...BAB 2...
...Kisah Mereka Di Masa Lalu...
Tak lama kemudian Vira telah sampai pulang ke apartemennya, dia melempar kantung belanjaannya kasar di meja makan dekat dapur. Lalu Vira menarik kursi makan dan terduduk, mengusap wajahnya dengan hati yang sudah remuk dan merana, kepalanya mendadak sakit. Tak pernah terbayangkan dalam hidupnya dia akan menemui dua kejadian sekaligus di waktu yang sama. Melihat suaminya yang bergandengan tangan dengan wanita lain di tempat umum dan bertemu lagi mantan kekasihnya yang telah lama tak bertemu. Kisah manis dan pahit yang pernah dia lalui bersama Vicky. Saat itu perpisahannya masih membawa luka bekas di hati.
Tujuh tahun yang lalu. Mereka adalah sepasang kekasih yang saling mencintai. Vira Adelia dan Vicky Bahru Sanusi belajar di satu sekolah yang sama, namun keduanya memiliki kasta yang berbeda. Vicky yang terlahir dari keluarga terpandang sedangkan Vira dari keluarga biasa bahkan bisa disebut, Vira hidup di bawah garis kemiskinan. Namun perbedaan keduanya tak menjadikan Vicky membenci atau menghina Vira. Karena Vira adalah satu-satunya wanita yang mampu meluluhkan hatinya dan menerima sifat kekanak-kanakannya.
Vicky adalah anak dari korban broken home. Kedua orangtuanya telah lama bercerai. Ketika dia masih duduk di bangku SMP, Vicky memergoki Papanya Bagaskara yang telah menduakan Mamanya, Citra. Pengkhianatan yang dilakukan Bagas pada Citra seketika merubah watak Vicky yang penurut menjadi keras dan arogan. Tak ada satupun orang yang bisa meredam amarahnya, dia yang selalu menyakiti beberapa siswa lain demi pelampiasannya atas dasar kekecewaan dan kesedihannya selama ini, setelah dia mengetahui Citra Mama kandungnya meninggal karena kecelakaan mobil dua bulan setelah perceraian kedua orangtuanya. Vicky menangis histeris, tak terima takdir yang telah merenggut nyawa Mamanya. Wanita yang paling dia cintai dalam hidupnya.
Setelah kejadian itulah kerap kali dia menjadi manusia angkuh dan kasar, pun tak pernah absen untuk selalu membully dan menindas teman-temannya di sekolah yang berasal dari kalangan bawah. Sebab karena Bagaskara adalah Pria berasal dari keluarga tak berada lalu menikahi Citra dari keluarga yang terpandang. Bagas mampu sukses dan gemilang semata-mata karena mendiang kakeknya-lah, Bahru Sanusi yaitu ayah dari Citra yang telah berjasa mensejahterakan Bagas dan juga keluarganya dahulu.
Namun di sayangkan sikap Bagas ternyata tak mencerminkan manusia yang tahu berbalas budi serta tidak menggenggam amanah yang telah di sampaikan oleh mendiang kakeknya dahulu kepada Ayahnya Vicky. Sebelum kedua orangtua Citra meninggal Bagas sangat di percayai oleh mereka untuk meneruskan bisnis besar keluarganya. Citra tak di ijinkan kedua orangtuanya untuk bekerja karena dialah putri satu-satunya mereka, biarlah Bagas yang akan menggantikan mereka kelak. Ketika bisnis orangtua Citra semakin maju dan berkembang karena usaha dan kerja keras Bagas, serta merta dukungan dari Citra. Semakin hari sikap Bagas semakin berubah dan melunjak, diam-diam dia pula telah mematahkan kepercayaan Citra dengan berselingkuh dan menduakan dirinya. Hingga Citra pun harus mendapatkan kesengsaraan yang bertubi-tubi dari suaminya sendiri.
Citra akhirnya memilih pergi dan hidup sendiri daripada harus di duakan dan makan hati. Sempat juga perdebatan di antara mereka tentang hak asuh Vicky. Namun Citra kembali kalah dan mengalah, sehingga dia mengalami stres yang berkepanjangan dan suatu waktu dia sempat tak fokus mengendarai kendaraannya saat akan perjalanan pulang menuju Villanya di Bogor, hingga terjadilah kecelakaan naas yang menimpa dirinya.
Vicky sempat depresi berbulan-bulan karena kehilangan Citra, setelah sembuh dari keterpurukannya dia pun berubah menjadi anak pembangkang dan sekenanya pada Bagas. Bahkan tak terlihat lagi rasa hormat padanya terutama pada Sophia, yang kini telah menggantikan posisi Citra di dalam keluarganya, sebab karena wanita itu adalah orang yang telah menghancurkan keluarganya.
Sikap Vicky terlihat mulai berubah, sejak pertama kalinya bertemu dengan sosok gadis cantik dan di penuhi kelembutan tak lain adalah Vira. Vicky yang mendapat kekerasan fisik dari sekolah tetangga karena dendam lama mereka yang belum sempat terbalaskan terhadapnya dahulu semenjak SMP. Vicky yang selalu semena-mena membully mereka. Dua tahun kemudian mereka kembali datang dan menyerang Vicky. Tak hanya satu dua siswa saja yang pernah Vicky sakiti dan kasari. Namun nyaris puluhan anak pernah dia lukai sendiri dengan tangannya.
