Apa salah ku ?

Raka dan keluarga nya sedang jalan jalan ke salah satu tempat wisata, tentunya tanpa mengajak melani. Raka hanya membawa orang tua nya, Nina dan istri baru nya , Vera.

Mereka terlihat sangat bahagia, tanpa mereka sadari ada hati yang mereka sakiti.

Awalnya Ayah Raka sangat tidak menyetujui pernikahan Raka dan Vera, karena dia kasihan Melani bagaimanapun dia sangat menyayangi melani seperti anak nya sendiri. Ayah Raka tidak ada pilihan lain, karena ibu Raka mengancam akan bunuh diri jika Ayah Raka tidak menyetujui pernikahan Raka dan Vera.

"Raka, mau sampai kapan kamu menyembunyikan semua ini dari Melani? Kasihan dia Raka, bapak tidak mau kamu menyakiti hati Melani?" Ucap pak Suryo ayah Raka.

"Belum tahu pak, Raka belum berani memberitahu melani. " jawab Raka dengan wajah sendu.

"Sudah dua minggu kamu menikahi Vera, tapi melani kau abaikan. Jangan seperti ini Raka, kamu harus jujur sama Melani dan jangan sampai dia tahu dari orang lain, itu akan membuat hati nya semakin sakit" Ucap pak Suryo dengan bijak.

Raka hanya bisa terdiam, dia bingung harus bagaimana memulai membicarakan sama melani. Dia tidak mau kehilangan Melani, dia juga tidak mau kehilanga Vera lagi. Raka sangat mencintai kedua nya. Bagi Raka Melani itu istri yang penurut dan sabar, Dan Vera istri yang bisa di banggakan.

Senja pun sudah beranjak Raka dan keluarga nya pun beranjak pulang, setelah puas ber foto foto mereka pulang ke rumah.

Sampai rumah sudah pukul 7 malam, malam ini raka mau pulang kerumah melani karena sudah 2 hari dia tidak bertemu melani,dengan beralasan ikut meninjau proyek luar kota.

"Sayang, malam ini mas pulang kerumah melani ! kamu baik baik dirumah sama ibu" ucap raka sambil membelai rambut Vera.

"Iya mas, tapi kita olah raga sekali lagi ya aku masih pengen?" ucap Vera dengan tak tahu malu. Vera memang selalu agresif inilah salah satu kelebihan Vera, selalu bikin Raka puas di atas ranjang.

"Ok sayang" Mereka pun bergulat lagi di atas ranjang, peluh sudah membanjiri tubuh mereka berdua. Setelah 30 menit mereka menyudahi permainan nya.

Vera terlelap dalam tidur nya, dan Raka pun bersiap untuk pulang ke rumah melani.

Jam sepuluh malam Raka pulang kerumah melani, jarak rumah orang tua Raka dan rumah nya tidak terlalu jauh hanya sekirar 20 menit.

Saat Raka sampai di halaman rumah, rumah terlihat sepi dan lampu di dalam rumah pun sudah mati. Pasti melani sudah tidur.

Raka membuka pintu dengan kunci serep yang selalu dia bawa. Lalu Raka masuk kedalam kamar, dilihat nya Melani tidur dengan sangat pulas, ada rasa bersalah yang menyelimuti hati Raka.

Raka pun membaringkan tubuh nya di samping Melani sambil memeluk melani dengan erat.

*****

Hari sudah pagi dan saat ini Raka dan Melani sedang sarapan di meja makan.

"Mas semalam pulang jam berapa? kok gak bangunin aku ?" Tanya Melani sambil memakan sarapan nya.

"Sekitar jam setengah sebelas, mama dah tidur dan Mas gak tega mau membangunkan" jawab Raka dengan sedikit merasa bersalah.

Melani hanya menganggukkan kepala nya pertanda dia mengerti ucapan suaminya.

Setelah sarapan Raka berangkat bekerja menggunakan mobil nya. Tapi sebelum berangkat ke kantor Raka mampir dulu ke rumah orang tua nya untuk menjemput Vera.

Melani merasa ada yang aneh dengan sikap suami nya, kenapa dia harus buru buru berangkat ke kantor padahal jam tujuh pun belum ada, biasanya Raka berangkat jam setengah delapan. Dan berangkatpun pagi ini tidak mencium kening melani.

