Jangan menyesal

Setelah sidang dan proses mediasi yang tidak membuahkan hasil, hari ini Raka dan Melani sudah resmi bercerai.

Saat hari putusan sidang perceraian Raka dan Melani kompak hadir di pengadilan agama.

Raka di temani Ibu Lasmini dan Vera, Vera dan Raka hari ini sama sama izin tidak masuk kantor. Melani hanya di temani sang pengacara.

"Kita sudah resmi bercerai, saya harap kamu jangan menganggu kehidupan ku lagi. Dan ku pastikan kalian akan menyesal!!" Ucap Melani kepada Raka dengan tegas.

"Cihh siapa juga yang akan mengganggu kamu, lagian punya apa juga kamu? kenapa harus saya ganggu?" tanya Raka dengan kata kata yang pedas.

"Saat ini aku sudah bahagia hidup dengan Vera, jadi tak ada yang perlu di sesalkan. Setelah berpisah dengan mu justru hidup ku semakin bahagia,sekarang aku sudah di angkat jadi Menejer pemasaran bahkan Vera juga sudah kerja di perusahaan bergengsi" Seru Raka membanggakan diri.

"Betul apa yang di ucapkan Raka, saat ini Raka seorang menejer bahkan Vera juga sudah bekerja di GLOBAL PROPERTY, itu loh perusahaan Property yang bergerak di bidang real estate. Yang bangun bangun Mall, Hotel, Apartemen pokok nya gaji nya juga besar" Seru bu lasmini dengan bangga nya.

Melani terkejut dengan ucapan bu lasmini barusan, gak salah Vera kerja di Global property.

"Oh " Jawab singkat melani sambil tersenyum hambar.

"Lihat saja dirimu setelah bercerai dari Raka pasti akan jadi gembel" Hina bu lasmini dengan angkuh nya.

"Kita lihat saja siapa yang akan jadi gembel" Jawab Melani.

"Ayok mas kita pergi dari sini, kita rayakan hari perceraian mu ini" Seru Vera sambil bergelanyut manja di lengan Raka.

"Ok sayang" ucap Raka sambil mencium pipi Vera

Ada rasa sakit yang mendera di hati melani melihat kemesraan Raka dan Vera. Tak bisa di pungkiri masih ada rasa sayang melani untuk Raka, tak semudah itu melupakan semua nya. Melani tidak pernah menyanggka rumah tangga nya dengan Raka akan berakhir seperti ini.

"Bu melani tidak apa apa?." tanya pengacara melani.

"Ehh saya tidak apa apa pak, maaf tadi saya melamun. Mari kita pulang" Ucap melani.

Sang pengacara hanya menganggukkan kepala tanda menyetujui ajakan pulang dari melani.

Setelah dari kantor pengadilan Melani melajukan mobil nya ke perusahaan nya.

"Raya tolong panggilkan kepala HRD, suruh datang keruangan saya." Perintah melani kepada sekretaris nya.

"Baik bu" Jawab Raya.

Tak menunggu lama Pak Samsul kepala HRD sudah datang keruangan Melani.

"Ada apa ibu Melani memanggil saya" Tanya pak samsul saat sudah duduk di kursi depan meja kerja melani.

"Maaf pak saya mengganggu waktu bapak sebentar" Ucap melani memulai pembicaraan nya.

"Tidak apa apa bu" Jawab pak samsul.

"Pak, beberapa minggu yang lalu kita buka lowongan pekerjaan kan? dan saya sudah mempercayakan semua nya sama pak Samsul. " ucap melani.

"Iya bu, sudah 2 minggu ini karyawan baru sudah mulai masuk kerja. Apa ada yang tidak berkenan dengan keputusan bu Melani?." tanya pak samsul .

"Oh tidak pak, saya tidak ada masalah denga karyawan baru yang bapak rekrut. Emmhh... Saya cuma mau minta data data karyawan baru itu pak" ucap Melani. Tidak mungkin Melani berkata jujur soal dia yang akan menanyakan Vera.