Saat itulah mereka bertanding basket antara sekolah. Tim Vicky menang dan tim mereka kalah. Mereka semakin geram dan tak terima lalu kembali merencanakan kejahatan untuk Vicky. Ketika itu sepulang sekolah Vicky di hadang dan di keroyoki mereka hingga babak belur. Vira yang hendak pulang melihat pengeroyokan itu di depan matanya, gadis itu dengan berani menggertak akan melaporkan mereka pada polisi jika mereka tidak segera menghentikan aksi kekerasannya pada Vicky.
Mereka pun kalap dan takut saat Vira benar-benar menelepon pihak berwajib. Vicky merasa tertolong karenanya, jika saja Vira tak segera datang, mungkin saja nyawanya akan melayang saat itu juga.
Wajah Vicky di penuhi luka lebam, Vira sangat prihatin dengan keadaannya. Dia pun lekas membawa Vicky pulang ke rumahnya untuk di obati dahulu. Sejak itulah muncullah benih-benih ketertarikannya Vicky pada Vira. Tak hanya cantik saja yang membuat Vicky terpesona pada gadis yang berbeda dua tahun lebih muda dari usianya. Namun sikap mandiri dan dewasanya membuat Vicky terkagum.
Saat itu Vira tinggal bersama Ibu dan adik laki-lakinya, Irfan yang selisih lima tahun di bawahnya. Karena sang Ayah telah meninggal dunia terlebih dahulu, ketika Vira berusia sepuluh tahun. Kala itu, Ibu Vira selalu menjamu Vicky dengan senang hati setiap kali kedatangannya ke rumah mereka, karena hanya itulah yang mampu dia lakukan untuk membalas budi baik Vicky yang selama ini tulus membayar semua biaya sekolahnya Vira dan juga Irfan. Sebab Ibu Vira yang hanya bekerja sebagai penjual kue keliling untuk mencari penghasilan. Jelas pendapatannya sangat tidak mencukupi hidup mereka.
"Hei, ternyata aku baru saja ngeh kalau huruf depan nama kita sama." sahut Vicky yang gegas melirik Vira di sisinya.
Ketika itu mereka tengah berjalan-jalan sore di sebuah taman hiburan. Keduanya kini terduduk di kursi taman sambil menikmati jus buah. Setelah kelulusan SMA mereka sering menghabiskan waktunya bersama setiap minggunya.
"Lalu, memangnya kenapa?" tanya Vira seraya mengerjapkan matanya terheran membalas lirikan Vicky.
"Apa kamu tidak tahu?" tanya Vicky lagi, Vira hanya menggelengkan kepalanya.
Lalu Vicky membalikkan tubuhnya menghadap Vira dan mendekatkan bibirnya di sisi telinga kanannya.
"Itu artinya aku dan kamu di takdirkan berjodoh di masa depan..." bisiknya tiba-tiba. Membuat Vira terkejut hingga bulu kuduknya meremang karena hembusan nafas Vicky yang hangat. Lelaki muda yang memiliki alis tebal itu tersenyum manis, dan sukses membuat wajah Vira jadi bersemu merah.
Namun Vira lekas memalingkan wajahnya karena telah sadar karena itu tidaklah mungkin baginya.
"Jangan terlalu yakin dan mengambil kesimpulan dulu, Vicky!" ujarnya, lalu Vira beranjak dari kursi jalan mendahului Vicky.
"Apa salahnya? Aku pasti akan menikahimu setelah aku selesai kuliah nanti. Asal kamu berjanji akan setia menungguku." sahutnya, ikut beranjak melangkahkan kakinya menyusul Vira.
"Vicky, aku tak ingin berharap lebih padamu. Aku hanyalah wanita dari keluarga miskin." ungkapnya. Wajah cantik Vira kini terlihat sendu.
"Jadi, kumohon... Berhentilah kamu serius menjalani hubungan ini..."
"Apa maksudmu. Kenapa bicara seperti itu. Aku tidak peduli dengan keadaan dirimu. Aku mencintaimu apa adanya Ra..."
Vira teringat lagi akan perkataan Sophia yang menusuk mentalnya. Saat dulu Vicky mengajak dan memperkenalkan dirinya pada Papa dan juga Mama tirinya Vicky.
Di saat hanya ada Vira dan Sophia berdua saja di sebuah ruang makan. Shopia mengancam Vira agar tak lagi mendekati Vicky karena sebuah alasan bahwa dirinya tak pantas mendampingi Vicky.
"Vicky akan kami jodohkan dengan wanita yang sebanding dengannya. Wanita cantik, dan tentunya dia dari keluarga bangsawan. Bukan seperti dirimu, Vira! Anak dari tukang kuli dan penjual kue jalanan! Jadi berhentilah kau berharap lebih padanya. Karna kau hanya tak lebih dari wanita hiburan saja baginya!"
Dengan menampakkan raut sinis dan angkuhnya, Sophia tak segan untuk menyingkirkan Vira dari kehidupan Vicky saat itu juga.
Bersambung....
...****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Uthie
watak pelakor mahh emang gtu 😡
2023-08-24
0
Dimas Sam
ibu shopia sungguh trllu ..
2022-07-26
0