Melani mulai beraksi

Pagi ini tak seperti biasa , Melani tak menyiapkan sarapan dan keperluan Raka. Melani pun belum keluar dari kamar, tiba tiba terdengar teriakan sang ibu mertua.

"Melani... Melani ... mana sarapan nya ? dasar pemalas jam segini belum keluar kamar !!" Suara ibu lasmini terdengar memecah kesunyian pagi.

Dari arah kamar sebelah keluar Raka dan Vera yang sudah rapi dengan pakaian kantor nya. Mereka siap untuk pergi kerja.

"Ada apa si bu pagi pagi sudah teriak teriak?" tanya Raka kepada bu Lasmini dengan heran.

"Istri tua mu itu jam segini belum keluar kamar, di meja makan belum ada sarapan sama sekali! ! Sebentar lagi kamu dan Vera mau berangkat kerja tapi gak ada sarapan" Jawab bu Lasmini sedikit berteriak agar di dengar oleh Melani.

Raka beranjak ke kamar melani untuk memvangunkan melani.

Tok Tok Tok

"Melani bangun ini sudah siang, kamu belum menyediakan sarapan untuk kami " Seru Raka sambil terus mengetuk pintu kamar melani dan tetap tidak ada jawaban.

"Mel buka pintunya atau mau aku dobrak!!" Ancam Raka dengan berteriak. Tetap tidak ada jawavan dari melani.

Saat Raka ingin mendobrak pintu kamar melani, terdengar dari arah depan orang membuka pintu ruang tamu. Ternyata melani yang baru masuk dari membeli sarapan.

"Kalian ngapain berkumpul di depan kamar ku?" tanya melani pura pura tidak tahu.

"Darimana kamu? Aku dan Vera mau berangkat kerja tapi kamu belum menyiapkan sarapan!!" Ucap Raka dengan sedikit marah.

Melani hanya tersenyum kecut menanggapi ucapan Raka.

"Istri mu kan bukan hanya aku, ada dia yang bisa menyiapkan sarapan dan kebutuhan mu" jawab Melani dengan ketus dan tak menghiraukan tatapan dari Vera dan mertua nya.

"Vera itu mau kerja dia tidak bisa menyiapkan sarapan, dia harus siap siap. Vera itu bukan pengangguran seperti kamu !" Ucap bu Lasmini sembari menunjuk muka Meli.

"Ohh dia wanita karier, kalau dia tidak bisa menyiapkan sarapan kan ada ibu sama nina kalian bisa kan masak untuk kalian semua?" Jawab santai melani sembari berlalu ke dapur.

Melani mengambil piring dan sendok serta segelas air putih. Lalu melani duduk di meja makan sambil membuka nasi uduk yang baru dia beli di gang depan. Semua mata tertuju ke arah melani.

"Kamu cuma beli satu Ma?" tanya Raka sembari menghampiri melani.

"Iya " Jawab melani singkat.

"Dasar istri kurangajar !!" Bentak ibu Lasmini.

"Sudah lah Bu, biar nanti Raka sama Vera sarapan di tempat kerja. Mungkin uang melani tidak cukup untuk membelikan kita sarapan karena memang Raka belum transfer uang bulanan " Ucap Raka dengan tidak memperdulikan perasaan melani.

"Mas , kamu sudah gajian ? katanya mulai sekarang aku yang akan atur ke uangan kamu?" tanya Vera dengan nada manja nya.

"Nanti malam kita bicarakan lagi, sekarang kita berangkat kerja " Ajak Raka lalu menarik tangan Vera.

Melani hanya diam dan tidak perduli dengan semua nya , justru dia bahagia kalau Vera mau mengatur keuangan jadi dia tidak akan pusing lagi dengan keuangan yang ruwet.

Melani hanya tersenyum memandang kepergian Raka dan Vera.

Bu Lasmini yang melihat senyum Melani jadi semakin marah.

