Episode 4: Putus kontrak

Masih di hari yang sama Pukul 11:20 pagi.

Rey tengah bingung karena masa Pacaran kontrak yang di sewa Rey telah berakhir tepat pagi tadi. ia dan wanita yang di kontrak sudah meneken perjanjian di atas kertas untuk memperjelas bahwa mereka sudah tidak ada urusan lagi.

Sayangnya, selang setengah jam setelah pemutusan kontrak, secara mendadak Papanya Rey menelpon dan mengundangnya ke Pesta relasi di sebuah perusahaan. di antara keluarga besarnya, hanya Papa nya lah yang sempat melihat berita Viral waktu itu. itulah sebab kenapa Rey mati-matian menutupi berita tentang dirinya.

"Bawa pacar kamu! kalau tidak berarti kamu benar-benar Hom0!"

Kalimat itu membuat Rey bingung harus kemana lagi mencari pacar kontrak, ia sudah kapok asal comot wanita asing. karena ternyata wanita yang di kontrak adalah seorang PSK dan yang lebih parah teman kantornya mengenali wanita malam itu.

Beruntung hanya teman kantor, jika Papa nya yang mengetahui bisa habis dia di seret pulang kerumah. sebenarnya ada banyak wanita lajang di kantor, tetapi ia takut kalau orang kantor tidak bisa tutup mulut. apalagi ada si Ratu Gosip yang bisa mengupas fakta sampai ke sel-sel paling tak kasat mata.

Yang bisa ia harapkan saat ini hanyalah Ayu, namun beratus kali ia mengirim pesan dan menelpon sampai jari hampir patah tak juga di respon oleh Ayu.

...~~~~...

Kembali ke kampus..

Jam istirahat tiba, seluruh wanita di kelas Ayu langsung mengerumuni Bagas.

"kamu pindahan dari mana?"

"usia kamu berapa?"

"sudah punya pacar belum?"

"boleh minta nomor handphone?"

Bla..bla..bla... pertanyaan beruntun itu terus menghujani Bagas. dan bukannya risih atau mengelak, Bagas malah dengan sabar menjawab pertanyaan mereka semua. ya memang itu lah targetnya, ia sengaja hanya menyebutkan nama saat berkenalan tadi untuk menarik rasa penasaran para gadis di sana.

Tentu saja Ayu yang duduk di depan Bagas kena imbasnya, ia harus menyelundup di antara himpitan teman-teman nya agar bisa keluar kelas.

"Ayu." panggil Bagas membuat Ayu berhenti dari langkah nya.

"Apa?" Ayu berbalik badan sambil melipat tangan di dada.

"Bisa antarkan Aku melihat Kampus kita?" sebanyak itu gadis mengerubunginya, tetap Ayu yang jadi target utama.

"Bisa." ucap Ayu sambil melenggang keluar kelas di susul Bagas dengan langkah girangnya.

"Mereka saling kenal?" tanya beberapa siswa di sana.

...-...

...-...

Sambil menuju kekantin Ayu memberitahu letak ruangan di sana.

"Itu ruangan Rektor." tunjuk Ayu ke salah satu ruangan di pojok kanan.

"Itu Lab, di sebelah sana Apotek, Toilet lurus saja ke arah selatan dan kantin nya yang akan kita tuju sekarang." penjelasan rinci yang di ucapkan Ayu malah membuat Bagas semakin terkesima.

"Cantik, ramah, cerdas." puji Bagas memandang kagum.

"Apa?" pura-pura saja tidak dengar, padahal Ayu mendengar jelas pujian Bagas barusan sampai bersemu merah pipinya.

"Nggak hehe.. kalau ruang olahraga dimana?"

"Gedung olahraga ada di sebelah kanan perpustakaan."

"Gedung? bukan ruangan?" berarti tempat olahraga nya sangat besar kan, sampai terpisah dari gedung kampus nya. semangat Bagas untuk menjadi timnas pun semakin membara karena membayangkan betapa megah gedung tempatnya berlatih setiap hari nanti.

"ya.. ruangan tapi di dalam gedung khusus." sahut Ayu santai sembari melanjutkan langkahnya.

"Tunjukkan pada ku sekarang!" pinta Bagas amat antusias.