"Apa ada yang mas Raka sembunyikan?." gumam melani pada dirinya sendiri.

#Rumah orang tua Raka

"Mas, yuk kita berangkat aku sudah siap ?" ajak Vera kepada Raka.

"Wahhh istriku cantik banget kalau seperti ini aku jadi semangat kerja cari duit nya" ucap Raka sambil membelai pipi vera dengan lembut.

"Iya dong , aku harus tampil cantik tidak seperti istri mu melani sudah jelek, kucel dan gak bisa dandan" Vera merendahkan melani didepan Raka.

"Tentu dong kamu tetap yang paling cantik . Mas jadi makin cinta sama kamu" ucap raka dengan senyum bahagia.

"Mas , mulai sekarang aku mau kalau aku yang mengatur keuangan mu. Dan secepat nya kamu ceraikan melani" Ucap Vera dengan senyum manja nya.

"Benar apa yang dikatakan Vera, ibu juga tidak suka kalau Melani menghambur hamburkan uang mu. Enak sekali dia kamu yang kerja dia yang menghabiskan uang nya. " seru ibu lasmini yang baru saja keluar dari kamar.

"Iya nanti kita bicarakan dengan melani, sore ini kamu ikut Mas pulang kerumah kita tinggal bareng melani" ucap Raka dengan tegas.

"Terimakasih mas " ucap vera sambil memeluk Raka dengan erat.

Raka dan Vera pun berangkat kerja bersama, Raka mengantar Vera ke tempat kerja nya terlebih dahulu. Vera bekerja sebagai staff di Bank swasta.

#Melani

"Put bagaimana kakak nya Agus , apakah kerja dia bagus dan hasil jahitan nya rapi?" Tanya melani kepada putri.

"Alhamdulillah Kak semua nya bagus , jahitan nya juga rapi banget gak kalah sama pekerja yang lain " Jawab Putri dengan mengacungkan ke dua jempol nya.

"Baguslah kalau begitu, oh iya Put laporan keuangan sudah ada belum, ?" tanya melani.

Setiap tanggal 1 melani selalu meminta laporan keuangan butik kepada Putri.

"Ini kak sudah selesai " ucap putri sambil memberikan map laporan keungan butik.

"Bulan ini omset butik naik 35% kak, kita juga banyak menerima orderan baju untuk seragaman , kalau begini terus butik bisa makin maju kak dan gaji kita bisa naik dong ?" ucap putri ceplas ceplos.

"Alhamdulillah, itu bisa di atur yang penting kalian semua kerja dengan sungguh sungguh dan teliti gaji pasti Kak Mel naikan" tegas melani kepada karyawan nya.

Hari ini jadwal para karyawan melani untuk menerima gaji. Melani memberi mereka gaji yang cukup besar. Para karyawan butik sangat senang bisa bekerja dengan melani.

Sebelum pergi melani membagikan uang gaji kepada para karyawan nya lengkap dengan bonus nya. Tiap bulan nya melani bisa menerima penghasilan bersih dari butik nya sekitar 75 juta.

"Terimakasih Kak Melani" Seru para karyawan melani.

"Sama sama, oh iya ini gaji nya kakak nya Agus , mbak Susi walaupun baru kerja 3 hari saya tetap berikan gaji selama 3 hari nya, jadi untuk bulan depan bisa gajian full tiap tanggal 1 bareng semua nya" ucap Melani kepada susi.

"Terimakasih mbak melani" jawab susi dengan bahagia.

"Sama sama, Semua silahkan istirahat dan untuk makan siang seperti biasa sudah ada yang mengantar." ucap melani.

Melani memang tadi mengumpulkan karyawan butik di saat jam istirahat, Setiap jam istirahat butik melani memang tutup selama 1 jam. Melani sangat menghargai para pekerja nya.

#Rumah melani

Saat sore hari Raka pulang kerumah melani bersama Vera , bu lasmini dan adik nya nina. Rencana Raka malam ini akan memberitahu melani soal pernikahan nya dengan Vera.

Tepat jam lima sore Raka dan keluarga nya sampai dirumah nya.

