Episode 2 : Jaga jarak

Ide brilian Ayu kemarin ternyata sungguh berhasil, hanya dalam dua hari setelah Rey memposting foto mesra bersama pacar palsunya, berita itu langsung redup walaupun sebagian orang-orang kantor sudah mendengarnya.

"Orang itu benar-benar tidak melihatku sedikitpun." gerutu Ayu soal perasaannya kala melihat postingan Rey.

Semangat hidupnya tiba-tiba hilang, untung saja hari ini dia sedang libur. jadi menarik selimut kembali adalah alternatif yang sangat bagus untuk menghilangkan kegalauan. berhubung rumah juga lagi sepi karena semua orang sedang jalan-jalan.

Hanya ada Nurul yang tengah hamil tua, sementara Vino sedang pergi ke Studio untuk menetapkan tanggal libur karena perkiraan dalam minggu ini Nurul akan melahirkan. jadi lebih baik di liburkan karena pasti para pegawai akan sangat membutuhkan Nurul nantinya.

Baru saja hendak kembali menyusuri alam mimpi Ayu di bangunkan oleh ART nya. "neng... ada yang mencari neng Ayu."

"Siapa bik?" tanya Ayu malas, sungguh ia tak ingin bertemu satu mahkluk hidup pun hari ini.

"Tuan Sekretaris." sahut si bibik, ya memang begitu ia mengenali Rey.

"hhhhff...! bilang aja Ayu nggak ada bik."

Baru hendak menenangkan diri, eh sumber kegalauannya datang.

"Saya denger loh." ucap Rey bernada datar.

tok..tok..

"Keluarlah." pinta Rey hendak memberikan sesuatu.

"Hiss!" Ayu bangkit dari ranjangnya dan berjalan sambil menghentakkan kaki karena kesal.

Ia membuka pintu sambil menatap sinis Rey. "kenapa? Ayu udah libur." sewotnya, ia berpikir mungkin Rey lupa bahwa Ayu hanya tinggal menunggu ijazah.

"Tau.. nah periksa dan bereskan salinan nya, lalu susun data base agar algoritma iklan kita tampil menarik sesuai durasi." Rey memberikan lembaran data beserta Flashdisk yang kemarin di sarankan Adit untuk di kerjakan oleh Ayu.

"Nggak mau!" tolak Ayu membuang muka.

Rey mengerutkan alisnya "katanya mau bergabung di kantor tanpa kuliah. ini bagus untuk membantu pemula seperti mu."

"Nggak jadi. Ayu udah daftar di tiga universitas!" tegasnya menyodorkan tiga jari ke arah wajah Rey.

"Loh? katanya mau langsung gabung. Pak Dimas bahkan sudah pilihkan.."

"Emang nya Mas Dimas belum cerita?" potong Ayu cepat sambil menarik gagang pintu hendak ia tutup lagi.

Namun baru setengah tertutup, si bibik memanggil Ayu dengan nada panik.

"neng! neng Ayu..! mbak Nurul mau melahirkan." pekiknya dari lantai satu. Ayu dan Rey saling menatap kaget kemudian berlari cepat ke bawah.

"AAAAAAAAAAA!!" teriak Nurul tak kuasa menahan hebatnya kontraksi.

"Telpon Mas Vino bik, buruan!"

"Bik, cepat suruh Pak supir siapkan mobil!" pinta Ayu kepada ART nya yang lain.

Sementara itu ART nya yang lain sibuk membersihkan air ketuban yang sudah merembes dan meninggalkan jejak di lantai.

Jika pada umumnya orang akan berinisiatif dan gesit saat situasi sedang genting, berbeda dengan Rey. ia malah berdiri kaku dengan kaki gemetar sambil memandangi Nurul tanpa berkedip.

"Mobil sudah siap neng." ucap si bibik setengah berlari hendak mengabari keluarga lain yang tengah berlibur.

"Pak! bantuin cepet! malah bengong." tukas Ayu.

"hah? iya iya.." Rey langsung sadar dan memapah Nurul di bantu oleh Pak supir.

Setelah memasukkan Nurul kedalam mobil, Nurul malah mencengkram kuat baju Rey sambil berteriak kesakitan

"hhuuuhh!!"

"Aduh! lepas! Saya nggak mau ikut." pinta Rey panik.

Namun Nurul tak menggubris nya, akhirnya mau tak mau Rey ikut dan menyaksikan hal yang paling ia takuti yaitu melihat orang melahirkan.

Pak supir langsung tancap gas meninggalkan pekarangan rumah, dan baru saja 20 meter dari rumah. mereka berpapasan dengan mobil Vino yang juga melaju kencang dari arah berlawanan.

Tiit..tit...!

Pak supir membunyikan klakson untuk mengkode Vino sambil tetap melajukan mobilnya. klakson pun di balas Vino dan ia langsung memutar balik menyusul mobil yang membawa istri nya.

"Aawwh! sssshhh! cepet Pak, sakit banget huhhh... Mas Vino mana dek?" saat nyawanya hampir melayang tak lupa sosok si pembuat ulah ia tanyakan.

