Tak seperti harapan

Saat Raka , Vera dan Bu Lasmini sedang asik membahas tentang keuangan, tiba tiba ada mobil berhenti di depan rumah. Melani pulang dengan menaiki taxi online, dengan santai nya melani memasuki rumah dan melewati 3 orang yang sedang asik mengobrol.

"Darimana kamu Mel, jam segini baru pulang?" Tanya Raka dengan menatap Melani dengan tajam.

"Dari refresing Mas, Aku juga butuh hiburan Mas. Sumpek aku di rumah terus" Jawab Melani ketus sambil berlalu masuk ke kamar nya.

"Lihat itu istri mu Ka, tidak ada sopan santun nya sama sekali. " ucap bu lasmini dengan menatap kepergian melani.

Raka pun heran kenapa Melani bisa berubah seperti itu, kata kata nya juga ketus. Biasa nya melani akan bicara dengan lembut dan tidak pernah membantah ucapan Raka.

"Mas !! Suruh mbak melani masak buat makan malam, aku gak mau masak , aku capek." Seru Vera dengan mengerucutkan bibir nya.

"Baiklah, kamu istirahat saja biar nanti aku suruh melani untuk masak!" Perintah Raka meminta Vera untuk istirahat.

Raka beranjak dari sofa dan berjalan kearah kamar melani. Sebenarnya dia merasa kasihan dengan melani, tetapi ego nya mengalahkan hati nurani nya.

Tok tok tok

"Melani , buka pintu nya" Suara Raka terdengar lembut memanggil melani.

"Ada apa mas?" tanya melani singkat.

"Apa kamu tidak masak untuk makan malam? aku dan vera capek banget, vera juga tadi baru pulang kerja " ucap Raka dengan tak memikirkan perasaan Melani.

"Hahh.. Masak? Baiklah kali ini aku akan memasak untuk kalian. " Ucap melani singkat.

Melani tersenyum licik sepertinya dia punya ide untuk mengerjai ke tifa para parasit itu.

"Hemmmm baiklah kita mulai" gumam Melani dalam hati.

Melani nenuju dapur untuk bersiap memasak makan malam. Melani mulai membuka kulkas, dalam kulkas hanya ada telor dan kangkung. Melani belum belanja bulanan, karena baru tadi siang uang bulanan di transfer oleh Raka. Dia baru membayar cicilan dan yang lain nya, karena memang tinggal transfer saja.

"Oke sepertinya aku hanya akan memasak telor dan kangkung ini" gumam melani dengan senyum licik.

Melani tahu kalau Raka dan Ibu mertuanya pasti akan marah jika cuma masak kangkung dan telor.

*****

Kini tiba waktu untuk makan malam Raka , Vera ,Nina dan ibu nya sudah siap di meja makan.

Dan melani baru saja datang menghidangkan menu tumis kangkung dan telor ceplok.

Setelah menghidangkan masakan nya Melani duduk dan mengisi piring nya dengan nasi dan lauk nya.

"Kok sudah mulai makan Mel, mana menu yang lain nya" Tanya bu lasmini dengan muka heran.

"Iya Mbak, masak cuma masak ini aja" Tanya vera dengan muka cemberut.

"Mel, kenapa kamu cuma masak seperti ini?" tanya Raka dengan heran nya.

"Di kulkas cuma ada ini ya aku masak ini, lagi pula aku belum belanja, besok saja istri mu itu suruh belanja dia kan yang sekarang mau mengatur keuangan" jawab melani dengan santai nya.

Mereka semua pun terdiam dengan jawaban melani, mau tidak mau mereka makan dengan menu yang seadanya. Ini pertma kali bagi Raka biasa nya dia makan harus ada daging dan teman teman nya.

Selesai makan mereka berkumpul di ruang keluarga, mereka akan membicarakan masalah keuangan.

"Mel, selama ini kan ke uangan kamu yang pegang. Dan sekarang Mas sudah menikah dengan Vera, jadi biar adil biar sekarang Vera yang mengatur keuangan nya. Kamu kan sudah mengatur selama dua tahun ini" Ucap Raka mencoba memberi alasan.

"Tidak masalah, aku pun sudah capek mengurus keuangan yang ruwet ini. " jawab melani santai.

" Maksud kamu apa? kamu tidak bersyukur selama ini Raka sudah mempercayakan keuangan sama kamu?" Ucap bu Lasmini tidak terima.