"Oh baik bu, ini kebetulan saya bawa data data mereka" Jawab pak samsul sambil memberikan map warna biru kepada melani.

Melani menerima map biru tersebut dan membuka nya, dia memeriksa data data karyawan baru. Dan disana benar ada Vera tercatat sebagai karyawan Staff devisi keuangan.

"Terimakasih pak samsul, semua nya bagus dan punya pengalaman yang bagus" Ucap melani.

Setelah pak Samsul keluar dari ruangan nya, Melani menerima telpon dari Bu Linda.

[ Selamat siang bu Linda ]

[ Siang mbak melani, Saya cuma mau memberitahu jika uang pelunasan gaun pesanan saya sudah saya transfer ke rekening toko]

[ Iya bu terimakasih, semoga ibu dan teman teman ibu suka dengan gaun dari butik saya ]

[ Pasti suka mbak, ini kami sedang kumpul mbak. Mereka semua suka dengan gaun buatan butik mbak melani ]

[ Alhamdulillah Terimakasih bu Linda ]

[ Sama sama mbak melani, saya tutup ya telpon nya, Assalamualaikum]

[ Iya bu, Waalaikumsalam ]

"Alhamdulillah orderan dari bu Linda sudah beres, aku harus beri bonus untuk para pekerja butik" Gumam melani.

*****

Waktu terus bergulir dan melani pun semakin menyibukkan dirinya dengan pekerjaan nya. Saat ini melani sedang sibuk mengerjakan proyek kerja sama nya dengan perusahaan Nusantara group. Proyek kali ini untuk pembangunan Apartement di kawasan elite.

Melani saat ini sedang berada di lokasi proyek, pembangunan proyek ini baru berjalan sekitar satu minggu.

"Bu melani , ini sudah tiba jam makan siang apakah ibu mau makan siang dulu?" tanya Raya sang sekretaris.

"Iya Ray kita cari makan saja selesai makan siang kita balik kantor saja" Jawab melani.

"Baik bu" jawab Raya.

Melani dan Raya pun meninggalkan lokasi proyek secara bersamaan.

Tak jauh dari lokasi proyek ada restoran yang menyediakan makanan favorite melani jadi melani membelokkan mobil nya ke restoran tersebut.

Setelah makan siang melani melajukan mobil nya ke perusahaan. Melani tidak memakai jasa supir jadi dia mengendarai mobil nya sendiri.

"Ray kamu masuk duluan saja, saya mau angkat telpon dulu" Ucap melani saat sudah sampai di halaman kantor nya.

"Iya bu" Jawab Raya langsung membuka pintu mobil dan keluar.

Melani menerima panggilan telpon dari salah satu klien nya. Membicarakan tentang kerja sama yang akan di perpanjang.

[ Baik pak nanti kita bicarakan di kantor saya saja , biar lebih jelas ]

Melani pun mengakhiri sambungan telpon nya lalu masuk ke dalam perusahaan nya.

"Wah wah siapa ini? mau apa kamu datang kesini, mau minta sumbangan?" Seru Vera dengan sombongnya.

Saat ini melani sedang berada di toilet lantai bawah, karena tadi Melani kebelet mau tidak mau dia harus ke toilet terlebih dahulu.

Kebetulan hari ini Melani habis meninjau lokasi proyek jadi dia hanya mengenakan celana panjang dan kemeja biasa.

"Gak usah sombong, kalu bicara itu difikir dulu " jawab melani santai sambil mencuci tangan nya kebetulan toilet sedang sepi.

" Oh aku tahu kamu disini kerja jadi cleaning servis? makanya kamu bisa ada disini. Gak salah mas Raka ninggalin kamu, lihat dirimu cuma bisa jadi cleaning servis. Semakin susah saja hidup kamu setelah berpisah dengan mas Raka, nyeselkan lo pisah sama mas Raka?." Seru Vera

" Aku tak pernah menyesal berpisah dengan mas Raka, perlu kamu ingat Akulah yang menggugat cerai mas Raka, bukan mas Raka yang menceraikan ku. " Jawab melani tegas.