"Assalamualaikum " seru Raka dari luar

"Waalaikumsalam, Mas sudah pulang " Jawab melani tergopoh gopoh dari arah dapur.

Degh

Melani kaget dengan kedatangan Raka beserta Vera dan ibu mertuanya. Melani melirik dua koper yang berada di samping Vera.

"Mas ada apa ini, kok ada koper segala? Ibu mau menginap ya, kenapa gak bilang si mas ? Jadi aku bisa siapkan keperluan ibu?" Tanya melani dengan heran.

"Nanti Mas jelaskan Ma. Apakah kamu sudah selesai memasak nya?" Tanya Raka mengalihkan pembicaraan.

"Ya sudah kamu teruskan dulu memasaknya Mas mau mandi, Oh iya Bu ajak Vera dikamar tamu biar dia istirahat pasti dia juga capek habis pulang kerja langsung kesini" Ucap Raka dengan tenang nya .

Banyak pertanyaan yang ingin Melani tanyakan , tapi dia mengurungkan niat nya. Dia memilih melanjutkan memasak nya, biar nanti setelah makan malam dia akan membicarakan kejadian sore ini dengan suami nya Raka.

Makan malam pun tiba , di meja makan sudah banyak tertata menu yang banyak. Ada Sop daging, semur ayam , cumi asam manis dan tumis brokoli bakso, serta perkedel kentang. Setiap hari Melani memang memasak menu yang banyak macam, karena Raka memang mau nya makan dengan menu macam macam tentunya harus ada daging

"Wahhh... Kalau menu setiap hari seperti ini bisa cepat gemuk aku tinggal disini" Ucap Vera dengan senang nya.

"Maksud nya ? kamu mau tinggal disini?" tanya melani dengan ketus.

Vera hanya diam dan melirik ke arah Raka. Raka pun hanya bisa diam.

"Kita makan dulu Ver, kamu harus makan yang banyak biar sehat " Ucap Bu Lasmini sembari mengambilkan Vera makanan dan mengisi piring Vera.

Kami semua makan dalam diam, banyak sekali pertanyaan dalam kepala ku. Sehingga nafsu makan ku pun hilang.

Setelah selesai makan malam, mereka semua duduk di ruang keluarga sambil menonton Tv dan bercanda. Tak ada satu pun dari mereka yang ingin membantu melani untuk membereskan meja makan.

Melani membereskan semuanya sendiri.

Melani juga membuatkan mereka teh dan menyiapkan cemilan untuk teman nonton Tv dan mengobrol.

"Ini teh dan cemilan nya untuk teman nonton Tv" ucap melani sambil meletak kan nampan isi teh dan cemilan di meja.

"Cocok banget kamu jadi pembantu Mel" seru bu Lasmini sambil melirik melani.

"Pekerjaan seperti itu memang cocok untuk kak melani" tambah Nina dengan sombong nya.

Melani hanya diam, dia tidak mau berdebat dengan mertua dan ipar nya. Mana dia melihat suami nya hanya diam membisu.

"Mel , duduk sini ada yang ingin kami sampaikan kepada mu!" seru ibu Lasmini.

"Ada apa bu?" Tanya melani sambil duduk di seberang mertuanya.

"Raka, kamu yang bicara!" ucap bu Lasmini dengan tegas.

Huuufffttt

Raka terlihat membuang nafas dengan berat.

"Ma, mulai malam ini Vera akan tinggal dengan kita " Ucap Raka dengan serius tanpa ada rasa penyesalan.

"Maksut nya apa mas? kenapa harus tinggal dengan kita , apa kata tetangga nanti mas?" Melani bertanya secara beruntun.

"Karena Vera sekarang tanggung jawab ku Ma" jawab Raka.

"Kenapa harus mas menanggung Vera? ada apa ini mas?" tanya melani semakin bingung.

"Karena vera juga istriku " Jawab Raka tegas.

Degh

Melani diam mematung setelah mendengar ucapan dari Raka. Melani berharap dia hanya salah dengar, tapi kenyataan nya benar itulah yang terjadi.

