Chapter Eight

Rio, Lea dan Leyna juga memberi Giz selamat karena sudah memenangkan pertandingan.

"Giz! Asli sih kau memang hebat," ucap Rio sambil merangkul Giz.

"Giz, kamu hebat. Aku senang kalau kamu menang," ucap Leyna malu-malu.

Mayna senang walau nantinya kalau Mayna pergi lagi, Giz tidak sendiri. Dia mempunyai teman yang selalu mendukungnya.

"Giz, bisakah aku bicara sebentar denganmu?" ucap Mayna berbisik pada Giz.

"Tentu saja, aku juga ingin mengatakan hal penting padamu."

"Kalian mau kemana? Aku ikut ya," Leyna mulai cemburu lagi.

"Tidak, ini percakapan kami berdua," ucap Giz dan langsung mengajak Mayna pergi.

Mayna mengajak Giz ke sebuah taman di kota, disana Mayna akan mengatakan pada Giz kalau dia akan kembali lagi ke dunia Dewi untuk beberapa hari.

"Giz, aku akan kembali ke dunia Dewi lagi," Mayna tersenyum pada Giz.

"Apa! Tapi kenapa? Kenapa kamu akan kembali ke sana lagi?" ucap Giz kesal.

"Giz, aku juga hanya beberapa hari saja kok. Jangan khawatir, aku akan mencarikan obat penawar untukmu. Apa kamu tidak mau kalau kita selalu bersama?"

"Aku ingin, tapi apakah harus secepat ini berpisah denganmu lagi?"

"Iya, tapi selama aku pergi kamu harus berjanji satu hal padaku."

"Berjanji? Apa."

"Kamu nggak akan tertarik dengan gadis manapun."

Giz tersenyum. "Mayna, aku berjanji. Aku tidak akan tertarik dengan gadis manapun, apa kamu tahu kalau kamu adalah gadis pertama yang bisa membuatku jatuh cinta," ucap Giz sambil memegang lembut pipi Mayna.

"Iya, aku percaya. Dan kita pasti akan bersama lagi nanti."

"Iya, dan saat itu tiba, kita akan berjanji satu sama lain kalau kita tidak akan berpisah. Kalau pun kamu kamu mau pergi aku akan ikut dan melindungimu."

Wajah Mayna memerah, dia sangat senang mendengar perkataan dari Giz. Giz dan Mayna berciuman lembut bersama.

Dan di situ juga Mayna kembali ke dunia Dewi untuk mencoba mencari obat penawar racun. Giz sedih Mayna pergi, tapi Giz mencoba untuk tidak bersedih karena Mayna pasti akan kembali lagi.

Saat perjalanan kembali ke akademi, Giz melihat seorang gadis di hadang oleh beberapa pria. Giz tidak ingin menolongnya, tapi dia juga sudah berjanji pada Mayna kalau dia tidak boleh mengabaikan orang yang membutuhkan bantuannya.

"Hei, kalian beraninya keroyokan ya," Giz menghampiri gadis yang di hadang beberapa pria itu.

"Kau siapa? Berani-beraninya kau ikut campur! Pergilah," ucap salah satu pria itu.

"T-olong aku, kumohon," gadis itu ketakutan dan meminta tolong pada Giz.

Giz melihat gadis itu, "Kalian dengar apa yang dia bicarakan kan? Dia ingin aku menolongnya. Jadi kalian pergilah atau mau bertarung denganku."

"Cih, dasar bocah! Sedang dia!" perintah bos mereka untuk menyerang Giz.

Anak buah kapten itu menyerang Giz, tapi Giz hanya diam saja sambil dia tersenyum. Saat para pria itu mendekati Giz, para pria itu langsung terpental tidak bisa menyerang Giz.

"Kalian kenapa? Masih mau bertarung denganku."

Akhirnya bos mereka turun tangan, ternyata bos mereka mempunyai kekuatan sihir. Tapi sihir itu bukan dari dirinya melainkan dari sebuah alat.

"Lihatlah apa yang akan aku lakukan kepada bocah bedebah sepertimu," bos itu mengeluarkan sihirny dan menyerang Giz.