" Sudah lah Mel, kamu akui saja kalau kamu itu menyesal pisah dari mas Raka. Awas aku mau balik ke ruang kerja ku" Seru Vera sambil mengibaskan tangan nya.

" Suatu saat kalian lah yang akan menyesal" seru Vera

Vera melenggang pergi keluar dari toilet dengan tawa yang tak bisa dia tahan. Vera pikir siapa Melani sehingga dia akan menyesal.

"Aku pastikan kalian semua akan menyesal, tunggu saja pembalasan ku." gumam Melani dalam hati.

*****

Up nya segini dulu ya.

Terpopuler

Comments

Nur Ain

Nur Ain

Yes 8dah bebas

2022-08-23

1

lihat semua
Episodes
1 Nafkah bulanan
2 Bertemu teman lama
3 Apa salah ku ?
4 Melani mulai beraksi
5 Tak seperti harapan
6 Mobil siapa ?
7 Kepergian Melani
8 Bertemu di butik
9 Permainan akan dimulai
10 Sidang pertama
11 Jabatan baru
12 Jangan menyesal
13 Bapak mertuaku sudah tahu
14 Rumah sakit
15 Suara tak dikenali
16 Melani Yunita Admaja
17 Bertemu di Cafe
18 Meminta yang bukan haknya
19 Menyewa pengacara
20 Mempermalukan diri sendiri
21 Nasihat Ayah Ibu
22 Mobil mogok
23 Pertengkaran keluarga
24 Rencana busuk Raka
25 Pertolongan ke dua
26 Mobil baru
27 Kejadian di toko perhiasan
28 Kecurangan Raka
29 Raka membohongi Nina
30 Ibu lasmini yang bodoh
31 Bertemu lagi
32 Makan siang
33 Kesialan Raka
34 Cinta hendra untuk melani
35 Bertemu keluarga hendra
36 Nasib Raka dan keluarganya
37 Pesta Tuan Jimmy
38 Datang ke desa
39 Terpaksa menyetujui
40 Mencari cincin
41 Datang melamar
42 Wanita gila
43 Gombalan malam
44 Bertemu Ibu Lasmini
45 Kepergian ibu lasmini
46 Penyesalan Raka
47 Hari pernikahan
48 Pengantin baru
49 Pulang ke kota
50 Tinggal dengan mertua
51 Melani semakin berani
52 Belanja 13 juta
53 Permintaan ibu marni
54 Pindah rumah
55 Mertua menjadi lebih baik
56 Pagi yang berbeda
57 Tragedi bihun goreng
58 Wakil direktur baru
59 Kabar bahagia
60 Dimas Vera semakin dekat
61 Karyawan baru
62 Bertemu masa lalu
63 Makanan padang
64 Vera vs Nina
65 Danau hijau penuh kenangan
66 Novi cari masalah
67 Kejujuran Hendra
68 Dimas dan Vera menikah
69 Tamu tak di undang
70 Melani bertemu Novi
71 Kedatangan Aina
72 Pengajian Empat bulanan
73 Rencana Aina
74 Periksa kehamilan
75 Aina tahu semuanya
76 Pria miskin yang sok kaya
77 Menemui melani dan hendra
78 Permulaan untuk Dimas
79 Bertemu di rumah sakit
80 Aina menemui Raka
81 Dimas terlalu percaya diri
82 Jujur dengan ibu marni
83 Surat di pagi hari
84 Wanita yang sama
85 Dimas terlalu bodoh
86 Fitnah dimas
87 Ternyata teman lama
88 Talak untuk Vera
89 Aina cerai, Baby H lahir
90 Nasib Dimas dan Vera
91 Diminta untuk pindah
92 Syukuran babby H
93 Dimas menemui hendra
94 Hidup yang sulit
95 Pekerjaan baru
96 Melahirkan
97 Kebaikan tetangga
98 Vera bertingkah aneh
99 Dokter Fadli
100 Masa lalu vera
101 Permintaan orang tua vera
102 Fadli, Aina dan Dimas
103 Peresmian Apartemen
104 Anak dimas sakit