Tanpa basa basi melani masuk kedalam kamar nya mengambil ATM dan struk2 pemvayaran bulanan. Tak menunggu lama melani datang membawa Atm dan kertas struk.

"Ini ATM mas Raka aku kasih ke kamu Ver, kamu atur sebaik mungkin ke uangan mas Raka dan jika kurang kamu bisa pakai uang kamu sendiri" Ucap melani menjelaskan kepada Vera.

Vera pun merasa senang dan tersenyum bahagia, dia tidak menghiraukan ucapan melani barusan.

"Maksud kamu apa lagi Mel , tidak mungkin uang bulanan dari Raka kurang bahkan gaji Raka itu besar?" ucap bu lasmini tidak terima.

Raka pun hanya diam dan mencoba mencerna ucapan Melani. Apa maksud nya dengan kata kata kurang.

" Baiklah akan saya jelaskan rincian uang bulanan itu lari nya kemana saja" Ucap Melani

" Uang bulanan yang di transfer mas Raka ke dalam ATM itu berjumlah 8 juta." Melani memulai menjelaskan.

Vera tersenyum manis, 8 juta itu termasuk besar kalau cuma untuk biaya makan harian masih sisa banyak. Paling tidak 3 juta cukup.

"8juta itu banyak Mel" ucap bu lasmini dengan keras.

"Itu lebih dari cukup Mel" ucap Raka tak terima.

Melani hanya tersenyum kecut menanggapi ucapan para manusia tak tau malu itu.

Melani pun meneruskan penjelasan nya.

"Uang 8 juta itu harus di bagi bagi ! 2 juta untuk bayar cicilan mobil nya mas Raka, 2 juta untuk cicilan bank , 700 ribu cicilan motor nya Nina , 800 ribu untuk uang bensin Nina dan 1,7 juta untuk bayar listrik air dan kebersihan jadi total semua nya 7,2 juta jadi untuk keperluan sehari hari sisa 800ribu saja" Melani menjelaskan dengan senyum mengejek.

Senyum di bibir Vera sirna mendengar penjelasan melani barusan.

" Uang 800 ribu dapat apa untuk makan satu bulan, apalagi mas Raka makan harus menu macam macam, uang 800 ribu cuma buat makan seminggu saja " Ucap Vera dengan marah.

"Kamu pasti bohong mel" Ucap bu lasmini tak percaya dengan penjelasan Melani.

"Benarkah itu mel" Tanya Raka yang tampak tak percaya dengan ucapan melani.

"Heleh mbak melani itu pasti bohong, mungkin uang juga banyak untuk dia shopping" tambah Nina

Melani hanya tersenyum menanggapi omongan ke tiga nya . Melani memberikan struk pembayaran kepada Raka.

" Ini bukti bukti struk pembayaran siang tadi" Melani memberikan sejumlah struk.

" Dan untuk mu Vera, uang 800 ribu itu harus kamu jelola dengan benar. Dan kamu tahu kan kalau mas Raka ini makan harus banyak menu dan harus ada daging dan teman teman nya, buktinya selama 2 tahun ini aku bisa masak macam macam dengan uang 800 ribu sebulan" Ucap Melani.

"Dan untuk mobil mas Raka 2 tahun lagi lunas, motor Nina 1,5 thn lagi lunas,dan cicilan bank 2,3 tahun lagi lunas. Kamu harus pandai pandai atur keuangan." Ucap Melani sambil melirik ke arah Vera.

" 800 ribu sebulan mana cukup!" ucap Vera tak terima.

Raka terdiam mendengar semua penjelasan Melani, dia tidak tahu bahwa uang 8 juta yang selama ini dia berikan hanya tersisa 800 ribu untuk keperluan sehari hari. Pantas saja Melani kadang minta uang tambahan justru Raka malah memarahinya.

" Dan untuk mu mas, kamu sudah tahu kan kemana aja uang 8 juta itu di bagi bagi. Dan berapa jumlah cicilan mobil motor bank pun kamu tahu berapa jumlah nya. Tapi kenapa tiap aku minta uang tambahan kau marah marah. Seharus nya kamu mikir mas, malah kau mengatakan aku ini boros aku ini beli barang barang yang gak penting. Sekarang aku dah tak perlu lagi ruwet mikirin ke uangan , semua sudah sama Vera. " Ucap melani dengan suara bergetar menahan emosi.

