Meminta yang bukan haknya

Sejak kejadian di cafe tempo hari Vera masih tetap bekerja di perusahaan Melani sebagai resepsionis. Tidak ada pilihan lain bagi Vera, menolak jadi resepsionis berarti dia harus kehilangan pekerjaan dan menganggur.

Saat ini ibu Lasmini mulai menyusun rencana untuk menuntut harta melani, yang dia anggap sebagai harta gono gini.

Siang ini ibu Lasmini mengatur jadwal untuk bertemu dengan Melani saat jam makan siang, Raka pun itu hadir di pertemuan kali ini.

[ Melani siang ini saya ingin bertemu dengan mu di rumah makan delima]

Bu Lasmini mengirim pesan kepada Melani , tidak menunggu lama Melani pun membalas pesan dari bu Lasmini.

[ Mau apa lagi bertemu dengan ku bu? kita sudah tidak ada urusan lagi]

[ Ada sesuatu yang harus kita bahas , saya tunggu di rumah makan deluma saat jam makan siang]

[ Baiklah, kali ini aku temui ibu ]

Setelah menunggu waktu yang di tentukan jam makan siang pun sudah tiba. Ibu lasmini sudah berada di rumah makan delima dari setengah jam yang lalu, tidak menunggu lama Raka pun datang dan di susul Melani juga datang.

"Melani kamu apa kabar nak?" Tanya ibu lasmini dengan senyum ramah nya.

"Kabar ku baik bu, langsung saja apa yang ingin kalian bicarakan? Aku tidak punya banyak waktu" Jawab Melani.

"Begini Mel, ibu cuma minta sama kamu untuk rujuk kembali sama Raka. Ibu minta maaf selama ini sudah jahat sama kamu. Ibu juga menyesal Mel" Ucap bu Lasmini dengan nada menyesal.

"Iya Mel, aku mau kita rujuk kembali. Kita perbaiki dan mulai lagi semua dari nol, aku akan menceraikan Vera" Tambah raka ikut menyikinkan melani.

"Kalian kenapa baru sadar sekarang? Dulu kalian kemana saja? Atau karena sekarang kalian tahu ternyata aku orang kaya? Tak semudah itu Mas Bu, hati ku sudah tertutup untuk mas Raka" Seru Melani menolak permintaan Raka.

"Mel, pikirkan lagi semua nya" Ucap bu lasmini.

"Setelah apa yang kalian lalukan kepada ku kalian buang aku semau kalian, dengan mudah nya kalian ingin memungutku kembali. Dan kamu Raka !! Seenak dirimu sendiri kau menikah lagi tanpa bicara apa pun dengan ku, setelah aku kau madu dengan wanita lain sekarang kau ingin kembali kepada ku!!" Bentak Melani dengan nada tinggi.

"Melani ! kami mengajak mu bertemu ingin bicara baik baik. Kalau kau tak mau rujuk ya sudah tapi kami akan tuntun kamu, telah membohongi kami dan kami minta hak pembagian harta. Seharus nya harta yang kau miliki itu di jadikan harta gono gini saat percerain waktu itu" Jawab bu lasmini dengan lantang.

Melani kaget dengan kata kata ibu lasmini, untuk apa mereka mempermasalahkan harta melani. Melani sekarang tau, mereka hanya menginginkan harta melani.

"Harta ? Harta yang mana yang kalian permasalah kan? Bahkan saat bercerai sepeserpun aku tidak mendapatkan harta gono gini dari mas Raka. Rumah yang sudah kalian jual itu dibeli saat sudah menikah dengan ku, di dalam rumah itu ada hak ku. Tapi aku tidak meminta nya, kenapa sekarang kalian meminta yang bukan hak kalian" Tanya melani tak habis fikir dengan jalan fikiran bu lasmini dan raka.

"Harta istri itu juga harta suami mel, jadi ada hak nya Raka di harta mu" Jawab bu lasmini.