105 Hasni bertamu
106 Isi surat
107 Ungkapan cinta untuk Aina
108 Surat perjanjian
109 Melamar Aina
110 Berlibur ke desa
111 Bertemu Dimas
112 Serangan jantung
113 Menghubungi Hasni
114 Wanita jadi-jadian
115 Bertemu keluarga
116 Obrolan dengan mama
117 Hari pernikahan
118 Siapa dia
119 Bertemu mantan istri
120 Kecelakaan kecil
121 Aina dan Melani
122 Tawaran kerja
123 Toko kosmetik
124 Pindah kerumah ibu
125 Uang bukan segalanya
126 Hampir menabrak
127 Dia lagi
128 Ingin bertemu kembali
129 Mira menemui fadli
130 Tidak bisa hidup miskin
131 Lampu hijau
132 Datang untuk tama
133 Kata hati nabila
134 Kabar bahagia aina
135 Melamar nabila
136 Penyesalan dimas
137 Jam kerja Aina
138 Penawaran gila
139 Makan siang
140 Kebaya untuk calon ipar
141 Kekontrakan Nina
142 Rumah melani
143 Mira lagi
144 Bimo mulai berubah
145 Undangan dari dimas
146 Seperti hantu
147 Dimas Nabila Sah
148 Istri, mantan istri
149 Takut terbongkar
150 Kebohongan mira
151 Seperti maling
152 Bimo Vs Nina
153 Bimo curiga
154 Jantung tidak aman
155 Jatuh cinta
156 Seperti tarik tambang
157 Cafe baru
158 Martabak coklat keju
159 Mira sakit
160 Istri idaman
161 Bayi yang cantik
162 Pengumuman
163 Acara wisuda
164 Kedatangan mama
165 Chatt bimo
166 Mama mertua
167 Talak untuk mira
168 Harta gono gini
169 Mira di usir
170 Harapan bimo
171 Resmi adopsi
172 Curhatan Nina
173 Datang ke butik
174 Casanova amatiran
175 Akibat ban bocor
176 Kehidupan baru mira
177 Hari minggu
178 Nasehat Kakak
179 Bimo Nina jadian
180 Babby Tasya lahir
181 Kejutan untuk nina
182 Yes i will
183 Sukuran Babby Tasya
184 Teringat sekar
185 Calon mertua dan menantu
186 Tamu tak di undang
187 Di usir dua kali
188 Ziarah ke makam
189 Bukan pada tempatnya
190 Menahan rindu
191 Calon istri bimo
192 Semoga kabar bahagia
193 Bimo Nina sah
194 Akhirnya buka puasa
195 Pesta mewah
196 Fitnah mira
197 Senjata makan tuan
198 Pesanan kue
199 Menghajar mira
200 Alun - alun kota
201 Dikira kakak beradik
202 Pura - pura marah
203 Kebohongan om jos
204 Penyakit nabila
205 Rencana bulan madu
206 Mabuk pesawat
207 Dibayar 3 juta
208 Mira hamil
209 Anak siapa
210 Itu bukan anak ku
211 Jebakan mira
212 Bimo mulai beraksi
213 Menyadap ponsel mira
214 Mengumpulkan bukti
215 Kedatangan mira
216 Mati kutu
217 Mengantar cek kandungan
218 Raka dan winda sah
219 Kesehatan nabila menurun
220 Akhirnya dimas tahu
221 Rumah sakit jiwa
222 Jesi berubah mario
223 Istri terbaik
224 Sekar bertemu mira
225 Bimo cemburu
226 Makan bakso
227 Kabar kehamilan nina
228 Datang ke kantor
229 Mantan pacar
230 Harus operasi
231 Gina Salsabila
232 Saling lah menyayangi
233 Terkena jebakan sendiri
234 Nabila operasi
235 Ngidam soto daging
236 Sama lemot nya
237 Belanja untuk calon jagoan
238 Babby boy lahir
239 Kepergian Mira
240 Kedatangan mario
241 Part Ending
Episodes