"Bahkan gaji mu berapa pun aku tak tahu mas, dan mungkin memang aku juga tak mau tahu. Kau hanya bilang uang gaji sebagian kamu tabung, tapi aku tahu mas uang itu hanya kamu pakai untuk membelanjakan ibu dan nina, padahal ibu dan nina sudah kau beri uang bulanan bahkan uang bensin nina juga tiap bulan aku transfer, tapi kau masih belnjain ini itu untuk mereka"!! Ucap Melani dengan senyum kecut nya.

"Mel, kau tak pantas bicara seperti itu mereka keluarga ku. Ibu yang melahirkan ku!" bentak Raka tak terima .

"Aku tak melarang mu untuk memberi nafkah ibu atau keluarga mu mas, tapi kau juga harus adil cukupi juga nafkah untuk istrimu" Seru melani.

Raka hanya terdiam mendengar ucapan melani, apa selama ini dia salah kalau hanya mementingkan keluarga nya.

" Raka itu anak ibu Mel, jadi wajar dong dia membahagiakan ibu dan keluarga nya, ingat kamu itu hanya istri. Kamu selama ini juga cuma pengangguran yang hanya bisa menghabiskan uang Raka" Bela bu lasmini sambil berkacak pinggang.

" Bisa apa dengan uang 800 ribu sebulan, buat makan mas Raka saja cukup seminggu bahkan kurang bu. Belum kebutuhan yang lainnya, apa mas Raka tahu selama 2 tahun ini aku mencoba mencukupi semua kebutuhan rumah, gak kan Mas ?? Tapi sekarang aku sudah tidak mau tahu lagi tentang itu semua, biarlah itu jadi urusan istri muda mas Raka" Melani bicara sambil melirik ke arah Vera.

Vera hanya diam membisu, dia bingung harus bagaimana dan harus bicara apa. Dia sendiri merasa tidak percaya jika akan seperti ini kejadian nya.

"Vera kan bekerja, dia punya gaji bulanan jadi dia bisa mencukupi kebutuhan yang kurang, benar kan Vera?" Tanya bu lasmini sambil tersenyum ke arah Vera.

Vera yang di tanya justru hanya diam dan tak merespon apa pun. Dia masih syok dengan semua ini. Dia mengira menikah dengan Raka akan hidup bahagia dan semua kebutuhan terjamin. Tapi nyata nya berbading terbalik, tapi rasa cinta nya untuk Raka sangatlah besar.

*****

Hayoo masih mau lanjut gak nih?

Jangan lupa kasih like , komen dan Vote.. klik tombol favorite nya juga ya.

