Bab. 5

"Aline ... Aline ... tunggu!" panggil Lala. Lala mengejar Aline yang lari menaiki tangga darurat menuju rooftop gedung tersebut. Tapi Ia tertinggal jauh oleh Aline.

Ini rooftop di siang hari ya. Bayangin aja kalau malam hari. 😊😊

Lala terkejut saat lampu di dalam ruangan di nyalakan. Ia melihat Aline yang langsung menjadi bahan cemoohan di dalam acara reuni, tetapi ia tak berani muncul untuk membela temannya itu.

Aline terus berlari menaiki tangga tanpa memperdulikan panggilan Lala, sampai di lantai tujuh. Kakinya langsung lemas saat ia sampai di rooftop gedung tersebut.

Nafasnya masih terengah-engah." Huh ... huh ... Cape. kaki gue gemetaran!" gumamnya.

Dengan langkah pelan sambil tertunduk sesekali ia menghentikan langkahnya menstabilkan nafas. Aline terus berjalan menuju pinggiran rooftop. Ia menopang tangan di atas besi pembatas yang mengelilingi pinggiran rooftop. Menatap lurus ke arah pemandangan di depan matanya.

Suasana yang begitu sunyi mengingatkannya pada kejadian beberapa menit yang lalu di lantai dua gedung ini.

Suara ejekan dan hinaan masih terngiang di telinganya. Selama satu bulan ini, ia berusaha meredakan sakit hatinya terhadap pengkhianatan Derald.

Aline menggelengkan kepalanya." Kenapa lu bodoh banget sih," cemooh nya pada diri sendiri.

Malam ini Aline kembali merasakan sakit hati yang lebih besar lagi. Sebelumnya ia tak begitu mempermasalahkan hinaan Derald dan Chyntia karena hanya mereka bertiga di koridor tanpa ada orang lain yang mengetahui. Tapi malam ini Derald sudah sangat keterlaluan. Di depan banyak orang bahkan di depan beberapa wartawan yang berada di sana mereka menghinanya.

Aline tak bisa membayangkan teman sekantornya tau akan hal ini. Pasti berita ini akan sampai kepada mereka. Karena pekerjaan Aline yang bernaung di dunia pertelevisian, semua berita pasti cepat menyebar. Meski ia bekerja di bagian Administrasi tapi bagian itu saling berkaitan dengan berita yang baru terjadi apalagi kejadian tadi ada sosok aktor terkenal yang saat ini sedang menjadi berita utama di media sosial.

Aline memejamkan mata sejenak, lalu menghirup udara malam itu. Merasakan dinginnya udara di rooftop yang masuk ke dalam pori-pori kulitnya. Mendinginkan suasana hatinya yang memanas.

"Aline ... " panggil Lala pelan. Ia berjalan mendekat ke arah Aline.

Aline membuka mata kemudian menoleh ke arah suara yang memanggilnya.

"Lala" lirih Aline.

Aline berbalik dan menyandarkan tubuhnya di dinding pembatas. Ia duduk lesehan di lantai semen rooftop itu. Dipeluknya kedua kaki yang di tekuk.

"Ko, cepet banget sampe sini nya, La?" tanya Aline heran sambil memandang kosong kedepan.

"Otak gue masih berfungsi, Lin! ngapain cape cape naik tangga kalau ada lift." Lala ikut duduk bersama Aline.

Aline mendelik ke arah Lala seraya berpikir lalu membenarkan ucapan temannya itu.

"Bener juga, La. Kenapa tadi gue enggak naik lift aja? Kaki gue sampe pegel lari ke sini. naik tangga lagi!" sesal Aline, tanpa mengalihkan perhatiannya kepada Lala.

Lala mengangkat bahu. "Entahlah. Emang kalau orang emosi apalagi patah hati itu bisa bikin orang 'oon ya!" ejek Lala. Ia sedikit tertawa untuk menghibur Aline.

Aline kembali mendelik ke arahnya sambil cemberut.

"Gue enggak baca info tadi pagi La! saking sibuknya di kantor. Pesan dari grup, enggak di perhatikan sama sekali cuman menggeser pesan ke bawah tanpa di baca." sesal Aline. kini ia membenamkan wajahnya di atas lututnya.