Updated 241 Episodes

1
Nafkah bulanan
2
Bertemu teman lama
3
Apa salah ku ?
4
Melani mulai beraksi
5
Tak seperti harapan
6
Mobil siapa ?
7
Kepergian Melani
8
Bertemu di butik
9
Permainan akan dimulai
10
Sidang pertama
11
Jabatan baru
12
Jangan menyesal
13
Bapak mertuaku sudah tahu
14
Rumah sakit
15
Suara tak dikenali
16
Melani Yunita Admaja
17
Bertemu di Cafe
18
Meminta yang bukan haknya
19
Menyewa pengacara
20
Mempermalukan diri sendiri
21
Nasihat Ayah Ibu
22
Mobil mogok
23
Pertengkaran keluarga
24
Rencana busuk Raka
25
Pertolongan ke dua
26
Mobil baru
27
Kejadian di toko perhiasan
28
Kecurangan Raka
29
Raka membohongi Nina
30
Ibu lasmini yang bodoh
31
Bertemu lagi
32
Makan siang
33
Kesialan Raka
34
Cinta hendra untuk melani
35
Bertemu keluarga hendra
36
Nasib Raka dan keluarganya
37
Pesta Tuan Jimmy
38
Datang ke desa
39
Terpaksa menyetujui
40
Mencari cincin
41
Datang melamar
42
Wanita gila
43
Gombalan malam
44
Bertemu Ibu Lasmini
45
Kepergian ibu lasmini
46
Penyesalan Raka
47
Hari pernikahan
48
Pengantin baru
49
Pulang ke kota
50
Tinggal dengan mertua
51
Melani semakin berani
52
Belanja 13 juta
53
Permintaan ibu marni
54
Pindah rumah
55
Mertua menjadi lebih baik
56
Pagi yang berbeda
57
Tragedi bihun goreng
58
Wakil direktur baru
59
Kabar bahagia
60
Dimas Vera semakin dekat
61
Karyawan baru
62
Bertemu masa lalu
63
Makanan padang
64
Vera vs Nina
65
Danau hijau penuh kenangan
66
Novi cari masalah
67
Kejujuran Hendra
68
Dimas dan Vera menikah
69
Tamu tak di undang
70
Melani bertemu Novi
71
Kedatangan Aina
72
Pengajian Empat bulanan
73
Rencana Aina
74
Periksa kehamilan
75
Aina tahu semuanya
76
Pria miskin yang sok kaya
77
Menemui melani dan hendra
78
Permulaan untuk Dimas
79
Bertemu di rumah sakit
80
Aina menemui Raka
81
Dimas terlalu percaya diri
82
Jujur dengan ibu marni
83
Surat di pagi hari
84
Wanita yang sama
85
Dimas terlalu bodoh
86
Fitnah dimas
87
Ternyata teman lama
88
Talak untuk Vera
89
Aina cerai, Baby H lahir
90
Nasib Dimas dan Vera
91
Diminta untuk pindah
92
Syukuran babby H
93
Dimas menemui hendra
94
Hidup yang sulit
95
Pekerjaan baru
96
Melahirkan
97
Kebaikan tetangga
98
Vera bertingkah aneh
99
Dokter Fadli
100
Masa lalu vera
101
Permintaan orang tua vera
102
Fadli, Aina dan Dimas
103
Peresmian Apartemen
104
Anak dimas sakit
105
Hasni bertamu
106
Isi surat
107
Ungkapan cinta untuk Aina
108
Surat perjanjian
109
Melamar Aina
110
Berlibur ke desa
111
Bertemu Dimas
112
Serangan jantung
113
Menghubungi Hasni
114
Wanita jadi-jadian
115
Bertemu keluarga
116
Obrolan dengan mama
117
Hari pernikahan
118
Siapa dia