"Itu di belakang." tunjuk Ayu menggunakan ibu jari ke belakang. mereka hanya berjarak 300 meter beriringan.

"Aaaaaaa...!" teriak Nurul melengking sambil menarik kerah baju Rey dan membuatnya tercekik.

"AAAAA!" teriak Rey pula dengan suara besarnya.

"Hhhhkkkkk!😖😖😖" pekik Nurul lagi dan semakin kuat ia menarik baju Rey.

"HHHH!!!" sahut Rey pula saat merasa lehernya semakin tercekik.

Sementara Ayu hanya pasrah mendengar suara raungan mereka bersahut-sahutan sepanjang perjalanan.

...~~~~...

Di ruang tunggu, Rey terduduk lemas dengan wajah murung menahan emosi. bagaimana tidak, Vino yang berbuat eh dia yang kena imbasnya.

"Ambilkan Saya juga." pinta Rey saat Ayu membuka kulkas di dekat sana.

"Males!" Ayu menutup kulkas dan melewati Rey begitu saja.

"hhh! bocah itu akhir-akhir ini membuat ku kesal." rutuk nya melirik tajam ke arah Ayu.

"ooe...oeee..."

Terdengar lantang suara bayinya Nurul dan Vino dari ruang bersalin.

Di saat yang bersamaan pula semua keluarga nya tiba di sana.

"Oma? itu suara dede bayi nya?" El tampak senang mendengar tangisan adiknya.

"Selamat Pak, bayi Anda cantik sekali." ucap sang Dokter yang membantu persalinan.

"Anakku.." lirih Vino terharu, ia menitikkan air mata saat memandangi bayi nya yang tengah di bersihkan oleh Dokter.

Rambut dan baju nya sama kacau nya dengan penampilan Rey. namun ia tak memperdulikan penampilan nya karena terbawa suasana yang amat membahagiakan ini.

Dokter meletakkan bayi mereka di atas perut Nurul untuk mendapatkan Asi pertama nya. "Anak Pak Vino.." bisik Nurul tersenyum kecil sambil membelai lembut rambut tipis si Bayi.

"Anak kita Sayang." Vino mengusap punggung Bayi mereka sambil tersenyum bahagia.

"Ayah.. mana dede Bayi nya?"

"Sini sayang" panggil Nurul tersenyum kepada El.

"Sini Ayah gendong, liat dede nya cantik kan seperti Bunda mu." Vino menggendong El agar bisa puas melihat adik nya.

...-...

...-...

Di saat sedang berkumpul melihat bayi nya Nurul, Ayu keluar karena teleponnya berdering. dan ternyata itu dari salah satu Universitas yang ia daftar kemarin.

"Di terima? aahh syukurlah..." ekpresi bahagia Ayu tak terbendung lagi. ia melompat kegirangan di ujung lorong sepi sambil menari-nari seperti cacing.

"Yeeay diterima..💃💃 yeay yeay.."

"Kamu benar-benar mendaftar?" celetuk Rey tiba-tiba.

"Beneran lah, masa bercanda😌. uhhh nggak sabarnya masa masa kuliah. banyak temen, banyak cogan uuwuu😍" ia meninggalkan Rey tak lupa sambil menari ala ala hip-hop.

"Apa hanya perasaanku saja? dia seperti sengaja menghindari ku."

Rey bertanya dengan dirinya sendiri. apa iya Ayu begitu gara-gara 'status' yang ia buat untuk menutupi kasus kemarin? atau hanya memang Ayu yang mulai bosan menunjukkan perasaan nya?

"Entahlah." gumamnya mencoba mengerti.

Hanya Ayu lah yang tau apa yang sedang di lakukan nya, dan hanya Rey lah yang tau bagaimana perasaannya. sedih atau hanya kosong karena Ayu tiba-tiba seperti membangun tembok tinggi di antara mereka.

...**********...

Baby born Vino and Nurul. para aunty online di persilahkan kasih kado ke otor sebagai hadiah kelahiran Nurul junior☺️😚😁

Terpopuler

Comments

Dewi senjabutirbutirpasirdlaut

Dewi senjabutirbutirpasirdlaut

Wellcome to the world baby girl we love you 😘😘❤️❤️

2022-09-06

2

Yolan

Yolan

💝💝💝💝💝

2022-08-14

2

mbak i

mbak i

selamat nuvi udah jadi mommy dan Daddy,,,,kakak El selamat ya kaeknya dulu pingin adik cewek deh😁😁😁dan buat Miss moon makasihhhhhh bgt,,,,aku marathon ini bacanya🤣🤣🤣🤣