"Bisa.. tapi bukankah harusnya kamu traktir aku dulu sebagai ucapan terimakasih karena menemanimu berkeliling." niat Ayu hanya bergurau saja, tapi kalau di traktir beneran ya lumayanlah ngirit pengeluaran.

Bagas diam sejenak, sudah tampak olehnya dari kejauhan tampilan kantin yang amat elegan. sudah bisa di pastikan harga nya tak terjangkau oleh kantong kering nya jika harus membeli dua porsi.

"Aku nggak punya uang" Bagas tersenyum lebar berterus terang.

"hmm?" dahi Ayu terlipat mendengar ucapan Bagas.

"Aku bukan orang kaya, jadi aku nggak akan sanggup mentraktir mu di sini. tapi kalau kamu mau aku bisa traktir kacang rebus di dekat halte hahahah.."

"Hahahha.. baju ini menjelaskan diri mu, walaupun kuno tapi aku tau ini baju mahal." Ayu tampak tak serius dan menganggap perkataan Bagas hanya candaan saja.

"Ibu ku membelikan ini dengan uang tabungannya, tidak cuma satu. dia membelikanku setelan lain agar aku tidak malu karena dia tau kampus ini tempat orang-orang kaya."

"Ahahahaha..." tawa canggung di lontarkan Ayu karena ia merasa sangat malu telah mengatakan itu.

"Jadi sekarang kamu bertanggung jawab dengan prestasi mu agar usaha Ibu mu nggak sia-sia." ucapnya berusaha menyemangati agar Bagas tak tersinggung.

"Masih mau berteman denganku?"

"Masih..? memangnya sejak kapan kita berteman?" Ayu bertanya balik sambil tersenyum usil.

"Sejak aku sadar kau benar-benar cantik." keluarlah keahlian Bagas dalam memporak-porandakan hati para wanita.

"Benarkah? berarti dari aku lahir kita udah berteman kan? soalnya aku cantik dari lahir hahaha..."

"Bisa di bilang begitu hahahah..."

Belum genap satu hari mereka bertemu, mereka bisa langsung sangat akrab karena keduanya sama sama gampang bergaul.

Selama berjalan dari kelas tadi sebenarnya Ayu sadar ponsel nya terus bergetar. namun Ayu malas mengangkat, ketika bergetar ia hanya melihat layar ponselnya saja untuk jaga-jaga kalau itu bukan Rey.

HH!!🤯

Ayu hampir saja melempar ponselnya saat melihat Rey berdiri tegak di dekat pintu kantin dengan mata elang nya.

Rey maju menghentakkan langkah jenjangnya sambil menusuk Ayu dengan tatapan jengah "kenapa cuma di lihat?!"

"Ponsel mu rusak? atau jari mu yang rusak? kenapa tidak menjawab telepon Saya?"

"Ya anggap aja begitu." ketus Ayu tanpa menoleh kearah Rey.

"Pacar mu?" tanya Bagas, ia sudah hendak menyiapkan batin jika jawaban nya 'iya'

"Bukan!" jawab Ayu dan Rey serempak, namun suara Rey terdengar lebih tegas seolah menolak mentah-mentah pertanyaan itu.

"Biasa aja dong Pak!" sewot Ayu bertambah kesal.

"Biasa kok Saya." sahut Rey.

Alis Bagas bertemu dengan sedikit kerutan di dahi, ia penasaran hubungan seperti apa yang ada di antara Ayu dan Rey karena mereka tampak sangat dekat.

"Saya butuh bantuan kamu."

"Nggak mau.." tolak Ayu cepat.

"Dengerin Saya dulu..... wsshh wshh wshh.." hanya bisikan itu yang dapat di dengar.

"Ya tinggal cari aja lagi, banyak kok perempuan yang mau jadi pacar pura-pura Bapak. lagian bukannya Bapak yang bilang waktu itu nggak mau menjadikan Ayu pacar PALmmm!"

Kecepatan bicara Ayu langsung di bungkam oleh tangan Rey "sss! anak ini!"

"E.. maaf, Aku tidak tau kau punya masalah apa. tapi tolong jangan bersikap kasar pada wanita." Bagas berusaha menengahi mereka karena di lihatnya Ayu kesulitan bernafas.