"Kenapa dulu anak ku bisa menikahi wanita seperti kamu? Sudah kampungan, jelek dan pengangguran ?" Ucap bu lasmini menghina melani.

" Mas Raka dulu yang mengejar ngejar aku, bahkan aku sudah berapa kali menolak nya tapi dia tetap pantang menyerah " Jawab melani dengan santai.

"Lihat saja nanti Raka pasti menceraikan mu dasar perempuan sinting" bu lasmini semakin marah.

Melani mencoba tetap tenang dan bersikap biasa saja, padahal dalam hati nya sangat sakit dengan ucapan ibu mertua nya. Kata kata perceraian yang sangat menghantam hati nya. Ada rasa sedih saat kata kata itu di ucapkan ibu mertua nya.

" Apapun keputusan dari Mas Raka aku akan menerima nya, aku pun tak mau harus berbagi suami dengan wanita lain" Jawab melani dengan suara bergetar menahan tangis.

Melani beranjak dari meja makan, melani mencuci piring dan gelas yang dia gunakan untuk makan tadi lalu melani masuk ke kamar nya, melani siap siap untuk meninjau bisnis property nya karena sudah 2 bulan dia tidak meninjau perusahaan nya.

Tepat jam 8 pagi melani pergi dari rumah menaiki gojek yang sudah dia pesan.

"Mau kemana kamu? Kamu tidak boleh pergi karena rumah belum kamu bereskan dan kamu juga harus masak makan siang buat ibu dan nina" seru bu lasmini .

"Kalian bisa masak sendiri, aku ada urusan dan tak perlu kalian tahu aku kemana. Yang jelas aku sumpek di rumah aku butuh tefresing" jawab santai melani sambil berlalu ke depan menghampiri tukang ojek online.

"He dasar mantu kurangajar" teriak ibu lasmini dari depan pintu.

Melani tidak menghiraukan teriakan ibu mertua nya. Dia terus berjalan menghampiri tukang ojek yang dia pesan dari aplikasi.

Setelah perjalanan sekitar 45 menit melani sampai dirumah pribadinya, rumah dua lantai yang sangat mewah . Rumah ini sebenarnya akan melani tempati bersama suami nya, Raka. Tapi belum sempat Melani menyampaikan keinginan nya Raka sudah bilang kalau dia menyisihkan uang gaji nya untuk membeli rumah baru. Untuk menghargai suaminya melani mengurungkan niat nya dan merahasiakan soal rumah nya dari suami nya.

"Ternyata ada hikmah nya juga aku merahasiakan semua ini dari mas Raka, aku tahu keluarga mas Raka itu yang ada di fikiran nya hanya uang uang dan uang." Gumam Melani dalam hati.

"Pak Amad bisa buka gerbang nya?" Seru melani dari luar pagar.

Pak Satpam yang merasa nama nya di panggil langsung menghampiri suara di luar gerbang.

"Eh Non melani, maaf bapak kira siapa?" Ucap pak ahmad sambil membuka kan gerbang .

"Iya pak , gak apa apa. Aku juga dah sebulan lebih tidak datang kerumah ini. Bapak dan bu Mina sehat? " Tanya melani dengan ramah.

"Alhamdulillah sehat Non" Jawab pak ahmad.

Rumah melani saat ini hanya di tempati oleh orang orang kepercayaan ayah nya. Rumah nya hanya ada Pak ahmad sebagai satpam, dan Bu mina istri pak ahmad yang bertugas membersihkan rumah dan ada mang usin .

"Pak , saya cuma mau ambil mobil saja. Melani mau ke perusahaan ada yang mau melani urus disana , sampaikan salam buat Bu mina ya pak?" Ucap melani sopan

"Iya Non, nanti bapak sampaikan. Usin juga lagi mengantar bu mina ke pasar" jawab pak Ahmad.

"Permisi pak" Seru melani sambil melajukan mobil nya.

