Setelah mendengar apa yang dikatakan Li Yuchen, Ketiga Selir menjadi sangat marah hingga kehilangan kontrol akan dirinya hingga membuat ketiganya mengeluarkan jurus untuk membunuh Li Yuchen.
"Jika aku tidak bisa membunuhnya sekarang dengan tanganku. Jangan panggil aku Selir Yuwen!" ucap Selir Yuwen yang marah sambil mengeluarkan sebuah Jurus.
"Selendang Kematian!" ucap Selir Yuwen lagi sambil menggerakkan selendang yang ada di sekeliling tubuhnya hingga mengeluarkan Aura berwarna ungu menuju ke arah Li Yuchen.
"Jika kau tidak ingin menyerahkan Harta itu kepada kami maka tidak perlu membiarkanmu hidup lagi." ucap Selir Ling yang kesal karena telah menunggu tapi tidak mendapatkan apapun.
"Tarian Belati Kipas!" ucap Selir Ling yang mengeluarkan Jurus dengan menggerakkan kipas yang ada di tangannya hingga udara yang tercipta berubah bentuk menjadi belati tajam dengan Aura berwarna hijau.
"Jangan khawatirkan tentang Harta itu karena setelah kematianmu maka kami bertiga pasti akan menjaga Harta itu dengan sangat baik." ucap Selir Xue dengan tawanya yang menyeramkan.
"Cakaran Iblis!" teriak Selir Xue sambil menggerakkan kedua tangannya bersilang ke arah Li Yuchen hingga mengeluarkan Aura berbentuk Cakar Hewan berwarna merah darah.
Li Yuchen yang yakin jika dirinya tidak akan bisa menahan ketiga serangan itu bersamaan pun memilih untuk menghancurkan dirinya bersamaan dengan Harta yang diingikan Ketiga Selirnya.
Namun tanpa diduga, ada seorang Pria yang berwajah tampan yang datang menghentikan Selir Yuwen, Selir Ling dan Selir Xue yang ingin membunuh Li Yuchen.
"Dinding Surga!" teriak Seorang Pria yang kemudian terbentuklah dinding yang sangat tinggi dan tebal di depan Li Yuchen yang menghentikan semua serangan yang mengarah ke arah Li Yuchen.
"Booommm!" suara benturan keempat kekuatan yang sangat keras hingga menghasilkan angin dan kabut yang sangat tebal.
Li Yuchen yang awalnya telah siap pun membuka matanya saat tidak ada rasa sakit yang ditunggu tidak kunjung datang.
Li Yuchen pun melihat sebuah Jurus yang sangat dikenalnya ada di depan matanya,melindungi dirinya dari serangan ketiga selirnya hingga perlahan tembok itu pun menghilang.
Li Yuchen pun mengangkat kepalanya dan melihat ke arah orang yang menyelamatkan nyawanya yang merupakan sahabatnya sendiri sehingga membuat Li Yuchen menjadi sangat senang.
Namun perasaan senang dan bahagia itu tidak bertahan lama karena Li Yuchen akhirnya menyadari kebenaran dari semua yang terjadi di hari itu.
"Hua Ping!" ucap Li Yuchen dalam hati dengan ekspresi wajah yang datar dan tanpa ekspresi sambil melihat ke arah Seorang Pria yang terbang di depannya.
"Kakak Ping, apa yang kau lakukan? Kenapa kau menghentikan kami menghabisinya?" tanya Selir Ling dengan nada manja dan sedikit perasaan kesal karena telah gagal menghabisi Li Yuchen.
"Kalian ini sangat cantik tapi otak kalian tidak bisa dipakai untuk saat seperti ini!" sindir Hua Ping dengan kata-kata yang pedas dan ekspresi wajah dan tatapan mata yang dingin.
"Apa maksud Kakak Ping?" tanya Selir Yuwen dengan nada manja dengan ekspresi wajah yang penuh dengan rasa penasaran.
"Apa kalian tidak lihat jika Yuchen ingin menghancurkan dirinya dengan Harta itu bersamaan? Jika aku tidak menghentikan tindakan kalian maka Harta itu sudah pasti hilang sekarang!" ucap Hua Ping dengan nada tinggi dan ekspresi wajah yang marah sambil terbang turun ke arah Ketiga Selir.
"Hua Ping! Apa maksud semua ini? Uhuk!" tanya Li Yuchen yang menolak kenyataan yang ada di depan matanya sambil memuntahkan darah hitam dari mulutnya.
"Sepertinya Racun itu tidak dapat membunuhmu secara langsung tapi aku yakin racun itu pasti telah menyebar ke seluruh tubuhmu. Jadi sebaiknya kau serahkan saja baik-baik Harta itu padaku dan matilah dengan tenang." ucap Hua Ping dengan nada bicara yang kasar dengan wajah tanpa ekapresi dan sorot mata yang tajam dan dingin.
"Kakak Ping, tidak perlu banyak bicara lagi padanya. Segera habisi saja dia dan rebut Hartanya." ucap Selir Xue dengan nada lembut dan manja sambil memeluk tangan kiri Hua Ping dengan manja.