"'Kau? Aku ini lebih tua dari mu. jauhhh lebih tua!" tegas Rey membulatkan mata nya.

"Maaf.. Pak Tua." Bagas menekan kata-kata nya agar Rey puas.

"Dia tampan" bisik Rey lagi pada Ayu.

"hiss!"

Plak! Ayu mendaratkan telapak tangannya ke punggung Rey.

Ayu segera menyuruh Bagas agar menjauh dari pandangan Rey. bisa bahaya kalau Rey menjadikan Bagas target selanjutnya.

"Kamu duluan aja, nanti aku nyusul."

"Oke.." sahut Bagas sambil memainkan matanya dan menjauh dari mereka.

"Kamu yakin dekat dengan lelaki model begitu? penampilannya seperti berandalan, bisa jadi dia sama atau lebih parah dari mantan kamu." gerutu Rey tampak tak suka melihat gelagat Bagas.

"Model gitu? memang harusnya Ayu dekat sama yang model gimana? sedangkan yang ganteng gagah perkasa suka nya sama lakik!"

"Masih juga? sadarlah Yu, kalaupun Saya normal kamu tetap tidak masuk di kriteria Saya."

"chh! Pegang ya omongan Bapak!" Ayu mengacungkan jari telunjuknya membuat perdebatan mereka berhenti.

Rey mengangguk sambil mengangkat alisnya "Maka mulai sekarang berhentilah berharap, karena masih banyak laki-laki yang lebih baik untukmu."

"Ayu...!" panggil Bagas dari salah satu meja kantin.

"Iya...." Ayu langsung meninggalkan Rey di sana. ya, tidak ada lagi yang perlu ia dengar.

"hh!" Rey tak habis pikir jika membayangkan laki-laki baik yang di maksutnya itu Bagas.

Rey mengamati sejenak prilaku Bagas yang amat menonjolkan ciri khas buaya darat. apalagi mengingat Ayu yang gampang baper jika di perlakukan khusus, semakin besar pula kemungkinan kalau Ayu hanya akan di permainkan lagi. dan Rey tak mau kalau sampai hal seperti itu menimpa Ayu lagi.

...**********...

Terpopuler

Comments

Dewi senjabutirbutirpasirdlaut

Dewi senjabutirbutirpasirdlaut

cinta kadang memang selalu membagongkan ,berawal dari peduli bisa jadi awal tumbuhnya benih cinta 😅🤣🤣🤣

2022-09-06

2

Umi Jasmine

Umi Jasmine

kpn sembuhmu rey....

2022-08-14

1

mbak i

mbak i

ehhh,,,walau sedikit udah rasa sama ayu,,,belum nyadar ae pean pak Rey,,,kata wong jowo,,,sengit ndulit🤣🤣🤣🤣