Pak ahmad hanya mengangguk kan kepala nya lalu menutup pintu gerbang kembali.

*****

#Global Property

Kini melani sudah berada di Perusahaan ayah nya, Walaupun perusahaan ini tidak begitu besar tetapi perusahaan global property dikenal sampai ke negara tetangga. Karena Global property selalu menjalin kerja sama dengan beberapa negara tetangga. Global property selalu berhasil bekerja sama dengan perusahaan perusahaan besar.

Melani berada di ruangan nya bersama dengan paman nya, paman melani inilah yang selama ini mengelola Global property di bantu oleh Ayah melani. Dan tak jarang juga melani membantu di belakang layar.

" Paman sangat senang akhirnya kamu mau engambil kepemimpinan Perusahaan ini Mel" Ucap sang paman dengan bahagia.

"Iya Paman, tapi Mel juga masih butuh bimbingan dari paman dan ayah , Mel juga minta sama paman untuk tetap ada di perusahaan ini " Seru melani kepada paman nya, Harun.

"Paman akan selalu membantu mu, hal apa yang membuat mu berubah Mel?" tanya paman yang curiga dengan keputusan melani yang tiba tiba.

"Gak ada apa apa Paman, Mel cuma ingin memulai belajar bisnis. " jawab melani dengan senyum yang di paksakan.

"Kalau kamu ada masalah cerita sama paman dan orang tua mu, apa pun yang terjadi kami ada di pihak mu " Ucap paman Harun .

"Terimakasih paman" Melani memeluk paman nya.

"Apa kamu masih merahasiakan semua ini dari suami mu?" Tanya paman harun.

"Iya Paman, tapi sebentar lagi melani akan ungkap semua ini. " Jawab melani.

"Apa pun sekarang masalah mu, Paman harap kamu bisa menyelesaikan nya dan jangan ambil keputusan saat sedang emosi" Paman mencoba menasehati Melani.

Paman Harun sangat menyayangi melani layak nya anak kandung nya sendiri. Paman harun tidak mempunyai anak, karena istrinya meninggal saat melahirkan anak nya. Tapi malang anaknya juga meninggal saat berusia satu minggu.

"Iya paman" Jawab melani.

Paman harun meninggalkan ruangan melani, kini tinggal melani yang berada di ruangan itu.

Melani mulai memeriksa berkas berkas kerja sama dengan perusahaan lain. Mata nya terbelalak saat memeriksa berkas dari perusahaan Nusantara Group. Nusantara Group adalah perusahaan tempat Raka bekerja. Dan yang melani tahu Raka bekerja sebagai staff keuangan.

Melani tersenyum bahagia, sepertinya jalan untuk membuat Raka menyesal mulai terbuka.

Melani menyetujui kerja sama dengan Nusantara Group.

*****

Tepat jam lima sore Raka dan Vera sudah pulang dari kerja , kini mereka sedang bersantai di ruang keluarga. Melani belum juga pulang membuat Raka geram dengan tingkah Melani. Selama menikah dengan melani baru kali ini melani tidak di rumah saat Raka pulang kerja.

"Lihat istri mu itu Mas, sudah jam berapa belum juga pulang. Apa begini tingkah laku nya dari dulu Mas?" Tanya Vera.

"Baru kali ini melani tidak dirumah saat aku pulang kerja" Jawab Raka dengan malas.

"Dasar istri mu itu kurangajar dia sudah berani membantah omongan ibu , tadi ibu mintak dia untuk beresin rumah dan masak makan siang dia malah nyuruh ibu masak sendiri" Bu lasmini menceritakan kejadian tadi pagi.

"Kamu harus kasih melani pelajaran Mas" Seru Vera sambil bergelayut manja di lengan Raka.

"Iya nanti setelah makan siang kita ajak melani bicara, tadi uang bulanan sudah mas transfer ke rekening mas yang di pakai melani , nanti ATM nya kamu pegang saja. Mulai sekarang kamu yang atur uang bulanan" ucap Raka sambil mencium tangan Vera.

