Luo'er yang mendengar kata tabib dalam perjalanannya ke tempat Seo Xiqin pun mempercepat langkah kakinya agar dapat sampai lebih dulu dari pada tabib.
"Ini! Suara nyonya Seo! Aku harua cepat! Nona tidak boleh ketahuan berbohong!" ucap Luo'er sambil berlari dengan tergesa-gesa hingga keringat mengalir ke pipinya.
Luo'er yang telah berada kurang dari seratus kaki dari lokasi segera mengubah ekspresi wajah dan sikpnya.
"Nona!" teriak Luo'er dengan sangat keras hingga mengagetkan semua orang yang ada di tempat dengan ekspresi wajah yang cemas.
"Sui'er berhenti menangis. Katakan padaku apa yang terjadi pada Nona?" tanya Luo'er dengan ekspresi wajah yang cemas dan nafas yang tidak karuan sambil bergerak menyentuh pergelangan tangan Seo Xiqin.
"A-aku tidak tau. Sa-saat aku sampai semua orang telah berada di sini dan... dan Nona menjerit minta tolong di Danau... Ja-jadi aku masuk ke dalam air dan menyelamatkan Nona. Ta-tapi Nona tidak sadarkan diri setelah keluar dari dalam Danau saat Nona tenggelam!" ucap Sui'er dengan terbata-bata sambil mengeluarkan ekspresi wajah yang sedih dan penuh frustasi sambil mengeluarkan air mata yang sangat banyak yang tiada habisnya.
"A-apa? Nona! Jangan tinggalkan kami. Apa yang harus kami katakan pada Nyonya saat beliau kembali nanti!" teriak Luo'er dengan sangat keras sambil mengeluarkan air mata hingga membuat Seo Hong dan Nyonya Seo yang mendengar perkataannya menjadi sangat terkejut.
Seo Hong yang mendengar perkataan Luo'er menjadi tersadar jika istri pertamanya tidaklah meninggal tapi dibawa pergi oleh salah satu orang dari Keluarganya.
Seo Hong yang menyadari kenyataan itu pun menjadi sangat panik dan menjadi marah.
"Dimana tabibnya? Kenapa sampai belum sampai juga? Jika sesuatu terjadi pada Xiqin maka jangan pernah berfikir untuk lepas dari hukuman!" ancam Seo Honh dengan nada yang sangat tinggi dan keras sambil melepaskan auranya untuk memberi tekanan pada orang lain agar tidak bertindak menentangnya.
"Tuanku jangan marah! Tabib sedang dalam perjalanan kemari. Dia akan segera datang." ucap Nyonya sambil berjalan mendekat dan mencoba menenangkan Seo Hong tapi malah dibalas dengan tatapan dingin.
"Sial! Harusnya aku bunuh saja pe****r kecil ini sejak dulu. Beraninya pelayan rendahan seperti itu mengingatkan Tuan dengan wanita itu. Wanita yang selalu mengganggu jalanku menjadi Istri Sah!" ucap Nyonya Seo dalam hati sambil menggertakkan gigi dan mengepalkan tangannya dengan sangat erat.
Luo'er yang mendengar perkataan Seo Hong segera bertindak melakukan sesuatu untuk membuat Seo Xiqin agar menghentikan pertunjukan ini karena keadaan telah menjadi sangat kacau.
Seo Wan'er yang melihat Luo'er sedang melakukan sesuatu untuk terhadap tubuh Seo Xiqin merasakan firasat buruk dan mencoba menghentikannya tapi dihadang oleh Sui'er.
"Apa yang sedang kau lakukan pelayan rendahan? Apa kau sedang mencoba membunuh Nona-mu?" tanya Seo Wan'er dengan ekspresi wajah yang marah sambil berlari dan meraih kerah baju Luo'er.
"Tidak! Jangan ganggu Luo'er!" teriak Sui'er yang berlari maju menghadang Seo Wan'er dengan tangan terbuka lebar lalu memejamkan mata dan berusaha menerima pukulan Seo Wan'er.
"Plak!" suara tamparan yang mengenai pipi kanan Sui'er dengan sangat keras hingga membuatnya terjatuh ke tanah.
"Apa yang kau lakukan? Kenapa kau menghentikan putriku melakukan sesuatu untuk menghentikan pelayan bodoh ini membunuh Tuanmu? Apakah kau ingin menentang perkataan Tuanmu?" teriak Nyonya Seo dengan suara yang keras dan nada bicara yang tinggi sambil mengeluarkan ekspresi wajah marah dan kesal di saat bersamaan.
"Ampuni hamba Tuan dan Nyonya! Hamba tidak bermaksud melawan Nona Wan'er tapi hamba hanya melakukan sesuatu untuk membantu Luo'er menyelamatkan Nona!" ucap Sui'er dengan ekspresi wajah ketakutan dan suara yang bergetar.