"Dan lu juga enggak baca pesan dari gue, Lin! gue udah kabarin lu tadi sore. tapi cuma di read doang no replay" sambung Lala.

"Sorry. Gue emang bodoh, makanya gue pantas dapet ejekan dan hinaan lagi." Aline kembali bersedih.

"Sabar ya, udah jangan sedih lagi, pulang yuk! udah malem biar gue anter?" ajak Lala.

Langkah kaki seseorang terdengar mendekat ke arah mereka.

"Yang ..."

Aline dan Lala menoleh ke sumber suara.

"Ko ..." Lala terkejut Riko menyusulnya ke rooftop

"Riko." Aline mengernyitkan dahi heran dengan panggilan Riko pada Lala.

Aline mengalihkan tatapannya ke arah Lala. "Lu, jadian sama Riko?" tanya Aline penuh selidik.

Lala mengangguk pelan.

"Pantes aja, lu tadi enggak berani nyamperin gue, La. Di sana 'kan ada Riko! dia juga ada di sana sama Rendi. Orang yang ikut mengolok-olok gue." Aline tersenyum getir. Tak menyangka Lala ternyata mempunyai hubungan dengan Riko.

"Tapi Riko enggak ikut mencela lu, Lin!" sanggah Lala.

"Sorry, Lin. Gue emang pernah berbuat salah sama lu, dulu. Tapi sekarang gue lebih menghargai pertemanan kalian jadi gue enggak akan buat hal yang bikin Lala kecewa sama gue!" ucap Riko kemudian melirik Lala.

"Syukur deh, kalau lu udah berubah. Kalau lu mau ajak Lala pulang, silahkan! biar gue di sini dulu!" ucap Aline.

"Lin ..."

"Gue enggak pa-pa, La! lu pulang aja. Gue pasti pulang ko." Aline menyakinkan Lala.

"Beneran lu enggak pa-pa? ya udah, hati-hati ya, Lin! sorry, gue harus pulang duluan."

Aline mengangguk. "Lu juga hati-hati di jalan. Thanks banget udah care sama gue!"

"Sama-sama. Gue pamit ya?" ucap Lala.

"Ya."

Lala berdiri dari duduk lesehannya. Dibantu Riko yang mengulurkan tangannya kepadanya.

Lala dan Riko berbalik. Berjalan meninggalkan Aline sendiri di rooftop gedung itu. Mereka tak mau memaksa Aline untuk ikut bersamanya. Lala tau Aline butuh waktu untuk sendiri.

Aline kembali memeluk kaki yang di tekuk dan menenggelamkan kepala di atasnya, tangis nya kembali pecah saat ia sendiri.

Tanpa Aline sadari kehadiran seorang pria sudah menemaninya sejak kepergian Lala dan Riko. Ia berdiri tak jauh dari posisi Aline saat ini.

Satu jam sudah Aline berada di posisi nyamannya. seakan ingin menghabiskan air mata sakit hatinya, agar ketika ia membuka mata semua akan berganti kebahagiaan. Waktu sudah menunjukan jam sebelas malam. Tapi Aline tak kunjung mengangkat wajahnya.

"Mau sampai kapan, lu kaya gini! gue udah pegel nungguin lu dari tadi?" ucap Galen.

Suaranya membuat Aline kaget sontak Ia mendongak lalu berdiri karena terkejut.

"Astaghfirullahaladzim," Aline terkejut karena kehadiran Galen yang berdiri di dekatnya menggunakan *hoo*die putih, di tambah kepalanya yang tertutup oleh hoodie tersebut.

"Ngagetin aja sih. Mana pake baju putih lagi, gue kira lu hantu gentayangan?" Aline mengelus-elus dadanya karena terkejut.

"Mana ada hantu, ganteng kaya gue?"

Aline memutar bola mata malas.

"Gue mau pulang, ayo bareng sama gue! lama banget merenungnya," ajak Galen.

"E-eh gue engga nyuruh lu buat nungguin gue, ya?" balas Aline.

