Ide brilian Ayu kemarin ternyata sungguh berhasil, hanya dalam dua hari setelah Rey memposting foto mesra bersama pacar palsunya, berita itu langsung redup walaupun sebagian orang-orang kantor sudah mendengarnya.
"Orang itu benar-benar tidak melihatku sedikitpun." gerutu Ayu soal perasaannya kala melihat postingan Rey.
Semangat hidupnya tiba-tiba hilang, untung saja hari ini dia sedang libur. jadi menarik selimut kembali adalah alternatif yang sangat bagus untuk menghilangkan kegalauan. berhubung rumah juga lagi sepi karena semua orang sedang jalan-jalan.
Hanya ada Nurul yang tengah hamil tua, sementara Vino sedang pergi ke Studio untuk menetapkan tanggal libur karena perkiraan dalam minggu ini Nurul akan melahirkan. jadi lebih baik di liburkan karena pasti para pegawai akan sangat membutuhkan Nurul nantinya.
Baru saja hendak kembali menyusuri alam mimpi Ayu di bangunkan oleh ART nya. "neng... ada yang mencari neng Ayu."
"Siapa bik?" tanya Ayu malas, sungguh ia tak ingin bertemu satu mahkluk hidup pun hari ini.
"Tuan Sekretaris." sahut si bibik, ya memang begitu ia mengenali Rey.
"hhhhff...! bilang aja Ayu nggak ada bik."
Baru hendak menenangkan diri, eh sumber kegalauannya datang.
"Saya denger loh." ucap Rey bernada datar.
tok..tok..
"Keluarlah." pinta Rey hendak memberikan sesuatu.
"Hiss!" Ayu bangkit dari ranjangnya dan berjalan sambil menghentakkan kaki karena kesal.
Ia membuka pintu sambil menatap sinis Rey. "kenapa? Ayu udah libur." sewotnya, ia berpikir mungkin Rey lupa bahwa Ayu hanya tinggal menunggu ijazah.
"Tau.. nah periksa dan bereskan salinan nya, lalu susun data base agar algoritma iklan kita tampil menarik sesuai durasi." Rey memberikan lembaran data beserta Flashdisk yang kemarin di sarankan Adit untuk di kerjakan oleh Ayu.
"Nggak mau!" tolak Ayu membuang muka.
Rey mengerutkan alisnya "katanya mau bergabung di kantor tanpa kuliah. ini bagus untuk membantu pemula seperti mu."
"Nggak jadi. Ayu udah daftar di tiga universitas!" tegasnya menyodorkan tiga jari ke arah wajah Rey.
"Loh? katanya mau langsung gabung. Pak Dimas bahkan sudah pilihkan.."
"Emang nya Mas Dimas belum cerita?" potong Ayu cepat sambil menarik gagang pintu hendak ia tutup lagi.
Namun baru setengah tertutup, si bibik memanggil Ayu dengan nada panik.
"neng! neng Ayu..! mbak Nurul mau melahirkan." pekiknya dari lantai satu. Ayu dan Rey saling menatap kaget kemudian berlari cepat ke bawah.
"AAAAAAAAAAA!!" teriak Nurul tak kuasa menahan hebatnya kontraksi.
"Telpon Mas Vino bik, buruan!"
"Bik, cepat suruh Pak supir siapkan mobil!" pinta Ayu kepada ART nya yang lain.
Sementara itu ART nya yang lain sibuk membersihkan air ketuban yang sudah merembes dan meninggalkan jejak di lantai.
Jika pada umumnya orang akan berinisiatif dan gesit saat situasi sedang genting, berbeda dengan Rey. ia malah berdiri kaku dengan kaki gemetar sambil memandangi Nurul tanpa berkedip.
"Mobil sudah siap neng." ucap si bibik setengah berlari hendak mengabari keluarga lain yang tengah berlibur.
"Pak! bantuin cepet! malah bengong." tukas Ayu.
"hah? iya iya.." Rey langsung sadar dan memapah Nurul di bantu oleh Pak supir.
Setelah memasukkan Nurul kedalam mobil, Nurul malah mencengkram kuat baju Rey sambil berteriak kesakitan
"hhuuuhh!!"
"Aduh! lepas! Saya nggak mau ikut." pinta Rey panik.
Namun Nurul tak menggubris nya, akhirnya mau tak mau Rey ikut dan menyaksikan hal yang paling ia takuti yaitu melihat orang melahirkan.
Pak supir langsung tancap gas meninggalkan pekarangan rumah, dan baru saja 20 meter dari rumah. mereka berpapasan dengan mobil Vino yang juga melaju kencang dari arah berlawanan.
Tiit..tit...!
Pak supir membunyikan klakson untuk mengkode Vino sambil tetap melajukan mobilnya. klakson pun di balas Vino dan ia langsung memutar balik menyusul mobil yang membawa istri nya.
