...***...
Smith meringis kesakitan saat luka ditangannya kembali ia rasakan. Ia bergerak sedikit menjauh agar kedua rekannya tidak melihatnya dalam keadaan terluka seperti saat ini.
Jackson celingukan begitu sadar gadis itu nyaris di tarik zombie ke arah bawah. Ia mencari Smith untuk meminta bantuan, tapi tempat yang sangat gelap membuatnya tidak bisa melihat dengan jelas sosok pria itu berada.
"Teman-teman, tolong aku!" Teriak Joanne yang semakin panik.
"Cih, benar-benar tidak bisa di percaya." Pikir Jackson begitu mendapati Smith hilang dari pengawasannya. Jackson berdiri kemudian menoleh ke arah dimana Joanne masih bergelantungan di tebing sana.
"Aku mohon! Tolong aku!" Teriak Joanne lagi yang mulai menangis. Ia dapat merasakan zombie itu mulai merayap satu persatu menarik tubuhnya menuju ke bawah.
Joanne menatap ke arah dimana Jackson berdiri, dilihatnya Jackson berniat untuk pergi begitu saja dan membiarkan Joanne menjadi bagian dari mereka, tapi langkahnya terhenti saat hati nuraninya berkata lain.
Jackson membungkuk dan mengulurkan tangannya mencoba meraih tangannya. "Pegang tanganku!" Teriaknya pada Joanne yang kemudian berusaha menggapai tangannya.
Hanya sedikit lagi, dan… berhasil! Joanne berhasil ia selamatkan. Jackson lalu menarik tubuh kecil Joanne yang ringan, membawanya hingga tiba di atas.
Joanne menghela napas lega begitu mereka berhasil bebas dari zombie yang mereka lihat.
"Terima kasih karena sudah menolongku." Joanne menyeka air matanya.
"Ini bukan apa-apa, anggap saja ini sebagai tanda terima kasihku karena kau sudah membantu menemukan tombol itu berada." Jackson beranjak bangun dari tempatnya, ia membersihkan pakaiannya yang kotor karena bergumul dengan tanah.
Joanne tersenyum ke arahnya, ia senang ternyata Jackson juga adalah orang yang baik dan mudah untuk diajaknya bekerjasama.
"Sekarang ayo cari tombol itu dan kita kejar si brengsek yang baru saja melarikan diri itu! Aku akan mengajarnya begitu aku menemukannya." Gerutu Jackson yang kini mengedarkan pandangannya ke sekeliling.
"Siapa yang kau maksud?" Tanya Joanne.
"Siapa lagi kalau bukan laki-laki yang tadi bersama kita."
"Dia tidak pergi, dia masih di sini." Perhatian Joanne tertuju pada Smith yang terduduk sembari menahan sakit.
"Apa? Maksudmu dia masih di sini?"
"Iya. Di sana." Joanne berjalan pelan diikuti Jackson dibelakangnya dan berjongkok di dekat Smith.
"Kalau kau masih di sini sejak tadi, kenapa kau malah diam saja dan membiarkan aku mengangkatnya sendirian?!" Kesal Jackson pada Smith. Pria itu tak menjawab dan masih menahan rasa sakitnya, kedua matanya terpejam.
"Kau terluka?" Tanya Joanne pada Smith, tangannya terulur hendak menepuk bahunya. Tapi cepat-cepat Smith menepisnya lalu mendongak beradu pandang dengannya.
"Aku tidak apa-apa. Sekarang lebih baik kau tunjukkan jalan menuju tombol itu agar kita bisa cepat keluar dari sini!" Tukas Smith yang kemudian bangun dengan sedikit tertatih.
"Baiklah." Joanne bangun dan mencari dimana tombol itu berada. Begitu menemukan tombol yang dicarinya, ia lalu menekannya yang dalam seketika membuat sebuah cahaya menerobos diantara kegelapan yang menyelimuti mereka.
Perhatian mereka tertuju pada pintu yang tiba-tiba terbuka. Begitu pintu terbuka, cahaya dari luar sana menerobos masuk ke tempat mereka berada.
"Ayo keluar!" Joanne bersiap untuk melangkah.
"Tunggu!" Smith menghentikan langkahnya. Jackson dan Joanne menoleh ke arahnya dengan raut wajah bingung.
"Tunggu apa lagi?"
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Reza
yui
2022-04-16
0