"Hahahaaaa kalian benar benar tidak waras, sejak kapan harta yang aku miliki ada hak nya mas Raka? Bahkan semua itu aku punya sebelum aku menikah dengan mas Raka. Semua itu warisan dari orang tua ku jadi tidak ada hak kalian sepeserpun" Jawab melani dengan lantang.

"Melani kamu tidak bisa bersikap begini, bagaimanapun aku dulu suami mu" Akhirnya Raka ikut buka suara.

" Maaf saya harus kembali ke kantor " Pamit Melani sambil beranjak dari tempat duduk nya.

"Aku harap kamu bisa memikirkan ucapan kami tadi mel" Seru Raka.

"Iya kamu fikirkan baik baik, kalau tidak kami akan menuntut mu" Seru bu lasmini.

Melani pun menghentikan langkah kaki nya dan berbalik menghadap ke arah Raka berada.

"Baiklah saya tunggu tuntutan dari kalian" Jawab melani santai.

Melani benar benar tidak tahu bagaimana jalan fikiran Raka dan ibu nya. Bisa bisa nya dia meminta hak dari harta yang melani punya.

******

Kini Melani sudah sampai di perusahaan nya, setelah sampai di perusahaan tadi melani langsung menemui sang paman di ruangan nya.

Tok tok tok

"Masuk" Jawab sang paman.

"Ehh melani, ada apa sampai kamu datang keruangan paman?" tanya paman harun dengan heran.

"Ada yang ingin melani bicarakan dengan paman, soal Mas Raka" Jawab Melani.

"Baiklah, ada apalagi dengan mereka?" Tanya paman.

Huftttt Melani membuang nafas dengan berat.

"Begini Paman, Raka dan ibu nya meminta melani untuk rujuk. Tapi melani menolak nya, dan mereka meminta pembagian harta yang melani punya yang mereka anggap seharus nya saat perceraian di jadikan harta gono gini. Jika melani tidak mau memberikan apa yang mereka minta, mereka akan menuntut Melani karena sudah membohongi mereka tentang diri Melani." Melani bicara dengan jelas.

"Kurangajar !! Mereka benar benar gila. Biarkan kalau mereka mau menuntut mu, nanti juga mereka akan malu sendiri. Harta mu tak ada sedikitpun hak mereka. Harta itu kamu miliki sebelum menikah dengan Raka" ucap paman harun.

"Iya paman, melani juga sudah mengatakan hal itu tetapi mereka tetap tidak terima" ucap melani.

"Kita tunggu saja apa yang akan mereka lakukan" Ucap paman harun.

"Iya paman" Melani bicara dengan menganggukkan kepala nya.

Pembicaraan Melani dengan sang paman pun berakhir. Melani kembali ke ruang kerja untuk menyelesaikan pekerjaan yang sempat tertunda.

Saat melani sudah sampai di ruangan nya, melani mengambil handphone di tas yang sedari tadi tidak dia lihat. Ada beberapa pesan dan panggilan tidak terjawab. Melani membuka pesan dari Putri.

[ Kak Melani, laporan keuangan sudah saya kirim di Email ya kak, dan untuk penghasilan bersih butik sudah saya transfer ke rekening kak melani]

[ Iya put, terimakasih ya. Nanti laporan keuangan nya aku periksa, jangan lupa gaji dan bonus karyawan ya put]

Setelah mengirim balasan untuk putri, melani membuka pesan notifikasi banking tertera uang masuk sejumlah 225 juta.

"Alhamdulillah penghasilan butik semakin naik, walaupun butik tidak besar setidak nya yang di hasilkan lumayan besar, gaji dan bonus karyawan juga bisa dibayarkan" Ucup syukur melani.

Kini melani beralih ke pesan yang lain , tertera nama Bu lasmini mengirimkan pesan.

[ Kamu fikirkan baik baik ucapan ku tadi mel, kalau kamu tudak mau malu karena kami tuntut karena telah membohongi kami. Nama baik perusahaan mu pasti akan malu]

[ Begini saja kamu berikan kami uang 3 milyar lalu kita anggap beres masalah ini]

[ Tiga milyar itu kecil, tidak sebanding dengan hasil perusahaan mu yang besar ]

Melani tidak membalas pesan dari bu lasmini.

