Seperti biasa Yora yang masih tinggal di apartement milik Rendy, ia selalu bangun kesiangan. Yora segera bangkit dari tempat tidur dan matanya tanpa sengaja melihat kertas kecil yang tertempel dilampu tidur, yang tertulis pakaian dan makanan sudah aku siapkan dari R. Setelah membaca kertas kecil yang pasti dari Rendy, Yora bergegas untuk mandi untuk menyegarkan diri.
Selesai mandi, Yora mengunakan pakaian yang sudah di siapkan oleh Rendy beserta **********, yang entah Rendy tau darimana ukuran ********** yang pas ditubuhnya, Yora tidak terlalu memusingkan Rendy yang tau ukurannya **********, yang ia pikirkan perutnya yang sudah berontak minta segera diisi.
Yora yang sudah mengisi perutnya, bersantai di sofa dengan Tv yang menyala menampilkan drama korea kesukaannya dengan tangan yang membuka handphone yang ia matikan seharian penuh, Yora menerima pangilan tak terjawab dan puluhan chat dari kedua sahabatnya, lalu Yora segera menghubungi Oliv.
" Hallo, Oliv. "
" Wah lu parah ya. Gue sama Liam khawatir banget sama lu, tapi lu gak ada kabar sama sekali. Gue udah tau masalah yang lu alami, " Jawab Oliv dengan sedikit berteriak saking kesalnya akan sahabatnya.
" Maaf ya udah buat kalian khawatir. Oh ya lu kapan pulang ya dari holiday sama pacar sekian mu itu? "
" Setelah gue dengar kabar dari Liam tentang lu gue langsung pulang. Ini lagi dibandara lu sama Liam kalo gue udah sampai jemput, okay. "
" Aish, nyusahin aja udah tau lagi enak rebahan. "
" Pokoknya jemput, sekalian kita omongin masalah lu, " kata Oliv lalu segera mematikan telepon biar Yora tidak menolak permintaanya.
Yora hanya mendengus sebal atas permintaan sahabat karibnya, lalu Yora kembali menonton drama crash korea sambil menunggu kabar dari Oliv yang sudah sampai di Bandara.
Setelah Rapat selesai Alan menarik paksa Rendy untuk keruangannya dan menyuruh Rendy duduk disofa, karena ia ingin Rendy memperjelas maksud ucapannya tadi.
" Jelasin maksud perkataanmu tadi. "
" Tanya sama seketaris Om aja sana, pasti dia juga tau maksud ucapanku tadi. "
" Noah, coba kau jelaskan maksud perkataan Rendy tadi. " ucap Alan menunjuk Rendy.
" Saya mana tau apa ucapan Tuan Rendy padamu Tuan ". balas Noah. Alan memegang kepalanya, betapa bodohnya ia, Noah kan dari tadi diluar mana bisa tau perbincangan ia dengan Rendy.
Rendy hanya mengelengkan kepalanya melihat tingkah bodoh Om Alan, ia bersumpah tidak akan seperti Om Alan yang bodoh menghadapi situasi yang ia buat sendiri.
" Om lupa coba kamu jelasin Rendy. "
Dengan malas Rendy mengulang lagi perkataanya yang dia ucapkan untuk Om Alan.
" Menurut penafsiran saya akan maksud ucapan Tuan Rendy. Tuan sebaik lebih memilih Putri Kandung Tuan sendiri, karena cinta Tuan abadi dengan anak sendiri, kalo kekasih bisa putus. Begitu Tuan menurut menafsiran saya. "
" Begitu bukan Rendy, " kata Alan melirik Rendy yang sedang santai di sofa.
" Ngak tau lah Om, aku masih ada urusan. Bye Om, " ucap Rendy berlalu pergi begitu saja.
Alan menghelas nafas lelah, ia merasa kesal akan ucapan Nanda dan Rendy yang sama saja, tidak membantu Alan memecahkan masalah, malah buat kepalanya makin pusing.
" Oh ya, kenapa Retha bisa kesini? "
" Saya kira Tuan sudah mengetahui Nona Retha akan datang kesini, makanya saya menjemputnya di lobi. "
" Lain kali kabari saya dulu, apapun itu masalahnya. "
" Maaf tuan, saya tidak akan mengulanginya lagi "
" Pergilah. "
Setelah seketarisnya pergi, Alan hanya melamun memikirkan masalah yang ia hadapi dan ia bingung bagaimana menghadapi Putrinya, tapi ia harus segera menemuinya untuk meminta maaf, Alan tidak mau Putrinya menjauhi Papanya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
bijaksanalah dlm memilih, alan
2022-11-15
0
pensi
tetap utamakan putrimu om. dia punya hati yang masih sedikit rapuh atas perlakuan kasar ayahnya waktu itu.
2022-11-08
1
༄༅⃟𝐐ahNyaak moon.༐༐༅⃟𝓮𝓵
bisa di terawang dr ukuran badan.. 🤭
2022-11-03
0