2022-08-10

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Episode 2 : Jaga jarak
3 Episode 3: Bus
4 Episode 4: Putus kontrak
5 Episode 5 : Pacar Palsu
6 Episode 6: Garam
7 Episode 7: Mudah baper
8 Episode 8: Pacaran?
9 Episode 9: Adu postingan
10 Episode 10: Promosi Salon
11 Episode 11 : Kebakaran
12 Episode 12 : Khawatir
13 Episode 13 :
14 Episode 14: Pasar antik
15 Episode 15 : Bunga Flamboyan
16 Episode 16: Berenang
17 Episode 17: Risih
18 Episode 18: Merasa
19 Episode 19: Tertinggal
20 Episode 20: A
21 Episode 20: 17 Februari
22 Episode 22: Kupon makan
23 Episode 23: Hamparan rumput
24 Episode 24: 30 meter
25 Episode 25: Ketergantungan
26 Episode 26 : Sampul Biru
27 Episode 27 : Masa lalu
28 Episode 28: Makam
29 Episode 29 : Tilang
30 Episode 30 : Bunga pemakaman
31 Episode 31 : Labuhan
32 Episode 32 : Kerubung jati
33 Episode 33: Menyapa
34 Episode 34: Mencair
35 Episode 35: Mentor
36 Episode 36: Pencerahan
37 Episode 37: Air beras
38 Episode 38: Ulat air
39 Episode 39: Nyaman dan Cinta
40 Episode 40 : Batu loncatan
41 Episode 41 : Belum yakin
42 Episode 42: Bertamu
43 Episode 43: Minta Bukti
44 Episode 44: Kata Hati
45 Episode 45 : Bandara
46 Episode 46: Garing
47 Episode 47:
48 Episode 48: Trauma
49 Episode 49: Irish Putih
50 Episode 50: Nuansa Klasik
51 Epsiode 51: Lingkaran Waktu
52 Eoisode 52: Tak berarti
53 Episode 53: DNA
54 Episode 54: Pingsan
55 Episode 55: Hasil Tes
56 Episode 56: Pucat Pasih
57 Episode 57: Cerita Kelam
58 Episode 58 : Berbeda
59 Episode 59: Menyadap
60 Episode 60: Lantai 10
61 Episode 61 : Nama Mafia
62 Pengumuman...
63 Epusode 63 : Hadiah
64 Episode 64: Badar Andeswara
65 Episode 65 : Dendam yang salah
66 Episode 66 : Ulang tahun
67 Episode 67 : Pilihan
68 Episode 68 : Luwak dan Barbie
69 Epusode 69 : Praduga
70 Episode 70 : Ending...
71 Salam sayang dari Author
72 Bonus Chapter
73 Bunus Chapter ll
74 Peluncuran Novel baru
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Prolog
2
Episode 2 : Jaga jarak
3
Episode 3: Bus
4
Episode 4: Putus kontrak
5
Episode 5 : Pacar Palsu
6
Episode 6: Garam
7
Episode 7: Mudah baper
8
Episode 8: Pacaran?
9
Episode 9: Adu postingan
10
Episode 10: Promosi Salon
11
Episode 11 : Kebakaran
12
Episode 12 : Khawatir
13
Episode 13 :
14
Episode 14: Pasar antik
15
Episode 15 : Bunga Flamboyan
16
Episode 16: Berenang
17
Episode 17: Risih
18
Episode 18: Merasa
19
Episode 19: Tertinggal
20
Episode 20: A
21
Episode 20: 17 Februari
22
Episode 22: Kupon makan
23
Episode 23: Hamparan rumput
24
Episode 24: 30 meter
25
Episode 25: Ketergantungan
26
Episode 26 : Sampul Biru
27
Episode 27 : Masa lalu
28
Episode 28: Makam
29
Episode 29 : Tilang
30
Episode 30 : Bunga pemakaman
31
Episode 31 : Labuhan
32
Episode 32 : Kerubung jati
33
Episode 33: Menyapa
34
Episode 34: Mencair
35
Episode 35: Mentor
36
Episode 36: Pencerahan
37
Episode 37: Air beras
38
Episode 38: Ulat air
39
Episode 39: Nyaman dan Cinta
40
Episode 40 : Batu loncatan
41
Episode 41 : Belum yakin
42
Episode 42: Bertamu
43
Episode 43: Minta Bukti
44
Episode 44: Kata Hati
45
Episode 45 : Bandara
46
Episode 46: Garing
47
Episode 47:
48
Episode 48: Trauma
49
Episode 49: Irish Putih
50
Episode 50: Nuansa Klasik
51
Epsiode 51: Lingkaran Waktu
52
Eoisode 52: Tak berarti
53
Episode 53: DNA
54
Episode 54: Pingsan
55
Episode 55: Hasil Tes
56
Episode 56: Pucat Pasih
57
Episode 57: Cerita Kelam
58
Episode 58 : Berbeda
59
Episode 59: Menyadap
60
Episode 60: Lantai 10
61
Episode 61 : Nama Mafia
62
Pengumuman...
63
Epusode 63 : Hadiah
64
Episode 64: Badar Andeswara
65
Episode 65 : Dendam yang salah
66
Episode 66 : Ulang tahun
67
Episode 67 : Pilihan
68
Episode 68 : Luwak dan Barbie
69
Epusode 69 : Praduga
70
Episode 70 : Ending...
71
Salam sayang dari Author
72
Bonus Chapter
73
Bunus Chapter ll
74
Peluncuran Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!