Dari Giz berbicara dengan kakeknya, sikapnya kembali seperti dulu lagi, walau sifatnya masih sedikit dingin dengan para gadis. Tapi setidaknya dia tidak mengabaikan Rio, Lea dan Leyna.
"Hei kawan. Selamat datang kembali! Kami senang kau kembali lagi," ucap Rio merangkul Giz.
"Memangnya aku kenapa?" Giz berpura-pura tidak tahu.
*Plakkk.... * Lea dengan santainya memukul kepala Giz.
"Lea! Kenapa kau memukul Giz!" ucap Leyna mendekati Giz dan menyentuh kepala Giz yang di pukul oleh Lea.
"Maaf tuan putri. Aku nggak akan lagi deh memukul calonmu tuh," ucap Lea meledek Leyna, dan membuat wajah Leyna memerah. Tapi Giz tidak mengerti dengan perkataan Lea.
"Calon? Calon apa. Apa yang kau maksud itu Lea?" Giz tidak paham dengan ledekan dari Lea.
"Wah, akan gawat kalau Lea memberitahu segalanya" batin Rio.
"Ehh bukan apa-apa kok, ayo kita pergi ke kantin saja kita makan aku yang traktir," Rio mencoba untuk mengalihkan perhatian mereka.
"Heh, betul nih kau mau mentraktir? Ayolah kalau begitu."
Lea tidak mengerti kenapa Rio mencoba untuk mengalihkan perhatian. Padahal Lea memang sengaja memancing Giz untuk tahu perasaan Leyna bagaimana terhadap Giz. Tapi Rio tahu siapa yang Giz sukai, dia hanya tidak mau jika Leyna sampai sedih dan kecewa karena cintanya bertepuk sebelah tangan.
Tiba-tiba terdengar suara ledakan dari arah kota. Giz, Rio, Lea dan Leyna bergegas pergi ke kota untuk melihat arah suara itu berasal. Ternyata guru Sensei juga berada di sana.
"Sensei, ada apa?" Giz berlari menemui guru Sensei yang terdiam seperti melihat sesuatu yang menakutkan.
"Giz, lihat itu," ucap guru Sensei sambil menunjuk ke arah suara keributan di kota.
Ternyata ada beberapa bayangan hitam yang menyerang kota, mereka berwarna hitam, dan melayang, tapi kekuatan mereka sangatlah besar.
"Apa itu! Mereka ada banyak," ucap Giz terkejut.
"Itu adalah iblis bayangan, mereka mencoba untuk mengacaukan kota," ucap guru Sensei.
"Tunggu apa lagi? Ayo kita habisi mereka," ucap Giz.
"Tunggu, jangan! Kita tidak bisa langsung menyerang mereka."
"Kenapa Sensei? Apa Sensei takut dengan iblis bedebah itu?"
"Tidak! Tapi mereka bukan hanya iblis yang bisa menghancurkan kota, tapi jika sampai kita terkena serangan bayangannya, bayangan kita akan dimakan oleh iblis itu. Kita harus menyerang iblis itu saat malam hari," ucap guru Sensei.
"Cih, itu membutuhkan waktu. Kalau Mayna di sini pasti dia akan langsung menyuruhku untuk menghabisi mereka," ucap Giz kesal.
"Mayna? Giz.... disaat seperti ini pun kamu masih mengingatnya" Batin Leyna sedih.
"Leyna, sudahlah. Mungkin maksud Giz bukan yang seperti kau pikirkan," ucap Lea.
"Iya, semoga aja," ucap Leyna pelan.
"Aku tidak bisa melihat para iblis itu menghancurkan kota. Aku akan turun tangan sendiri jika kalian berdiam diri di sini," Giz langsung pergi menyerang iblis itu dengan sihirnya.
Giz menyerang iblis itu tanpa ampun, dia masih mengingat bagaimana iblis membunuh Mayna. Giz meluapkan kemarahannya lagi dan menyerang iblis-iblis itu tanpa ampun. Iblis-iblis itu hancur satu-persatu.
"Kalian iblis bedebah, aku akan menghancurkan kalian sampai habis tidak tersisa!" Teriak Giz dengan marahnya.
"Dia menghabisi iblis-iblis itu. Bahkan dia tidak terkena serangan dari iblis itu sedikitpun," ucap guru Sensei terheran-heran.
"Iya, anda benar Sensei, aku tidak menyangka dengan kejutan Giz," Rio juga terheran-heran dengan Giz.
Giz menghabisi semua iblis itu tanpa dia terkena serangannya. Tiba-tiba saja dari jauh datang sebuah panah dan panah itu mengenai tubuh Giz.
*Bruhhh.... * Giz terjatuh pingsan terkena panah itu. Guru Sensei dan yang lainnya panik dan membawa Giz ke asramanya untuk di periksa.
