Fake Love

Fake Love

Bab 1

“Terima kasih, Aline. Kamu selalu ada buat Aku. Aku janji akan mengembalikan uangmu secepatnya.” Derald berucap sungguh-sungguh saat Aline menyerahkan uang tabungan yang ia miliki.

Sepuluh juta bukanlah uang yang sedikit bagi Aline. Perlu merogok tabungan untuk mendapatkan uang sebesar itu. Beruntung ia adalah orang yang gemar menabung. Jadi, Aline tinggal tarik uang dari tabungan miliknya.

FMC TV adalah salah satu stasiun televisi yang familiar di kalangan masyarakat. Di perusahaan itulah dirinya bekerja. Dengan gaji yang lumayan besar ia bisa menyisihkan penghasilannya untuk menabung.

Aline memberikannya tanpa pikir panjang kepada Derald. Berpacaran dengan lelaki itu membuatnya sedikit kewalahan karena setiap bulannya ada saja alasan Derald untuk meminjam uang kepadanya.

Berulang kali Aline memberinya pinjaman untuk mengikuti acara casting di berbagai acara di tempatnya bekerja. Bahkan Derald sempat meminta Aline agar membujuk teman satu kantornya untuk meloloskan Derald dalam pemilihan pemeran sinetron yang akan tayang oleh beberapa rumah produksi yang bernaung di FMC TV.

Aline tau itu tidak profesional, ia hanya membantu Derald agar ikut peran serta dalam beberapa pemeran pembantu dan bintang iklan saja.

Aline Barsha--Gadis muda berumur 25 tahun, berotak cerdas dalam hal pekerjaan tetapi tidak dalam hal percintaan. Dia terlalu bodoh dalam memahami mana cinta mana memanfaatkan. Penampilannya yang norak dan memakai kacamata besar. Sering menjadi ejekan teman-temannya di kantor. Sebutan gadis bermata empat sering ia terima dari orang yang melirik penampilannya.

“Sama-sama, kamu tak usah pikirkan itu. Mudah-mudahan kali ini kamu terpilih jadi pemeran utamanya.” Aline menjawab dengan gugup dan kurang percaya diri karena Derald terus memegangi tangannya.

Dengan cepat Aline menarik tangan yang digenggam Derald. Sikap Aline akan seperti gugup dan salah tingkah, jika ia merasakan kebahagiaan dalam hatinya. Aline merasa Derald mengucapkan itu secara sungguh-sungguh. Padahal itu hanya trik rayuan agar Aline percaya kepadanya.

Derald memang tak pernah menyinggung perihal penampilan Aline di hadapannya. karena Aline selalu membantu Derald saat dia butuh bantuan. Aline pun sering memberikan uang kepadanya saat ia belum menjadi artis seperti sekarang. Ekonomi keluarga Derald sangatlah kurang semenjak ayahnya meninggal karena itulah Derald menjadikan Aline menjadi kekasih agar bisa memanfaatkan kebaikannya untuk mencapai keinginannya saat dia tahu Aline bekerja di stasiun televisi terkenal. Akan lebih mudah jika mempunyai dorongan orang dalam untuk membantunya masuk ke dalam dunia entertainment.

"Ya sudah! Aku pergi dulu, Aku yakin kali ini pasti berhasil menjadi pemeran utama.” Derald pamit pergi dari restoran setelah mendapat uang yang di mintanya dari Aline. Ia berdiri dan memutar langkahnya mendekati Aline memberikan kecupan singkat di pucuk kepalanya.

“Hati-hati” ucap Aline pelan. Ia masih merasa malu dengan perlakuan yang di berikan Gerald barusan. Jantungnya masih berdebar dengan wajah yang menunduk menahan malu.

Derald Ardiansyah--Pria 27 tahun. Pria tampan dan pandai merayu bercita-cita menjadi aktor terkenal. Pandai berakting dan tak di ragukan lagi untuk merayu wanita. Pandai juga memanfaatkan situasi dan kondisi.

Derald berjalan keluar dari restoran, tak sengaja ia bertemu dengan kawan lamanya di masa Sekolah Menengah atas.

“Hai ... Derald. Apa kabar, Lu?” sapa Reno. Ia terkejut saat menoleh ke belakang. Ternyata orang yang berjalan di belakangnya adalah orang yang ia kenal.

Derald yang sedang sibuk memasukkan amplop berisi uang pun seketika mendongak ke arah suara yang memanggilnya.