"Ya udah! kalau lu masih mau di sini. gue pulang sendiri. Nanti juga banyak yang nemenin lu, noh bentar lagi keluar deh, arwah gentayangan yang bunuh diri karena sakit hati." Galen menakuti Aline. Ia berbalik lalu meninggalkan Aline dengan langkah cepatnya.

Aline bergidik ngeri. Ia langsung merasakan bulu halus di kulitnya berdiri mendengar ucapan Galen.

"Tungguin, gue!" Aline lekas berlari menyusul Galen yang sudah jauh meninggalkannya.

Galen tersenyum. Dengan menakuti Aline ia berhasil membujuk Aline ikut pulang bersamanya.

Galen dan Aline memasuki lift untuk turun ke lantai dasar gedung ini. Penampilan Aline yang terlihat berantakan dengan make up yang sudah meluntur karena air mata.

Galen melepaskan Hoodie yang di pakainya.

"E-eh, lu mau ngapain?"Aline merasa takut Galen melakukan sesuatu kepadanya.

Galen melemparkan Hoodie miliknya ke arah Aline lalu mengenai wajahnya.

"Kepedean, lu! pakai tuh, penampilan lu bakalan jadi perhatian di bawah nanti." Galen kembali dengan tampang menyebalkannya.

Aline cemberut. Ia menyadari penampilannya yang berantakan. Dengan cepat Ia memakai hoodie milik Galen ke tubuhnya. terlihat kebesaran jika dipakai Aline kemudian disangkutkan cupuk hoodie itu untuk menutupi kepalanya.

Sesampainya di lantai dasar, ternyata benar masih banyak orang di sana. Bahkan ada beberapa wartawan karena acara masih berlangsung. Dan wartawan sedang memburu berita tentang Derald dan Chyntia.

Beruntung Galen memakai motor gedenya ia mengajak Aline segera naik ke atas motornya.

"Pegangan," perintah Galen kepada Aline saat gadis itu sudah berada di atas motor.

Aline memegang pundak Galen, tapi dengan cepat kedua tangan Galen menarik tangan Aline agar memeluknya.

Wussshhhh ... grungggg ...

Motor gede milik Galen pun melaju kencang meninggalkan gedung itu. Menghindari orang-orang pencari berita.

Aline semakin memeluk Galen saat motor itu melaju dengan kencangnya. ia hanya menjawab saat Galen bertanya kemana arah rumahnya.

Tak lama motor itu sampai tak jauh dari rumah Aline. Galen membuka helm yang di pakainya sedangkan Aline terdiam seperti patung karena terkejut sudah di ajak ngebut membelah jalanan Jakarta oleh Galen.

"Woy, udah sampe. Turun ...!" Galen menyadarkan Aline.

"Udah sampe ya, cepet banget!" Aline menepuk-nepuk dadanya karena berdebar. Jantungnya harus bekerja ekstra menahan rasa takut saat di atas motor.

"Gue langsung pulang! sana ... Masuk!" usir Galen.

"Terima kasih. Lu udah bantu gue!" ucap Aline tulus. Aline turun dari motor ia terus berjalan sambil menunduk.

Galen hanya memperhatikan Aline sampai ia masuk ke dalam rumahnya.

Ketika Aline membuka pintu. Ia tak sadar ayah dan ibunya menunggu di ruang tamu.

"Aline ...," panggil ayah pelan.

Deg

Aline terdiam sesaat lalu menoleh ke samping di mana ayah dan ibunya sedang menunggunya.

"Ada yang mau ayah tanyakan kepadamu, duduklah!"

Aline menuruti perintah ayahnya. Ia lekas duduk di hadapan ayahnya. Ibu Winda duduk menemani Aline di sampingnya.

"Ada apa, Yah?" tanya Aline ragu. Ia merasa takut jika ayah sudah mengajaknya berbicara serius seperti sekarang ini.

"Kamu bisa jelaskan semua ini." Ayah menunjuk berita di halaman media sosial Tumpeh Lumbreh.

"Jangan ada yang kamu tutupi, Nak. Ceritakan semuanya kepada kami! jangan menanggung beban mu sendiri." Ibu Winda akhirnya angkat bicara.