"Luo'er memiliki kemampuan medis yang diajarkan Nyonya sebelum kepergiannya karena itu saya yakin Luo'er dapat menyelamatkan Nona Xiqin dari gerbang kematian!" teriak Sui'er dengan sangat keras sambil bersujud dengan kepala menunduk ke tanah.
"Aku akan terus menyebut nama Nyonya dan semua yang ditinggalkannya untuk Nona Xiqin untuk membuat kalian semua yang sombong selama ini menjadi cemas dan hidup dalam ketakutan selamanya!" ucap Sui'er dalam hati sambil tersenyum sinis dibalik sujudnya yang hanya pura-pura.
Seo Hong yang mendengar penjelasan Sui'er tidak ingin membuat kejadian ini semakin besar dan memerintahkan Luo'er melanjutkan tindakannya lalu mengehentikan Nyonya Seo dan Seo Wan'er untuk mengacau.
"Hentikan! Aku akan memberimu hadiah jika kalian bisa menyelamatkan nyawa Xiqin tapi jika Xiqin tidak selamat maka kalian akan ikut bersamanya ke alam baka!" ucap Seo Hong dengan nada yang dingin dan sorot mata yang tajam.
Luo'er dan Sui'er yang mendengar perkataan Seo Hong hanya bisa mencibir dalam hati dengan sikap Tuan Besarnya yang tiba-tiba berubah.
"Hah! Rubah Tua!" umpat Luo'er dan Sui'er dalam hati dengan kata-kata yang sama dengan ekspresi wajah yang tidak berubah sedikitpun.
Meskipun begitu Sui'er tetap tidak perduli dan terus melanjutkan pertunjukan drama sedih dan air matanya.
"Nona! Hamba mohon bertahanlah!" teriak Sui'er dengan suara rendah yang masih dapat didengar semua orang yang ada di sekitarnya sambil berlinang air mata.
Begitu pula dengan Luo'er yang terus bertindak berpura-pura menyelamatkan Seo Xiqin dengan mengangkat kepala Seo Xiqin ke atas dan menekan-nekan dada Seo Xiqin berulang kali dan sesekali memasukkan udara ke dalam mulutnya.
Nyonya Seo dan Seo Wan'er yang mendapat teguran dari Seo Hong menjadi sangat marah dan kesal dan mengutuk Seo Xiqin.
"Dasar ****** kecil! Beraninya dia mengingatkan Tuan dengan ibunya dan membuatku mendapatkan tatapan dan bahu yang dingin dari Tuan Besar!" ucap Nyonya Seo dalam hati dengan ekspresi wajah yang marah yang disembunyikannya di balik kipas dengan satu tangan yang mengepal dengan sangat erat.
"Dasar gadis sialan! Beraninya dia mencoba merebut perhatian ayah dariku dan membuat ayah marah padaku! Mati saja sana!" umpat Seo Wan'er dalam hati sambil memberikan tatapan mata yang tajam ke arah Seo Xiqin yang masih berpura-pura pingsan.
Sementara itu, Jia Ling yang hanya berdiri diam seperti patung hanya melihat dan menikmati drama pertunjukan yang ada di depan matanya meskipun Jia Ling tidak mengetahui jika Seo Xiqin hanya berpura-pura pingsan.
"Tidak sia-sia perjalananku kemari! Ternyata ada pertunjukan drama yang sangat bagus di salah satu Keluarga terbesar di Kota Jinlin, Keluarga Seo!" ucap Jia Ling dengan senyum sinis sambil memberikan tatapan wajah yang merendahkan dan menghina.
"Jangan khawatir Wan'er, saudarimu pasti akan baik-baik saja dan jika pelayan itu tidak berhasil maka dia akan ikut mati bersama dengan Tuannya!" ucap Jia Ling kepada Seo Wan'er yang terdengar memberikan motivasi tapi makna dibalik kata-kata itu hanya Jia Ling yang mengetahuinya.
"Yang dikatakan Kakak Ling memang benar. Semoga saja Saudari Xiqin dapat selamat." ucap Seo Wan'er dengan ekspresi wajah yang sedih sambil berpura-pura menangis dan menghapus air mata palsunya dengan sapu tangan yang diberikan Jia Ling padanya.
"Jangan pernah selamat! Mati saja kau pe****r kecil!" umpat Seo Wan'er dalam hati sambil tersenyum jahat dibalik sapu tangannya.
#Bersambung#
Jangan lupa Like, Komen dan tekan Love ya..
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 435 Episodes
Comments
Tongam
syapa mc nya.
2025-03-09
0
Duajie
kelamaannn......😜🙊
2025-03-08
0
KIKI NANDO
legenda apanya orang ceritanya pindah pindah
2024-07-03
1