...***...
Neva mengulurkan tangannya, membantu Joanne berdiri. "Kau tidak apa-apa?" Tanyanya.
"Aku tidak apa-apa." Joanne menjawab.
"Syukurlah." Neva tersenyum.
"Kau tampak sangat berani, apakah kau tidak takut dengan angsa tadi? Bagaimana kalau angsa itu mematukmu?"
"Sebenarnya aku juga takut, tapi aku melawan rasa takutku untuk bisa menyelamatkanmu. Aku tidak mungkin membiarkan sahabatku berada dalam masalah, maka dari itu aku menyerang angsa itu dan melawan rasa takutku." Neva tersenyum ke arahnya, Joanne termangu memandangi wajah polos gadis cantik seumurannya itu. "Kalau kau ada di posisiku, kau juga pasti akan melakukan hal yang sama 'kan?"
Joanne tersenyum kemudian mengangguk pelan.
Joanne membuka kedua matanya, ingatan itu dalam sekejap membuat keberaniannya muncul. Kedua tangannya di bawah sana terkepal erat. Matanya menatap tajam ke arah mayat hidup di hadapannya yang kini berusaha menyerangnya, sebagian besar tengah dihadapi Jackson dan Smith.
"Aku akan melakukan hal yang sama yang dulu dilakukan Neva. Aku akan melawan rasa takutku dan membebaskan sahabatku. Aku akan menang dan bebas dari ini!" Joanne bergumam pelan.
"ROARR!!"
Zombie terus bermunculan menghampiri dirinya. Joanne mulai bergerak, dengan cepat ia melayangkan tinjunya; melawan rasa takutnya. Dengan sekuat tenaga ia menghadapi mereka, dari arah kiri; ia menendangnya, kanan; ia meninjunya, dari arah depan ia melayangkan pukulan keras yang membuat zombie itu dalam seketika terkapar tak berdaya.
Jackson dan Smith terkejut dibuatnya, ia melongo mendapati Joanne yang lebih kuat daripada dugaan mereka. Gadis itu bahkan sudah menyerang hampir setengah dari zombie yang tersisa.
"KYAAA!!!" Joanne berapi-api, ia berteriak saking berenerginya. Nafasnya tersengal-sengal akibat terlalu banyak menghajar zombie yang dilihatnya. Jackson dan Smith diam memandangnya.
"Aku tidak akan kalah begitu saja, aku harus menolong sahabatku dan bebas dari sini! Tak peduli apa yang harus aku hadapi, aku akan berjuang untuk menang!" Teriaknya.
"L-luar biasa, dia lebih kuat dari dugaanku…" Jackson menatapnya nyaris tak berkedip.
Joanne kembali fokus menatap ke sekeliling, entah kenapa tapi ia merasa kalau zombie itu bukannya berkurang tapi malah bertambah. Ia tanpa sadar melangkah perlahan.
"Jangan lengah! Mereka bertambah banyak!" Ucap Smith yang membuat Jackson kembali fokus pada sekelilingnya, mereka benar-benar dipojokkan oleh zombie yang kini jumlahnya dua kali lipat dari sebelumnya.
"Kalau seperti ini, kita tidak akan pernah bisa keluar dari sini," gumam Jackson yang kini berjalan mundur hingga punggungnya bertabrakan bersama dengan Joanne dan Smith.
"Pasti ada jalan keluar, kita hanya belum menemukannya saja." Smith masih terdengar tenang, entah kenapa pria itu sejak awal memang sangat tenang.
"Kalau begitu, dimana? Dimana jalan keluarnya berada?" Joanne mengedarkan penglihatannya ke sekeliling. Ia sama sekali tidak bisa menemukan jalan keluar, yang dilihatnya hanya kegelapan dan sekumpulan zombie yang berusaha menyerang mereka.
Jackson berusaha mencari ide untuk bisa membebaskan dirinya. Atensinya mendadak tersita begitu ia mendapati sebuah sistem yang tiba-tiba muncul tepat dihadapannya dengan sebuah lambang berbentuk pesan di tengah-tengahnya.
"Apakah aku berhalusinasi atau kalian juga melihatnya?" Jackson bertanya pada Joanne dan Smith.
"Maksudmu layar yang seperti sistem game dihadapanku ini?" Joanne menyahut.
"Jadi kalian juga melihatnya?" Smith menimpali.
"Kali ini apalagi?" Jackson bergumam.
"Tampaknya seperti sebuah pesan." Sahutnya.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Reza
🆙🆙🆙🆙
2022-04-16
0