“Hai, Ren!” Derald saling mengadu kepalan tangan tanda salam gaulnya lalu memeluk Reno kawan semasa sekolahnya dulu. Lalu berkata” Kabar gue baik, lu sendiri gimana?” Derald bertanya balik pada Reno seraya melepaskan pelukan singkatnya.

“Gue baik, Rald. Lu barusan dari dalam ‘kan? Apa lu yang duduk dengan cewek cupu yang ada di dalam tadi? Dia alumni angkatan kita juga kan? Tuh cewek enggak berubah sama sekali dari dulu tetep aja begitu! Norak, itu jerawat masih aja betah di wajah dia.” Reno terkekeh renyah saat mengingat kondisi Aline dari dulu sampai sekarang tak pernah berubah lalu menyipitkan matanya ke arah Derald kemudian berkata, Apa lu, ada hubungan sana tuh cewek. Gue lihat lu ngobrol sama dia?” Reno menatap curiga pada Derald.

“Gila ... yang bener aja, lu! Masa gue ada hubungannya sama dia. Gue belum buta kali, nyari cewek yang cakep juga masih bisa! tadi gue cuman nyapa dia aja, masa ketemu teman seangkatan enggak saling sapa!” sanggah Derald.

“Kali aja, lu maen belakang. Masa calon aktor terkenal punya pacar modelnya begitu” Reno kembali terkekeh mengejek Derald.

“Sialan lu, memuji apa menghina gue!” Derald memukul tangan Reno bercanda.

Reno masih saja terkekeh. “Ya sudah, gue buru-buru lain kali kita ngobrol lebih banyak.” Ucap Reno seraya mengadukan tangannya kembali kepada Derald lalu berjalan meninggalkan Derald.

“Siap ... Sukses buat lu, Bro!”teriak Derald

Reno mengacungkan jempol membalas teriakan Derald.

“Untung Reno enggak liat gue mengecup Aline. Bisa jadi bully an dia gue,” ucap Derald seraya mengelus dadanya.

Delapan bulan kemudian

Derald makin terkenal saat terakhir kali ia terpilih jadi pemeran utama dalam film kejar tayang yang di siarkan oleh salah satu siaran televisi. Biasanya dia hanya mendapat tawaran syuting iklan dan pemeran pembantu di beberapa judul sinetron.

Nama yang makin di kenal banyak orang dan jadwal syuting yang makin menguras waktu membuat bayarannya semakin tinggi.

Penampilan yang semakin mempesona membuat semua wanita mengidolakannya, sehingga ia melupakan wanita yang telah membantu kesulitannya selama ini. Kekasih yang tak pernah di kenalkan nya pada siapapun.

Dengan alasan ia tidak mau para media akan mengejar ngejar Aline. Sayangnya, Aline menerima semua alasan Derald karena menurut pemikirannya itu adalah bentuk perhatian yang di berikan Derald untuknya karena Aline adalah orang yang tak bisa bicara di hadapan banyak orang.

Padahal sebenarnya Derald tidak mau semua orang dan penggemarnya tahu kalau dia mempunyai kekasih dengan penampilan seperti Aline. Sebisa mungkin Derald akan menyembunyikan fakta nya, kalau bisa dia akan segera mengakhiri hubungannya dengan Aline karena saat ini ia sudah mempunyai penghasilan yang bisa mencukupi semua kebutuhan diri dan keluarganya. Tanpa memikirkan siapa orang di balik kesuksesannya.

Janji pernikahan yang Derald ucapkan kepada Aline masih mengulur seperti layangan yang ditarik ulur. karena hal ini pula Derald menghindar dari Aline, bahkan saat Aline menghubunginya.

“Derald kemana sih, ko sulit banget di hubungi. Nomernya malah enggak aktif lagi?” gumam Aline. Ia termenung sesaat memandangi ponsel di tangannya. Baru saja keluar dari tempatnya bekerja, Ia bejalan menuju parkiran untuk mengambil motornya kemudian bergegas pergi menuju rumah Derald.

***

Aline tiba di rumah Derald. Ia tampak ragu untuk mendekati rumah itu. Dari kejauhan rumah itu terlihat sedikit ramai oleh ibu-ibu yang sedang mengobrol dengan Ibu Leli orang tua dari Derald. Nyali Aline menciut jika harus berhadapan dengan banyak orang.

“Duh, ramai sekali rumahnya! Apa nanti saja ya, ke sananya. Tapi Derald gimana? mana ayah nanyain terus?" gumamnya dalam hati.

