...BAB 3...
...Rencana Shopia untuk Memisahkan Mereka...
"Vicky akan kami jodohkan dengan wanita yang sebanding dengannya. Wanita cantik, dan tentunya dia dari keluarga bangsawan. Bukan seperti dirimu, Vira! Anak dari seorang tukang kuli dan penjual kue jalanan! Jadi berhentilah kau berharap lebih padanya. Karna kau hanya tak lebih dari wanita hiburan semata bagi Vicky!"
Dengan menampakkan raut sinis dan angkuhnya, Sophia tak segan untuk menyingkirkan Vira dari kehidupan Vicky saat itu juga.
Vira terhenyak mendengar perkataan hina yang keluar dari mulut wanita yang tadinya dia hormati. Hatinya perih seakan tertusuk pisau belati. Tanpa perasaan Sophia dengan lancarnya menghina kedua orangtuanya. Apalagi sampai membawa-bawa almarhum Ayahnya sendiri yang dulu memang seorang tukang kuli bangunan.
"Tolong Tante, jaga ucapan anda. Walaupun aku terlahir dari keluarga miskin. Tapi kami tak pernah sama sekali menghina sesama manusia. Derajat manusia sama di hadapan sang Pencipta. Hanya kitalah saja yang selalu membeda-bedakan ras dan juga martabat itu sendiri." Vira tentu tak terima dirinya di perlakukan seperti itu.
"Jangan menceramahiku gadis miskin! Sekali lagi aku peringatkan jika kau bersikeras ingin menjadikan Vicky suamimu. Maka aku pastikan hidupmu akan terus menderita, Vira!" ancam Shopia dengan suara pelan namun menekan dan tajam.
Vira tercengang lagi menatap getir wajah wanita paruh baya yang masih terlihat cantik dan terawat itu. Keduanya saling bersitatap lama yang akhirnya, keduanya lekas menghentikan perbincangan sengit tersebut karena saat itu Vicky dan juga Bagas datang menghampiri mereka di ruang makan.
Setelah makan malam di rumah Vicky, walau tadi keadaan hatinya sudah perih Vira tetap menyantap makanan itu untuk menghargai Vicky dan keluarganya. Vira pamit pulang tanpa memberitahukan pada Vicky, apa yang sudah di bicarakan Sophia padanya tadi di rumahnya.
Hingga suatu hari, Vira dan keluarganya tiba-tiba harus di paksa pergi dari rumahnya oleh seorang renternir karena rumah merekalah satu-satunya harta yang di miliki untuk membayar hutang mereka, yang waktu itu Vira pakai untuk pengobatan Ibunya dulu karena penyakit jantung yang beliau derita. Vira kesulitan untuk mencari uang lagi karena gaji sebagai pelayan di sebuah rumah makan sederhana tak seberapa, jelas itupun belum mencukupi biaya Irfan yang masih sekolah di bangku SMP. Alih tak ingin dirinya merepotkan Vicky lagi. Vira harus luntang lantung mencari uang tambahan.
Hingga batas waktu yang sudah di tentukan Vira masih belum juga bisa membayarnya, Rentenir itu geram dan mencari Vira di tempatnya bekerja. Tiba-tiba seorang Pria berumur 40 tahunan yang sedang makan di sana melihat Vira yang kesulitan dan menawarkan bantuannya. Pria itu memberikan uang untuk melunasi hutang Vira dengan dalih tak perlu menggantinya lagi. Asalkan Vira mau datang ke rumahnya setiap malam untuk memasak makan malam untuknya. Tak terbesit rasa kecurigaan sekalipun Vira padanya, malah gadis itu menerima tawaran itu dengan senang hati sebagai ucapan terimakasihnya. Namun kendati itu pula keluguannya justru malah di manfaatkan oleh Pria tadi.
Malamnya Vira telah sampai rumah mewah si Pria tadi. Setelah selesai dengan tugasnya. Vira kembali menghadap Pria itu. Namun sikap si Pria kali itu sangat aneh, dia tiba-tiba saja meminta Vira untuk memakai pakaian tidur berbahan tipis milik almarhumah istrinya, alasan karena dia sangat merindukan sosok istrinya yang sudah lebih dulu meninggalkannya.
Pria itu juga menyuruh Vira untuk menuangkan minumannya di gelas. Dia juga berjanji tak akan berbuat macam-macam padanya. Asalkan Vira mau menemaninya minum setiap malam. Vira yang tadinya enggan menuruti kemauannya, namun akhirnya terpaksa harus melakukannya demi ingin membalas budi baik Pria itu yang sudah menolongnya, melunasi hutangnya pada renternir, asalkan saja benar Pria itu tak akan melecehkan dirinya.
Benar saja Pria itu sama sekali tak melakukan apapun pada Vira, hanya meminta Vira untuk duduk di sampingnya dan menemaninya minum hingga habis. Vira yang polos tentu tak mencurigai apapun di balik rencana apa yang sedang terselubung di dalamnya.