"Aawwh! sssshhh! cepet Pak, sakit banget huhhh... Mas Vino mana dek?" saat nyawanya hampir melayang tak lupa sosok si pembuat ulah ia tanyakan.
"Itu di belakang." tunjuk Ayu menggunakan ibu jari ke belakang. mereka hanya berjarak 300 meter beriringan.
"Aaaaaaa...!" teriak Nurul melengking sambil menarik kerah baju Rey dan membuatnya tercekik.
"AAAAA!" teriak Rey pula dengan suara besarnya.
"Hhhhkkkkk!😖😖😖" pekik Nurul lagi dan semakin kuat ia menarik baju Rey.
"HHHH!!!" sahut Rey pula saat merasa lehernya semakin tercekik.
Sementara Ayu hanya pasrah mendengar suara raungan mereka bersahut-sahutan sepanjang perjalanan.
...~~~~...
Di ruang tunggu, Rey terduduk lemas dengan wajah murung menahan emosi. bagaimana tidak, Vino yang berbuat eh dia yang kena imbasnya.
"Ambilkan Saya juga." pinta Rey saat Ayu membuka kulkas di dekat sana.
"Males!" Ayu menutup kulkas dan melewati Rey begitu saja.
"hhh! bocah itu akhir-akhir ini membuat ku kesal." rutuk nya melirik tajam ke arah Ayu.
"ooe...oeee..."
Terdengar lantang suara bayinya Nurul dan Vino dari ruang bersalin.
Di saat yang bersamaan pula semua keluarga nya tiba di sana.
"Oma? itu suara dede bayi nya?" El tampak senang mendengar tangisan adiknya.
"Selamat Pak, bayi Anda cantik sekali." ucap sang Dokter yang membantu persalinan.
"Anakku.." lirih Vino terharu, ia menitikkan air mata saat memandangi bayi nya yang tengah di bersihkan oleh Dokter.
Rambut dan baju nya sama kacau nya dengan penampilan Rey. namun ia tak memperdulikan penampilan nya karena terbawa suasana yang amat membahagiakan ini.
Dokter meletakkan bayi mereka di atas perut Nurul untuk mendapatkan Asi pertama nya. "Anak Pak Vino.." bisik Nurul tersenyum kecil sambil membelai lembut rambut tipis si Bayi.
"Anak kita Sayang." Vino mengusap punggung Bayi mereka sambil tersenyum bahagia.
"Ayah.. mana dede Bayi nya?"
"Sini sayang" panggil Nurul tersenyum kepada El.
"Sini Ayah gendong, liat dede nya cantik kan seperti Bunda mu." Vino menggendong El agar bisa puas melihat adik nya.
...-...
...-...
Di saat sedang berkumpul melihat bayi nya Nurul, Ayu keluar karena teleponnya berdering. dan ternyata itu dari salah satu Universitas yang ia daftar kemarin.
"Di terima? aahh syukurlah..." ekpresi bahagia Ayu tak terbendung lagi. ia melompat kegirangan di ujung lorong sepi sambil menari-nari seperti cacing.
"Yeeay diterima..💃💃 yeay yeay.."
"Kamu benar-benar mendaftar?" celetuk Rey tiba-tiba.
"Beneran lah, masa bercanda😌. uhhh nggak sabarnya masa masa kuliah. banyak temen, banyak cogan uuwuu😍" ia meninggalkan Rey tak lupa sambil menari ala ala hip-hop.
"Apa hanya perasaanku saja? dia seperti sengaja menghindari ku."
Rey bertanya dengan dirinya sendiri. apa iya Ayu begitu gara-gara 'status' yang ia buat untuk menutupi kasus kemarin? atau hanya memang Ayu yang mulai bosan menunjukkan perasaan nya?
"Entahlah." gumamnya mencoba mengerti.
Hanya Ayu lah yang tau apa yang sedang di lakukan nya, dan hanya Rey lah yang tau bagaimana perasaannya. sedih atau hanya kosong karena Ayu tiba-tiba seperti membangun tembok tinggi di antara mereka.
...**********...
Baby born Vino and Nurul. para aunty online di persilahkan kasih kado ke otor sebagai hadiah kelahiran Nurul junior☺️😚😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Dewi senjabutirbutirpasirdlaut
Wellcome to the world baby girl we love you 😘😘❤️❤️
2022-09-06
2
Yolan
💝💝💝💝💝
2022-08-14
2
mbak i
selamat nuvi udah jadi mommy dan Daddy,,,,kakak El selamat ya kaeknya dulu pingin adik cewek deh😁😁😁dan buat Miss moon makasihhhhhh bgt,,,,aku marathon ini bacanya🤣🤣🤣🤣
2022-08-10
2