Rasa penasaran mengalahkan ketakutannya. Perlahan ia arahkan motor yang ia kendarai menuju rumah yang ramai itu.

Ada beberapa ibu-ibu memperhatikan kedatangan Aline saat ia turun dari atas motornya.

“Assalamualaikum” sapa Aline kepada para ibu-ibu yang berkumpul di teras rumah Derald.

“Waalaikumsalam” jawab mereka kompak.

Aline lekas mendekati Bu Leli lalu meraih tangannya kemudian di ciumnya dengan takzim.

Sedangkan kepada ibu-ibu yang lain, ia hanya menyatukan tangan di depan dada seraya menyapa mereka dengan menunduk sopan.

Bu Leli merasa heran dengan kedatangan Aline, lekas ia mengakhiri obrolannya dengan para tetangganya itu, dengan sopan Bu Leli membubarkan ibu-ibu agar mereka kembali ke rumahnya masing-masing. Setelah semuanya pulang, Bu Leli mengajak Aline masuk ke dalam rumahnya.

Aline terbiasa mengunjungi rumah Derald. Bahkan setiap kali berkunjung tak pernah ia datang dengan tangan kosong, ada saja makanan ataupun buah tangan yang ia bawa ke sana. Kebaikannya itu membuat Bu Leli sedikit berempati kepadanya.

Setahun menjalin hubungan dengan Derald membuat mereka beberapa kali bertemu.

Di depan Aline sikap yang di tunjukkan Bu Leli sangatlah baik, berbeda sekali dengan sikap di belakangnya. Bu Leli sangat menyayangkan anaknya berpacaran dengan Gadis berpenampilan seperti ini. sangat jauh dari yang ia harapkan tapi kebaikan Aline tetap di terimanya.

Bu Leli mengharapkan anaknya bisa mendapatkan pasangan yang berasal dari keluarga berada dengan penampilan yang menarik dan cantik. Agar tak malu saat di perkenalkan di hadapan teman-temannya. Apalagi saat ini Derald sudah menjadi aktor terkenal. Pasti sangatlah besar keinginan mendapatkan calon mantu dari keluarga yang tak biasa.

“Mari masuk, Nak Aline” Bu Leli mempersilahkan Aline masuk.

Aline mengangguk seraya mengikuti langkah Bu Leli. Ia kagum dengan keadaan rumah yang jauh berbeda dari tiga bulan terakhir ia berkunjung ke sana.

“Silahkan duduk, Nak!”

“Terima kasih, Bu.” Aline duduk di sofa yang terlihat masih baru, begitu jelas terlihat oleh netra miliknya, semua barang-barang yang ada di dalam rumah ini dalam kondisi masih baru. Ternyata kesuksesan Derald di dunia keartisannya sudah merubah kehidupan keluarganya pikir Aline.

Netra milik Aline masih berkeliling memperhatikan banyaknya perubahan di rumah itu. Tetapi ada satu pemandangan yang menggangu pikirannya, Foto Derald bersama wanita cantik. Posisi mereka saling berhadapan saling melempar senyum bahagia. Aline mengenali wanita itu adalah lawan main Derald di sinetron yang bintanginya saat ini. Tak ada satupun foto dirinya di rumah ini.

“Apa mereka ada hubungan ya?” batin Aline.

Hingga teguran dari Bu Leli menghentikan lamunannya.

“Ada keperluan apa ya, Nak Aline kemari?” tanya Bu Leli bersikap sopan seraya memanggil Sarah adik dari Derald untuk membawakan minuman untuk Aline.

“Saya mencari Derald, Bu! ada enggak ya? saya hubungi nomernya juga enggak aktif!” Aline balik bertanya meminta penjelasan.

“Derald jarang pulang kerumah sudah beberapa minggu ini! Nak Aline tau sendiri sekarang Derald sudah sering tayang di layar televisi jadi dia sangat sibuk.” Bu Leli berucap bangga lalu kembali berkata, "Apalagi sekarang hubungannya dengan Chyntia makin Deket. Sayang sekali ya, hubunganmu dan Derald sudah berakhir. Mungkin Derald memang bukan jodohmu!"

Deg.

Pernyataan dari Bu leli membuatnya terkejut.

Aline menggeleng pelan. “Aku dan Derald masih menjalin hubungan sampai saat ini, Bu! Makanya Aku ke sini menemui dia. Aku mau menanyakan perihal rencana pernikahan kami yang sudah di sepakati oleh Derald dan ayah." Aline menjelaskan maksud kedatangannya ke rumah Derald.