Terpopuler

Comments

Lia Serang

Lia Serang

bab 8

2024-03-21

0

Ony Syahroni

Ony Syahroni

masih thor sebel sama Raka

2024-03-16

0

Santi Rizal

Santi Rizal

makin rame nih

2023-08-30

0

lihat semua
Episodes
1 Nafkah bulanan
2 Bertemu teman lama
3 Apa salah ku ?
4 Melani mulai beraksi
5 Tak seperti harapan
6 Mobil siapa ?
7 Kepergian Melani
8 Bertemu di butik
9 Permainan akan dimulai
10 Sidang pertama
11 Jabatan baru
12 Jangan menyesal
13 Bapak mertuaku sudah tahu
14 Rumah sakit
15 Suara tak dikenali
16 Melani Yunita Admaja
17 Bertemu di Cafe
18 Meminta yang bukan haknya
19 Menyewa pengacara
20 Mempermalukan diri sendiri
21 Nasihat Ayah Ibu
22 Mobil mogok
23 Pertengkaran keluarga
24 Rencana busuk Raka
25 Pertolongan ke dua
26 Mobil baru
27 Kejadian di toko perhiasan
28 Kecurangan Raka
29 Raka membohongi Nina
30 Ibu lasmini yang bodoh
31 Bertemu lagi
32 Makan siang
33 Kesialan Raka
34 Cinta hendra untuk melani
35 Bertemu keluarga hendra
36 Nasib Raka dan keluarganya
37 Pesta Tuan Jimmy
38 Datang ke desa
39 Terpaksa menyetujui
40 Mencari cincin
41 Datang melamar
42 Wanita gila
43 Gombalan malam
44 Bertemu Ibu Lasmini
45 Kepergian ibu lasmini
46 Penyesalan Raka
47 Hari pernikahan
48 Pengantin baru
49 Pulang ke kota
50 Tinggal dengan mertua
51 Melani semakin berani
52 Belanja 13 juta
53 Permintaan ibu marni
54 Pindah rumah
55 Mertua menjadi lebih baik
56 Pagi yang berbeda
57 Tragedi bihun goreng
58 Wakil direktur baru
59 Kabar bahagia
60 Dimas Vera semakin dekat
61 Karyawan baru
62 Bertemu masa lalu
63 Makanan padang
64 Vera vs Nina
65 Danau hijau penuh kenangan
66 Novi cari masalah
67 Kejujuran Hendra
68 Dimas dan Vera menikah
69 Tamu tak di undang
70 Melani bertemu Novi
71 Kedatangan Aina
72 Pengajian Empat bulanan
73 Rencana Aina
74 Periksa kehamilan
75 Aina tahu semuanya
76 Pria miskin yang sok kaya
77 Menemui melani dan hendra
78 Permulaan untuk Dimas
79 Bertemu di rumah sakit
80 Aina menemui Raka
81 Dimas terlalu percaya diri
82 Jujur dengan ibu marni
83 Surat di pagi hari
84 Wanita yang sama
85 Dimas terlalu bodoh
86 Fitnah dimas
87 Ternyata teman lama
88 Talak untuk Vera
89 Aina cerai, Baby H lahir
90 Nasib Dimas dan Vera
91 Diminta untuk pindah
92 Syukuran babby H
93 Dimas menemui hendra
94 Hidup yang sulit
95 Pekerjaan baru
96 Melahirkan
97 Kebaikan tetangga
98 Vera bertingkah aneh
99 Dokter Fadli
100 Masa lalu vera
101 Permintaan orang tua vera
102 Fadli, Aina dan Dimas
103 Peresmian Apartemen
104 Anak dimas sakit
105 Hasni bertamu
106 Isi surat
107 Ungkapan cinta untuk Aina
108 Surat perjanjian
109 Melamar Aina
110 Berlibur ke desa
111 Bertemu Dimas
112 Serangan jantung