Berita viral tentang Derald sudah menjadi hotnews malam ini. Meski di berita wajah Aline sama sekali tak terlihat karena make up nya. Tapi ayah tau, jika itu adalah putrinya.

Derald pun tak menyebut namanya dalam klarifikasi nya malam itu. Karena Galen sudah memperingatinya lebih dulu sebelum menemani Aline di rooftop.

Akhirnya Aline menceritakan semua penderitaan yang di alami kepada ayah dan ibunya. Cerita dari bulan lalu yang ia alami hingga saat ini. Pengkhianatan dan pengorbanan Aline yang tak di hargai oleh Derald. Serta kebaikan yang di manfaatkan olehnya hingga penghinaan yang Aline dapatkan. Diceritakannya semua kejadian dan rasa sakit hati kepada orang tuanya. Tangis pilu pun kembali pecah malam itu.

"Ayah tidak menyangka Derald tega melakukan ini padamu, Nak! Ayah juga sakit hati putri ayah di perlakukan seperti ini." Ayah terlihat sedih mendengar Aline bercerita sambil terisak.

"Sudahlah! bersyukurlah kamu mengetahui yang sebenarnya sekarang ini. Ibu juga bersyukur kamu gagal menikah dengan Derald. Sekarang, istirahatlah! sudah malam.

Biarlah Yang Maha Kuasa yang akan membalas sakit hatimu. Kita cukup berpasrah kepadanya!" ucap Ibu Winda menenangkan Aline.

Malam ini Aline merasa lega sudah berkata jujur kepada orang tuanya. Ia tak perlu menutupinya lagi.

Aline berjanji dalam diri akan merubah semua sifat bodohnya. Ia akan lebih berhati-hati dalam memilih pasangan. Ia bertekad akan merubah diri menjadi orang yang pantas untuk di banggakan bukan untuk di hina dan di cemooh.

