Kisah Yang Belum Usai
...BAB 1...
...Bertemu Cinta Masa Lalu...
"Semuanya jadi 352 ribu mbak..."
"Oh iya..."
Vira pun lekas mengambil dompet di dalam tas kecilnya dan menyerahkan empat lembar uang berwarna merah pada pelayan kasir di sebuah supermarket tersebut. Pelayan kasir itu menerimanya lalu ia lekas memberikan kembalian uang pecahan sepuluh ribuan pada Vira.
"Ini kembaliannya mbak. Terimakasih sudah berkunjung..." ucap mbak kasir itu seraya mengatupkan kedua tangannya seatas dadanya dengan sopan dan ramah pada Vira sembari tersenyum.
"Iya, sama-sama mbak..." angguk Vira yang sama membalas senyumannya.
Setelah membayar semua belanjaannya, Vira bergegas keluar supermarket dengan menenteng kantung belanjaannya, seraya memesan taksi online di gawainya. Namun sebelum dia membuka aplikasi pemesanan taksi, suara alarm pengingat tiba-tiba saja muncul di layar ponselnya. Sesaat senyum Vira mengembang ketika membaca kalimat yang tertera pada satu tahun lalu yang dia buat sendiri.
"Malam ini adalah malam spesial untukmu Mas Dika, bersiaplah kamu akan menerima kejutan indah dariku..." gumamnya bahagia.
Vira berjalan di sisi trotoar menunggu taksi yang barusan saja dia pesan online. Pandangannya mengedar pada arah jalan yang di lalui kendaraan lalu lalang. Tampaklah di depannya sebuah cafe yang terlihat ramai oleh pengunjung pada siang hari itu. Tiba-tiba saja pandangannya teralih dengan kedua bola mata tertuju pada sesosok Pria yang dia kenali sedang berjalan dengan seorang wanita, keluar dari cafe tersebut.
Kedua alis Vira berkerut lalu ia menajamkan pandangannya dari kejauhan.
"A-apa aku tidak salah lihat? Bukankah, itu Mas Dika?!" gumamnya terkejut.
Vira tercengang melihat kedua manusia berbeda jenis itu, yang kini mereka berada di seberangnya jalan. Mereka terlihat sangat akrab, dan tangan mereka yang saling bertaut mesra. Vira menggeleng-geleng cepat kepalanya dengan netra yang sudah memerah panas. Air embun di kelopaknya pun tiba-tiba memburamkan penglihatannya. Pria yang dia lihat sekarang di depannya, ternyata memang adalah suaminya sendiri. Vira semakin yakin ketika Pria itu menggiring wanita yang tak di kenalinya masuk ke dalam mobil berwarna hitam dan tentunya itu mobil milik Dika. Dika Mahesa, suaminya yang baru saja menikah dengannya lima bulan lalu.
Air ludah pun terasa tersekat di tenggorokan karena sulit dia telan.
"M--mas Dika... Dia dengan siapa?" gumamnya lirih.
Vira menatap nanar pada mobil Dika yang hendak melaju pergi. Langkahnya gontai akan menyebrangi jalan. Entah apa yang di dalam pikirannya kini? Dia tiba-tiba ingin berteriak dan mengejar mobil suaminya walaupun tungkai lututnya sudah melemas.
Vira sama sekali tak percaya yang dia lihat dengan mata kepalanya sendiri. Baru saja tadi pagi dirinya di kabari oleh suaminya, Dika. Jika Dika akan sampai Jakarta pada pukul tujuh malam nanti. Namun kenapa tiba-tiba saja suaminya sudah berada cepat di kota itu?
"Mas nanti sampai Jakarta kira-kira jam berapa?" tanya Vira di sambungan telepon genggamnya saat pagi tadi.
["Nanti pukul tujuh malam Mas sampai Jakarta sayang..."] jawab Dika di seberang telepon dengan suara yang santai.
Wajah cantik Vira pun berbinar cerah. Tatapannya menerawang ke atas langit di pagi buta di atas balkon kamar apartemennya. Vira memeluk tubuhnya sendiri setengah menggigil karena udara pagi yang sangat sejuk menerpanya.
"Mas... Aku gak sabar sudah pengen ketemu kamu pulang." gumamnya.
["Kenapa? Kamu sudah kangen sama Mas yaa..."] goda Dika di sana.
Vira tersenyum manis. Wajahnya terlihat merona malu, lalu dia berdeham pelan.
"Ehm... Menurut Mas sendiri?"
["Sabar ya sayang... Mas juga sudah gak sabar pengen cepat pulang kok, sama-sama kangen kamu. Oh ya nanti Mas bawakan kamu oleh-oleh yang banyak buat kamu dan juga adikmu."]