119
Bertemu mantan istri
120
Kecelakaan kecil
121
Aina dan Melani
122
Tawaran kerja
123
Toko kosmetik
124
Pindah kerumah ibu
125
Uang bukan segalanya
126
Hampir menabrak
127
Dia lagi
128
Ingin bertemu kembali
129
Mira menemui fadli
130
Tidak bisa hidup miskin
131
Lampu hijau
132
Datang untuk tama
133
Kata hati nabila
134
Kabar bahagia aina
135
Melamar nabila
136
Penyesalan dimas
137
Jam kerja Aina
138
Penawaran gila
139
Makan siang
140
Kebaya untuk calon ipar
141
Kekontrakan Nina
142
Rumah melani
143
Mira lagi
144
Bimo mulai berubah
145
Undangan dari dimas
146
Seperti hantu
147
Dimas Nabila Sah
148
Istri, mantan istri
149
Takut terbongkar
150
Kebohongan mira
151
Seperti maling
152
Bimo Vs Nina
153
Bimo curiga
154
Jantung tidak aman
155
Jatuh cinta
156
Seperti tarik tambang
157
Cafe baru
158
Martabak coklat keju
159
Mira sakit
160
Istri idaman
161
Bayi yang cantik
162
Pengumuman
163
Acara wisuda
164
Kedatangan mama
165
Chatt bimo
166
Mama mertua
167
Talak untuk mira
168
Harta gono gini
169
Mira di usir
170
Harapan bimo
171
Resmi adopsi
172
Curhatan Nina
173
Datang ke butik
174
Casanova amatiran
175
Akibat ban bocor
176
Kehidupan baru mira
177
Hari minggu
178
Nasehat Kakak
179
Bimo Nina jadian
180
Babby Tasya lahir
181
Kejutan untuk nina
182
Yes i will
183
Sukuran Babby Tasya
184
Teringat sekar
185
Calon mertua dan menantu
186
Tamu tak di undang
187
Di usir dua kali
188
Ziarah ke makam
189
Bukan pada tempatnya
190
Menahan rindu
191
Calon istri bimo
192
Semoga kabar bahagia
193
Bimo Nina sah
194
Akhirnya buka puasa
195
Pesta mewah
196
Fitnah mira
197
Senjata makan tuan
198
Pesanan kue
199
Menghajar mira
200
Alun - alun kota
201
Dikira kakak beradik
202
Pura - pura marah
203
Kebohongan om jos
204
Penyakit nabila
205
Rencana bulan madu
206
Mabuk pesawat
207
Dibayar 3 juta
208
Mira hamil
209
Anak siapa
210
Itu bukan anak ku
211
Jebakan mira
212
Bimo mulai beraksi
213
Menyadap ponsel mira
214
Mengumpulkan bukti
215
Kedatangan mira
216
Mati kutu
217
Mengantar cek kandungan
218
Raka dan winda sah
219
Kesehatan nabila menurun
220
Akhirnya dimas tahu
221
Rumah sakit jiwa
222
Jesi berubah mario
223
Istri terbaik
224
Sekar bertemu mira
225
Bimo cemburu
226
Makan bakso
227
Kabar kehamilan nina
228
Datang ke kantor
229
Mantan pacar
230
Harus operasi
231
Gina Salsabila
232
Saling lah menyayangi
233
Terkena jebakan sendiri
234
Nabila operasi
235
Ngidam soto daging
236
Sama lemot nya
237
Belanja untuk calon jagoan
238
Babby boy lahir
239
Kepergian Mira
240
Kedatangan mario
241
Part Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!