“Masa, sih! Derald bilang sama ibu, sudah putus sama kamu! Dan tentang rencana pernikahan, sama sekali Derald tak pernah membahasnya dengan ibu. Malah rencana pertunangan nya dengan Chyntia yang dia bahas."

"Mereka sudah menjalin hubungan tiga bulan terakhir ini. Dia sudah sering di ajak ke sini sama Derald. Cantik banget ternyata aslinya. Derald memang pantas mendapatkan pasangan cantik dan berkelas seperti Chyntia, secara dia 'kan sekarang aktor terkenal masa iya mendapat pasangan yang penampilannya biasa saja” Ucap Bu Leli seperti sengaja memberi tahu kabar terbaru tentang Derald.

Lagi-lagi pernyataan Bu Leli membuat hati Aline semakin sakit mendengarnya. Hatinya hancur bagai di tusuk puluhan tombak tajam. Aline sadar perkataan Bu Leli menyinggung dirinya, membandingkan kecantikan Chyntia dengan penampilan dirinya.

Aline juga tak percaya mana mungkin Derald berbohong kepada Ayah dan dirinya. Setelah apa yang Aline berikan saat ia butuh bantuan. Aline diam membeku tak bisa berucap apapun.

Bu Leli terus membicarakan kesuksesan anak lelakinya. Banyak perubahan yang di rasakan ya. derajat keluarga pun ikut terangkat karenanya. Tanpa Bu Leli tahu, awal suksesnya Karena modal dari Aline.

Tak banyak bertanya lagi Aline pamit kepada Bu Leli.

“Kalau begitu saya pamit saja, Bu! Maaf mengganggu waktunya. Mungkin ini hanya kesalahpahaman saya saja dengan janji yang pernah Derald ucapkan. Sekali lagi saya minta maaf.” Aline berdiri lalu menunduk hormat kepada Bu Leli.

“Loh, minumannya saja belum datang, Nak Aline!” cegah Bu Leli basa-basi padahal ia sengaja berbicara panjang kali lebar tentang hubungan Derald dan Chyntia saat ini agar membuat Aline merasa malu dan cepat keluar dari rumah itu.

“Tidak usah, Bu. Terima kasih.” Aline melangkahkan kakinya keluar dari rumah Derald.

Aline menarik nafas dalam seraya menengadahkan wajahnya ke langit sesaat, menahan sesuatu yang hendak keluar dari kedua sudut matanya.

Meskipun berusaha sekuat tenaga menhan air matanya, tanpa permisi air mata itu menetes tanpa bisa ia cegah. Di usapnya buliran air yang terus membasahi pipi. Sambil berjalan ke arah di mana motornya terparkir.

Aline menguatkan diri dan hatinya setelah mendengar pernyataan yang begitu menyakitkan untuknya. Tak ada kepastian dan penjelasan dari Derald karen sulitnya ia di hubungi.

Bingung dan tak tahu harus berkata apa kepada ayahnya nanti. Janji yang Derald berikan tak sesuai dengan perkataannya.

Janji pernikahan yang ia ucapkan di hadapan sang ayah ternyata hanya bohong semata. Semua yang Aline berikan seakan berbalas kepedihan. Aline tak mempermasalahkan uang yang sudah ia keluarkan tapi ia sangat kecewa dengan sikap Derald yang tak pernah menjelaskan kebenaran kepadanya. Selama ini ucapan manis dan janji yang Aline terima, sampai harapan dan impian itu hancur seketika.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Bunda

Bunda

Titip sendal dulu thor, ..nanti marathon, nunggu wkt luang dulu😁😁

2024-06-03

0

Yura dania

Yura dania

Awal yang nyesek bebes😌

2022-09-17

1

Puspa Herliyah

Puspa Herliyah

mampir say..