bersambung

Terpopuler

Comments

Mutia Kim🍑

Mutia Kim🍑

Sumpah kasian banget jadi Aline, yuk bisa yuk balas kan dendam mu line😌

2022-10-01

1

Asni J Kasim

Asni J Kasim

Kakak, aku baca sampai sini dulu. nanti aku mampir lagi 😁

2022-08-30

1

LENY

LENY

AYO BANGKIT ALINE PERMAK DIRI AGAR LBH CANTIK

2022-08-13

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab. 4
5 Bab. 5
6 Bab.6 Mikrodermabrasi
7 Bab.7. Semangat Aline
8 Model pengganti
9 Desainer terkenal
10 Penampilan yang memukau dari Aline
11 Kericuhan di ruang ganti yang memanas
12 Dukungan dari Riri
13 Mana bengkelnya
14 TOLONG ...
15 Terima kasih Galen
16 Harapan baik
17 Memilih Risen dari kantor
18 Berkenalan dengan Oma Ratih
19 Ajang Penghargaan Film Indonesia
20 G. Alexander
21 Bara Indrawan dan Nyonya Mariska Rahmadi
22 Berita viral
23 Mobil yang hilang kendali
24 Senyum licik Chyntia
25 Berpisah dengan Galen
26 Bukan Ayah
27 Membekuk Chyntia
28 Akan segera bertemu
29 Mengelabui Penjaga
30 Jangan tinggalkan Aku
31 Masih belum siap bertemu dengannya
32 Kehadiran Bella Yang Diacuhkan
33 Kehamilan
34 Hinaan untuk Derald
35 Gombal Galen
36 resepsi mantan
37 Hai... Kita Bertemu Lagi!
38 Penyamaran lagi
39 Perjuangan Berat
40 Kejadian Di Masa Lalu
41 Kejadian Masa Lalu 2
42 Kejadian Masa Lalu 3
43 Pelukan Hangat
44 Si Pemilik Hati dan Pikiran
45 Bibir Candu
46 Bercerita Kepada Galen
47 Makanya Cepet Nikah
48 Bucinnya Galen
49 Penghinaan Untuk Putriku
50 Berhutang Penjelasan Kepadaku
51 Kecuriagan Tuan Wijaya
52 Pembatalan Semua Kontrak Kerja
53 Hatiku Lega Setelah Melihat Wajahmu
54 Kalung Liontin Love
55 Jemput Aline, Kesini Gar!
56 Mereka Membuntutiku
57 Satu Masalah Terselesaikan
58 Gal... Kamu Sadar!
59 Amnesia Anterograde
60 Sandra
61 Terimakasih Sudah Menolong
62 Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohonnya
63 Saya Minta Maaf
64 Tak Sebanding Dengan Penderitaan
65 Saling Memaafkan
66 Kehangatan Keluarga Zaki
67 Terbongkar Semua
68 Cafe Moon
69 Semakin Penasaran
70 Gadis Ini Penakut Juga
71 Pergi Dari Kediaman Keluarga Wijaya
72 Awal Pertemuan Yang Menyesakkan Dada.
73 Memeluk Ragamu Tapi Entah Dengan Hatimu
74 Semua Tentang Dirimu
75 Benda Ini Sangat Berarti Untukku
76 Sifat Jahilnya telah Kembali
77 Perubahan Papa
78 Mengubur Dalam Perasaan Ini
79 Ikut Tersenyum Saat Melihatnya
80 Perahu Listrik
81 Perlahan Ingatan Itu Kembali
82 Anggap Saja Gladik Resik
83 Masker Bengkoang
84 Prosesi Lamaran
85 Tanggal Pernikahan
86 Akibat Jengkol Balado
87 Jahe Hangat
88 Tongkat Sakti
89 Ngambeknya Tuan Wijaya
90 Kondisi Uwa Madi
91 Menantu Seperti Dia
92 Rustic Wedding
93 Siger Sunda
94 Menyebalkan
95 Cemburu
96 Magic Art 3D Moseum
97 Pram dan Wendi
98 Kilas Balik
99 Basa Basi Lo Bisa Banget
100 Penampilan Galen
101 Malam indah di Kota Tua
102 Pacaran Sih Belom, Maenin Cewek Sering
103 Apa Galenku Kembali?
104 Meluapkan Rindu
105 Menikmati Indahnya Malam
106 Petuah Ayah Zaki
107 Satpam Dalam dan Depan
108 Umpan Godaan
109 Rindu Berat
110 Perasaan Tidak Enak
111 Seringai Licik
112 Dimana Kamu, Sayang?
113 Amarah Galen
114 Bawa Dia Hidup Atau Mati
115 Galen Tolong Aku!
116 Sayang... Bangun!
117 Berbagi Sesak