2022-08-10

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Episode 2 : Jaga jarak
3 Episode 3: Bus
4 Episode 4: Putus kontrak
5 Episode 5 : Pacar Palsu
6 Episode 6: Garam
7 Episode 7: Mudah baper
8 Episode 8: Pacaran?
9 Episode 9: Adu postingan
10 Episode 10: Promosi Salon
11 Episode 11 : Kebakaran
12 Episode 12 : Khawatir
13 Episode 13 :
14 Episode 14: Pasar antik
15 Episode 15 : Bunga Flamboyan
16 Episode 16: Berenang
17 Episode 17: Risih
18 Episode 18: Merasa
19 Episode 19: Tertinggal
20 Episode 20: A
21 Episode 20: 17 Februari
22 Episode 22: Kupon makan
23 Episode 23: Hamparan rumput
24 Episode 24: 30 meter
25 Episode 25: Ketergantungan
26 Episode 26 : Sampul Biru
27 Episode 27 : Masa lalu
28 Episode 28: Makam
29 Episode 29 : Tilang
30 Episode 30 : Bunga pemakaman
31 Episode 31 : Labuhan
32 Episode 32 : Kerubung jati
33 Episode 33: Menyapa
34 Episode 34: Mencair
35 Episode 35: Mentor
36 Episode 36: Pencerahan
37 Episode 37: Air beras
38 Episode 38: Ulat air
39 Episode 39: Nyaman dan Cinta
40 Episode 40 : Batu loncatan
41 Episode 41 : Belum yakin
42 Episode 42: Bertamu
43 Episode 43: Minta Bukti
44 Episode 44: Kata Hati
45 Episode 45 : Bandara
46 Episode 46: Garing
47 Episode 47:
48 Episode 48: Trauma
49 Episode 49: Irish Putih
50 Episode 50: Nuansa Klasik
51 Epsiode 51: Lingkaran Waktu
52 Eoisode 52: Tak berarti
53 Episode 53: DNA
54 Episode 54: Pingsan
55 Episode 55: Hasil Tes
56 Episode 56: Pucat Pasih
57 Episode 57: Cerita Kelam
58 Episode 58 : Berbeda
59 Episode 59: Menyadap
60 Episode 60: Lantai 10
61 Episode 61 : Nama Mafia
62 Pengumuman...
63 Epusode 63 : Hadiah
64 Episode 64: Badar Andeswara
65 Episode 65 : Dendam yang salah
66 Episode 66 : Ulang tahun
67 Episode 67 : Pilihan
68 Episode 68 : Luwak dan Barbie
69 Epusode 69 : Praduga
70 Episode 70 : Ending...
71 Salam sayang dari Author
72 Bonus Chapter
73 Bunus Chapter ll
74 Peluncuran Novel baru
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Prolog
2
Episode 2 : Jaga jarak
3
Episode 3: Bus
4
Episode 4: Putus kontrak
5
Episode 5 : Pacar Palsu
6
Episode 6: Garam
7
Episode 7: Mudah baper
8
Episode 8: Pacaran?
9
Episode 9: Adu postingan
10
Episode 10: Promosi Salon
11
Episode 11 : Kebakaran
12
Episode 12 : Khawatir
13
Episode 13 :
14
Episode 14: Pasar antik
15
Episode 15 : Bunga Flamboyan
16
Episode 16: Berenang
17
Episode 17: Risih
18
Episode 18: Merasa
19
Episode 19: Tertinggal
20
Episode 20: A
21
Episode 20: 17 Februari
22
Episode 22: Kupon makan
23
Episode 23: Hamparan rumput
24
Episode 24: 30 meter
25
Episode 25: Ketergantungan
26
Episode 26 : Sampul Biru
27
Episode 27 : Masa lalu
28
Episode 28: Makam
29
Episode 29 : Tilang
30
Episode 30 : Bunga pemakaman
31
Episode 31 : Labuhan
32
Episode 32 : Kerubung jati
33
Episode 33: Menyapa
34
Episode 34: Mencair
35
Episode 35: Mentor
36
Episode 36: Pencerahan
37
Episode 37: Air beras
38
Episode 38: Ulat air
39
Episode 39: Nyaman dan Cinta
40
Episode 40 : Batu loncatan
41
Episode 41 : Belum yakin
42
Episode 42: Bertamu
43
Episode 43: Minta Bukti
44
Episode 44: Kata Hati
45
Episode 45 : Bandara
46
Episode 46: Garing
47
Episode 47:
48
Episode 48: Trauma
49
Episode 49: Irish Putih
50
Episode 50: Nuansa Klasik
51
Epsiode 51: Lingkaran Waktu
52
Eoisode 52: Tak berarti
53
Episode 53: DNA
54
Episode 54: Pingsan
55
Episode 55: Hasil Tes
56
Episode 56: Pucat Pasih
57
Episode 57: Cerita Kelam
58
Episode 58 : Berbeda
59
Episode 59: Menyadap
60
Episode 60: Lantai 10
61
Episode 61 : Nama Mafia
62
Pengumuman...
63
Epusode 63 : Hadiah
64
Episode 64: Badar Andeswara
65
Episode 65 : Dendam yang salah
66
Episode 66 : Ulang tahun
67
Episode 67 : Pilihan
68
Episode 68 : Luwak dan Barbie
69
Epusode 69 : Praduga
70
Episode 70 : Ending...
71
Salam sayang dari Author
72
Bonus Chapter
73
Bunus Chapter ll
74
Peluncuran Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!