2022-09-09

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab. 4
5 Bab. 5
6 Bab.6 Mikrodermabrasi
7 Bab.7. Semangat Aline
8 Model pengganti
9 Desainer terkenal
10 Penampilan yang memukau dari Aline
11 Kericuhan di ruang ganti yang memanas
12 Dukungan dari Riri
13 Mana bengkelnya
14 TOLONG ...
15 Terima kasih Galen
16 Harapan baik
17 Memilih Risen dari kantor
18 Berkenalan dengan Oma Ratih
19 Ajang Penghargaan Film Indonesia
20 G. Alexander
21 Bara Indrawan dan Nyonya Mariska Rahmadi
22 Berita viral
23 Mobil yang hilang kendali
24 Senyum licik Chyntia
25 Berpisah dengan Galen
26 Bukan Ayah
27 Membekuk Chyntia
28 Akan segera bertemu
29 Mengelabui Penjaga
30 Jangan tinggalkan Aku
31 Masih belum siap bertemu dengannya
32 Kehadiran Bella Yang Diacuhkan
33 Kehamilan
34 Hinaan untuk Derald
35 Gombal Galen
36 resepsi mantan
37 Hai... Kita Bertemu Lagi!
38 Penyamaran lagi
39 Perjuangan Berat
40 Kejadian Di Masa Lalu
41 Kejadian Masa Lalu 2
42 Kejadian Masa Lalu 3
43 Pelukan Hangat
44 Si Pemilik Hati dan Pikiran
45 Bibir Candu
46 Bercerita Kepada Galen
47 Makanya Cepet Nikah
48 Bucinnya Galen
49 Penghinaan Untuk Putriku
50 Berhutang Penjelasan Kepadaku
51 Kecuriagan Tuan Wijaya
52 Pembatalan Semua Kontrak Kerja
53 Hatiku Lega Setelah Melihat Wajahmu
54 Kalung Liontin Love
55 Jemput Aline, Kesini Gar!
56 Mereka Membuntutiku
57 Satu Masalah Terselesaikan
58 Gal... Kamu Sadar!
59 Amnesia Anterograde
60 Sandra
61 Terimakasih Sudah Menolong
62 Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohonnya
63 Saya Minta Maaf
64 Tak Sebanding Dengan Penderitaan
65 Saling Memaafkan
66 Kehangatan Keluarga Zaki
67 Terbongkar Semua
68 Cafe Moon
69 Semakin Penasaran
70 Gadis Ini Penakut Juga
71 Pergi Dari Kediaman Keluarga Wijaya
72 Awal Pertemuan Yang Menyesakkan Dada.
73 Memeluk Ragamu Tapi Entah Dengan Hatimu
74 Semua Tentang Dirimu
75 Benda Ini Sangat Berarti Untukku
76 Sifat Jahilnya telah Kembali
77 Perubahan Papa
78 Mengubur Dalam Perasaan Ini
79 Ikut Tersenyum Saat Melihatnya
80 Perahu Listrik
81 Perlahan Ingatan Itu Kembali
82 Anggap Saja Gladik Resik
83 Masker Bengkoang
84 Prosesi Lamaran
85 Tanggal Pernikahan
86 Akibat Jengkol Balado
87 Jahe Hangat
88 Tongkat Sakti
89 Ngambeknya Tuan Wijaya
90 Kondisi Uwa Madi
91 Menantu Seperti Dia
92 Rustic Wedding
93 Siger Sunda
94 Menyebalkan
95 Cemburu
96 Magic Art 3D Moseum
97 Pram dan Wendi
98 Kilas Balik
99 Basa Basi Lo Bisa Banget
100 Penampilan Galen
101 Malam indah di Kota Tua
102 Pacaran Sih Belom, Maenin Cewek Sering
103 Apa Galenku Kembali?
104 Meluapkan Rindu
105 Menikmati Indahnya Malam
106 Petuah Ayah Zaki
107 Satpam Dalam dan Depan
108 Umpan Godaan
109 Rindu Berat
110 Perasaan Tidak Enak
111 Seringai Licik
112 Dimana Kamu, Sayang?
113 Amarah Galen
114 Bawa Dia Hidup Atau Mati
115 Galen Tolong Aku!
116 Sayang... Bangun!
117 Berbagi Sesak
118 Kondisinya Saat Ini
119 Menyelesaikan Tanggung Jawab
120 Bertemu Tuan Wijaya
121 Diam Seribu Bahasa
122 Gagal Melindungi Aline.
123 Gunung Es Di Tengah Jurang