Giz tetap santai dan menyerap sihir itu menggunakan satu tangannya dan mengembalikan sihir itu pada pria bos itu.

"A-pa! Kenapa bisa begitu," pria itu gemetar karena sihirnya datang kepadanya.

Pria dan anak buah mereka terkena sihir itu dan terjatuh, Giz tidak mengarahkan sihirnya pada arah lain karena sihir pria itu hanya sihir biasa saja.

"Apa kau tidak apa-apa?" tanya Giz pada gadis itu. Gadis itu wajahnya memerah, dia kagum dengan Giz.

"I-ya, terimaksih sudah menolongku. Namaku Elly."

"Sama-sama, namaku Giz. Aku pergi dulu," Giz langsung pergi meninggalkan Elly.

"Wah, dia tampan dan berani. Aku tidak sabar ingin bertemu dengannya lagi" Batin Elly tersenyum.

Elly seperti sudah tahu kalau dia akan bertemu dengan Giz lagi.

Saat Giz berjala menuju akademi, tiba-tiba dia merasakan badannya lemas. Giz terjatuh, dia tidak bisa bangun. Giz mencoba untuk berdiri tapi kaki nya lemas.

Dan untung saja saat itu terjadi, guru Sensei lewat tempat itu dan dia langsung menggendong Giz.

"Giz, seharusnya kau tidak keluar dari akademi," ucap guru Sensei sambil menggendong Giz.

Giz lemas, dia bahkan tidak bisa mendengar perkataan guru Sensei dengan benar, Matanya setengah pingsan, dia merasakan tubuhnya lemas dan tidak bisa di gerakkan. Guru Sensei membawa Giz ke asramanya.

Disana guru Sensei menyelimuti Giz dan merawatnya sampai Rio dan yang lainnya datang.

"Sensei, apa Giz kambuh lagi?" ucap Rio panik.

"Giz! Kamu kenapa lagi," Leyna paling panik sendiri, Lea mencoba untuk menenangkan Leyna.

"Iya, tadi aku melihatnya tergeletak di kota," ucap guru Sensei sambil memijat badan Giz agar dia bisa lebih baik.

"Astaga, apa dia akan segera koma? Bagaimana kalau Mayna khawatir dengannya," Rio panik.

Mendengar Rio mengatakan nama 'Mayna' Leyna langsung menatap tajam Rio. Rio langsung bergetar, "Maksudku bagaimana kalau tuan putri panik. He... he... he... " Rio takut dengan Leyna, dan Lea hanya menatap Rio dengan tatapannya yang julid itu.

"Aku tidak tahu, bagaimana kalau Giz memang akan segera koma," Guru Sensei juga khawatir dan panik.

Dan akhirnya kepala sekolah datang ke kamar Giz, dia memberitahu guru Sensei kalau akan kedatabgab murid baru di akademi, dan ternyata murid baru itu adalah putri kepala sekolah.

"Ada murid baru, baik saya akan segera ke aula. Rio, kau sebaiknya jaga Giz dan Lea, Leyna ayo ikut Sensei."

"Tapi, saya ingin menjaga Giz juga," ucap Leyna.

"Sudahlah, kan udah ada Rio. Ayo!" ucap Lea menarik tangan Leyna.

"Iya, jangan khawatir tuan putri," ucap Rio.

Di aula Akademi

"Dimana Giz, kenapa aku tidak melihatnya" Batin Elly sambil melihat sekeliling.

Ternyata murid baru itu tidak lain adalah Elly, dan ternyata Elly adalah putri dari kepala sekolah.

"Elly, kau sedang mencari apa?" Kepala sekolah datang menemui Elly.

"Papa, aku sedang mencari seseorang. Dia kan juga bersekolah di sini," ucap Elly yang masih melihat sekeliling untuk mencari Giz.

"Siapa Elly, mungkin papa bisa tahu dimana dia."

"Emmm, tidak perlu papa. Aku akan mencarinya sendiri," ucap Elly pergi mencari Giz.

Di kamar Giz

Giz terbangun, dia sudah merasa lebih baik. Walau kakinya masih lemas untuk berdiri.

"Giz, syukurlah kau sudah bangun," ucap Rio senang.

"Hah, aku pingsan pasti tadi. Huh, tadi siapa yang bawa aku ke sini?"

