Bab ≋4≋

(Di butik)

" Mama ada? " tanya Yora pada salah satu pegawai.

Menganggukan kepalanya menandakan Mamanya ada di dalam diruangannya, yang letaknya di lantai 2. Yora berjalan tanpa mengucapkan terima kasih atau salam.

"Ma, Papa tuh lagi dimana sih?" ucap Yora tanpa basa basi.

" Perjalanan bisnis, " jawab Nanda singkat tanpa melihat Yora.

" Masa ga ada kabar sih, dichat sama telepon ga ada balasan. Papa tuh perjalanan bisnisnya di Negara apa sih. Emang tuh Negara ga ada sinyal apa. "

" Nanti juga Papamu pulang, jangan ganggu Mama lagi sibuk nih, mending pulang kamu!" usir Nanda.

" Ini udah 3 minggu Ma Yora kan kangen, Mama harus cari tau Pokoknya. Yora butuh kepastian ga mau digantung kaya gini! "

" Lebay kamu. Pulang sana bikin Mama tambah stress, sana pulang ngapain lagi? " tanya Nanda kesal.

" Ya ya. Yora mau jalan-jalan, bye." ucap Yora berlalu meninggalkan butik.

Nanda melihat Putrinya dengan sorot mata yang sulit terbaca.

" Alan keterlaluan seharusnya dia tetap kasih kabar ke Yora. Gimanapun dia Putrinya darah dagingnya sendiri. Aku harus telepon seketarisnya. "

" Hallo Nyonya, ada yang saya bisa bantu? "

" Bilang ke Tuanmu itu, hubungi Putrinya, " ucap Nanda dengan kesal dan langsung mematikan sambungan telponnya.

Direstaurant Mewah, Rendy sedang bersama seketarisnya yaitu Noah karena ada urusan pekerjaan yang harus diselesaikan.

" Noah, urusan bisnis disini sudah hampir selesai, kembalilah ke perusahaan. Aku takkan pulang dan urus kepindahan kantor utama dinegara ini. Aku akan memanggilmu jika ada perlu, sekarang pergilah. "

" Baik Tuan. "

" Duh makin susah tidur aja ini, tuannya bener-bener luar biasa," ucap Noah seketaris Rendy dalam hati dan langsung pergi meninggalkan Rendy sendiri.

Rendy meliat sesosok gadis yang sangat familiar menuju restaurant ini. Semakin mendekat dia tau ya itu Yora dan teman-temannya. Dan yang bikin kesel Rendy, kedekatan Yora dengan laki-lakinya yang ga tau dia teman atau pacar yang pernah Yora bilang itu.

Huft, Yora melihat mahluk yang paling dihindari, dan sekarang dari beribu resaturant dia harus satu restaurant sama tuh orang. Mana sorot matanya mantul bener, ditambah muka garangnya. "Bikin takut."

" Woy Yora, melamun aja lu? " tanya Oliv.

" Tau, mikirin hutang lu? " timpal Liam.

" Ish apaan sih. Jangan makan direstaurant ini yuk, kaya ya ga asik, " ucap Yora sambil menarik paksa Liam dan Oliv.

" Udah tanggung, mager cari lagi. Gue dah laper, " bales Liam menarik kembali Yora dan Oliv menuju restaurant. Sialnya si Liam milih tempat duduk dekat Rendy.

" Cepat, kalian milih apa? " tanya Oliv.

Woy, Yora melamun aja lu liatin tuh cowo mulu, Demen bilang Gue bantu deh minta nomernya, gue kan sahabat penuh kasih dan baik hati. Lagian gue kasihan sama elu jomblonya kebangetan

"Wiih keren tuh, sok silahkan Willy lu minta sana nomernya " ucap Oliv girang.

" Ih gue punya sahabat pada genit " balas Liam,

Buhg... pukul Yora ke kepala Liam dengan keras.

" Siapa juga yang suka, ngapain minta namernya, kurang kerjaan aja, " Maki Yora.

" Sakit Ra, kejam amat " protes Willy sambil terus mengusap kepalanya.

" Maaf, ya beb sayang " balas Yora sambil mengusap kepala Liam.

Apa yang dilakukan Yora dan temannya ga lepas dari pandangan Rendy. Melihat apa yang dilakukan Yora dengan laki-laki itu, membuat Rendy bangun dan tempat duduknya menuju tempat mereka makan

" Liat, cogan itu mau kesini " bisik Oliv.

" Hai, Yora! " sapa Rendy dengan tegas.

" Wah lu kenal Ra?, pantesan Elu liatin mulu " tanya Oliv dengan penuh kekepoan.

" Ga kenal gue sama dia " jawab Yora.

" Masa ga kenal, tinggal... " ucap Rendy terputus karena tendangan Yora ke kakinya.

" Apa? tinggal bersama? wah kalo itu bener menang banyak lu Yora, benarkan Liam?" tanya Oliv dengan tangan memukul lengan Liam.

Liam hanya menganggukan kepalanya, padahal dia ga peduli sama sekali. Saking lapernya, ditambah dihadepin 2 sahabatnya yang genit banget kalo ada cowo ganteng itu yang membuat kadar karbohidratnya menurun drastis.

" Pacar kamu itu Yora? " tanya Rendy sambil menunjukk ke arah Liam.

" Bukan... " injak Yora dengan sadis ke kaki Oliv.

" Iya ini pacar gue kenalin ini Liam " ucap Yora sambil mengaitkan tangannya ke Liam

" iya kan Liam, kamu pacar aku. " Mencengkram tangan Liam dengan kasar dan melihat Liam dengan tajam dan horor, Liam hanya pasrah. Menganggukan kepalanya tanda setuju apa yang diucapkan oleh Yora, dan berjabat tangan dengan Rendy, memperkenalkan dirinya.

" Sudahlah " menarik tangan Liam yang masih berjabat tangan.

" Pergi sana gue mau jalan-jalan dan berduaan sama pacar imut gue, " kata Yora mencubit pipi Liam tanpa ampun.

" Hm, okay sampai jumpa dirumah Yora, " kata Rendy sambil pergi dengan senyum smirknya.

" Elu benaran tinggal satu rumah sama dia " kata Oliv.

" Ga lah. Dia tuh kolega Papa gue jadi suka mampir, udalah ngapain mikirin dia. Mending makan gue dah laper. Oh ya Liam ku sayang sahabat yang paling ganteng ga ketulungan, terima kasih ya " ucap Yora.

" Karena Liam sang pangeran baik hati, makanya menolong Yora yang jomblo ngenes di tingkat yang sangat mengkhawatirkan. Sampe bohong sama tuh cowo tentang kita pacaran. Hmmhm Yora menurut mata batin gue, dia suka sama elu dah Yora "

" Kalo elu ga suka mending buat que, elu kan udah ada Adrian? " timpal Oliv menatap Yora.

" Jangan sama Hendra, menurut que dia tuh ga baik, mending sama cowo tadi aja " ucap Liam.

" Mending aku sama beb Liam aja deh" goda Yora.

" Ga sanggup gue sama singa betina yang moodnya berubah-ubah terus bisa cepet mati gue, Makasih deh " Kata Liam dengan sinis.

" Sudahlah, kita harus cepet takut film koreanha udah mulai dibioskop" kata Oliv.

" Semua tentang korea yang mana cowo pake makeupnya sempurna banget, dasar banci " gumam Liam yang didengar oleh Yora dan Oliv.

" YA LIAM!! " teriak serempak Yora dan Oliv dengan tatapan penuh haus akan darah karena menghina Oppa mereka.

" Hahahahah, ampun, ampun. " kata Liam memasang muka paling melas.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***