124 Akhirnya Dapat Juga Senyumnya
125 Aku Mau Pulang
126 Aku Sudah Ternoda, Bu!
127 Visum
128 Aline Tersenyum
129 Kita Pulang Sekarang
130 Akan Tetap Menikahi Aline
131 Kilat Amarah Galen
132 Melumpuhkan Ferdi
133 Naluri Mengalahkan Nalar
134 Aline Setuju
135 Selamat Berbahagia
136 Hati Mendadak Kempis
137 Berbagi Sakit Dan Sedih
138 Psikiater
139 Melawan Rasa Takut
140 Datang Bulan?
141 Pasta Mie
142 Anak Kami Perempuan
143 Melamar Rima
144 Banyak Jalan Menuju Roma
145 Tidur Dengan Ayah Mertua
146 OTW Honeymoon
147 Senam Jari Membuat Puas
148 Senyum Terus
149 Maafkan Aku, Aline.
150 Di Kamar dan Di Kasur
151 Sama Sama Keras Kepala
152 Makan Malam Bahagia
153 Ora Beach Resort 1
154 Ora Beach Resort 2
155 Ora Beach Resort 3
156 Sunset
157 Pagi Yang Menggelora
158 Galen Hilang
159 Snorkeling
160 Keindahan Bawah Laut
161 Island Hopping
162 Kelelahan
163 Tidak Mau kalah Denganku
164 Bagian Bawah Yang Bereaksi
165 Melepas Rindu
166 Kebahagiaan dan Kesedihan
167 Surat Tilang
168 Gagal Lagi
169 Tidur Terpisah
170 Nyonya Aline
171 Sarapan Pagi Yang Indah
172 Istri Bos
173 Tuan Pokçoy
174 Ada Yang Berbeda
175 Catatan Kecil Sandra
176 Kesuksesan Galen
177 Perubahan Sikap
178 Mood Yang Berubah
179 Rujak Sambel Kacang
180 Harus Menutupinya
181 Kecurangan Dari Kubu Tuan Pokcoy
182 Aku Tunggu Kamu Pulang, Mas!
183 Amarah
184 Kehangatan Galen
185 Emosi Galen
186 Menuju Apartement
187 Tiba Di Apartement
188 Penjelasan Kalian
189 Berakhirnya Salah Paham
190 Kembali Luluh
191 Zahera Zara
192 Pergi Dari Kediaman Baskoro
193 Dikira Suami Istri
194 Puasa Dua Bulan
195 Menjadi Penampung Makanan
196 Testpack
197 Aku Hamil, Mas
198 Hanya Pilih - Pilih
199 Akulah Pemilik Hatinya
200 Hasil USG
201 Kita Bertemu Lagi!
202 Maunya Makan Kamu
203 Perasaan Takut Dan Cemas
204 Kamu....
205 Mempermudah Jalan Lahir
206 Kontraksi
207 Welcome To The World Baby Boy
208 Attarayyan Zayn Kyrie Wijaya
209 Suami Sekaligus Daddy Siaga
210 Buka Puasa
211 Tuan Burns
212 Keberanian Sandra
213 Permintaan Seseorang
214 Keluh Kesah
215 Sandaran Baru
216 Kejadian Semalam
217 Berita Duka
218 Bendera Kuning
219 Melepas Kepergianmu
220 Meninggalkan Kenangan
221 Kembali Ke Jakarta
222 Pertemuan Pertama
223 Hamil
224 Menolak Tawaran
225 Solusi Terbaik
226 Amukan Bara
227 Berani Bertanggung Jawab
228 Halangan Lagi
229 Berusaha Meluluhkan Hati
230 Apa Dia Mencariku?
231 Aku Ingin Memeluknya
232 Rencana Licik Rara
233 Apa Bayi Itu, Anakku?
234 Dia Adalah Wanitaku
235 Tangis Bahagia
236 Ujungnya Bermain Singkat
237 Persiapan Pernikahan
238 Kurir Paket
239 Sah
240 Hanya Berpura-pura
241 Malam Indah
242 Rencana Untuk Rara
243 Keadaan Rara
244 Sesuai Ajaran Galen
245 Liciknya Seno
246 Menyalahkan Sandra
247 Bukti Kelicikan Seno
248 Berubah Lebih Baik
249 Peristirahatan Terakhir
250 Keinginan Bumil
251 Kehangatan Dan Kebersamaan Keluarga
252 Zia Almeera Indrawan
253 Triple Z
254 Aku Lebih Suka Sendiri
255 Sayangnya Tulus Sebagai Saudara
256 Semua Berakhir Bahagia
257 Promosi karya baru..........
Episodes