"Mas sudah dua minggu yang lalu menikah secara siri dengan Vera, Mas harap kamu bisa menerima nya. Karena kamu tak kunjung hamil, jadi mas memilih menikahi Vera" ucapan Raka bagai belati yang di tusuk kan kejantung Melani.

Melani tidak menyangka jika Suami nya yang selama ini dia cintai, suami yang selalu dia sayangi tega menghianatinya.

"Tega kamu Mas, soal anak itu urusan Allah mas !! Aku pun juga ingin punya anak, tapi Allah belum kasih kita kepercayaan, Salah apa aku mas ?!!" Melani bicara sedikit keras .

"Aku harus kuat, jangan sampai aku meneteskan air mata. " gumam melani.

"Salah mu karena kamu tidak bisa punya anak!" bentak sang ibu mertua.

"Aku bukan tidak bisa punya anak bu, tapi belum ? aku sehat bu , mas. Sudah 3 dokter aku datangi semua bilang aku sehat, atau jangan jangan mas Raka yang mandul" teriak melani.

PLLAAKK

Tamparan keras mendarat di pipi Melani, bahkan tamparan itu berasal dari tangan sang suami, Raka.

"Jaga mulut mu Melani!!" teriak Raka penuh emosi.

"Aku tak tahu setan apa yang merasuki mu mas , sehingga kamu sejahat ini " ucap melani sambil memegah pipi yang di tampar Raka.

Melani lari ke kamar nya dan menutup pintu kamar dengan sangat keras. Melani mengunci kamar dari dalam.

*****

Yukk Like, komen dan Vote

kita lanjut ya

Terpopuler

Comments

Enny Sukaeni

Enny Sukaeni

suami macam itu wajib digugat cerai,tak pantas dipertahankan

2025-02-16

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

suami babi..

2025-01-12

0

G** Bp

G** Bp

suami biadab..uang 800 RB sebulan, seharusnya Raka mikir tiap x mkn menunya banyak apakah cukup uang segitu??udah mel tggalin aja suami model kayak gitu,jgn krna cinta terus membuat kamu bodoh..