Raka, Vera , Nina dan ibu nya saat ini sedang membicarakan soal uang bulanan, uang bulanan yang selama ini di kelola melani akan di kelola oleh Vera.

*****

Tunggu kejutan selanjut nya .

Terpopuler

Comments

G** Bp

G** Bp

nanti Vera jg bakal uring²an begitu tau sisa uang gaji setelah bayar bulanan🤪🤪

2024-11-20

0

Raufaya Raisa Putri

Raufaya Raisa Putri

hrs ny dandan jg ala bos Mel...biar pd kicep tuh keluarga benalu

2024-12-20

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

hayu...pisah aja dg suami bajinganmu itu...his...geram banget ini

2025-01-12

0

lihat semua
Episodes
1 Nafkah bulanan
2 Bertemu teman lama
3 Apa salah ku ?
4 Melani mulai beraksi
5 Tak seperti harapan
6 Mobil siapa ?
7 Kepergian Melani
8 Bertemu di butik
9 Permainan akan dimulai
10 Sidang pertama
11 Jabatan baru
12 Jangan menyesal
13 Bapak mertuaku sudah tahu
14 Rumah sakit
15 Suara tak dikenali
16 Melani Yunita Admaja
17 Bertemu di Cafe
18 Meminta yang bukan haknya
19 Menyewa pengacara
20 Mempermalukan diri sendiri
21 Nasihat Ayah Ibu
22 Mobil mogok
23 Pertengkaran keluarga
24 Rencana busuk Raka
25 Pertolongan ke dua
26 Mobil baru
27 Kejadian di toko perhiasan
28 Kecurangan Raka
29 Raka membohongi Nina
30 Ibu lasmini yang bodoh
31 Bertemu lagi
32 Makan siang
33 Kesialan Raka
34 Cinta hendra untuk melani
35 Bertemu keluarga hendra
36 Nasib Raka dan keluarganya
37 Pesta Tuan Jimmy
38 Datang ke desa
39 Terpaksa menyetujui
40 Mencari cincin
41 Datang melamar
42 Wanita gila
43 Gombalan malam
44 Bertemu Ibu Lasmini
45 Kepergian ibu lasmini
46 Penyesalan Raka
47 Hari pernikahan
48 Pengantin baru
49 Pulang ke kota
50 Tinggal dengan mertua
51 Melani semakin berani
52 Belanja 13 juta
53 Permintaan ibu marni
54 Pindah rumah
55 Mertua menjadi lebih baik
56 Pagi yang berbeda
57 Tragedi bihun goreng
58 Wakil direktur baru
59 Kabar bahagia
60 Dimas Vera semakin dekat
61 Karyawan baru
62 Bertemu masa lalu
63 Makanan padang
64 Vera vs Nina
65 Danau hijau penuh kenangan
66 Novi cari masalah
67 Kejujuran Hendra
68 Dimas dan Vera menikah
69 Tamu tak di undang
70 Melani bertemu Novi
71 Kedatangan Aina
72 Pengajian Empat bulanan
73 Rencana Aina
74 Periksa kehamilan
75 Aina tahu semuanya
76 Pria miskin yang sok kaya
77 Menemui melani dan hendra
78 Permulaan untuk Dimas
79 Bertemu di rumah sakit
80 Aina menemui Raka
81 Dimas terlalu percaya diri
82 Jujur dengan ibu marni
83 Surat di pagi hari
84 Wanita yang sama
85 Dimas terlalu bodoh
86 Fitnah dimas
87 Ternyata teman lama
88 Talak untuk Vera
89 Aina cerai, Baby H lahir
90 Nasib Dimas dan Vera
91 Diminta untuk pindah
92 Syukuran babby H
93 Dimas menemui hendra
94 Hidup yang sulit
95 Pekerjaan baru
96 Melahirkan
97 Kebaikan tetangga
98 Vera bertingkah aneh
99 Dokter Fadli
100 Masa lalu vera
101 Permintaan orang tua vera
102 Fadli, Aina dan Dimas
103 Peresmian Apartemen
