...***...
Jackson tak pernah menginginkan perpisahan yang seperti ini, walaupun sebelumnya ia benar-benar kesal atas sikap Charis… tapi bukan perpisahan seperti ini yang ia inginkan.
Air matanya mulai menerobos keluar dari pelupuk matanya, mengalir membasahi kedua pipi mulusnya.
"Aku bisa menolongmu, nak." Perkataan pria itu spontan membuat Jackson berhenti, ia mendongak menatap laki-laki dihadapannya.
"A-anda bisa menolongku?" Jackson menatapnya antara percaya dan tidak dengan perkataannya. Pria itu mengangguk pelan sebagai jawaban. Jackson merekahkan senyumannya begitu mendengar kalimatnya, ia seakan mendapatkan harapan atas masalah yang sedang dihadapinya. "Kalau begitu aku mohon bantu aku." Jackson memohon dengan sangat.
Pria paruh baya itu beranjak bangun dari posisinya dan menatap Jackson yang kini terduduk di tanah.
"Aku akan membantumu. Tapi pertolonganku tidak ada yang gratis."
"Katakan apa yang anda inginkan, akan aku berikan segalanya untuk anda. Asalnya anda mau membantuku. Berapapun dan apapun yang anda inginkan, akan aku berikan." Jackson bangun dengan sedikit tertatih menahan sakitnya, tangannya meraih kedua tangan pria itu dan menggenggamnya. Matanya menatap pria itu penuh harap, mungkin saja pria ini adalah satu-satunya cara untuknya bisa menyelamatkan kekasihnya.
"Aku tidak membutuhkan uang atau hartamu." Sahut pria itu, Jackson menatapnya bingung.
"L-lalu apa yang anda butuhkan? Katakan saja, aku akan memberikan semuanya untukmu asalkan anda mau membantuku," ucapnya.
"Kau akan tahu apa yang aku inginkan darimu begitu kau tiba disana dan mendapatkan pesan dariku."
Jackson terdiam, ia tidak mengerti dengan ucapan pria itu.
"Sekarang minumlah ini." Pria itu merogoh kantong jasnya, mengeluarkan sebuah botol kaca kecil yang tampak begitu antik dengan cairan berwarna merah di dalamnya.
"Apa ini?" Jackson meraih botol itu dan memandanginya, isi air di dalamnya tampak berkilauan.
"Minumlah, dan kau akan tahu setelahnya."
Jackson termangu. "Tidak!" Tolaknya cepat begitu otaknya berhasil berpikir jernih. "Bagaimana aku bisa percaya pada anda? Bagaimana kalau anda adalah salah satu anggota mereka yang datang dan berpura-pura baik padaku? Aku tidak bisa percaya begitu saja, kita baru saja bertemu. Dan siapa yang tahu kalau apa yang baru saja anda katakan itu semua adalah kebohongan?" Jackson kini bersikap waspada.
"Jangan cemas. Karena kita berada di pihak yang sama, kau menginginkan kekasihmu kembali, sedangkan aku ingin merebut sesuatu paling berharga yang telah mereka rampas dariku. Maka dari itu aku menolongmu."
"Lalu kenapa anda memberikan cairan ini padaku? Apa ini?"
"Itu karena kau adalah orang terpilih. Hanya kau yang bisa meminumnya dan kau yang mampu membantuku."
"Apakah ini bukan racun?"
"Untuk apa aku meracunimu? Kita saja bahkan baru bertemu, dan tidak akan manfaatnya untukku meracunimu. Jadi minumlah, dan kau akan bisa menyelamatkan kekasihmu." Pria itu mencoba meyakinkannya.
Jackson terdiam, ia menatap botol kecil ditangannya lekat. "Asalkan aku bisa menolong Charis…" pikirnya yang kemudian membuka tutup botol itu dan meneguk isinya hingga habis tak tersisa. Jackson terdiam memandangi pria paruh baya dihadapannya itu.
"Lalu sekarang apa?" Tanyanya. Pria itu melirik jam saku antik berwarna keemasan ditangannya lalu melirik Jackson.
"Sekarang kau mati…" ucapnya. Jackson melotot, botol kaca ditangannya terjatuh ke tanah bersamaan dengan itu tenggorokannya terasa sakit, tubuhnya lunglai hingga tersungkur jatuh di tanah.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
sora
waw.
2023-03-13
1
xⁱᵃᵒ ʟᵃⁿ
...
2022-04-21
1
Reza
🆙🆙🆙🆙🆙
2022-04-16
0