Bip... Bip.... Bip...Bip..ting pintu apartement terbuka.
" Masuklah, " kata Rendy dengan tangan yang masih mengenggam telapak tangan Yora.
Yora hanya diam dan pasrah saat Rendy menuntunnya keruang Tv untuk duduk dan dia pergi ke dapur untuk membawakan air minum.
" Kau lapar? " tanya Rendy dengan menyerahkan segelas air ke Yora dan mengelus pipi lembab Yora.
Yora hanya menganggukan kepala sebagai jawaban dari pertanyaan Rendy.
" Baiklah, aku akan memasak untuk mu, " balas Rendy dengan senyum lembut.
Rendy melangkah menuju dapur, lalu menyiapkan bahan-bahan untuk membuat pasta.
Yora hanya melihat dari jauh saat Rendy memasak untuknya dengan celemek yang menempel ditubuh gagah Rendy.
" Tunggu sebentar lagi ya, " ucap Rendy dengan senyum tulus yang jarang diperlihatkan pada semua orang.
Yora hanya memalingkan wajahnya, saat Rendy berbicara dengan senyum tulus yang dia perlihatkan. Yora terdiam melamun memikirkan yang terjadi hari ini, lalu secara tiba-tiba Yora bangkit melangkah menuju dapur tempat Rendy berada.
Deg.....Rendy terkejut saat tangan mungil Yora memeluk pinggang erat dari belakang dengan kepala yang bersandar pada punggung kekar Rendy.
" Yora. " panggil Rendy.
" Cepatlah aku sangat lapar, " ucap Yora dengan tangan yang semakin erat memeluk pinggang Rendy.
Rendy hanya tersenyum sambil terus melanjutkan memasak dengan tangan mungil Yora yang masih memeluknya erat.
" Duduklah, makanan sudah jadi, " ucap Rendy dengan menuntun Yora ke meja makan.
" Kamu ingin ku suapi, " kata Rendy yang bingung saat melihat Yora hanya memandangi pasta yang ia buat.
Yora yang mendengar ucapan Rendy langsung segera memakan pasta yang dibuat Rendy dengan Pelan-pelan hingga habis tanpa tersisa sedikit pun.
Rendy terus menatap Yora yang sedang makan dengan lahap, yang membuat hatinya tersenyum senang saat Yora memakan masakannya.
" Selesai makan mandilah, pakai bajuku untuk sementara waktu. " ucap Rendy.
" Kau akan pergi? " tanya Yora.
" Tidak, aku akan berada diruang baca untuk menyelesaikan pekerjaan. " kata Rendy lalu segera pergi.
Yora meletakan piring di wastafel, lalu segera mandi untuk menyegarkan tubuh dan mukanya yang bengkak hasil dari menangis dan tamparan Papanya. Bebarapa menit kemudian, Yora selesai mandi dengan mengunakan kaos hitam kebesaran milik Rendy dan celana pendek, menuju balkon untuk menghirup udara segar dan menenangkan pikirannya
" Masuklah Yora, diluar dingin nanti kau sakit, " ucap Rendy dengan langkah menuju Yora.
Yora yang ditarik untuk masuk hanya pasrah mengikuti keinginan Rendy, karena hari ini moodnya sangat jelek dan tubuhnya sangat lemas.
" Istirahatlah pasti kau sangat lelah, setelah semua yang terjadi, " kata Rendy menuntun Yora menuju kekamar tidur.
" Aku tidak ingin tidur, " ujar Yora dengan mata menatap Rendy.
" Lalu apa yang kamu mau? " tanya Rendy.
" Menonton Film. " ucap Yora.
" Baiklah. " ucap Rendy yang membuat Yora tersenyum senang.
Rendy menyiapkan Film Korea yang sangat digemari oleh Yora, dan Yora sudah duduk manis disofa dengan tubuh yang dililit selimut tebal.
Tiga puluh menit mereka menonton Film dengan pose saling berpelukan, yang entah siapa yang memulai duluan dengan Yora menyandarkan kepalanya di dada Rendy, dan tangan Rendy yang mengusap kepala Yora dengan penuh sayang.
" Rendy, apa aku salah? " tanya Yora tiba-tiba.
" Apa? " tanya balik Rendy.
" Membuat mereka bersama lagi? " tanya Yora dengan kepala yang masih bersandar nyaman di dada Rendy.
" Tentu saja tidak, mana ada yang menginginkan Orang Tua mereka bercerai, " ucap Rendy dengan tangan yang mengelus kepala Yora dengan lembut penuh sayang.
" Aku tak ingin pulang, jika kau memaksa aku pulang. Aku akan pergi ke hotel atau Rumah Oliv atau Liam." ucap Yora tegas dengan kepala yang ditengelamkan didada Rendy mencari kenyamanan.
Rendy senang Yora sudah mulai kembali sifat keras kepalanya. Bukan Yora yang seperti tadi kehilangan jati dirinya.
Dengan tangan yang dibalut oleh perban, Alan melangkah cepat memasuki Villa Florence menuju kamar Yora. Saat membuka kamar Yora, Alan tidak melihat sama sekali keberadaan Yora di dalam kamar.
" Bi, dimana Yora? " tanya Alan pada salah satu pembantu yang melintas di depan Alan.
" Nona, belum pulang Tuan. " jawab bibi.
Alan yang mendengar terkejut, ia kira Rendy membawa pulang Yora ke Villa. Dengan segera Alan menghubungi Rendy.
" Hallo Rendy, Yora masih bersama mu? " tanya Alan cepat tanpa basa-basi.
" Ya, Yora bersama ku Om. " jawab Rendy.
" Tolong jaga dia baik-baik Rendy, jika dia sudah tenang, aku akan menemuinya. " balas Alan dengan lesuh.
" Tentu saja, dan Om renungkan tentang yang kau perbuat hari ini kepada Putrimu. " kata Rendy dengan tegas.
" Ya Rendy dan terimakasih sudah menjaganya " balas Alan lalu mematikan sambungan telephonenya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
🍁ᴼ̨̄ᵘᶟᶟⁿ ᶠᴴʸ 🅻ᵢₛₐᵒʷᵉˡˡʸⁿ᭄❣️
ku mau bungkus Rendy... awas jangan kau ambil yora 😒... awas ye thor kalo yora manfaatin Rendy 😒, ku jambak rambut mu 😒
2023-02-07
0
𝗰𝗮𝗰𝗮 ηуα 𝘀𝗶𝘄𝗼𝗸𝗲𝗻
jangan kasar".tidak boleh om
2023-02-06
0
♡⃝ 𝕬𝖋🦄rahmalia❁︎⃞⃟ʂ ⨀⃝⃟⃞☯ 🎸
Ya dan kamu juga senang kan ren bisa berduaan ma yora hahahkesempatan dalam kesempitan ini jan kau sia siakan wkwk
2022-11-16
0