Hendri tertawa lepas mendengar cerita Reza yang tak di beri jatah oleh Hanna. Apalagi setelah Reza bercerita bahwa selama menikah dia belum pernah menyentuh Hanna.
"Gilaa kamu, Za! Enam bulan nikah kagak nyentuh si Hanna sama sekali! Masih lurus apa udah belok kamu, Za. Istri cantik begitu di kacangin!" Hendri meledek Reza habis-habisan.
Reza berani bercerita pada Hendri karena sahabatnya itu bisa di percaya dan selalu memberikan solusi positif untuk Reza.
"Kamu tahu sendiri aku orangnya gimana? Aku tak bisa langsung akrab dengan orang yang baru aku kenal! Selama enam bulan ini juga aku tidak pernah terlalu lama menatap Hanna."
Reza menghela nafas berat, pria tampan itu menyesal karena sebelumnya tidak menatap wajah istrinya dengan lama, sehingga kemolekan tubuh dan wajah Hanna tak pernah ia ketahui.
Itulah sebabnya mengapa Reza langsung turn on saat melihat Hanna memakai lingerie seksi. Dia merasa terkejut dengan tubuh indah Hanna yang selama ini tertutup gamis.
"Makanya jadi orang jangan terlalu cuek dan lurus, Za. Sesekali lihat kiri kanan biar sadar apa yang sebenarnya ada di sekitar mu. Nah, sekarang jadi begini kan! Nyesel kamu jadinya setelah tahu ada apa di balik kain besar itu!"
Hendri tersenyum sinis melihat wajah lelah Reza yang seperti orang kurang tidur.
"Entahlah. Aku sekarang juga bingung bagaimana caranya kendalikan hasrat ku yang meledak-ledak bila melihat Hanna di rumah! Karena Hanna tidak mau aku sentuh!" ujar Reza frustasi.
"Ya iyalah dia enggak mau di sentuh. Hatinya masih terluka karena kamu! Sembuhkan hatinya dulu baru bisa sentuh dia! Wanita itu gampang, Za. Sentuh hatinya maka semua yang dia punya akan menjadi milikmu!" balas Hendri seraya mengunyah permen karet.
Reza mencerna perkataan Hendri, pria tampan itu menggaruk keningnya yang tak gatal.
"Tapi, aku gak cinta sama dia! Nanti kalau aku lakuin apa yang kamu suruh itu yang ada malam makin runyam. Aku gak bisa pura-pura!" keluh Reza membuat Hendri melongo.
Pria berkacamata itu ingin sekali meninju wajah sahabatnya. Dia tak habis pikir bagaimana bisa Reza tak mencintai istrinya sendiri.
"Gak cinta tapi cemburu kalau lihat Hanna dekat dengan pria lain. Gak cinta tapi si bontot tegang lihat Hanna di rumah! Dasar tukang elak!" ketus Hendri membuat Reza menghela nafas berat.
Entah mengapa Hendri sangat sensitive menanggapi cerita rumah tangga nya. Namun, bukan itu yang Reza permasalahkan saat ini.
"Terus rumah tangga kamu sama Eka gimana?" tanya Reza mengalihkan pembicaraan agar dia tak lagi di semprot oleh sahabat sekaligus sekretaris nya itu.
"Enggak beda jauh sama kamu, Za! Sama-sama runyam, Eka itu keras kepala … udah pake cara lembut tapi dia tetap keras! Ya udah daripada aku nanti berubah jadi kasar sampai main tangan lebih baik aku diemin dia aja! Biar dia tahu letak kesalahannya di mana!"
Hendri menghela nafas berat, raut wajahnya langsung berubah murung mengingat permasalahan yang sedang dia alami.
Memiliki istri wanita karir dan terlahir dari keluarga yang lebih kaya darinya membuat Marwah Hendri sebagai seorang suami terkadang runtuh.
"Kenapa gak cerai aja kalau kamu tersiksa nikah sama Eka? Ya, meski kalian menikah atas dasar cinta tapi pernikahan kalian sudah tidak sehat lagi!" saran Reza membuat Hendri tersenyum kecil.
"Kenapa Hanna tidak meminta cerai padamu setelah mendapatkan perlakuan cuek dari kamu?"
Bukan menjawab Reza malah terdiam seribu bahasa. Dia juga tak tahu jawaban mengapa Hanna masih setia di sampingnya meski sikap wanita itu berubah.
Jika alasannya karena cinta, bukankah itu bodoh pikir Reza.
Rela tersiksa asalkan bisa bersama dengan orang yang di cinta.
"Pernikahan itu bukan mainan yang bisa di buang kalau kita sudah bosan. Pernikahan itu sakral … suci … kalau bisa di perbaiki kenapa harus memilih cerai dan berpindah ke lain hati?"
"Aku akan mencoba mempertahankan rumah tangga ku."
Hendri tersenyum paksa seraya menoleh ke kanan menatap jendela kaca dengan tatapan sendu.
"Bersyukur, Za. Kamu punya istri yang masih mau bertahan di samping mu **** kamu telah menyakitinya berulang kali! Cintanya pada kamu benar-benar tulus!" lirih Hendri membuat Reza menautkan alisnya sebelah.
"Aku tidak menyakiti nya!" bantah Reza yang tak terima.
Hendri langsung melempar wajah Reza dengan bantal, namun, pria tampan itu langsung menghindar.
"Kau cuekin dia selama enam bulan itu sudah menyakiti perasaannya bodoh! Laki memang susah peka, tapi, gak juga seperti kamu, setan!" sentak Hendri kesal.
*
*
*
"Cantik," gumam Hanna tersenyum menatap layar ponselnya.
"Hanna!!" teriak Reza keras.
*
*
Wkwkwkwk kira-kira kenapa lagi tuh babang Reza 🤣🤣
Bersambung.
Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🙏🥰
Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Jamayah Tambi
Hana diam2 saja katvrumah.Buatvapa yg kamu mau.Masakkan yg enak2 untuk suamimu.Tp jln layan nafsunya.Ajar dia biar merayu menagih cinta darimu.Klu tak jugak tinggalkan saja.Kamu tak rugi apa2
2025-03-21
0
Khairul Azam
iya lah penghinaan namanya selama itu gak disentuh dibilang noda lagi, cinta itu omongkosong
2025-03-11
1
Cicih Sophiana
sahabat yg baik Hendrik... semoga bisa menyadari kan Reza ya Hen...
2025-01-31
1