118 Kondisinya Saat Ini
119 Menyelesaikan Tanggung Jawab
120 Bertemu Tuan Wijaya
121 Diam Seribu Bahasa
122 Gagal Melindungi Aline.
123 Gunung Es Di Tengah Jurang
124 Akhirnya Dapat Juga Senyumnya
125 Aku Mau Pulang
126 Aku Sudah Ternoda, Bu!
127 Visum
128 Aline Tersenyum
129 Kita Pulang Sekarang
130 Akan Tetap Menikahi Aline
131 Kilat Amarah Galen
132 Melumpuhkan Ferdi
133 Naluri Mengalahkan Nalar
134 Aline Setuju
135 Selamat Berbahagia
136 Hati Mendadak Kempis
137 Berbagi Sakit Dan Sedih
138 Psikiater
139 Melawan Rasa Takut
140 Datang Bulan?
141 Pasta Mie
142 Anak Kami Perempuan
143 Melamar Rima
144 Banyak Jalan Menuju Roma
145 Tidur Dengan Ayah Mertua
146 OTW Honeymoon
147 Senam Jari Membuat Puas
148 Senyum Terus
149 Maafkan Aku, Aline.
150 Di Kamar dan Di Kasur
151 Sama Sama Keras Kepala
152 Makan Malam Bahagia
153 Ora Beach Resort 1
154 Ora Beach Resort 2
155 Ora Beach Resort 3
156 Sunset
157 Pagi Yang Menggelora
158 Galen Hilang
159 Snorkeling
160 Keindahan Bawah Laut
161 Island Hopping
162 Kelelahan
163 Tidak Mau kalah Denganku
164 Bagian Bawah Yang Bereaksi
165 Melepas Rindu
166 Kebahagiaan dan Kesedihan
167 Surat Tilang
168 Gagal Lagi
169 Tidur Terpisah
170 Nyonya Aline
171 Sarapan Pagi Yang Indah
172 Istri Bos
173 Tuan Pokçoy
174 Ada Yang Berbeda
175 Catatan Kecil Sandra
176 Kesuksesan Galen
177 Perubahan Sikap
178 Mood Yang Berubah
179 Rujak Sambel Kacang
180 Harus Menutupinya
181 Kecurangan Dari Kubu Tuan Pokcoy
182 Aku Tunggu Kamu Pulang, Mas!
183 Amarah
184 Kehangatan Galen
185 Emosi Galen
186 Menuju Apartement
187 Tiba Di Apartement
188 Penjelasan Kalian
189 Berakhirnya Salah Paham
190 Kembali Luluh
191 Zahera Zara
192 Pergi Dari Kediaman Baskoro
193 Dikira Suami Istri
194 Puasa Dua Bulan
195 Menjadi Penampung Makanan
196 Testpack
197 Aku Hamil, Mas
198 Hanya Pilih - Pilih
199 Akulah Pemilik Hatinya
200 Hasil USG
201 Kita Bertemu Lagi!
202 Maunya Makan Kamu
203 Perasaan Takut Dan Cemas
204 Kamu....
205 Mempermudah Jalan Lahir
206 Kontraksi
207 Welcome To The World Baby Boy
208 Attarayyan Zayn Kyrie Wijaya
209 Suami Sekaligus Daddy Siaga
210 Buka Puasa
211 Tuan Burns
212 Keberanian Sandra
213 Permintaan Seseorang
214 Keluh Kesah
215 Sandaran Baru
216 Kejadian Semalam
217 Berita Duka
218 Bendera Kuning
219 Melepas Kepergianmu
220 Meninggalkan Kenangan
221 Kembali Ke Jakarta
222 Pertemuan Pertama
223 Hamil
224 Menolak Tawaran
225 Solusi Terbaik
226 Amukan Bara
227 Berani Bertanggung Jawab
228 Halangan Lagi
229 Berusaha Meluluhkan Hati
230 Apa Dia Mencariku?
231 Aku Ingin Memeluknya
232 Rencana Licik Rara
233 Apa Bayi Itu, Anakku?
234 Dia Adalah Wanitaku
235 Tangis Bahagia
236 Ujungnya Bermain Singkat
237 Persiapan Pernikahan
238 Kurir Paket
239 Sah
240 Hanya Berpura-pura
241 Malam Indah
242 Rencana Untuk Rara
243 Keadaan Rara
244 Sesuai Ajaran Galen
245 Liciknya Seno
246 Menyalahkan Sandra
247 Bukti Kelicikan Seno
248 Berubah Lebih Baik
249 Peristirahatan Terakhir
250 Keinginan Bumil
251 Kehangatan Dan Kebersamaan Keluarga
252 Zia Almeera Indrawan
253 Triple Z
254 Aku Lebih Suka Sendiri
255 Sayangnya Tulus Sebagai Saudara
256 Semua Berakhir Bahagia
257 Promosi karya baru..........
Episodes