"Kau tidak tahu ya? Yang bawa kau kesini adalah guru Sensei."

"Benarkah? Aku tidak tahu itu."

Terpopuler

Comments

John Singgih

John Singgih

yang ditolong ternyata putri kepala sekolah tambah satu lagi deh pesaing buat mayna

2022-05-15

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter One
2 Chapter Two
3 Chapter Three
4 Chapter Four
5 Chapter Five
6 Chapter Six
7 Chapter Seven
8 Chapter Eight
9 Chapter Nine
10 Chapter Ten
11 Chapter Eleven
12 Chapter Twelfe
13 Chapter Thirteen
14 Chapter Fourteen
15 Chapter Fiveteen
16 Chapter Sixteen
17 Chapter Seventeen
18 Chapter Eighteen
19 Chapter Nineteen
20 Chapter Twenty
21 Chapter Twenty One
22 Chapter Twenty Two
23 Chapter Twenty Three
24 Chapter Twenty Four
25 Chapter Twenty Five
26 Chapter Twenty Six
27 Chapter Twenty Seven
28 Chapter Twenty Eight
29 Chapter Twenty Nine
30 Chapter Thirty
31 Chapter Thirty One
32 Chapter Thirty Two
33 Chapter Thirty Three
34 Chapter Thirty Four
35 Chapter Thirty Five
36 Chapter Thirty Six
37 Chapter Thirty Seven | Time History I
38 Chapter Thirty Eight | Time History II
39 Chapter Thirty Nine | Time History III
40 Chapter Fourty | Time History IV
41 Chapter Fourty One
42 Chapter Fourty Two
43 Chapter Fourty Three
44 Chapter Fourty Four | SKYARK
45 Chapter Fourty Five | SKYARK
46 Chapter Fourty Six | SKYARK
47 Chapter Fourty Seven | SKYARK
48 Chapter Fourty Eight | SKYARK
49 Chapter Fourty Nine | SKYARK
50 Chapter Fivety | SKYARK
51 Chapter Fivety One | SKYARK
52 Chapter Fivety Two | SKYARK
53 Chapter Fivety Three | SKYARK
54 Chapter Fivety Four | SKYARK
55 Chapter Fivety Five | SKYARK
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Chapter One
2
Chapter Two
3
Chapter Three
4
Chapter Four
5
Chapter Five
6
Chapter Six
7
Chapter Seven
8
Chapter Eight
9
Chapter Nine
10
Chapter Ten
11
Chapter Eleven
12
Chapter Twelfe
13
Chapter Thirteen
14
Chapter Fourteen
15
Chapter Fiveteen
16
Chapter Sixteen
17
Chapter Seventeen
18
Chapter Eighteen
19
Chapter Nineteen
20
Chapter Twenty
21
Chapter Twenty One
22
Chapter Twenty Two
23
Chapter Twenty Three
24
Chapter Twenty Four
25
Chapter Twenty Five
26
Chapter Twenty Six
27
Chapter Twenty Seven
28
Chapter Twenty Eight
29
Chapter Twenty Nine
30
Chapter Thirty
31
Chapter Thirty One
32
Chapter Thirty Two
33
Chapter Thirty Three
34
Chapter Thirty Four
35
Chapter Thirty Five
36
Chapter Thirty Six
37
Chapter Thirty Seven | Time History I
38
Chapter Thirty Eight | Time History II
39
Chapter Thirty Nine | Time History III
40
Chapter Fourty | Time History IV
41
Chapter Fourty One
42
Chapter Fourty Two
43
Chapter Fourty Three
44
Chapter Fourty Four | SKYARK
45
Chapter Fourty Five | SKYARK
46
Chapter Fourty Six | SKYARK
47
Chapter Fourty Seven | SKYARK
48
Chapter Fourty Eight | SKYARK
49
Chapter Fourty Nine | SKYARK
50
Chapter Fivety | SKYARK
51
Chapter Fivety One | SKYARK
52
Chapter Fivety Two | SKYARK
53
Chapter Fivety Three | SKYARK
54
Chapter Fivety Four | SKYARK
55
Chapter Fivety Five | SKYARK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!