Pertandingan antar akademi akan di mulai, kepala sekolah menyuruh Giz untuk ikut dalam pertandingan. Giz sebenarnya ingin menolak, tapi kepala sekolah sudah mempercayakan kemenangan akademi Alsharen kepada Giz, jadi mau tidak mau Giz menerimanya.
Para murid sedang sibuk berlatih sihir mereka untuk menghadapi lawan mereka nanti, Tapi Giz hanya duduk berdiam diri berbaring di taman akademi.
Giz melihat langit, saat Giz melihat langit dia seperti melihat Mayna tersenyum padanya.
"Mayna, cepatlah datang. Aku takut kalau aku tidak akan bertemu denganmu lagi."
Dan tiba-tiba saja seorang gadis mendekati wajah Giz, ternyata gadis itu adalah Mayna. Mayna sudah kembali, dia memegang wajah Giz.
"Mayna!" Giz terkejut saat melihat Mayna berada di depannya.
"Apa aku mengahayal lagi," Giz mencoba untuk tidak melihat Mayna, karena dia berfikir kalau sedang berhayal lagi.
Mayna mencium kening Giz. "Kau tidak sedang bermimpi Giz!"
Giz mendengar kata-kata itu dan dia langsung bangun memeluk Mayna dengan erat.
"Mayna, apa benar ini kamu. Aku sangat merindukanmu, aku menunggumu Mayna."
"Ya, aku datang hanya untukmu, Giz," Mayna senang bisa melihat Giz dan begitu juga dengan Mayna.
Mayna meneteskan air matanya. "Giz, maafkan aku. Seharusnya saat kamu terluka seperti ini aku selalu di sisimu," Mayna tidak kuat menahan air matanya.
"Apa kamu sudah tahu?" Giz tersenyum dan mengusap air mata Mayna.
"Giz!" Mayna menangis dan memeluk Giz. "Maafkan aku, aku mencintaimu tapi aku malah menjauh darimu."
"Kamu mencintaiku itu sudah cukup bagiku Mayna," Giz tersenyum pada Mayna dan mencium bibir Mayna.
Mayna bahagia tapi dia juga sedih karena racun yang sekarang ini berada di dalam tubuh Giz.
Rio tidak sengaja lewat dan melihat Giz dan Mayna.
"Giz, kau memang benar-benar mencintai Mayna ya. Aku harap tuan putri tidak sedih," ucap Rio saat melihat kemesraan Mayna dan Giz dari jauh.
Giz dan Mayna berjalan-jalan keluar akademi dan pergi ke kota. Karena Mayna belum pernah ke kota Alsharen.
"Wah, kota Alsharen sangat ramai ya," Mayna kagum dengan kota Alsharen.
"Ya, kamu pasti belum kesini kan?"
"Iya, aku langsung ke akademi. Tugasku di sana hanya untuk menghancurkan iblis, tapi pertemuanku denganmu sepertinya adalah takdir cintaku," ucap Mayna wajahnya memerah
"Mayna, aku menemukan kalung yang indah. Aku akan membelikanmu kalung indah ini. Ini pasti cocok denganmu."
"Benarkah? Terimakasih," Mayna tersenyum.
Seorang pedagang kalung itu bertanya pada Giz apakah mereka sedang berkencan. Giz dan Mayna seketika wajahnya memerah.
"Mayna, ini," Giz memakaikan kalung itu pada Mayna. "Sangat cantik, seperti kamu," Giz tersenyum.
"Wah, ini indah sekali. Terimakasih Giz!" Mayna senang dan memeluk Giz.
Di kota juga kebetulan sedang ada guru Sensei dan kepala sekolah. Kepala sekolah sempat terkejut ketika melihat Mayna hidup lagi, tapi guru Sensei menjelaskannya pada kespala sekolah.
"Giz, kau sudah mendapatkan kebahagianmu lagi. Tapi aku sedih" batin guru Sensei ketika melihat Giz dan Mayna.
Giz dan Mayna menghabiskan waktu bersama di kota Alsharen, dan juga bisa disebut kencan pertama mereka.
"Giz, kamu tahu saat aku berada di dunia para dewi aku selalu merasa cepat bosan. Ingin sekali aku bertemu denganmu."
"Aku juga, saat di akademi aku selalu saja teringat kamu. Sampai aku ingin sekali pergi kedunia para dewi dan menemuimu."
"Ha.... ha..... ha.... " Mayna tertawa.
"Apa yang kamu tertawakan?"
"Dunia para dewi sulit untuk dijangkau oleh manusia."
"Jika aku ingin, aku pasti bisa."
"Iya, iya aku percaya kok. Kau pasti akan datang kepadaku," Mayna tersenyum.
Saat sampai di akademi, Giz tiba-tiba merasa pusing dan terjatuh.
"Giz apa kamu baik-baik aja?" Mayna panik.
"Iya, Mayna aku ingin kau selalu bersamaku menemaniku," ucap Giz lirih.
"Pasti, ayo aku akan membawamu ke asrama, aku akan menemanimu," Mayna tersenyum.