2024-11-20

2

lihat semua
Episodes
1 Nafkah bulanan
2 Bertemu teman lama
3 Apa salah ku ?
4 Melani mulai beraksi
5 Tak seperti harapan
6 Mobil siapa ?
7 Kepergian Melani
8 Bertemu di butik
9 Permainan akan dimulai
10 Sidang pertama
11 Jabatan baru
12 Jangan menyesal
13 Bapak mertuaku sudah tahu
14 Rumah sakit
15 Suara tak dikenali
16 Melani Yunita Admaja
17 Bertemu di Cafe
18 Meminta yang bukan haknya
19 Menyewa pengacara
20 Mempermalukan diri sendiri
21 Nasihat Ayah Ibu
22 Mobil mogok
23 Pertengkaran keluarga
24 Rencana busuk Raka
25 Pertolongan ke dua
26 Mobil baru
27 Kejadian di toko perhiasan
28 Kecurangan Raka
29 Raka membohongi Nina
30 Ibu lasmini yang bodoh
31 Bertemu lagi
32 Makan siang
33 Kesialan Raka
34 Cinta hendra untuk melani
35 Bertemu keluarga hendra
36 Nasib Raka dan keluarganya
37 Pesta Tuan Jimmy
38 Datang ke desa
39 Terpaksa menyetujui
40 Mencari cincin
41 Datang melamar
42 Wanita gila
43 Gombalan malam
44 Bertemu Ibu Lasmini
45 Kepergian ibu lasmini
46 Penyesalan Raka
47 Hari pernikahan
48 Pengantin baru
49 Pulang ke kota
50 Tinggal dengan mertua
51 Melani semakin berani
52 Belanja 13 juta
53 Permintaan ibu marni
54 Pindah rumah
55 Mertua menjadi lebih baik
56 Pagi yang berbeda
57 Tragedi bihun goreng
58 Wakil direktur baru
59 Kabar bahagia
60 Dimas Vera semakin dekat
61 Karyawan baru
62 Bertemu masa lalu
63 Makanan padang
64 Vera vs Nina
65 Danau hijau penuh kenangan
66 Novi cari masalah
67 Kejujuran Hendra
68 Dimas dan Vera menikah
69 Tamu tak di undang
70 Melani bertemu Novi
71 Kedatangan Aina
72 Pengajian Empat bulanan
73 Rencana Aina
74 Periksa kehamilan
75 Aina tahu semuanya
76 Pria miskin yang sok kaya
77 Menemui melani dan hendra
78 Permulaan untuk Dimas
79 Bertemu di rumah sakit
80 Aina menemui Raka
81 Dimas terlalu percaya diri
82 Jujur dengan ibu marni
83 Surat di pagi hari
84 Wanita yang sama
85 Dimas terlalu bodoh
86 Fitnah dimas
87 Ternyata teman lama
88 Talak untuk Vera
89 Aina cerai, Baby H lahir
90 Nasib Dimas dan Vera
91 Diminta untuk pindah
92 Syukuran babby H
93 Dimas menemui hendra
94 Hidup yang sulit
95 Pekerjaan baru
96 Melahirkan
97 Kebaikan tetangga
98 Vera bertingkah aneh
99 Dokter Fadli
100 Masa lalu vera
101 Permintaan orang tua vera
102 Fadli, Aina dan Dimas
103 Peresmian Apartemen
104 Anak dimas sakit
105 Hasni bertamu
106 Isi surat
107 Ungkapan cinta untuk Aina
108 Surat perjanjian
109 Melamar Aina
110 Berlibur ke desa
111 Bertemu Dimas
112 Serangan jantung
113 Menghubungi Hasni
114 Wanita jadi-jadian
115 Bertemu keluarga
116 Obrolan dengan mama