"Dasar manusia manusia tamak" gumam melani.

Sementara itu di suatu tempat yang lumayan jauh, tepat nya di Desa Anggrek Pak minto sudah mulai menjalankan usaha nya, membuka toko pertanian. Awal nya ayah Melani membuatkan usaha secara cuma cuma, tetapi pak Minto menolak nya. Pak minto akan membayar semua modal yang diberikan oleh ayah melani secara mencicil dari hasil toko nya.

Toko pak Minto sudah mulai ramai dan banyak pelanggan nya. Karena di desa anggrek memang belum ada toko pertanian jadi toko pak minto satu satunya toko yang ada. Penduduk di desa yang mayoritas mata pencaharian nya bertani jadi buka usaha toko pertanian sangat membantu. Mereka tidak perlu jauh jauh ke kota untuk membeli pupuk, bibit dan perlengkapan yang lain nya.

*****

Cukup dua bab dulu ya dears.

Terpopuler

Comments

SEPTi

SEPTi

gampang bgt 3M 🤣🤣🤣

2023-01-04

1

Sudi Abil

Sudi Abil

ih amit2 keluarganya raka itu bener2 gk punya urat malu ..otaknya keblinger...

2022-04-15

3

Allyafa'z Santi

Allyafa'z Santi

keluarga gila harta

2022-04-13

2

lihat semua
Episodes
1 Nafkah bulanan
2 Bertemu teman lama
3 Apa salah ku ?
4 Melani mulai beraksi
5 Tak seperti harapan
6 Mobil siapa ?
7 Kepergian Melani
8 Bertemu di butik
9 Permainan akan dimulai
10 Sidang pertama
11 Jabatan baru
12 Jangan menyesal
13 Bapak mertuaku sudah tahu
14 Rumah sakit
15 Suara tak dikenali
16 Melani Yunita Admaja
17 Bertemu di Cafe
18 Meminta yang bukan haknya
19 Menyewa pengacara
20 Mempermalukan diri sendiri
21 Nasihat Ayah Ibu
22 Mobil mogok
23 Pertengkaran keluarga
24 Rencana busuk Raka
25 Pertolongan ke dua
26 Mobil baru
27 Kejadian di toko perhiasan
28 Kecurangan Raka
29 Raka membohongi Nina
30 Ibu lasmini yang bodoh
31 Bertemu lagi
32 Makan siang
33 Kesialan Raka
34 Cinta hendra untuk melani
35 Bertemu keluarga hendra
36 Nasib Raka dan keluarganya
37 Pesta Tuan Jimmy
38 Datang ke desa
39 Terpaksa menyetujui
40 Mencari cincin
41 Datang melamar
42 Wanita gila
43 Gombalan malam
44 Bertemu Ibu Lasmini
45 Kepergian ibu lasmini
46 Penyesalan Raka
47 Hari pernikahan
48 Pengantin baru
49 Pulang ke kota
50 Tinggal dengan mertua
51 Melani semakin berani
52 Belanja 13 juta
53 Permintaan ibu marni
54 Pindah rumah
55 Mertua menjadi lebih baik
56 Pagi yang berbeda
57 Tragedi bihun goreng
58 Wakil direktur baru
59 Kabar bahagia
60 Dimas Vera semakin dekat
61 Karyawan baru
62 Bertemu masa lalu
63 Makanan padang
64 Vera vs Nina
65 Danau hijau penuh kenangan
66 Novi cari masalah
67 Kejujuran Hendra
68 Dimas dan Vera menikah
69 Tamu tak di undang
70 Melani bertemu Novi
71 Kedatangan Aina
72 Pengajian Empat bulanan
73 Rencana Aina
74 Periksa kehamilan
75 Aina tahu semuanya
76 Pria miskin yang sok kaya
77 Menemui melani dan hendra
78 Permulaan untuk Dimas
79 Bertemu di rumah sakit
80 Aina menemui Raka
81 Dimas terlalu percaya diri
82 Jujur dengan ibu marni
83 Surat di pagi hari
84 Wanita yang sama
85 Dimas terlalu bodoh
86 Fitnah dimas
87 Ternyata teman lama
88 Talak untuk Vera
89 Aina cerai, Baby H lahir
90 Nasib Dimas dan Vera
91 Diminta untuk pindah
92 Syukuran babby H
