Rio, Lea dan Leyna juga memberi Giz selamat karena sudah memenangkan pertandingan.
"Giz! Asli sih kau memang hebat," ucap Rio sambil merangkul Giz.
"Giz, kamu hebat. Aku senang kalau kamu menang," ucap Leyna malu-malu.
Mayna senang walau nantinya kalau Mayna pergi lagi, Giz tidak sendiri. Dia mempunyai teman yang selalu mendukungnya.
"Giz, bisakah aku bicara sebentar denganmu?" ucap Mayna berbisik pada Giz.
"Tentu saja, aku juga ingin mengatakan hal penting padamu."
"Kalian mau kemana? Aku ikut ya," Leyna mulai cemburu lagi.
"Tidak, ini percakapan kami berdua," ucap Giz dan langsung mengajak Mayna pergi.
Mayna mengajak Giz ke sebuah taman di kota, disana Mayna akan mengatakan pada Giz kalau dia akan kembali lagi ke dunia Dewi untuk beberapa hari.
"Giz, aku akan kembali ke dunia Dewi lagi," Mayna tersenyum pada Giz.
"Apa! Tapi kenapa? Kenapa kamu akan kembali ke sana lagi?" ucap Giz kesal.
"Giz, aku juga hanya beberapa hari saja kok. Jangan khawatir, aku akan mencarikan obat penawar untukmu. Apa kamu tidak mau kalau kita selalu bersama?"
"Aku ingin, tapi apakah harus secepat ini berpisah denganmu lagi?"
"Iya, tapi selama aku pergi kamu harus berjanji satu hal padaku."
"Berjanji? Apa."
"Kamu nggak akan tertarik dengan gadis manapun."
Giz tersenyum. "Mayna, aku berjanji. Aku tidak akan tertarik dengan gadis manapun, apa kamu tahu kalau kamu adalah gadis pertama yang bisa membuatku jatuh cinta," ucap Giz sambil memegang lembut pipi Mayna.
"Iya, aku percaya. Dan kita pasti akan bersama lagi nanti."
"Iya, dan saat itu tiba, kita akan berjanji satu sama lain kalau kita tidak akan berpisah. Kalau pun kamu kamu mau pergi aku akan ikut dan melindungimu."
Wajah Mayna memerah, dia sangat senang mendengar perkataan dari Giz. Giz dan Mayna berciuman lembut bersama.
Dan di situ juga Mayna kembali ke dunia Dewi untuk mencoba mencari obat penawar racun. Giz sedih Mayna pergi, tapi Giz mencoba untuk tidak bersedih karena Mayna pasti akan kembali lagi.
Saat perjalanan kembali ke akademi, Giz melihat seorang gadis di hadang oleh beberapa pria. Giz tidak ingin menolongnya, tapi dia juga sudah berjanji pada Mayna kalau dia tidak boleh mengabaikan orang yang membutuhkan bantuannya.
"Hei, kalian beraninya keroyokan ya," Giz menghampiri gadis yang di hadang beberapa pria itu.
"Kau siapa? Berani-beraninya kau ikut campur! Pergilah," ucap salah satu pria itu.
"T-olong aku, kumohon," gadis itu ketakutan dan meminta tolong pada Giz.
Giz melihat gadis itu, "Kalian dengar apa yang dia bicarakan kan? Dia ingin aku menolongnya. Jadi kalian pergilah atau mau bertarung denganku."
"Cih, dasar bocah! Sedang dia!" perintah bos mereka untuk menyerang Giz.
Anak buah kapten itu menyerang Giz, tapi Giz hanya diam saja sambil dia tersenyum. Saat para pria itu mendekati Giz, para pria itu langsung terpental tidak bisa menyerang Giz.
"Kalian kenapa? Masih mau bertarung denganku."
Akhirnya bos mereka turun tangan, ternyata bos mereka mempunyai kekuatan sihir. Tapi sihir itu bukan dari dirinya melainkan dari sebuah alat.
"Lihatlah apa yang akan aku lakukan kepada bocah bedebah sepertimu," bos itu mengeluarkan sihirny dan menyerang Giz.
Giz tetap santai dan menyerap sihir itu menggunakan satu tangannya dan mengembalikan sihir itu pada pria bos itu.
"A-pa! Kenapa bisa begitu," pria itu gemetar karena sihirnya datang kepadanya.
