Chapter Two

Dan murid dikelas itu juga tidak begitu banyak, karena sebagian dari mereka berada di kelas tingkat menengah. Rio dan Giz pergi keluar untuk melihat sekitar akademi.

"Rio!" teriak seorang gadis yang datang bersama temannya.

"Heh, Lea. Sudah lama aku tidak bertemu denganmu. Dan tuan putri, sudah lama juga ya tidak bertemu." Rio sepertinya kenal dengan mereka berdua.

"Rio, mereka siapa?"

"Ouh, aku lupa memperkenalkan mereka padamu ya. Kalian berdua silakan perkenalkan diri kalian masing-masing pada temanku ini," ucap Rio sambil merangkul Giz.

"Yo!! Aku Lea. Salam kenal ya."

"Iya, aku Giz."

"Emmm, aku Leyna salam kenal," ucap gadis itu dengan anggun.

"Giz yang satu ini adalah seorang putri raja di kerajaan Alsharen ini lho. Jadi kau harus hormat dengannya. Kalau yang satu itu tidak usah," ucap Rio meledek Lea.

Lea melintir tangan Rio, "Berani kau ya sama aku."

"Hei, lepaskan tanganmu itu dari tanganku. Sakit tahu."

Giz menatap wajah Leyna dan begitu juga Leyna, "Maaf putri, saya tadi tidak terlalu sopan pada anda."

"Heh? Jangan begitu. Panggil saja aku Leyna. Kita disini sama kok."

"Baiklah," jawab Giz.

"Ouh iya, hari ini ada pertarungan dari kelas 3 lho di arena. Ayo kita lihat?"

"Pertarungan? Sepertinya menarik, ayo," Giz ingin melihat kemampuan dari kakak kelasnya.

Jika dilihat dari peserta yang akan bertarung, mereka memiliki kemampuan di atas rata-rata. Dan juga mereka sudah berada di akademi selama 3 tahun pasti akan hebat. Tapi, sepertinya Giz tidak merasa begitu.

"Jika dilihat, mereka tidak terlalu memilki kemampuan yang unik ataupun hebat" Batin Giz menganalisis.

"Giz, kalau menurutmu siapa yang akan menang diantara mereka?" Tanya Rio tidak sabar untuk melihat pertarungan itu.

"Tidak tahu. Mereka tidak terlalu hebat dalam sihir maupun fisik," ucap Giz dengan wajahnya datar.

"Apa yang kau bicarakan. Tahu dari mana kalau mereka tidak mempunyai kemampuan yang hebat?"

"Aku hanya tahu saja. Kau lihat saja nanti."

Dan benar saja pertarungan itu membuat para penontonnya bosan melihatnya. Dan perlahan-lahan arena menjadi kosong tanpa penonton sama sekali kecuali Giz dan teman-teman nya yang masih menonton. Dan sebagian orang yang masih mau menonton.

"Kau benar Giz, astaga pertarungannya tidak seru sama sekali."

Giz turun ke arena, entah apa yang akan dia lakukan, "Apa ada dari kalian yang akan melawanku? Aku ingin menguji kemampuanku!" Teriak Giz pada para sebagian penonton itu.

"Giz, apa yang kau lakukan. Kembalilah," Rio berbisik kencang pada Giz.

Penonton disana seketika tertawa kencang mendengar tawaran dari Giz untuk bertarung.

"Apa yang barusan dia katakan itu. Dia itu murid baru dari kelas tingkat bawah, mau apa dia ha... ha... ha... " pria itu berbicara dan tertawa dengan kencang.

Giz kesal dan mengeluarkan cahaya berwarna biru tua dari tangannya.

"Apa kalian meremehkanku haa!"

*Booommmm.....* sihir Giz membuat arena itu hancur.

Mereka yang tadinya tertawa terdiam senyap, dan yang tertawa paling kencang justru dia yang pertama terdiam setelah melihat kemampuan Giz.

"Cih, benci aku dengan mereka." Giz meninggalkan arena itu dengan perasaan marah. Rio, Lea dan Leyna juga pergi menyusul Giz.

"Giz tunggu!" teriak Rio.

"Apa lagi sekarang. Apa kalian juga akan mermehkanku?" Ucap Giz marah.

"Tidak Giz, kami justru bangga sama kamu. Kamu benar-benar hebat tadi," Leyna ikut menenangkan Giz.