117 Hari pernikahan
118 Siapa dia
119 Bertemu mantan istri
120 Kecelakaan kecil
121 Aina dan Melani
122 Tawaran kerja
123 Toko kosmetik
124 Pindah kerumah ibu
125 Uang bukan segalanya
126 Hampir menabrak
127 Dia lagi
128 Ingin bertemu kembali
129 Mira menemui fadli
130 Tidak bisa hidup miskin
131 Lampu hijau
132 Datang untuk tama
133 Kata hati nabila
134 Kabar bahagia aina
135 Melamar nabila
136 Penyesalan dimas
137 Jam kerja Aina
138 Penawaran gila
139 Makan siang
140 Kebaya untuk calon ipar
141 Kekontrakan Nina
142 Rumah melani
143 Mira lagi
144 Bimo mulai berubah
145 Undangan dari dimas
146 Seperti hantu
147 Dimas Nabila Sah
148 Istri, mantan istri
149 Takut terbongkar
150 Kebohongan mira
151 Seperti maling
152 Bimo Vs Nina
153 Bimo curiga
154 Jantung tidak aman
155 Jatuh cinta
156 Seperti tarik tambang
157 Cafe baru
158 Martabak coklat keju
159 Mira sakit
160 Istri idaman
161 Bayi yang cantik
162 Pengumuman
163 Acara wisuda
164 Kedatangan mama
165 Chatt bimo
166 Mama mertua
167 Talak untuk mira
168 Harta gono gini
169 Mira di usir
170 Harapan bimo
171 Resmi adopsi
172 Curhatan Nina
173 Datang ke butik
174 Casanova amatiran
175 Akibat ban bocor
176 Kehidupan baru mira
177 Hari minggu
178 Nasehat Kakak
179 Bimo Nina jadian
180 Babby Tasya lahir
181 Kejutan untuk nina
182 Yes i will
183 Sukuran Babby Tasya
184 Teringat sekar
185 Calon mertua dan menantu
186 Tamu tak di undang
187 Di usir dua kali
188 Ziarah ke makam
189 Bukan pada tempatnya
190 Menahan rindu
191 Calon istri bimo
192 Semoga kabar bahagia
193 Bimo Nina sah
194 Akhirnya buka puasa
195 Pesta mewah
196 Fitnah mira
197 Senjata makan tuan
198 Pesanan kue
199 Menghajar mira
200 Alun - alun kota
201 Dikira kakak beradik
202 Pura - pura marah
203 Kebohongan om jos
204 Penyakit nabila
205 Rencana bulan madu
206 Mabuk pesawat
207 Dibayar 3 juta
208 Mira hamil
209 Anak siapa
210 Itu bukan anak ku
211 Jebakan mira
212 Bimo mulai beraksi
213 Menyadap ponsel mira
214 Mengumpulkan bukti
215 Kedatangan mira
216 Mati kutu
217 Mengantar cek kandungan
218 Raka dan winda sah
219 Kesehatan nabila menurun
220 Akhirnya dimas tahu
221 Rumah sakit jiwa
222 Jesi berubah mario
223 Istri terbaik
224 Sekar bertemu mira
225 Bimo cemburu
226 Makan bakso
227 Kabar kehamilan nina
228 Datang ke kantor
229 Mantan pacar
230 Harus operasi
231 Gina Salsabila
232 Saling lah menyayangi
233 Terkena jebakan sendiri
234 Nabila operasi
235 Ngidam soto daging
236 Sama lemot nya
237 Belanja untuk calon jagoan
238 Babby boy lahir
239 Kepergian Mira
240 Kedatangan mario
241 Part Ending
Episodes