104 Anak dimas sakit
105 Hasni bertamu
106 Isi surat
107 Ungkapan cinta untuk Aina
108 Surat perjanjian
109 Melamar Aina
110 Berlibur ke desa
111 Bertemu Dimas
112 Serangan jantung
113 Menghubungi Hasni
114 Wanita jadi-jadian
115 Bertemu keluarga
116 Obrolan dengan mama
117 Hari pernikahan
118 Siapa dia
119 Bertemu mantan istri
120 Kecelakaan kecil
121 Aina dan Melani
122 Tawaran kerja
123 Toko kosmetik
124 Pindah kerumah ibu
125 Uang bukan segalanya
126 Hampir menabrak
127 Dia lagi
128 Ingin bertemu kembali
129 Mira menemui fadli
130 Tidak bisa hidup miskin
131 Lampu hijau
132 Datang untuk tama
133 Kata hati nabila
134 Kabar bahagia aina
135 Melamar nabila
136 Penyesalan dimas
137 Jam kerja Aina
138 Penawaran gila
139 Makan siang
140 Kebaya untuk calon ipar
141 Kekontrakan Nina
142 Rumah melani
143 Mira lagi
144 Bimo mulai berubah
145 Undangan dari dimas
146 Seperti hantu
147 Dimas Nabila Sah
148 Istri, mantan istri
149 Takut terbongkar
150 Kebohongan mira
151 Seperti maling
152 Bimo Vs Nina
153 Bimo curiga
154 Jantung tidak aman
155 Jatuh cinta
156 Seperti tarik tambang
157 Cafe baru
158 Martabak coklat keju
159 Mira sakit
160 Istri idaman
161 Bayi yang cantik
162 Pengumuman
163 Acara wisuda
164 Kedatangan mama
165 Chatt bimo
166 Mama mertua
167 Talak untuk mira
168 Harta gono gini
169 Mira di usir
170 Harapan bimo
171 Resmi adopsi
172 Curhatan Nina
173 Datang ke butik
174 Casanova amatiran
175 Akibat ban bocor
176 Kehidupan baru mira
177 Hari minggu
178 Nasehat Kakak
179 Bimo Nina jadian
180 Babby Tasya lahir
181 Kejutan untuk nina
182 Yes i will
183 Sukuran Babby Tasya
184 Teringat sekar
185 Calon mertua dan menantu
186 Tamu tak di undang
187 Di usir dua kali
188 Ziarah ke makam
189 Bukan pada tempatnya
190 Menahan rindu
191 Calon istri bimo
192 Semoga kabar bahagia
193 Bimo Nina sah
194 Akhirnya buka puasa
195 Pesta mewah
196 Fitnah mira
197 Senjata makan tuan
198 Pesanan kue
199 Menghajar mira
200 Alun - alun kota
201 Dikira kakak beradik
202 Pura - pura marah
203 Kebohongan om jos
204 Penyakit nabila
205 Rencana bulan madu
206 Mabuk pesawat
207 Dibayar 3 juta
208 Mira hamil
209 Anak siapa
210 Itu bukan anak ku
211 Jebakan mira
212 Bimo mulai beraksi
213 Menyadap ponsel mira
214 Mengumpulkan bukti
215 Kedatangan mira
216 Mati kutu
217 Mengantar cek kandungan
218 Raka dan winda sah
219 Kesehatan nabila menurun
220 Akhirnya dimas tahu
221 Rumah sakit jiwa
222 Jesi berubah mario
223 Istri terbaik
224 Sekar bertemu mira
225 Bimo cemburu
226 Makan bakso
227 Kabar kehamilan nina
228 Datang ke kantor
229 Mantan pacar
230 Harus operasi
231 Gina Salsabila
232 Saling lah menyayangi
233 Terkena jebakan sendiri
234 Nabila operasi
235 Ngidam soto daging
236 Sama lemot nya
237 Belanja untuk calon jagoan
238 Babby boy lahir
239 Kepergian Mira
240 Kedatangan mario
241 Part Ending
Episodes