113 Menghubungi Hasni
114 Wanita jadi-jadian
115 Bertemu keluarga
116 Obrolan dengan mama
117 Hari pernikahan
118 Siapa dia
119 Bertemu mantan istri
120 Kecelakaan kecil
121 Aina dan Melani
122 Tawaran kerja
123 Toko kosmetik
124 Pindah kerumah ibu
125 Uang bukan segalanya
126 Hampir menabrak
127 Dia lagi
128 Ingin bertemu kembali
129 Mira menemui fadli
130 Tidak bisa hidup miskin
131 Lampu hijau
132 Datang untuk tama
133 Kata hati nabila
134 Kabar bahagia aina
135 Melamar nabila
136 Penyesalan dimas
137 Jam kerja Aina
138 Penawaran gila
139 Makan siang
140 Kebaya untuk calon ipar
141 Kekontrakan Nina
142 Rumah melani
143 Mira lagi
144 Bimo mulai berubah
145 Undangan dari dimas
146 Seperti hantu
147 Dimas Nabila Sah
148 Istri, mantan istri
149 Takut terbongkar
150 Kebohongan mira
151 Seperti maling
152 Bimo Vs Nina
153 Bimo curiga
154 Jantung tidak aman
155 Jatuh cinta
156 Seperti tarik tambang
157 Cafe baru
158 Martabak coklat keju
159 Mira sakit
160 Istri idaman
161 Bayi yang cantik
162 Pengumuman
163 Acara wisuda
164 Kedatangan mama
165 Chatt bimo
166 Mama mertua
167 Talak untuk mira
168 Harta gono gini
169 Mira di usir
170 Harapan bimo
171 Resmi adopsi
172 Curhatan Nina
173 Datang ke butik
174 Casanova amatiran
175 Akibat ban bocor
176 Kehidupan baru mira
177 Hari minggu
178 Nasehat Kakak
179 Bimo Nina jadian
180 Babby Tasya lahir
181 Kejutan untuk nina
182 Yes i will
183 Sukuran Babby Tasya
184 Teringat sekar
185 Calon mertua dan menantu
186 Tamu tak di undang
187 Di usir dua kali
188 Ziarah ke makam
189 Bukan pada tempatnya
190 Menahan rindu
191 Calon istri bimo
192 Semoga kabar bahagia
193 Bimo Nina sah
194 Akhirnya buka puasa
195 Pesta mewah
196 Fitnah mira
197 Senjata makan tuan
198 Pesanan kue
199 Menghajar mira
200 Alun - alun kota
201 Dikira kakak beradik
202 Pura - pura marah
203 Kebohongan om jos
204 Penyakit nabila
205 Rencana bulan madu
206 Mabuk pesawat
207 Dibayar 3 juta
208 Mira hamil
209 Anak siapa
210 Itu bukan anak ku
211 Jebakan mira
212 Bimo mulai beraksi
213 Menyadap ponsel mira
214 Mengumpulkan bukti
215 Kedatangan mira
216 Mati kutu
217 Mengantar cek kandungan
218 Raka dan winda sah
219 Kesehatan nabila menurun
220 Akhirnya dimas tahu
221 Rumah sakit jiwa
222 Jesi berubah mario
223 Istri terbaik
224 Sekar bertemu mira
225 Bimo cemburu
226 Makan bakso
227 Kabar kehamilan nina
228 Datang ke kantor
229 Mantan pacar
230 Harus operasi
231 Gina Salsabila
232 Saling lah menyayangi
233 Terkena jebakan sendiri
234 Nabila operasi
235 Ngidam soto daging
236 Sama lemot nya
237 Belanja untuk calon jagoan
238 Babby boy lahir
239 Kepergian Mira
240 Kedatangan mario
241 Part Ending
Episodes