Updated 257 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab. 4
5
Bab. 5
6
Bab.6 Mikrodermabrasi
7
Bab.7. Semangat Aline
8
Model pengganti
9
Desainer terkenal
10
Penampilan yang memukau dari Aline
11
Kericuhan di ruang ganti yang memanas
12
Dukungan dari Riri
13
Mana bengkelnya
14
TOLONG ...
15
Terima kasih Galen
16
Harapan baik
17
Memilih Risen dari kantor
18
Berkenalan dengan Oma Ratih
19
Ajang Penghargaan Film Indonesia
20
G. Alexander
21
Bara Indrawan dan Nyonya Mariska Rahmadi
22
Berita viral
23
Mobil yang hilang kendali
24
Senyum licik Chyntia
25
Berpisah dengan Galen
26
Bukan Ayah
27
Membekuk Chyntia
28
Akan segera bertemu
29
Mengelabui Penjaga
30
Jangan tinggalkan Aku
31
Masih belum siap bertemu dengannya
32
Kehadiran Bella Yang Diacuhkan
33
Kehamilan
34
Hinaan untuk Derald
35
Gombal Galen
36
resepsi mantan
37
Hai... Kita Bertemu Lagi!
38
Penyamaran lagi
39
Perjuangan Berat
40
Kejadian Di Masa Lalu
41
Kejadian Masa Lalu 2
42
Kejadian Masa Lalu 3
43
Pelukan Hangat
44
Si Pemilik Hati dan Pikiran
45
Bibir Candu
46
Bercerita Kepada Galen
47
Makanya Cepet Nikah
48
Bucinnya Galen
49
Penghinaan Untuk Putriku
50
Berhutang Penjelasan Kepadaku
51
Kecuriagan Tuan Wijaya
52
Pembatalan Semua Kontrak Kerja
53
Hatiku Lega Setelah Melihat Wajahmu
54
Kalung Liontin Love
55
Jemput Aline, Kesini Gar!
56
Mereka Membuntutiku
57
Satu Masalah Terselesaikan
58
Gal... Kamu Sadar!
59
Amnesia Anterograde
60
Sandra
61
Terimakasih Sudah Menolong
62
Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohonnya
63
Saya Minta Maaf
64
Tak Sebanding Dengan Penderitaan
65
Saling Memaafkan
66
Kehangatan Keluarga Zaki
67
Terbongkar Semua
68
Cafe Moon
69
Semakin Penasaran
70
Gadis Ini Penakut Juga
71
Pergi Dari Kediaman Keluarga Wijaya
72
Awal Pertemuan Yang Menyesakkan Dada.
73
Memeluk Ragamu Tapi Entah Dengan Hatimu
74
Semua Tentang Dirimu
75
Benda Ini Sangat Berarti Untukku
76
Sifat Jahilnya telah Kembali
77
Perubahan Papa
78
Mengubur Dalam Perasaan Ini
79
Ikut Tersenyum Saat Melihatnya
80
Perahu Listrik
81
Perlahan Ingatan Itu Kembali
82
Anggap Saja Gladik Resik
83
Masker Bengkoang
84
Prosesi Lamaran
85
Tanggal Pernikahan
86
Akibat Jengkol Balado
87
Jahe Hangat
88
Tongkat Sakti
89
Ngambeknya Tuan Wijaya
90
Kondisi Uwa Madi
91
Menantu Seperti Dia
92
Rustic Wedding
93
Siger Sunda
94
Menyebalkan
95
Cemburu
96
Magic Art 3D Moseum
97
Pram dan Wendi
98
Kilas Balik
99
Basa Basi Lo Bisa Banget
100
Penampilan Galen
101
Malam indah di Kota Tua
102
Pacaran Sih Belom, Maenin Cewek Sering
103
Apa Galenku Kembali?
104
Meluapkan Rindu
105
Menikmati Indahnya Malam
106
Petuah Ayah Zaki
107
Satpam Dalam dan Depan
108
Umpan Godaan
109
Rindu Berat
110
Perasaan Tidak Enak
111
Seringai Licik
112
Dimana Kamu, Sayang?
113
Amarah Galen
114
Bawa Dia Hidup Atau Mati
115
Galen Tolong Aku!
116
Sayang... Bangun!
117
Berbagi Sesak
118
Kondisinya Saat Ini
119
Menyelesaikan Tanggung Jawab
120
Bertemu Tuan Wijaya
121
Diam Seribu Bahasa
122
Gagal Melindungi Aline.
123
Gunung Es Di Tengah Jurang
124
Akhirnya Dapat Juga Senyumnya