"Sudahlah, aku mau sendiri dulu. Jangan ikuti aku," sepertinya Giz benar-benar marah sampai dia juga melampiaskan kemarahannya pada teman-temannya.

"Gizz!" Leyna berusaha untuk menghentikan Giz.

"Sudahlah Putri, biarkan Giz sendiri dulu."

"Tapi, bagaimana kalau dia kenapa-kenapa nanti," Leyna panik dengan keadaan Giz.

"Sudahlah Leyna, Giz itu bukan lagi anak kecil. Biarkan dia sendiri dulu nanti baru kita temui dia," Lea mencoba menjelaskan pada Leyna.

"Kenapa orang-orang tidak menganggapku? Kenapa mereka itu bisanya hanya meremehkan saja. Aku benci dengan mereka," gerutu Giz sambil melempari kerikil dalam sungai itu.

"Mereka memang salah Karena tidak berfikir dulu sebelum bertindak," seorang gadis datang dan biacara pada Giz.

"Siapa kau?"

"Hmm, aku Mayna kelas 1 tingkat atas."

"Tingkat atas? Luar biasa."

"Iya, aku adalah putri dari kerajaan Bariton."

"Sudah kuduga, kelas tingkat atas itu hanya untuk anggota kerajaan saja," gerutu Giz yang kesal dengan peraturan akademi itu.

"Tidak kok, aku percaya kalau kamu juga bisa naik tingkat nantinya setelah aku melihat kemampuanmu tadi."

"Apa kau hanya mencoba untuk menghiburku saja?"

"Tidak kok, aku mengatakan apa yang menurutku benar," Mayna tersenyum.

"Kau dari tingkat atas, tapi kenapa kau masih mau bicara padaku yang dari tingkat bawah?"

"Aku tidak mempedulikan pangkat dalam hal pertemanan."

"Aku kagum dengannya, dia masih mau bicara denganku walau dia lebih tinggi pangkatnya dariku" batin Giz.

"Terimakasih, mungkin kau adalah gadis pertama yang menghargai kemampuanku."

"Tentu saja, kita semua adalah teman," Mayna tersenyum.

"Iya, kau benar."

Malam harinya, Rio dan dua gadis itu pergi menemui Giz, tapi Giz tidak terlihat di kamarnya.

"Aku tidak bisa tidur, aku akan pergi jalan-jalan saja dulu."

"Giz... " Seseorang memanggil Giz. Giz menoleh kebelakang.

"Ouh, Mayna ada apa?"

"Kenapa kamu belum tidur?"

"Aku tidak bisa tidur. Kau sendiri kenapa ada diluar malam-malam begini."

"Aku juga nggak bisa tidur."

"Padahal aku lagi pengen sendiri dulu, malah ada Mayna" batin Giz.

"Giz, mau kuperlihatkan sesuatu yang indah?"

"Apa itu?"

"Tutup matamu dulu."

Tangan Mayna mengeluarkan cahaya warna kuning dan mengeluarkan beberapa kunang-kunang cantik.

"Sekarang buka matamu."

Giz membuka matanya, "Wah, indah sekali. Bagaimana kau bisa mengeluarkan kunang-kunang sebanyak ini dalam waktu singkat?"

"Rahasia!" Mayna mengeluarkan wink nya pada Giz dan membuat wajah Giz memerah.

"Kau benar-benar membangunkan suasanaku ya. Tadinya aku mau sendiri aja, tapi setelah ada kau aku jadi senang lagi deh. Makasih ya."

"Tentu saja. Kita teman kan?"

"Iya!"

Di kamar Giz

"Kita bicara pada Giz besok saja ya. Sepertinya sekarang ini Giz masih ingin sendiri dulu," ucap Rio pada Lea dan Leyna.

"Baiklah," ucap Leyna sedih.

"Sudahlah Leyna, jangan sedih lagi. Besok kan kita bisa bicara dengannya lagi," Lea mencoba untuk menghibur Leyna.

"Iya, putri. Jadi tenang saja, sekarang ayo kita pergi tidur."

"Iya, baiklah," Leyna masih merasa sedikit sedih karena dia berfikir sudah menyakiti hati Giz.

Di taman sekolah Akademi

"Hari ini.menyenangkan bersamamu. Aku akan pergi tidur sekarang Sampai jumpa."