93 Dimas menemui hendra
94 Hidup yang sulit
95 Pekerjaan baru
96 Melahirkan
97 Kebaikan tetangga
98 Vera bertingkah aneh
99 Dokter Fadli
100 Masa lalu vera
101 Permintaan orang tua vera
102 Fadli, Aina dan Dimas
103 Peresmian Apartemen
104 Anak dimas sakit
105 Hasni bertamu
106 Isi surat
107 Ungkapan cinta untuk Aina
108 Surat perjanjian
109 Melamar Aina
110 Berlibur ke desa
111 Bertemu Dimas
112 Serangan jantung
113 Menghubungi Hasni
114 Wanita jadi-jadian
115 Bertemu keluarga
116 Obrolan dengan mama
117 Hari pernikahan
118 Siapa dia
119 Bertemu mantan istri
120 Kecelakaan kecil
121 Aina dan Melani
122 Tawaran kerja
123 Toko kosmetik
124 Pindah kerumah ibu
125 Uang bukan segalanya
126 Hampir menabrak
127 Dia lagi
128 Ingin bertemu kembali
129 Mira menemui fadli
130 Tidak bisa hidup miskin
131 Lampu hijau
132 Datang untuk tama
133 Kata hati nabila
134 Kabar bahagia aina
135 Melamar nabila
136 Penyesalan dimas
137 Jam kerja Aina
138 Penawaran gila
139 Makan siang
140 Kebaya untuk calon ipar
141 Kekontrakan Nina
142 Rumah melani
143 Mira lagi
144 Bimo mulai berubah
145 Undangan dari dimas
146 Seperti hantu
147 Dimas Nabila Sah
148 Istri, mantan istri
149 Takut terbongkar
150 Kebohongan mira
151 Seperti maling
152 Bimo Vs Nina
153 Bimo curiga
154 Jantung tidak aman
155 Jatuh cinta
156 Seperti tarik tambang
157 Cafe baru
158 Martabak coklat keju
159 Mira sakit
160 Istri idaman
161 Bayi yang cantik
162 Pengumuman
163 Acara wisuda
164 Kedatangan mama
165 Chatt bimo
166 Mama mertua
167 Talak untuk mira
168 Harta gono gini
169 Mira di usir
170 Harapan bimo
171 Resmi adopsi
172 Curhatan Nina
173 Datang ke butik
174 Casanova amatiran
175 Akibat ban bocor
176 Kehidupan baru mira
177 Hari minggu
178 Nasehat Kakak
179 Bimo Nina jadian
180 Babby Tasya lahir
181 Kejutan untuk nina
182 Yes i will
183 Sukuran Babby Tasya
184 Teringat sekar
185 Calon mertua dan menantu
186 Tamu tak di undang
187 Di usir dua kali
188 Ziarah ke makam
189 Bukan pada tempatnya
190 Menahan rindu
191 Calon istri bimo
192 Semoga kabar bahagia
193 Bimo Nina sah
194 Akhirnya buka puasa
195 Pesta mewah
196 Fitnah mira
197 Senjata makan tuan
198 Pesanan kue
199 Menghajar mira
200 Alun - alun kota
201 Dikira kakak beradik
202 Pura - pura marah
203 Kebohongan om jos
204 Penyakit nabila
205 Rencana bulan madu
206 Mabuk pesawat
207 Dibayar 3 juta
208 Mira hamil
209 Anak siapa
210 Itu bukan anak ku
211 Jebakan mira
212 Bimo mulai beraksi
213 Menyadap ponsel mira
214 Mengumpulkan bukti
215 Kedatangan mira
216 Mati kutu
217 Mengantar cek kandungan
218 Raka dan winda sah
219 Kesehatan nabila menurun
220 Akhirnya dimas tahu
221 Rumah sakit jiwa
222 Jesi berubah mario
223 Istri terbaik
224 Sekar bertemu mira
225 Bimo cemburu
226 Makan bakso
227 Kabar kehamilan nina
228 Datang ke kantor
229 Mantan pacar
230 Harus operasi
231 Gina Salsabila
232 Saling lah menyayangi
233 Terkena jebakan sendiri
234 Nabila operasi
235 Ngidam soto daging
236 Sama lemot nya
237 Belanja untuk calon jagoan
238 Babby boy lahir
239 Kepergian Mira
240 Kedatangan mario
241 Part Ending
Episodes