125
Aku Mau Pulang
126
Aku Sudah Ternoda, Bu!
127
Visum
128
Aline Tersenyum
129
Kita Pulang Sekarang
130
Akan Tetap Menikahi Aline
131
Kilat Amarah Galen
132
Melumpuhkan Ferdi
133
Naluri Mengalahkan Nalar
134
Aline Setuju
135
Selamat Berbahagia
136
Hati Mendadak Kempis
137
Berbagi Sakit Dan Sedih
138
Psikiater
139
Melawan Rasa Takut
140
Datang Bulan?
141
Pasta Mie
142
Anak Kami Perempuan
143
Melamar Rima
144
Banyak Jalan Menuju Roma
145
Tidur Dengan Ayah Mertua
146
OTW Honeymoon
147
Senam Jari Membuat Puas
148
Senyum Terus
149
Maafkan Aku, Aline.
150
Di Kamar dan Di Kasur
151
Sama Sama Keras Kepala
152
Makan Malam Bahagia
153
Ora Beach Resort 1
154
Ora Beach Resort 2
155
Ora Beach Resort 3
156
Sunset
157
Pagi Yang Menggelora
158
Galen Hilang
159
Snorkeling
160
Keindahan Bawah Laut
161
Island Hopping
162
Kelelahan
163
Tidak Mau kalah Denganku
164
Bagian Bawah Yang Bereaksi
165
Melepas Rindu
166
Kebahagiaan dan Kesedihan
167
Surat Tilang
168
Gagal Lagi
169
Tidur Terpisah
170
Nyonya Aline
171
Sarapan Pagi Yang Indah
172
Istri Bos
173
Tuan Pokçoy
174
Ada Yang Berbeda
175
Catatan Kecil Sandra
176
Kesuksesan Galen
177
Perubahan Sikap
178
Mood Yang Berubah
179
Rujak Sambel Kacang
180
Harus Menutupinya
181
Kecurangan Dari Kubu Tuan Pokcoy
182
Aku Tunggu Kamu Pulang, Mas!
183
Amarah
184
Kehangatan Galen
185
Emosi Galen
186
Menuju Apartement
187
Tiba Di Apartement
188
Penjelasan Kalian
189
Berakhirnya Salah Paham
190
Kembali Luluh
191
Zahera Zara
192
Pergi Dari Kediaman Baskoro
193
Dikira Suami Istri
194
Puasa Dua Bulan
195
Menjadi Penampung Makanan
196
Testpack
197
Aku Hamil, Mas
198
Hanya Pilih - Pilih
199
Akulah Pemilik Hatinya
200
Hasil USG
201
Kita Bertemu Lagi!
202
Maunya Makan Kamu
203
Perasaan Takut Dan Cemas
204
Kamu....
205
Mempermudah Jalan Lahir
206
Kontraksi
207
Welcome To The World Baby Boy
208
Attarayyan Zayn Kyrie Wijaya
209
Suami Sekaligus Daddy Siaga
210
Buka Puasa
211
Tuan Burns
212
Keberanian Sandra
213
Permintaan Seseorang
214
Keluh Kesah
215
Sandaran Baru
216
Kejadian Semalam
217
Berita Duka
218
Bendera Kuning
219
Melepas Kepergianmu
220
Meninggalkan Kenangan
221
Kembali Ke Jakarta
222
Pertemuan Pertama
223
Hamil
224
Menolak Tawaran
225
Solusi Terbaik
226
Amukan Bara
227
Berani Bertanggung Jawab
228
Halangan Lagi
229
Berusaha Meluluhkan Hati
230
Apa Dia Mencariku?
231
Aku Ingin Memeluknya
232
Rencana Licik Rara
233
Apa Bayi Itu, Anakku?
234
Dia Adalah Wanitaku
235
Tangis Bahagia
236
Ujungnya Bermain Singkat
237
Persiapan Pernikahan
238
Kurir Paket
239
Sah
240
Hanya Berpura-pura
241
Malam Indah
242
Rencana Untuk Rara
243
Keadaan Rara
244
Sesuai Ajaran Galen
245
Liciknya Seno
246
Menyalahkan Sandra
247
Bukti Kelicikan Seno
248
Berubah Lebih Baik
249
Peristirahatan Terakhir
250
Keinginan Bumil
251
Kehangatan Dan Kebersamaan Keluarga
252
Zia Almeera Indrawan
253
Triple Z
254
Aku Lebih Suka Sendiri
255
Sayangnya Tulus Sebagai Saudara
256
Semua Berakhir Bahagia
257
Promosi karya baru..........

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!