"Yang dikatakan Saudari Xue benar sekali Kakak Ping. Segera habisi Yuchen dan ambil hartanya lalu kita gelar pernikahan yang sangat mewah." ucap Selir Yuwen dengan ekspresi wajah yang nakal sambil memeluk dan memukul dada Hua Ping dengan kekuatan yang kecil hingga membuat Li Yuchen melihatnya merasa sangat jijik.
"Seger selesaikn semua ini dan kita lanjutkan percakapan manja kita di Paviliun Bunga Kakak ping!" ucap Selir Ling yang juga dengan tanpa rasa malu memeluk tangan kanan Hua ping.
Li Yuchen yang tidak menyangka jika ketiga Selirnya ternyata telah bermain api dibelakangnya bersama sahabatnya sendiri.
Li Yuchen bahkan tidak menyangka jika, Hua Ping, Sahabat yang telah dianggapnya sebagai Saudara ternyata tega merebut wanitanya, mengincar harta dan tahtanya bahkan ingin membunuhnya.
"Hahaha..." tawa Li Yuchen yang sangat keras setelah menyadari kebodohan dan kenaifannya selama ini.
"Melihat sikap dan tingkah laku kalian berempat saar ini membuatku ingin muntah. Wanita J****g seperti kalian bertiga sangat pantas bersama dengan Anjing Penjilat yang seumur hidupnya hanya bisa mengemis dibawah kakiku!" ucap Li Yuchen dengan kata-kata yang kasar dan sindiran yang pedas sambil memberikan tatapan menghina dan merendahkan untuk keempatnya.
Li Yuchen yang tidak ingin mati ditangan Penjahat dan bahkan lebih tidak rela menyerahkan semua harta miliknya pun memfokuskan seluruh kekuatannya dan meledakkan dirinya.
Hua Ping yang menyadari rencana Li Yuchen pun memerintahkan Ketiga Selir untuk menghentikan Li Yuchen.
"Gawat! Li Yuchen ingin meledakkan dirinya sendiri. Kalian bertiga cepat hentikan!" teriak Hua Ping dengan sangat keras sambil mengeluarkan jurus untuk menghentikan Li Yuchen.
Namun, tanpa diduga keempatnya tidak berhasil. Li Yuchen berhasil menghindar dan memilih untuk jatuh ke dalam Jurang Gelap yang terbentuk dari Sambaran Petir Ke-Sembilan.
Tubuh Li Yuchen pun meledak di dalam Jurang. Jurang yang sangat gelap berubah menjadi sangat terang karena api yang keluar dari tubuh Li Yuchen.
Li Yuchen pun menghilang tanpa jejak dan berubah menjadi butiran debu bahkan tidak terlihat Harta yang jatuh ke dalam Jurang yang Gelap.
"Sial!" teriak Hua Ping yang marah sambil memukul tanah yang ada di depannya dengan satu tangan hingga membuat tempat itu menjadi hamparan debu.
Li Yuchen yang berfikir jika dirinya telah meninggal tidak menyangka jika dirinya mendapatkan kesempatan kedua untuk membalas dendamnya.
Li Yuchen pun membuka matanya dan melihat dirinya berada di suatu padang rumput hijau yang sangat luas dan tidak dapat terlihat ujungnya.
Namun di dalam padang rumput itu, Li Yuchen melihat sebuah Pagoda yang sangat tinggi. Li Yuchen yang penasaran akan apa yang ada di dalam Pagoda tersebut pun berencana untuk melihat isinya.
Li Yuchen pun berjalan mendekat tapi saat jarak antara dirinya dan Pagoda hanya sekitar 100 meter. Li Yuchen pun terpental sangat jauh seolah dirinya menabrak sebuah tembok yang sangat tebal hingga membuat kepala Li Yuchen sangat sakit.
"Aarrgghhhh!" teriak Li Yuchen dengan sangat keras hingga akhirnya Li Yuchen tersadar jika dirinya berada di tempat yang lain lagi.
#Bersambung#
Jangan lupa Like, Komen dan tekan Love ya..
Terima kasih..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 435 Episodes
Comments
kesuma ramadhan
terlalu banyak kata pun, dikurangi tor biar bacanya makin menarik
2024-05-05
2
Akira
agak terlambat baca nya, tapi dari awal cukup menarik alur cerita nya serta penempatan kalimat nya enak di baca, semoga makin menarik dan seru kelanjutan nya
2023-12-05
2
Ari Antoni
padahal suaminya lebih kuat dan memiliki harta juga kedudukan yg sangat tinggi dan mulia kenapa kok ketiga selir memilih berkhianat dg lelaki yg jauh lebih randah kenapa gk memilih lelaki yg jauh lebih kuat dari segala dari suami nya sungguh wanita2 bodoh yg mana selama ini orang berkhianat itu tujuannya untuk mencari yg lebih baik bukan yg lebih buruk
2023-11-24
1