Hingga suatu hari, tanpa di ketahui Vira sendiri ternyata peristiwa kebersamaan dia dan Pria tersebut telah di rekam diam-diam oleh Sophia. Pria itu ternyata orang suruhan Sophia selama ini, demi merencanakan keinginannya untuk memisahkan Vicky dari Vira. Lalu Shopia menunjukkan hasil rekaman video mereka pada Vicky. Menghasut anak tirinya, bahwa inilah kelakuan wanita yang teramat di cintainya selama ini.
"Seperti layaknya serigala berbulu domba. Vira yang terlihat lugu dan polos di luar tak sangka ternyata dia adalah wanita murahan." Sembur Sophia menghasut lagi Vicky. "Sebaiknya kamu pertimbangkan lagi niatmu untuk menikahinya Vicky, Riska lebih baik dan terhormat dari dia."
Tentu saja Vicky sempat tak percaya dengan apa yang dia lihat sendiri. Wajahnya semakin memerah padam menahan amarah, kecewa dan geram. Kepalan tangannya semakin kuat menggenggam ponsel Shopia, dengan emosi yang sudah memuncak tinggi, Vicky pun membanting keras benda pipih milik Sophia ke lantai hingga pecah dan berkeping-keping.
Shopia terkejut karena ponsel mahalnya harus rusak di tangan Vicky, namun di dalam hatinya dia menyungging senyum puas. Karena pada akhirnya rencananya berjalan lancar.
"Viraa... Aku tidak sangka ternyata kau serendah itu!" lirihnya dengan raut kecewa.
Pagi itu, Vicky melangkah cepat keluar rumah, menaiki motor sportnya dan melajukannya dengan ngebut menuju tempat bekerjanya Vira.
Sesampainya di sana. Vira yang hendak masuk ke rumah makan untuk bekerja. Namun tiba-tiba saja Vicky menariknya dan membawa Vira pergi ke suatu tempat yang sepi.
"Apa yang kau lakukan?! Kenapa kau tiba-tiba saja membawaku ke tempat ini?" gerutunya kesal seraya melepas cengkraman tangan Vicky di lengannya
Vicky menatap sinis dengan satu sudut bibirnya yang terangkat.
"Katakan padaku heh, berapa sebenarnya harga dirimu?!" bentaknya kasar.
Vira mengernyitkan dahinya tak mengerti dengan perkataan apa yang di maksud Vicky padanya. Tak ada angin dan hujan Vicky tiba-tiba saja menyemburkan kalimat yang merendahkan dirinya.
"Mak-sud kamu apa bertanya begitu padaku?"
"Katakan saja dengan jujur berapa harga tubuhmu Vira! Sehingga kau harus menggadaikan dirimu pada Pria tua?!" bentak Vicky yang tanpa bertanya dahulu, dia lekas ungkapkan semuanya. Menunjuk-nunjuk muka gadis itu dengan tatapan tajam dan nyalang. Sehingga nafas yang memburu terlihat jelas dari dada bidangnya yang naik turun.
Kedua mata Vira membelalak lebar. Bola matanya bergerak menatap getir pada manik hitam milik Pria yang di cintainya selama ini. Tak pernah dia sangka jika Vicky akan melontarkan kata-kata menyakitkan padanya.
"Apa maksudmu Vicky, aku sama sekali tidak mengerti yang kau katakan?" lirihnya. Vira menggeleng-gelengkan kepalanya dengan kedua mata yang sudah berkaca-kaca.
"Jangan berlagak tak tahu apa-apa, Ra! Jadi selama ini kau sudah menipuku. Apa ini juga sebabnya kau menolak keseriusanku untuk menikahimu. Karena kau ingin hidup bebas dengan banyak Pria hidung belang di sana?! Itu kan yang kau mau!"
Plaaaak
Vira yang tak tahan mendengar cercaan Vicky padanya, tangannya spontan menampar keras pipi kiri Pria arogan dan kasar itu.
"Menipu apa maksud kamu?! Pria hidung belang apa?! Kalau kamu terus saja menuduhku dan menghinaku tanpa bukti. Lebih baik hubungan kita berakhir sampai di sini!" sentaknya.
Setelah mengatakan itu, Vira lekas berlari sambil menangis meninggalkan Vicky.
Semenjak itulah hubungan mereka jadi retak. Berminggu-minggu hingga berbulan lamanya, Vira tak lagi menghubunginya. Kontak nomornya pun telah di blokirnya bahkan rumahnya Vira tampak kosong di sana. Tak ada siapa-siapa lagi.
Vicky merasa hampa setelah kehilangan wanita kedua yang dia cintai setelah Mamanya.
"Kemana sebenarnya dirimu Ra...?" gumamnya lirih.
Bersambung....
...****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
Mangkanya Vick ... pake otak, bukan otot, apalagi mulut comel ....
2022-12-09
0