Aland tersenyum, masih menatap Lucy yang kini wajahnya hanya berjarak satu centimeter dari wajahnya. Entah kenapa berdekatan seperti saat ini dengan Lucy membuatnya merasa seakan di paksa untuk kembali mengingat masa lalu indahnya bersama dengan Lucy.
Aland pernah melihat wajah cantik itu dari jarak yang jauh lebih dekat, menyentuh bibirnya yang lembut, serta merangkul tubuhnya yang mungil.
Sayangnya hanya sebatas kenangan antara dirinya dan Lucy.
Hubungan mereka kandas tepat saat Aland hendak mengucapkan janji suci untuk mendampinginya sehidup semati.
Tepat di hari pernikahan mereka. Lucy membatalkan acaranya, dan meninggalkan Aland dengan beribu pertanyaan yang sampai saat ini masih di pertanyaan akan alasan wanita itu meninggalkannya tanpa sebab. Padahal sebelumnya, hubungan mereka baik-baik saja sampai hari H.
Tapi mendadak semuanya berubah kacau. Hari yang dibayangkannya akan memori indah yang paling bersejarah dalam hidupnya, justru malah berubah menjadi mimpi buruk yang terus menghantuinya.
Aland masih sangat mencintainya. Bahkan sampai saat ini, sampai Lucy yang kini sudah berpaling pada pria lain.
Aland, masih berharap kalau mereka akan bisa kembali bersatu seperti dulu.
"Aku jadi teringat masa lalu. Saat itu, kita pernah memiliki kenangan indah bersama. Kita pernah menghabiskan waktu bersama, dan kita pernah melakukan segalanya bersama," bisik Aland.
Lucy hanya diam dengan air muka murung. Tatapan matanya perlahan turun, berubah sayu menatap Aland penuh rasa bersalah.
Kedua iris mata biru indahnya mendadak berkaca-kaca saat secara perlahan serpihan ingatan menghampiri dirinya.
Setiap kenangan indah mereka dulu, mendadak berputar di otaknya bagaikan sebuah film yang di putar ulang.
Hatinya mencelos. Dadanya sesak, dengan air mata yang nyaris tumpah membasahi pipi mulusnya. Namun berhasil ia tahan. Lucy tidak ingin Aland melihat air matanya dan kembali mempertanyakan alasannya meninggalkannya dulu.
"Kyaa~ senior Al, kau berbicara seperti itu membuat hatiku berdebar, dan pikiranku melayang membayangkan bagaimana indahnya hubungan kalian dulu." Suara histeris itu membuat keduanya tertegun.
Suara itu tidak lain berasal dari handsfree yang terpasang pada telinga mereka berdua.
Yang baru saja berucap itu tak lain dan tidak bukan adalah satu anggota mereka. Amanda. Anggota termuda sekaligus yang paling ahli dalam bidang IT serta hacking. Ia bertugas untuk mengawasi serta menuntun mereka dari jarak jauh.
"Tapi senior Al harus ingat kalau senior Lou sudah bukan milik senior lagi. Senior Lou sekarang sudah menjadi milik Felix," sambungnya.
Lucy hanya diam dengan bibir terkatup, ia menatap wajah Aland yang kini merah padam.
Aku lupa kalau handsfree nya masih terpasang dan Amanda masih bisa mendengar setiap ucapanku dengan Lucy, pikir Aland yang malu bukan kepalang karena kepergok sedang menggoda Lucy oleh juniornya sendiri.
Terima kasih, Am. Kau penyelamatku, batin Lucy yang merasa lega karena Amanda sudah berhasil menghancurkan atmosfer tak sedap yang semula menyelimuti kebersamaannya dengan Aland.
"Apakah kau mendengar semuanya?" tanya Aland yang kini mengusap wajahnya kasar, ia berusaha menutupi sebagian wajahnya yang merah padam.
"Tentu saja. Dengan sangat jelas!" Amanda, selalu berucap dengan penuh semangat. Hal itu membuat Aland makin merasa malu.
Aku benar-benar ceroboh. Aland merutuki nasibnya.
"Senior Al, apakah kau tahu? Ucapanmu benar-benar membuat pikiranku melayang. Aku jadi membayangkan bagaimana hubungan kalian dulu."
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Alruna🍒
Aduh knp jadi senyum² sendiri ya!
2022-11-06
1
Alpha Arietis
*Binbin Talk
Halo, Binbin di sini!
gimana sama chapter ini?
komen di bawah buat tinggalin jejak.
jangan jadi ghost reader Wkwk
Jangan lupa buat tinggalin jejak~
Like, vote, dan komen kalian selalu paling aku tunggu!
2022-09-05
1
ShiHoMi Channel
Thor aku candu
2022-02-22
0