Updated 241 Episodes

1
Nafkah bulanan
2
Bertemu teman lama
3
Apa salah ku ?
4
Melani mulai beraksi
5
Tak seperti harapan
6
Mobil siapa ?
7
Kepergian Melani
8
Bertemu di butik
9
Permainan akan dimulai
10
Sidang pertama
11
Jabatan baru
12
Jangan menyesal
13
Bapak mertuaku sudah tahu
14
Rumah sakit
15
Suara tak dikenali
16
Melani Yunita Admaja
17
Bertemu di Cafe
18
Meminta yang bukan haknya
19
Menyewa pengacara
20
Mempermalukan diri sendiri
21
Nasihat Ayah Ibu
22
Mobil mogok
23
Pertengkaran keluarga
24
Rencana busuk Raka
25
Pertolongan ke dua
26
Mobil baru
27
Kejadian di toko perhiasan
28
Kecurangan Raka
29
Raka membohongi Nina
30
Ibu lasmini yang bodoh
31
Bertemu lagi
32
Makan siang
33
Kesialan Raka
34
Cinta hendra untuk melani
35
Bertemu keluarga hendra
36
Nasib Raka dan keluarganya
37
Pesta Tuan Jimmy
38
Datang ke desa
39
Terpaksa menyetujui
40
Mencari cincin
41
Datang melamar
42
Wanita gila
43
Gombalan malam
44
Bertemu Ibu Lasmini
45
Kepergian ibu lasmini
46
Penyesalan Raka
47
Hari pernikahan
48
Pengantin baru
49
Pulang ke kota
50
Tinggal dengan mertua
51
Melani semakin berani
52
Belanja 13 juta
53
Permintaan ibu marni
54
Pindah rumah
55
Mertua menjadi lebih baik
56
Pagi yang berbeda
57
Tragedi bihun goreng
58
Wakil direktur baru
59
Kabar bahagia
60
Dimas Vera semakin dekat
61
Karyawan baru
62
Bertemu masa lalu
63
Makanan padang
64
Vera vs Nina
65
Danau hijau penuh kenangan
66
Novi cari masalah
67
Kejujuran Hendra
68
Dimas dan Vera menikah
69
Tamu tak di undang
70
Melani bertemu Novi
71
Kedatangan Aina
72
Pengajian Empat bulanan
73
Rencana Aina
74
Periksa kehamilan
75
Aina tahu semuanya
76
Pria miskin yang sok kaya
77
Menemui melani dan hendra
78
Permulaan untuk Dimas
79
Bertemu di rumah sakit
80
Aina menemui Raka
81
Dimas terlalu percaya diri
82
Jujur dengan ibu marni
83
Surat di pagi hari
84
Wanita yang sama
85
Dimas terlalu bodoh
86
Fitnah dimas
87
Ternyata teman lama
88
Talak untuk Vera
89
Aina cerai, Baby H lahir
90
Nasib Dimas dan Vera
91
Diminta untuk pindah
92
Syukuran babby H
93
Dimas menemui hendra
94
Hidup yang sulit
95
Pekerjaan baru
96
Melahirkan
97
Kebaikan tetangga
98
Vera bertingkah aneh
99
Dokter Fadli
100
Masa lalu vera
101
Permintaan orang tua vera
102
Fadli, Aina dan Dimas
103
Peresmian Apartemen
104
Anak dimas sakit
105
Hasni bertamu
106
Isi surat
107
Ungkapan cinta untuk Aina
108
Surat perjanjian
109
Melamar Aina
110
Berlibur ke desa
111
Bertemu Dimas
112
Serangan jantung
113
Menghubungi Hasni
114
Wanita jadi-jadian
115
Bertemu keluarga
116
Obrolan dengan mama
117
Hari pernikahan
118
Siapa dia