Updated 241 Episodes

1
Nafkah bulanan
2
Bertemu teman lama
3
Apa salah ku ?
4
Melani mulai beraksi
5
Tak seperti harapan
6
Mobil siapa ?
7
Kepergian Melani
8
Bertemu di butik
9
Permainan akan dimulai
10
Sidang pertama
11
Jabatan baru
12
Jangan menyesal
13
Bapak mertuaku sudah tahu
14
Rumah sakit
15
Suara tak dikenali
16
Melani Yunita Admaja
17
Bertemu di Cafe
18
Meminta yang bukan haknya
19
Menyewa pengacara
20
Mempermalukan diri sendiri
21
Nasihat Ayah Ibu
22
Mobil mogok
23
Pertengkaran keluarga
24
Rencana busuk Raka
25
Pertolongan ke dua
26
Mobil baru
27
Kejadian di toko perhiasan
28
Kecurangan Raka
29
Raka membohongi Nina
30
Ibu lasmini yang bodoh
31
Bertemu lagi
32
Makan siang
33
Kesialan Raka
34
Cinta hendra untuk melani
35
Bertemu keluarga hendra
36
Nasib Raka dan keluarganya
37
Pesta Tuan Jimmy
38
Datang ke desa
39
Terpaksa menyetujui
40
Mencari cincin
41
Datang melamar
42
Wanita gila
43
Gombalan malam
44
Bertemu Ibu Lasmini
45
Kepergian ibu lasmini
46
Penyesalan Raka
47
Hari pernikahan
48
Pengantin baru
49
Pulang ke kota
50
Tinggal dengan mertua
51
Melani semakin berani
52
Belanja 13 juta
53
Permintaan ibu marni
54
Pindah rumah
55
Mertua menjadi lebih baik
56
Pagi yang berbeda
57
Tragedi bihun goreng
58
Wakil direktur baru
59
Kabar bahagia
60
Dimas Vera semakin dekat
61
Karyawan baru
62
Bertemu masa lalu
63
Makanan padang
64
Vera vs Nina
65
Danau hijau penuh kenangan
66
Novi cari masalah
67
Kejujuran Hendra
68
Dimas dan Vera menikah
69
Tamu tak di undang
70
Melani bertemu Novi
71
Kedatangan Aina
72
Pengajian Empat bulanan
73
Rencana Aina
74
Periksa kehamilan
75
Aina tahu semuanya
76
Pria miskin yang sok kaya
77
Menemui melani dan hendra
78
Permulaan untuk Dimas
79
Bertemu di rumah sakit
80
Aina menemui Raka
81
Dimas terlalu percaya diri
82
Jujur dengan ibu marni
83
Surat di pagi hari
84
Wanita yang sama
85
Dimas terlalu bodoh
86
Fitnah dimas
87
Ternyata teman lama
88
Talak untuk Vera
89
Aina cerai, Baby H lahir
90
Nasib Dimas dan Vera
91
Diminta untuk pindah
92
Syukuran babby H
93
Dimas menemui hendra
94
Hidup yang sulit
95
Pekerjaan baru
96
Melahirkan
97
Kebaikan tetangga
98
Vera bertingkah aneh
99
Dokter Fadli
100
Masa lalu vera
101
Permintaan orang tua vera
102
Fadli, Aina dan Dimas
103
Peresmian Apartemen
104
Anak dimas sakit
105
Hasni bertamu
106
Isi surat
107
Ungkapan cinta untuk Aina
108
Surat perjanjian
109
Melamar Aina
110
Berlibur ke desa
111
Bertemu Dimas
112
Serangan jantung
113
Menghubungi Hasni
114
Wanita jadi-jadian
115
Bertemu keluarga
116
Obrolan dengan mama
117
Hari pernikahan
118
Siapa dia