Updated 257 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab. 4
5
Bab. 5
6
Bab.6 Mikrodermabrasi
7
Bab.7. Semangat Aline
8
Model pengganti
9
Desainer terkenal
10
Penampilan yang memukau dari Aline
11
Kericuhan di ruang ganti yang memanas
12
Dukungan dari Riri
13
Mana bengkelnya
14
TOLONG ...
15
Terima kasih Galen
16
Harapan baik
17
Memilih Risen dari kantor
18
Berkenalan dengan Oma Ratih
19
Ajang Penghargaan Film Indonesia
20
G. Alexander
21
Bara Indrawan dan Nyonya Mariska Rahmadi
22
Berita viral
23
Mobil yang hilang kendali
24
Senyum licik Chyntia
25
Berpisah dengan Galen
26
Bukan Ayah
27
Membekuk Chyntia
28
Akan segera bertemu
29
Mengelabui Penjaga
30
Jangan tinggalkan Aku
31
Masih belum siap bertemu dengannya
32
Kehadiran Bella Yang Diacuhkan
33
Kehamilan
34
Hinaan untuk Derald
35
Gombal Galen
36
resepsi mantan
37
Hai... Kita Bertemu Lagi!
38
Penyamaran lagi
39
Perjuangan Berat
40
Kejadian Di Masa Lalu
41
Kejadian Masa Lalu 2
42
Kejadian Masa Lalu 3
43
Pelukan Hangat
44
Si Pemilik Hati dan Pikiran
45
Bibir Candu
46
Bercerita Kepada Galen
47
Makanya Cepet Nikah
48
Bucinnya Galen
49
Penghinaan Untuk Putriku
50
Berhutang Penjelasan Kepadaku
51
Kecuriagan Tuan Wijaya
52
Pembatalan Semua Kontrak Kerja
53
Hatiku Lega Setelah Melihat Wajahmu
54
Kalung Liontin Love
55
Jemput Aline, Kesini Gar!
56
Mereka Membuntutiku
57
Satu Masalah Terselesaikan
58
Gal... Kamu Sadar!
59
Amnesia Anterograde
60
Sandra
61
Terimakasih Sudah Menolong
62
Buah Jatuh Tak Jauh Dari Pohonnya
63
Saya Minta Maaf
64
Tak Sebanding Dengan Penderitaan
65
Saling Memaafkan
66
Kehangatan Keluarga Zaki
67
Terbongkar Semua
68
Cafe Moon
69
Semakin Penasaran
70
Gadis Ini Penakut Juga
71
Pergi Dari Kediaman Keluarga Wijaya
72
Awal Pertemuan Yang Menyesakkan Dada.
73
Memeluk Ragamu Tapi Entah Dengan Hatimu
74
Semua Tentang Dirimu
75
Benda Ini Sangat Berarti Untukku
76
Sifat Jahilnya telah Kembali
77
Perubahan Papa
78
Mengubur Dalam Perasaan Ini
79
Ikut Tersenyum Saat Melihatnya
80
Perahu Listrik
81
Perlahan Ingatan Itu Kembali
82
Anggap Saja Gladik Resik
83
Masker Bengkoang
84
Prosesi Lamaran
85
Tanggal Pernikahan
86
Akibat Jengkol Balado
87
Jahe Hangat
88
Tongkat Sakti
89
Ngambeknya Tuan Wijaya
90
Kondisi Uwa Madi
91
Menantu Seperti Dia
92
Rustic Wedding
93
Siger Sunda
94
Menyebalkan
95
Cemburu
96
Magic Art 3D Moseum
97
Pram dan Wendi
98
Kilas Balik
99
Basa Basi Lo Bisa Banget
100
Penampilan Galen
101
Malam indah di Kota Tua
102
Pacaran Sih Belom, Maenin Cewek Sering
103
Apa Galenku Kembali?
104
Meluapkan Rindu
105
Menikmati Indahnya Malam
106
Petuah Ayah Zaki
107
Satpam Dalam dan Depan
108
Umpan Godaan
109
Rindu Berat
110
Perasaan Tidak Enak
111
Seringai Licik
112
Dimana Kamu, Sayang?
113
Amarah Galen
114
Bawa Dia Hidup Atau Mati
115
Galen Tolong Aku!
116
Sayang... Bangun!
117
Berbagi Sesak
118
Kondisinya Saat Ini
119
Menyelesaikan Tanggung Jawab
120
Bertemu Tuan Wijaya
121
Diam Seribu Bahasa
122
Gagal Melindungi Aline.
123
Gunung Es Di Tengah Jurang
124
Akhirnya Dapat Juga Senyumnya
125