Pria dan anak buah mereka terkena sihir itu dan terjatuh, Giz tidak mengarahkan sihirnya pada arah lain karena sihir pria itu hanya sihir biasa saja.
"Apa kau tidak apa-apa?" tanya Giz pada gadis itu. Gadis itu wajahnya memerah, dia kagum dengan Giz.
"I-ya, terimaksih sudah menolongku. Namaku Elly."
"Sama-sama, namaku Giz. Aku pergi dulu," Giz langsung pergi meninggalkan Elly.
"Wah, dia tampan dan berani. Aku tidak sabar ingin bertemu dengannya lagi" Batin Elly tersenyum.
Elly seperti sudah tahu kalau dia akan bertemu dengan Giz lagi.
Saat Giz berjala menuju akademi, tiba-tiba dia merasakan badannya lemas. Giz terjatuh, dia tidak bisa bangun. Giz mencoba untuk berdiri tapi kaki nya lemas.
Dan untung saja saat itu terjadi, guru Sensei lewat tempat itu dan dia langsung menggendong Giz.
"Giz, seharusnya kau tidak keluar dari akademi," ucap guru Sensei sambil menggendong Giz.
Giz lemas, dia bahkan tidak bisa mendengar perkataan guru Sensei dengan benar, Matanya setengah pingsan, dia merasakan tubuhnya lemas dan tidak bisa di gerakkan. Guru Sensei membawa Giz ke asramanya.
Disana guru Sensei menyelimuti Giz dan merawatnya sampai Rio dan yang lainnya datang.
"Sensei, apa Giz kambuh lagi?" ucap Rio panik.
"Giz! Kamu kenapa lagi," Leyna paling panik sendiri, Lea mencoba untuk menenangkan Leyna.
"Iya, tadi aku melihatnya tergeletak di kota," ucap guru Sensei sambil memijat badan Giz agar dia bisa lebih baik.
"Astaga, apa dia akan segera koma? Bagaimana kalau Mayna khawatir dengannya," Rio panik.
Mendengar Rio mengatakan nama 'Mayna' Leyna langsung menatap tajam Rio. Rio langsung bergetar, "Maksudku bagaimana kalau tuan putri panik. He... he... he... " Rio takut dengan Leyna, dan Lea hanya menatap Rio dengan tatapannya yang julid itu.
"Aku tidak tahu, bagaimana kalau Giz memang akan segera koma," Guru Sensei juga khawatir dan panik.
Dan akhirnya kepala sekolah datang ke kamar Giz, dia memberitahu guru Sensei kalau akan kedatabgab murid baru di akademi, dan ternyata murid baru itu adalah putri kepala sekolah.
"Ada murid baru, baik saya akan segera ke aula. Rio, kau sebaiknya jaga Giz dan Lea, Leyna ayo ikut Sensei."
"Tapi, saya ingin menjaga Giz juga," ucap Leyna.
"Sudahlah, kan udah ada Rio. Ayo!" ucap Lea menarik tangan Leyna.
"Iya, jangan khawatir tuan putri," ucap Rio.
Di aula Akademi
"Dimana Giz, kenapa aku tidak melihatnya" Batin Elly sambil melihat sekeliling.
Ternyata murid baru itu tidak lain adalah Elly, dan ternyata Elly adalah putri dari kepala sekolah.
"Elly, kau sedang mencari apa?" Kepala sekolah datang menemui Elly.
"Papa, aku sedang mencari seseorang. Dia kan juga bersekolah di sini," ucap Elly yang masih melihat sekeliling untuk mencari Giz.
"Siapa Elly, mungkin papa bisa tahu dimana dia."
"Emmm, tidak perlu papa. Aku akan mencarinya sendiri," ucap Elly pergi mencari Giz.
Di kamar Giz
Giz terbangun, dia sudah merasa lebih baik. Walau kakinya masih lemas untuk berdiri.
"Giz, syukurlah kau sudah bangun," ucap Rio senang.
"Hah, aku pingsan pasti tadi. Huh, tadi siapa yang bawa aku ke sini?"
"Kau tidak tahu ya? Yang bawa kau kesini adalah guru Sensei."
"Benarkah? Aku tidak tahu itu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
John Singgih
yang ditolong ternyata putri kepala sekolah tambah satu lagi deh pesaing buat mayna
2022-05-15
0