119
Bertemu mantan istri
120
Kecelakaan kecil
121
Aina dan Melani
122
Tawaran kerja
123
Toko kosmetik
124
Pindah kerumah ibu
125
Uang bukan segalanya
126
Hampir menabrak
127
Dia lagi
128
Ingin bertemu kembali
129
Mira menemui fadli
130
Tidak bisa hidup miskin
131
Lampu hijau
132
Datang untuk tama
133
Kata hati nabila
134
Kabar bahagia aina
135
Melamar nabila
136
Penyesalan dimas
137
Jam kerja Aina
138
Penawaran gila
139
Makan siang
140
Kebaya untuk calon ipar
141
Kekontrakan Nina
142
Rumah melani
143
Mira lagi
144
Bimo mulai berubah
145
Undangan dari dimas
146
Seperti hantu
147
Dimas Nabila Sah
148
Istri, mantan istri
149
Takut terbongkar
150
Kebohongan mira
151
Seperti maling
152
Bimo Vs Nina
153
Bimo curiga
154
Jantung tidak aman
155
Jatuh cinta
156
Seperti tarik tambang
157
Cafe baru
158
Martabak coklat keju
159
Mira sakit
160
Istri idaman
161
Bayi yang cantik
162
Pengumuman
163
Acara wisuda
164
Kedatangan mama
165
Chatt bimo
166
Mama mertua
167
Talak untuk mira
168
Harta gono gini
169
Mira di usir
170
Harapan bimo
171
Resmi adopsi
172
Curhatan Nina
173
Datang ke butik
174
Casanova amatiran
175
Akibat ban bocor
176
Kehidupan baru mira
177
Hari minggu
178
Nasehat Kakak
179
Bimo Nina jadian
180
Babby Tasya lahir
181
Kejutan untuk nina
182
Yes i will
183
Sukuran Babby Tasya
184
Teringat sekar
185
Calon mertua dan menantu
186
Tamu tak di undang
187
Di usir dua kali
188
Ziarah ke makam
189
Bukan pada tempatnya
190
Menahan rindu
191
Calon istri bimo
192
Semoga kabar bahagia
193
Bimo Nina sah
194
Akhirnya buka puasa
195
Pesta mewah
196
Fitnah mira
197
Senjata makan tuan
198
Pesanan kue
199
Menghajar mira
200
Alun - alun kota
201
Dikira kakak beradik
202
Pura - pura marah
203
Kebohongan om jos
204
Penyakit nabila
205
Rencana bulan madu
206
Mabuk pesawat
207
Dibayar 3 juta
208
Mira hamil
209
Anak siapa
210
Itu bukan anak ku
211
Jebakan mira
212
Bimo mulai beraksi
213
Menyadap ponsel mira
214
Mengumpulkan bukti
215
Kedatangan mira
216
Mati kutu
217
Mengantar cek kandungan
218
Raka dan winda sah
219
Kesehatan nabila menurun
220
Akhirnya dimas tahu
221
Rumah sakit jiwa
222
Jesi berubah mario
223
Istri terbaik
224
Sekar bertemu mira
225
Bimo cemburu
226
Makan bakso
227
Kabar kehamilan nina
228
Datang ke kantor
229
Mantan pacar
230
Harus operasi
231
Gina Salsabila
232
Saling lah menyayangi
233
Terkena jebakan sendiri
234
Nabila operasi
235
Ngidam soto daging
236
Sama lemot nya
237
Belanja untuk calon jagoan
238
Babby boy lahir
239
Kepergian Mira
240
Kedatangan mario
241
Part Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!