"Memangnya Mayna itu apakah sangat spesial bagi Giz?" Tanya Welin pada guru Sensei.
"Saya juga kurang tahu, tapi saat Mayna dibunuh oleh iblis, bahkan Giz mengeluarkan semua kekuatan besarnya sampai membuat akademi hancur."
"Luar biasa, karena seorang gadis Giz akhirnya bisa mengeluarkan kekuatan besarnya tanpa batas. Aku penasaran dengan Mayna. Apa kau punya foto Mayna?"
"Maaf Sensei, tapi saya tidak punya fotonya. Dari data, Mayna ini adalah murid baru yang secara tiba-tiba masuk akademi tanpa masuk ujian."
"Sepertinya Mayna sangat menarik," ucap Welin.
"Iya, sebenarnya saat aku mengawasi Mayna. Kemampuannya benar-benar luar biasa, dia bahkan tanpa ujian masuk berada di kelas tingkat atas."
Di Akademi
Giz pergi ke perpustakaan untuk mencari tahu tentang sejarah iblis.
"Aku akan merusak ras iblis, aku akan menghabisi semua para iblis di dunia ini," ucap Giz sambil membuka buku-bukunya.
Karena Giz tidak mendapatkan sesuatu dari membaca buku tentang iblis, Giz bertemu dengan kepala sekolah di akademi untuk mengetahui tempat-tempat para iblis itu tinggal.
"Permisi... Bolehkah saya masuk Sensei?"
"Giz! Kau cucu dari Welin Sensei kan?"
"Iya, itu benar."
"Sebuah kehormatan aku bisa berbicara dengan cucu Welin Sensei."
"Maaf, tapi bolehkah saya tahu tentang semua tempat para iblis tinggal?" Giz langsung menanyakannya tanpa berbasa-basi.
"Heh, kau ingin tahu? Tapi untuk apa kau ingin tahu?"
"Aku tidak boleh memberitahunya, dia belum tahu aku punya dendam dengan semua para iblis" batin Giz.
"Yah, di sekolah sedang ada tugas untuk mencari tahu tempat tinggal para iblis. Jadi saya datang ke sini saja."
"Jadi begitu, baiklah aku akan memberitahumu tempat tinggal para iblis," ucap kepala sekolah dengan mudahnya percaya dengan apa yang dikatakan Giz.
Karena Giz cucu dari Welin Vartos, kepala sekolah mempercayai penuh Giz layaknya dia percaya pada senseinya itu.
"Tempat tinggal iblis hanya ada satu."
"Benarkah? Dimana itu?" Tanya Giz semakin ingin tahu.
"Di sebuah tempat yang gelap yaitu di Lavellia!"
"Lavellia? Di mana letak tempat itu?"
"Tempat itu sulit untuk di jangkau! Aku tidak tahu bagaimana cara masuk ke dalam tempat itu. Tidak ada yang bisa masuk."
"Pasti bisa! Baiklah Sensei saya permisi dulu," Giz pergi dari ruangan kepala sekolah.
Giz berjalan menuju asrama dengan perasaan marah.
"Sial, aku tidak menemukan cara untuk ke Lavellia."
Lalu, guru Sensei datang menemui Giz, "Giz! Aku ingin mengatakan hal yang penting padamu dari kakekmu."
"Sensei, ada apa? Apakah informasi itu berhubungan dengan Mayna?"
"Iya!"
"Benarkah? Apa yang kakekku katakan."
"Giz, Mayna itu sebenarnya adalah keturunan dari Dewi, dia datang ke akademi ini untuk menghentikan para iblis untuk menyerang akademi."
"Apa! Sudah kuduga, Mayna sangatlah kuat. Lalu apakah aku bisa menghidupkan Mayna kembali?"
"Ya! Kau bisa. Tapi sebelum aku memberitahumu kau harus berjanji sesuatu dulu padaku."
"Berjanji, janji apa?"
"Berjanjilah kalau kau tidak akan menghabisi para iblis itu, iblis akan punah dan dunia ini tidak akan seimbang lagi."
"Demi Mayna, aku berjanji."
Bagus, nanti malam datanglah kerumah kakekmu. Dia akan menjelaskan semuanya. Aku akan ikut denganmu."
"Baiklah, nanti malam kita akan kesana. Jika saja guru Sensei berbohong, aku tidak segan-segan untuk menghancurkan akademi ini dan seisinya."
"Tenang saja, kau bisa percaya padaku. Ngomong-ngomong apakah aku bisa bertanya sesuatu padamu?"