Saat Giz membuka matanya, dia berada di sebuah tempat yang jauh dari kota, bahkan tempat itu tidak berwarna, hanya ada warna putih saja.
"Aku dimana ini. Apa aku sedang bermimpi?" ucap Giz melihat sekeliling. Tapi yang dia lihat hanya warna putih saja seperti awan.
"Giz... " panggil seorang gadis yang ternyata itu adalah Mayna.
"Mayna!" Giz berlari mendekati Mayna, tapi dia terhalang oleh sesuatu dan dia tidak bisa mendekati Mayna.
"Giz, belum saatnya kita bertemu. Kita akan bertemu disaat yang tepat nanti. Aku datang kesini untuk mengingatkanmu untuk selalu berhati-hati," ucap Mayna tersenyum dan tiba-tiba dia langsung menghilang.
"Mayna, Mayna!" Giz berteriak memanggil Mayna saat terbangun, dan membuat guru Sensei dan yang lainnya terkejut.
"Giz ada apa?" Tanya guru Sensei.
"Aku bertemu Mayna. Dia.... Tunggu apa yang kalian lakukan di kamarku?"
"Kau kan tadi pingsan," ucap Rio.
"Heh, iya. Tapi bagaimana dengan para iblis tadi?"
"Tenang, mereka sudah kau hancurkan," ucap Rio.
"Huh, untung saja. Tadi seperti ada yang menusukku dari belakang, apa aku baik-baik saja Sensei?"
"Hasil pemeriksaan akan datang besok. Aku akan memberitahumu jika hasilnya sudah datang besok."
Guru Sensei dan yang lainnya pergi agar Giz bisa beristirahat.
"Apa yang menusukku tadi ya? Tapi tidak apa-apa, karena tusukan tadi aku akhirnya bisa bertemu dengan Mayna walau hanya sebentar," ucap Giz tersenyum.
Leyna masih melihat Giz dari balik pintu, dia sedih Karena Giz hanya memikirkan Mayna saja.
"Kenapa rasanya sakit sekali! Giz," Leyna pergi sambil mengeluarkan air mata.
Keesokan harinya, akademi Giz mendapatkan seorang murid baru, dan dia berada di kelas 1 tingkat menengah, murid baru itu perempuan. Sepertinya dia dari kota yang jauh.
Gadis itu di perkenalkan oleh guru Sensei di halaman akademi. Sebenarnya Giz tidak tertarik dengan perkenalan itu, tapi tidak ada pilihan lain lagi selain mengikuti arahan dari gurunya.
Tiba-tiba kepala sekolah menyuruh Giz dan Rio untuk pergi ke ruangannya. Kepala sekolah itu ternyata membuat Rio dan Giz naik di tingkat menengah di kelasnya. Giz dan Rio senang. Mereka berdua sekarang berada satu kelas dengan Lea dan Leyna. Leyna paling senang mendengar kabar itu karena dia bisa lebih dekat lagi dengan Giz.
"Wah, selamat ya Giz. Aku senang Karena kamu naik ke tingkat menengah," ucap Leyna senang.
"Heh, tuan putri apa hanya akan kasih selamat pada Giz saja. Aku merasa terabaikan."
"Ahh, tidak apa-apa kok. Aku yang akan mengucapkan selamat padamu," ucap Lea.
Dan siangnya, guru Sensei memberikan hasil pemeriksaan Giz padanya. Tapi guru Sensei tampak khawatir ketika dia memberikan hasil itu.
"Sensei, ada apa? Kenapa anda seperti sedang khawatir begitu?"
"Sebaiknya kau baca saja hasil itu."
Giz membuka dan membaca hasil pemeriksaan itu. Giz terkejut melihat hasil pemeriksaan itu, dan ternyata yang membuat guru Sensei khawatir adalah karena hasil pemeriksaan itu. Hasil itu mengatakan kalau Giz terkena racun, saat racun itu aktif di tubuh Giz maka Giz akan jatuh koma entah beberapa lama. Dan itu juga bisa saja membuat nyawa Giz menjadi taruhannya.
Kalau untuk efek kecil, saat racun itu mulai beraksi Giz akan sering jatuh pingsan dan badannya akan sering melemah.
"Apa ini benar Sensei?" ucap Giz.
"Iya, Giz. Dan yang membuatku semakin khawatir adalah racun itu belum ada obat penawarnya, karena racun itu bahkan baru ada."
"Lalu, apa yang harus aku lakukan?"
"Kau harus lebih banyak beristirahat Giz, sampai aku dan guru lain mencari obat penawarnya."
Giz terdiam membeku, dia tidak percaya kalau yang menusuknya kemarin adalah racun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
John Singgih
😱😱😱 benar-benar sebuah kabar buruk untuk giz
2022-05-15
0