Updated 241 Episodes

1
Nafkah bulanan
2
Bertemu teman lama
3
Apa salah ku ?
4
Melani mulai beraksi
5
Tak seperti harapan
6
Mobil siapa ?
7
Kepergian Melani
8
Bertemu di butik
9
Permainan akan dimulai
10
Sidang pertama
11
Jabatan baru
12
Jangan menyesal
13
Bapak mertuaku sudah tahu
14
Rumah sakit
15
Suara tak dikenali
16
Melani Yunita Admaja
17
Bertemu di Cafe
18
Meminta yang bukan haknya
19
Menyewa pengacara
20
Mempermalukan diri sendiri
21
Nasihat Ayah Ibu
22
Mobil mogok
23
Pertengkaran keluarga
24
Rencana busuk Raka
25
Pertolongan ke dua
26
Mobil baru
27
Kejadian di toko perhiasan
28
Kecurangan Raka
29
Raka membohongi Nina
30
Ibu lasmini yang bodoh
31
Bertemu lagi
32
Makan siang
33
Kesialan Raka
34
Cinta hendra untuk melani
35
Bertemu keluarga hendra
36
Nasib Raka dan keluarganya
37
Pesta Tuan Jimmy
38
Datang ke desa
39
Terpaksa menyetujui
40
Mencari cincin
41
Datang melamar
42
Wanita gila
43
Gombalan malam
44
Bertemu Ibu Lasmini
45
Kepergian ibu lasmini
46
Penyesalan Raka
47
Hari pernikahan
48
Pengantin baru
49
Pulang ke kota
50
Tinggal dengan mertua
51
Melani semakin berani
52
Belanja 13 juta
53
Permintaan ibu marni
54
Pindah rumah
55
Mertua menjadi lebih baik
56
Pagi yang berbeda
57
Tragedi bihun goreng
58
Wakil direktur baru
59
Kabar bahagia
60
Dimas Vera semakin dekat
61
Karyawan baru
62
Bertemu masa lalu
63
Makanan padang
64
Vera vs Nina
65
Danau hijau penuh kenangan
66
Novi cari masalah
67
Kejujuran Hendra
68
Dimas dan Vera menikah
69
Tamu tak di undang
70
Melani bertemu Novi
71
Kedatangan Aina
72
Pengajian Empat bulanan
73
Rencana Aina
74
Periksa kehamilan
75
Aina tahu semuanya
76
Pria miskin yang sok kaya
77
Menemui melani dan hendra
78
Permulaan untuk Dimas
79
Bertemu di rumah sakit
80
Aina menemui Raka
81
Dimas terlalu percaya diri
82
Jujur dengan ibu marni
83
Surat di pagi hari
84
Wanita yang sama
85
Dimas terlalu bodoh
86
Fitnah dimas
87
Ternyata teman lama
88
Talak untuk Vera
89
Aina cerai, Baby H lahir
90
Nasib Dimas dan Vera
91
Diminta untuk pindah
92
Syukuran babby H
93
Dimas menemui hendra
94
Hidup yang sulit
95
Pekerjaan baru
96
Melahirkan
97
Kebaikan tetangga
98
Vera bertingkah aneh
99
Dokter Fadli
100
Masa lalu vera
101
Permintaan orang tua vera
102
Fadli, Aina dan Dimas
103
Peresmian Apartemen
104
Anak dimas sakit
105
Hasni bertamu
106
Isi surat
107
Ungkapan cinta untuk Aina
108
Surat perjanjian
109
Melamar Aina
110
Berlibur ke desa
111
Bertemu Dimas
112
Serangan jantung
113
Menghubungi Hasni
114
Wanita jadi-jadian
115
Bertemu keluarga
116
Obrolan dengan mama
117
Hari pernikahan
118
Siapa dia
119
Bertemu mantan istri
120
Kecelakaan kecil
121
Aina dan Melani
122
Tawaran kerja
123
Toko kosmetik
124
Pindah kerumah ibu
125
Uang bukan segalanya
126
Hampir menabrak
127
Dia lagi
128
Ingin bertemu kembali
129
Mira menemui fadli
130
Tidak bisa hidup miskin
131
Lampu hijau
132
Datang untuk tama
133
Kata hati nabila
134
Kabar bahagia aina
135
Melamar nabila
136
Penyesalan dimas
137
Jam kerja Aina
138
Penawaran gila
139
Makan siang
140
Kebaya untuk calon ipar
141
Kekontrakan Nina
142
Rumah melani
143
Mira lagi
144
Bimo mulai berubah
145
Undangan dari dimas
146
Seperti hantu
147
Dimas Nabila Sah
148
Istri, mantan istri
149
Takut terbongkar
150
Kebohongan mira
151
Seperti maling
152
Bimo Vs Nina
153
Bimo curiga
154
Jantung tidak aman
155
Jatuh cinta
156
Seperti tarik tambang
157
Cafe baru
158
Martabak coklat keju
159
Mira sakit
160
Istri idaman
161
Bayi yang cantik
162
Pengumuman
163
Acara wisuda
164
Kedatangan mama
165
Chatt bimo
166
Mama mertua
167
Talak untuk mira
168
Harta gono gini
169
Mira di usir
170
Harapan bimo
171
Resmi adopsi
172
Curhatan Nina
173
Datang ke butik
174
Casanova amatiran
175
Akibat ban bocor
176
Kehidupan baru mira
177
Hari minggu
178
Nasehat Kakak
179
Bimo Nina jadian
180
Babby Tasya lahir
181
Kejutan untuk nina
182
Yes i will
183
Sukuran Babby Tasya
184
Teringat sekar
185
Calon mertua dan menantu
186
Tamu tak di undang
187
Di usir dua kali
188
Ziarah ke makam
189
Bukan pada tempatnya
190
Menahan rindu
191
Calon istri bimo
192
Semoga kabar bahagia
193
Bimo Nina sah
194
Akhirnya buka puasa
195
Pesta mewah
196
Fitnah mira
197
Senjata makan tuan
198
Pesanan kue
199
Menghajar mira
200
Alun - alun kota
201
Dikira kakak beradik
202
Pura - pura marah
203
Kebohongan om jos
204
Penyakit nabila
205
Rencana bulan madu
206
Mabuk pesawat
207
Dibayar 3 juta
208
Mira hamil
209
Anak siapa
210
Itu bukan anak ku
211
Jebakan mira
212
Bimo mulai beraksi
213
Menyadap ponsel mira
214
Mengumpulkan bukti
215
Kedatangan mira
216
Mati kutu
217
Mengantar cek kandungan
218
Raka dan winda sah
219
Kesehatan nabila menurun
220
Akhirnya dimas tahu
221
Rumah sakit jiwa
222
Jesi berubah mario
223
Istri terbaik
224
Sekar bertemu mira
225
Bimo cemburu
226
Makan bakso
227
Kabar kehamilan nina
228
Datang ke kantor
229
Mantan pacar
230
Harus operasi
231
Gina Salsabila
232
Saling lah menyayangi
233
Terkena jebakan sendiri
234
Nabila operasi
235
Ngidam soto daging
236
Sama lemot nya
237
Belanja untuk calon jagoan
238
Babby boy lahir
239
Kepergian Mira
240
Kedatangan mario
241
Part Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!