"Tidak! Aku akan pergi ke asrama ku." Giz pergi meninggalkan guru Sensei.
"Hah, dia benar-benar anak yang misterius. Mayna, dia beruntung bisa mendapatkan perhatian dari Giz," ucap guru Sensei itu tersenyum.
Malam Harinya
Giz dan guru Sensei pergi kerumah kakek Giz. Disana kakek Giz menyambut Giz dan guru Sensei dengan ramah.
"Kalian datang juga akhirnya."
"Kek, kata guru Sensei kakek tahu cara menghidupkan Mayna. Bagaimana caranya kek?"
"Sebelum kakek beritahu, kakek ingin bertanya satu hal padamu."
Dan tanpa mereka sadari, Rio, Lea dan Leyna mengikuti Giz dan guru Sensei.
"Apa yang akan mereka bicarakan ya. Dari sini tidak kedengaran." Ucap Rio yang menguping dari balik pintu.
"Rio, buka telingamu lebar-lebar," ucap Lea.
Leyna hanya sedih melintas Giz masih perhatian dengan Mayna.
"Giz, segitunya kamu sama Mayna ya" batin Leyna sedih.
"Giz, apa kau menyukai Mayna?" tanya kakeknya dengan wajah serius.
Rio semakin memasang telinganya lebar-lebar supaya dia bisa mendengar jawaban dari Giz.
"Hmmm." Giz terdiam menunduk.
"Ada apa Giz, kau jujur saja pada kakek. Karena tidak mungkin kalau kau hanya biasa saja dengan Mayna sampai kau mengeluarkan kekuatan terbesarmu."
"Aku masih belum tahu dengan perasaanku pada Mayna. Tapi yang pasti aku tidak ingin kehilangan Mayna, hanya dia yang aku butuhkan" Batin Giz.
"Aku tidak tahu, tapi yang pasti aku tidak ingin kehilangan Mayna. Aku akan menderita tanpanya," ucap Giz.
"Itu artinya kau menyukainya Giz," ucap guru senseinya.
"Benarkah itu?" Tanya Giz.
"Iya Giz, kau sampai mengeluarkan kekuatan besarmu demi dirinya, kau sayang padanya."
Rio yang mendengar itu tidak tega untuk memberitahu Leyna.
"Aku harus menyembunyikan jawaban Giz ini pada tuan putri. Aku tahu kalau tuan putri juga mencintai Giz" Batin Rio.
"Rio, apa yang kau dengar?" Tanya Leyna penasaran.
"Tidak mereka hanya membicarakan tentang iblis."
"Maaf tuan putri, aku harus berbohong. Tapi ini semua demi kebaikanmu" batin Rio.
"Baiklah Giz, tempat tinggal para iblis di Lavellia dan hanya bisa di masuki oleh ras iblis saja. Kita tidak akan bisa. Jadi, lebih baik kau urungkan saja niatmu urtuk pergi ke sana."
"Aku tahu itu, aku hanya ingin tahu bagaimana caraku untuk menghidupkan Mayna kembali."
"Kau bersemangat sekali ya Giz, Mayna yang sekarang sudah tidak ada kan?"
"Iya, lalu bagaimana cara untuk menghidupkan Mayna kembali Sensei?" Tanya Guru Giz.
"Yang meninggal itu bukanlah tubuh asli Mayna!"
"Benarkah, jadi sebenarnya Mayna masih hidup?" Giz senang.
"Iya, dan nanti pasti Mayna mu akan datang lagi kepadamu Giz, jadi kau harus sedikit bersabar."
"Tapi sampai kapan Kek?"
"Kau akan segera tahu." Kakek Welin tersenyum.
"Baiklah, aku akan mencoba untuk bersabar."
"Rio, apa yang mereka bicarakan?" tanya Lea yang kesal karena Rio dari tadi hanya diam saja.
"Mereka tidak membicarakan hal yang penting ternyata. Lebih baik kita kembali ke asrama saja."
Dan tanpa curiga, Leyna dan Lea percaya dengan apa yang dikatakan Rio. Mereka pergi untuk kembali ke asrama.
Giz dan guru Sensei juga kembali ke akademi. Giz tampak tidak sabar untuk bertemu dengan Mayna lagi.
Di sebuah kerajaan besar
"Giz, aku akan datang kepadamu. Tunggulah aku, Giz." Ucap Mayna senang.
Ternyata Mayna selama ini juga mengawasi Giz karena dia khawatir dengan Giz.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
John Singgih
ternyata mayna masih hidup
2022-05-15
0