"Iya, aku juga akan pergi tidur," Mayna tersenyum pada Giz.

"Akhirnya aku bisa membuat Giz tersenyum lagi. Hah, tidak sia-sia kan aku tadi pergi ke taman" batin Mayna.

Terpopuler

Comments

Ftm

Ftm

Thor MC ya sifat kok kekanak Kanakan bgt sih

2022-05-24

0

Nurul

Nurul

typo

2022-05-16

1

John Singgih

John Singgih

teman baru giz

2022-05-15

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter One
2 Chapter Two
3 Chapter Three
4 Chapter Four
5 Chapter Five
6 Chapter Six
7 Chapter Seven
8 Chapter Eight
9 Chapter Nine
10 Chapter Ten
11 Chapter Eleven
12 Chapter Twelfe
13 Chapter Thirteen
14 Chapter Fourteen
15 Chapter Fiveteen
16 Chapter Sixteen
17 Chapter Seventeen
18 Chapter Eighteen
19 Chapter Nineteen
20 Chapter Twenty
21 Chapter Twenty One
22 Chapter Twenty Two
23 Chapter Twenty Three
24 Chapter Twenty Four
25 Chapter Twenty Five
26 Chapter Twenty Six
27 Chapter Twenty Seven
28 Chapter Twenty Eight
29 Chapter Twenty Nine
30 Chapter Thirty
31 Chapter Thirty One
32 Chapter Thirty Two
33 Chapter Thirty Three
34 Chapter Thirty Four
35 Chapter Thirty Five
36 Chapter Thirty Six
37 Chapter Thirty Seven | Time History I
38 Chapter Thirty Eight | Time History II
39 Chapter Thirty Nine | Time History III
40 Chapter Fourty | Time History IV
41 Chapter Fourty One
42 Chapter Fourty Two
43 Chapter Fourty Three
44 Chapter Fourty Four | SKYARK
45 Chapter Fourty Five | SKYARK
46 Chapter Fourty Six | SKYARK
47 Chapter Fourty Seven | SKYARK
48 Chapter Fourty Eight | SKYARK
49 Chapter Fourty Nine | SKYARK
50 Chapter Fivety | SKYARK
51 Chapter Fivety One | SKYARK
52 Chapter Fivety Two | SKYARK
53 Chapter Fivety Three | SKYARK
54 Chapter Fivety Four | SKYARK
55 Chapter Fivety Five | SKYARK
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Chapter One
2
Chapter Two
3
Chapter Three
4
Chapter Four
5
Chapter Five
6
Chapter Six
7
Chapter Seven
8
Chapter Eight
9
Chapter Nine
10
Chapter Ten
11
Chapter Eleven
12
Chapter Twelfe
13
Chapter Thirteen
14
Chapter Fourteen
15
Chapter Fiveteen
16
Chapter Sixteen
17
Chapter Seventeen
18
Chapter Eighteen
19
Chapter Nineteen
20
Chapter Twenty
21
Chapter Twenty One
22
Chapter Twenty Two
23
Chapter Twenty Three
24
Chapter Twenty Four
25
Chapter Twenty Five
26
Chapter Twenty Six
27
Chapter Twenty Seven
28
Chapter Twenty Eight
29
Chapter Twenty Nine
30
Chapter Thirty
31
Chapter Thirty One
32
Chapter Thirty Two
33
Chapter Thirty Three
34
Chapter Thirty Four
35
Chapter Thirty Five
36
Chapter Thirty Six
37
Chapter Thirty Seven | Time History I
38
Chapter Thirty Eight | Time History II
39
Chapter Thirty Nine | Time History III
40
Chapter Fourty | Time History IV
41
Chapter Fourty One
42
Chapter Fourty Two
43
Chapter Fourty Three
44
Chapter Fourty Four | SKYARK
45
Chapter Fourty Five | SKYARK
46
Chapter Fourty Six | SKYARK
47
Chapter Fourty Seven | SKYARK
48
Chapter Fourty Eight | SKYARK
49
Chapter Fourty Nine | SKYARK
50
Chapter Fivety | SKYARK
51
Chapter Fivety One | SKYARK
52
Chapter Fivety Two | SKYARK
53
Chapter Fivety Three | SKYARK
54
Chapter Fivety Four | SKYARK
55
Chapter Fivety Five | SKYARK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!