Aku Mau Pulang
126
Aku Sudah Ternoda, Bu!
127
Visum
128
Aline Tersenyum
129
Kita Pulang Sekarang
130
Akan Tetap Menikahi Aline
131
Kilat Amarah Galen
132
Melumpuhkan Ferdi
133
Naluri Mengalahkan Nalar
134
Aline Setuju
135
Selamat Berbahagia
136
Hati Mendadak Kempis
137
Berbagi Sakit Dan Sedih
138
Psikiater
139
Melawan Rasa Takut
140
Datang Bulan?
141
Pasta Mie
142
Anak Kami Perempuan
143
Melamar Rima
144
Banyak Jalan Menuju Roma
145
Tidur Dengan Ayah Mertua
146
OTW Honeymoon
147
Senam Jari Membuat Puas
148
Senyum Terus
149
Maafkan Aku, Aline.
150
Di Kamar dan Di Kasur
151
Sama Sama Keras Kepala
152
Makan Malam Bahagia
153
Ora Beach Resort 1
154
Ora Beach Resort 2
155
Ora Beach Resort 3
156
Sunset
157
Pagi Yang Menggelora
158
Galen Hilang
159
Snorkeling
160
Keindahan Bawah Laut
161
Island Hopping
162
Kelelahan
163
Tidak Mau kalah Denganku
164
Bagian Bawah Yang Bereaksi
165
Melepas Rindu
166
Kebahagiaan dan Kesedihan
167
Surat Tilang
168
Gagal Lagi
169
Tidur Terpisah
170
Nyonya Aline
171
Sarapan Pagi Yang Indah
172
Istri Bos
173
Tuan Pokçoy
174
Ada Yang Berbeda
175
Catatan Kecil Sandra
176
Kesuksesan Galen
177
Perubahan Sikap
178
Mood Yang Berubah
179
Rujak Sambel Kacang
180
Harus Menutupinya
181
Kecurangan Dari Kubu Tuan Pokcoy
182
Aku Tunggu Kamu Pulang, Mas!
183
Amarah
184
Kehangatan Galen
185
Emosi Galen
186
Menuju Apartement
187
Tiba Di Apartement
188
Penjelasan Kalian
189
Berakhirnya Salah Paham
190
Kembali Luluh
191
Zahera Zara
192
Pergi Dari Kediaman Baskoro
193
Dikira Suami Istri
194
Puasa Dua Bulan
195
Menjadi Penampung Makanan
196
Testpack
197
Aku Hamil, Mas
198
Hanya Pilih - Pilih
199
Akulah Pemilik Hatinya
200
Hasil USG
201
Kita Bertemu Lagi!
202
Maunya Makan Kamu
203
Perasaan Takut Dan Cemas
204
Kamu....
205
Mempermudah Jalan Lahir
206
Kontraksi
207
Welcome To The World Baby Boy
208
Attarayyan Zayn Kyrie Wijaya
209
Suami Sekaligus Daddy Siaga
210
Buka Puasa
211
Tuan Burns
212
Keberanian Sandra
213
Permintaan Seseorang
214
Keluh Kesah
215
Sandaran Baru
216
Kejadian Semalam
217
Berita Duka
218
Bendera Kuning
219
Melepas Kepergianmu
220
Meninggalkan Kenangan
221
Kembali Ke Jakarta
222
Pertemuan Pertama
223
Hamil
224
Menolak Tawaran
225
Solusi Terbaik
226
Amukan Bara
227
Berani Bertanggung Jawab
228
Halangan Lagi
229
Berusaha Meluluhkan Hati
230
Apa Dia Mencariku?
231
Aku Ingin Memeluknya
232
Rencana Licik Rara
233
Apa Bayi Itu, Anakku?
234
Dia Adalah Wanitaku
235
Tangis Bahagia
236
Ujungnya Bermain Singkat
237
Persiapan Pernikahan
238
Kurir Paket
239
Sah
240
Hanya Berpura-pura
241
Malam Indah
242
Rencana Untuk Rara
243
Keadaan Rara
244
Sesuai Ajaran Galen
245
Liciknya Seno
246
Menyalahkan Sandra
247
Bukti Kelicikan Seno
248
Berubah Lebih Baik
249
Peristirahatan Terakhir
250
Keinginan Bumil
251
Kehangatan Dan Kebersamaan Keluarga
252
Zia Almeera Indrawan
253
Triple Z
254
Aku Lebih Suka Sendiri
255
Sayangnya Tulus Sebagai Saudara
256
Semua Berakhir Bahagia
257
Promosi karya baru..........

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!