119
Bertemu mantan istri
120
Kecelakaan kecil
121
Aina dan Melani
122
Tawaran kerja
123
Toko kosmetik
124
Pindah kerumah ibu
125
Uang bukan segalanya
126
Hampir menabrak
127
Dia lagi
128
Ingin bertemu kembali
129
Mira menemui fadli
130
Tidak bisa hidup miskin
131
Lampu hijau
132
Datang untuk tama
133
Kata hati nabila
134
Kabar bahagia aina
135
Melamar nabila
136
Penyesalan dimas
137
Jam kerja Aina
138
Penawaran gila
139
Makan siang
140
Kebaya untuk calon ipar
141
Kekontrakan Nina
142
Rumah melani
143
Mira lagi
144
Bimo mulai berubah
145
Undangan dari dimas
146
Seperti hantu
147
Dimas Nabila Sah
148
Istri, mantan istri
149
Takut terbongkar
150
Kebohongan mira
151
Seperti maling
152
Bimo Vs Nina
153
Bimo curiga
154
Jantung tidak aman
155
Jatuh cinta
156
Seperti tarik tambang
157
Cafe baru
158
Martabak coklat keju
159
Mira sakit
160
Istri idaman
161
Bayi yang cantik
162
Pengumuman
163
Acara wisuda
164
Kedatangan mama
165
Chatt bimo
166
Mama mertua
167
Talak untuk mira
168
Harta gono gini
169
Mira di usir
170
Harapan bimo
171
Resmi adopsi
172
Curhatan Nina
173
Datang ke butik
174
Casanova amatiran
175
Akibat ban bocor
176
Kehidupan baru mira
177
Hari minggu
178
Nasehat Kakak
179
Bimo Nina jadian
180
Babby Tasya lahir
181
Kejutan untuk nina
182
Yes i will
183
Sukuran Babby Tasya
184
Teringat sekar
185
Calon mertua dan menantu
186
Tamu tak di undang
187
Di usir dua kali
188
Ziarah ke makam
189
Bukan pada tempatnya
190
Menahan rindu
191
Calon istri bimo
192
Semoga kabar bahagia
193
Bimo Nina sah
194
Akhirnya buka puasa
195
Pesta mewah
196
Fitnah mira
197
Senjata makan tuan
198
Pesanan kue
199
Menghajar mira
200
Alun - alun kota
201
Dikira kakak beradik
202
Pura - pura marah
203
Kebohongan om jos
204
Penyakit nabila
205
Rencana bulan madu
206
Mabuk pesawat
207
Dibayar 3 juta
208
Mira hamil
209
Anak siapa
210
Itu bukan anak ku
211
Jebakan mira
212
Bimo mulai beraksi
213
Menyadap ponsel mira
214
Mengumpulkan bukti
215
Kedatangan mira
216
Mati kutu
217
Mengantar cek kandungan
218
Raka dan winda sah
219
Kesehatan nabila menurun
220
Akhirnya dimas tahu
221
Rumah sakit jiwa
222
Jesi berubah mario
223
Istri terbaik
224
Sekar bertemu mira
225
Bimo cemburu
226
Makan bakso
227
Kabar kehamilan nina
228
Datang ke kantor
229
Mantan pacar
230
Harus operasi
231
Gina Salsabila
232
Saling lah menyayangi
233
Terkena jebakan sendiri
234
Nabila operasi
235
Ngidam soto daging
236
Sama lemot nya
237
Belanja untuk calon jagoan
238
Babby boy lahir
239
Kepergian Mira
240
Kedatangan mario
241
Part Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!