"Hmm.. Terimakasih ya Mas..."
Masih terekam jelas obrolan Dika dan dirinya tadi pagi di telepon. Hatinya tiba-tiba bergemuruh hebat. Apa gerangan sampai Dika tega membohongi dirinya?
Vira seperti linglung di jalanan, kini pikirannya tengah di racuni hasutan dan bisikan setan untuk menuduh suaminya berselingkuh dengan wanita lain, yang Vira tahu selama ini. Dika adalah Pria baik menurutnya dan tak mungkin melakukan serong di belakangnya karena Vira sangat percaya 100 persen padanya. Setahunya juga Dika tak punya saudara atau sepupu perempuan. Lantas dengan siapakah wanita yang kini bersama suaminya itu?
Tak sadar, Vira terus melangkah ke tengah jalan. Suara klakson sebuah mobil sedan putih tiba-tiba menjerit kencang memekikan gendang telinganya.
Vira terkejut, spontan ia pun menjatuhkan belanjaannya hingga berceceran di aspal.
"Apa kau ingin mati? Minggirlah!" teriak seseorang di dalam mobil dengan kepala yang sedikit mendongak keluar di jendela mobilnya menatap geram tubuh Vira yang masih mematung berdiri di tengah jalan membelakanginya.
Vira masih saja terpaku di sana. Pria yang nyaris saja menabraknya itu kesal dan terpaksa keluar dari mobil menghampiri Vira.
"Hey, apa kau tidak mendengarkan perkataanku?" sentaknya lagi yang kini dia berdiri di samping Vira. Vira menoleh padanya dengan raut wajah terkejut.
"Ma-maaf..." Vira pun lekas menundukkan kepalanya seraya menghapus jejak-jejak air matanya.
Pria berbadan tinggi dan putih itu tersohok yang lalu membuka kacamata hitamnya cepat, kedua matanya terbelalak. Lalu sekali tegukan ludahnya akhirnya menyadarkan dirinya.
"Vi-raa~" lirihnya pelan, dahinya kini mengernyit tak percaya yang dia lihat.
Mendengar Pria itu menyebut namanya. Pelan Vira mengangkat kepalanya, yang sama tak kalah terkejutnya menatap wajah Pria itu.
"Vicky?!" sahutnya sama-sama lirih.
"Vira, ah haai... Lama sekali kita tak jumpa? Apa kabarmu?" ucapnya tergugup. Wajah yang tadi memerah karena geram. Kini berubah pasi dan jadi salah tingkah. Jantungnya kini berdegup sangat cepat.
"A-aku... Baik-baik saja..." Vira memalingkan pandangannya yang lalu dia berjongkok dan buru-buru mengambil semua belanjaannya yang tadi berjatuhan.
Vicky yang melihat itu lekas membantunya membereskan belanjaannya Vira.
"Terimakasih banyak..." ucapnya sedikit tergugup. Vira menunduk lalu pamit pada Pria tadi.
"Ng.. Vira tunggu!" teriaknya menghentikan langkah kecil Vira. Vira kembali mematung namun tak berbalik melihatnya.
"Boleh aku tahu sekarang kamu tinggal dimana?" tanyanya cepat, yang sebenarnya sempat ragu untuk bertanya.
Vira menelan ludahnya kasar. Lalu menoleh pada Pria itu. Tatapan dingin serta sirat kecewa tersorot dalam mata hitamnya.
"Kamu tidak perlu tahu. Itu tidak penting lagi untukmu..." ucapnya datar namun ada sedikit ketegasan di sana. "Selamat tinggal, ku harap kita tidak akan bertemu lagi." Vira pun bergegas pergi dari sana setelah mobil taksi online yang tadi dia pesan sudah ada datang di depannya.
Vicky lagi tercenung, seperti ada rasa nyeri yang tiba-tiba menghantam ke jantungnya. Tatapannya nanar dan sendu menatap wanita berambut hitam dan panjang, dengan khas poni di depannya. Rok panjang sebatas betisnya berkibar saat dia melangkah cepat, masuk ke dalam taksi.
"Viraa~ Apa dirimu tahu? Selama tujuh tahun ini aku selalu mencarimu. Ternyata kamu berada di Kota ini..." lirihnya.
Bersambung.....
...*****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Uthie
coba nyimak kembali yaa 👍🤗🙏
2023-08-24
0
Dimas Sam
mimpi like fav ... smngtt thorr
2022-07-26
0
Helen Apriyanti
bru mmpir thorr .. smngtt sll up ny thorr
mungkin kh kisah yg blm usai dg vicky yh !?
2022-07-18
2