Updated 241 Episodes

1
Nafkah bulanan
2
Bertemu teman lama
3
Apa salah ku ?
4
Melani mulai beraksi
5
Tak seperti harapan
6
Mobil siapa ?
7
Kepergian Melani
8
Bertemu di butik
9
Permainan akan dimulai
10
Sidang pertama
11
Jabatan baru
12
Jangan menyesal
13
Bapak mertuaku sudah tahu
14
Rumah sakit
15
Suara tak dikenali
16
Melani Yunita Admaja
17
Bertemu di Cafe
18
Meminta yang bukan haknya
19
Menyewa pengacara
20
Mempermalukan diri sendiri
21
Nasihat Ayah Ibu
22
Mobil mogok
23
Pertengkaran keluarga
24
Rencana busuk Raka
25
Pertolongan ke dua
26
Mobil baru
27
Kejadian di toko perhiasan
28
Kecurangan Raka
29
Raka membohongi Nina
30
Ibu lasmini yang bodoh
31
Bertemu lagi
32
Makan siang
33
Kesialan Raka
34
Cinta hendra untuk melani
35
Bertemu keluarga hendra
36
Nasib Raka dan keluarganya
37
Pesta Tuan Jimmy
38
Datang ke desa
39
Terpaksa menyetujui
40
Mencari cincin
41
Datang melamar
42
Wanita gila
43
Gombalan malam
44
Bertemu Ibu Lasmini
45
Kepergian ibu lasmini
46
Penyesalan Raka
47
Hari pernikahan
48
Pengantin baru
49
Pulang ke kota
50
Tinggal dengan mertua
51
Melani semakin berani
52
Belanja 13 juta
53
Permintaan ibu marni
54
Pindah rumah
55
Mertua menjadi lebih baik
56
Pagi yang berbeda
57
Tragedi bihun goreng
58
Wakil direktur baru
59
Kabar bahagia
60
Dimas Vera semakin dekat
61
Karyawan baru
62
Bertemu masa lalu
63
Makanan padang
64
Vera vs Nina
65
Danau hijau penuh kenangan
66
Novi cari masalah
67
Kejujuran Hendra
68
Dimas dan Vera menikah
69
Tamu tak di undang
70
Melani bertemu Novi
71
Kedatangan Aina
72
Pengajian Empat bulanan
73
Rencana Aina
74
Periksa kehamilan
75
Aina tahu semuanya
76
Pria miskin yang sok kaya
77
Menemui melani dan hendra
78
Permulaan untuk Dimas
79
Bertemu di rumah sakit
80
Aina menemui Raka
81
Dimas terlalu percaya diri
82
Jujur dengan ibu marni
83
Surat di pagi hari
84
Wanita yang sama
85
Dimas terlalu bodoh
86
Fitnah dimas
87
Ternyata teman lama
88
Talak untuk Vera
89
Aina cerai, Baby H lahir
90
Nasib Dimas dan Vera
91
Diminta untuk pindah
92
Syukuran babby H
93
Dimas menemui hendra
94
Hidup yang sulit
95
Pekerjaan baru
96
Melahirkan
97
Kebaikan tetangga
98
Vera bertingkah aneh
99
Dokter Fadli
100
Masa lalu vera
101
Permintaan orang tua vera
102
Fadli, Aina dan Dimas
103
Peresmian Apartemen
104
Anak dimas sakit
105
Hasni bertamu
106
Isi surat
107
Ungkapan cinta untuk Aina
108
Surat perjanjian
109
Melamar Aina
110
Berlibur ke desa
111
Bertemu Dimas
112
Serangan jantung
113
Menghubungi Hasni
114
Wanita jadi-jadian
115
Bertemu keluarga
116
Obrolan dengan mama
117
Hari pernikahan
118
Siapa dia
119
Bertemu mantan istri
120
Kecelakaan kecil
121
Aina dan Melani
122
Tawaran kerja
123
Toko kosmetik
124
Pindah kerumah ibu
125
Uang bukan segalanya
126
Hampir menabrak
127
Dia lagi
128
Ingin bertemu kembali
129
Mira menemui fadli
130
Tidak bisa hidup miskin
131
Lampu hijau
132
Datang untuk tama
133
Kata hati nabila
134
Kabar bahagia aina
135
Melamar nabila
136
Penyesalan dimas
137
Jam kerja Aina
138
Penawaran gila
139
Makan siang
140
Kebaya untuk calon ipar
141
Kekontrakan Nina
142
Rumah melani
143
Mira lagi
144
Bimo mulai berubah
145
Undangan dari dimas
146
Seperti hantu
147
Dimas Nabila Sah
148
Istri, mantan istri
149
Takut terbongkar
150
Kebohongan mira
151
Seperti maling
152
Bimo Vs Nina
153
Bimo curiga
154
Jantung tidak aman
155
Jatuh cinta
156
Seperti tarik tambang
157
Cafe baru
158
Martabak coklat keju
159
Mira sakit
160
Istri idaman
161
Bayi yang cantik
162
Pengumuman
163
Acara wisuda
164
Kedatangan mama
165
Chatt bimo
166
Mama mertua
167
Talak untuk mira
168
Harta gono gini
169
Mira di usir
170
Harapan bimo
171
Resmi adopsi
172
Curhatan Nina
173
Datang ke butik
174
Casanova amatiran
175
Akibat ban bocor
176
Kehidupan baru mira
177
Hari minggu
178
Nasehat Kakak
179
Bimo Nina jadian
180
Babby Tasya lahir
181
Kejutan untuk nina
182
Yes i will
183
Sukuran Babby Tasya
184
Teringat sekar
185
Calon mertua dan menantu
186
Tamu tak di undang
187
Di usir dua kali
188
Ziarah ke makam
189
Bukan pada tempatnya
190
Menahan rindu
191
Calon istri bimo
192
Semoga kabar bahagia
193
Bimo Nina sah
194
Akhirnya buka puasa
195
Pesta mewah
196
Fitnah mira
197
Senjata makan tuan
198
Pesanan kue
199
Menghajar mira
200
Alun - alun kota
201
Dikira kakak beradik
202
Pura - pura marah
203
Kebohongan om jos
204
Penyakit nabila
205
Rencana bulan madu
206
Mabuk pesawat
207
Dibayar 3 juta
208
Mira hamil
209
Anak siapa
210
Itu bukan anak ku
211
Jebakan mira
212
Bimo mulai beraksi
213
Menyadap ponsel mira
214
Mengumpulkan bukti
215
Kedatangan mira
216
Mati kutu
217
Mengantar cek kandungan
218
Raka dan winda sah
219
Kesehatan nabila menurun
220
Akhirnya dimas tahu
221
Rumah sakit jiwa
222
Jesi berubah mario
223
Istri terbaik
224
Sekar bertemu mira
225
Bimo cemburu
226
Makan bakso
227
Kabar kehamilan nina
228
Datang ke kantor
229
Mantan pacar
230
Harus operasi
231
Gina Salsabila
232
Saling lah menyayangi
233
Terkena jebakan sendiri
234
Nabila operasi
235
Ngidam soto daging
236
Sama lemot nya
237
Belanja untuk calon jagoan
238
Babby boy lahir
239
Kepergian Mira
240
Kedatangan mario
241
Part Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!