Di kamar Giz
"Mayna, kau itu keturunan Dewi apa?" tiba-tiba Giz bertanya tentang dewi.
"Heh? Tiba-tiba Sekali kau menanyakan itu."
"Iya, aku hanya ingin tahu saja."
"Aku adalah keturunan Dewi Lavilla, dia adalah roh Dewi yang sangat kuat saat masa kekuasaannya. Aku dilahirkan di kota kerajaan Bariton, lalu aku sempat meninggal, dan seorang Dewi membawaku ke dunianya dan membuatku hidup kembali. Karena itu aku jadi tahu kalau aku adalah keturunan Dewi."
"Bariton kamu bilang?"
"Iya, aku juga tahu kok kalau di akademi kita ada pertandingan antar akademi."
"Oh, aku pikir kau tidak akan tahu," ucap Giz sambil berbaring di pangkuan Mayna.
Mayna mengelus-elus kepala Giz, "Kau manja ya kalau ada aku."
"Tentu saja, bagaimana kalau tiba-tiba saja kamu kembali keduniamu lagi, ini adalah kesempatan yang aku tunggu-tunggu."
"Iya, tapi apa kau yakin akan ikut pertandingan?"
"Iya, tenang saja! Kalau kau mendukungku aku pasti akan menang dengan mudahnya."
"Iya! Aku percaya itu."
"Mayna, lain kali aku akan mengajakmu bertemu dengan kakekku."
"Baiklah, aku pasti akan senang bertemu dengan kakekmu," Mayna tersenyum.
Besoknya adalah hari pertama pertandingan antar akademi. Akan ada pertarungan di arena menguji tentang kekuatan sihir, seberapa kuat mereka dalam sihir.
Mereka sudah berkumpul di arena, dan juga para penonton dari kota dan juga dari murid-murid di akademi juga sudah berada di arena.
"Giz, aku mendukungmu. Kamu pasti akan menang," ucap Mayna pasti.
"Iya, dukung aku," Giz tersenyum pada Mayna.
Para gadis dari dua akademi serontak menyoraki Giz saat Giz masuk arena. Mereka menyemangati Giz, Mayna tidak akan cemburu justru dia tersenyum karena Giz banyak pendukungnya.
Lalu, Rio, Lea dan Leyna datang dan mereka juga menghampiri Mayna.
"Mayna, selamat datang kembali," ucap Lea, Leyna dan Rio.
"Iya, Terimakasih," ucap Mayna anggun.
Lawan Giz berubah besar, dia pria dari akademi Lahm kelas 2 tingkat menengah. Tapi Giz tetap santai, dia melihat kalau pria itu tidak lebih dari orang yang dia lawan sebelumnya.
"Hei kau!! Dasar sampah! Apa kau yakin akan melawanku? Ha...... ha..... ha...." pria itu tertawa kencang.
Giz hanya diam saja, dia melihat Mayna. Mayna tersenyum pada Giz, dia percaya kalau Giz bisa mengalahkan lawannya dengan mudah.
"Mayna sudah mendukungku. Aku tidak boleh kalah, nanti Mayna jadi kecewa" batin Giz.
"Kenapa kau diam saja. Apa kau sudah takut! Ha.... ha.... ha.... "
"Berisik! Ketawamu itu membuat telingaku sakit. Mending keluarkan saja sihirmu," ucap Giz.
"Cih, dasar keparat!" pria itu mengeluarkan sihirnya.
Dan hal tidak terduga terjadi, sihir itu bahkan tidak melukai Giz. Walau sihir itu menghancurkan arena, tapi sihir itu tidak menyentuh Giz sama sekali.
Pria itu sampai kaget dibuatnya, "Payah! Sihir apa itu. Inilah yang namanya sihir," Giz mengeluarkan sihirnya sampai membuat lubang yang sangat besar di tengah arena.
Pria itu panik dan mengeluarkan sihirnya beruntun kepada Giz, tapi tetap saja sihir itu tidak menyentuh Giz.
"Aku sudah muak. Akan ku selesaikan," Giz mengeluarkan sihirnya yang kecil dan membuat pria itu gemetar ketakutan.
Tapi sihir itu tidak mengenai pria itu, Giz sengaja agar sihirnya tidak mengenai pria itu. Giz hanya ingin menggertak pria itu saja.
Pria itu gemetar ketakutan dan terjatuh. Dan pertarungan itu dimenangkan oleh Giz. Semua orang yang menonton kagum dan bersorak untuk Giz.
Tapi Giz tidak butuh itu, dia hanya butuh sorakan dari Mayna.
"Giz, kamu hebat. Aku senang!" Mayna berteriak dan membuat Giz senang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
kacamatanadya
saran thor, nama untuk memanggil karakternya jangan pakai singkatan seperti "May", pakai saja namanya "Mayna", itu hanya saran saja, mau itu digunakan atau tidak, terserah thor
2022-07-06
1
John Singgih
kalau sudah cinta apapun terlihat bagus
2022-05-15
0
system terkuat
lanjut
2022-05-04
0