meninggalkan jejak perih. rasa kagum, suka serta cinta perlahan tergantikan dengan kenyataan bahwa seberapa keras Ayu memantaskan diri, seberapapun keras ia menyuguhkan hati tak akan di hargai jika itu bukan orang yang tepat untuk miliki.
Sejak saat itu, Ayu benar-benar mundur perlahan dan membiarkan Rey membersihkan namanya sendiri. walau masih sering bertemu dan jantung Ayu masih berdegup hebat saat mata mereka saling menatap, Ayu tetap bersikeras tak akan lagi mengutarakan perasaannya pada Rey.
Kini ia sadar, meminta hal yang tidak masuk akal pada orang yang tidak akan mengabulkan sama saja di sebut mengemis kepada orang kikir. seberapa keras ia meminta takkan pernah di berikan walau hanya secuil.
"Mulai hari ini, detik ini juga. Aku berjanji mengabaikan perasaanku untuknya sampai dia yang lebih dulu bertekuk lutut padaku!" Ayu menancapkan pena nya amat kuat hingga menembus beberapa lembar kertas sebagai saksi ucapannya.
...**********...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу᭄
...
2024-05-06
0
Mystera11
mampir
2023-01-31
1
Fani Tsao
otw ksini meski ktinggln jauhhh
2023-01-26
1