"Aku jadi membayangkan bagaimana hubungan kalian dulu," tutur Amanda.
"Arghh… sayang sekali aku tidak bisa melihat saat kalian bersama dulu. Senior Al pasti sangat romantis, benar 'kan senior Lou?" Amanda menggoda Aland hingga wajahnya kian memerah.
Lucy diam, ia benar-benar kikuk dengan keadaan ini. Berkat Amanda ketegangan berubah melunak.
"Diam kau! Lebih baik kau fokus pada tugasmu!" Aland bicara penuh penekanan.
"Andai saja aku bergabung lebih awal, aku pasti akan bisa melihat keromantisan kalian. Sayangnya sekarang senior Lou sudah menjadi milik Felix. Benar 'kan senior Lou?" Amanda makin gencar menggoda lelaki yang menjadi seniornya itu.
Lucy yang mendengar ucapan Amanda hanya bisa tersenyum kaku ketika Aland menatap ke arahnya.
"Am. Sudah kubilang diam! Lebih baik kau fokus pada tugasmu!" Aland semakin kesal padanya, gadis itu sudah benar-benar membuatnya malu.
"Baiklah-baiklah, begitu saja marah! Ahh dasar tidak asik!" Amanda lantas terdiam tanpa suara, gadis di seberang sana mulai menyibukkan diri pada tugasnya memantau keadaan mereka.
Sekejap hening. Tidak ada sepatah kata pun yang terlontar dari bibir masing-masing di antara Lucy dan Aland.
Atmosfer beku yang mendadak menghampiri mereka, membuat perasaan canggung seketika menyelimuti kebersamaan mereka.
Drrrtt…
Bak sampah di dekat mereka bergetar saat bersentuhan dengan thorny bites milik Lucy. Hal itu dalam seketika menyita perhatian orang-orang yang sejak tadi mencari mereka.
"Oops." Lucy bergumam. Raut wajahnya berubah pucat pertanda bahwa bahaya sebentar lagi menghampiri mereka.
"Itu mereka!" teriak orang-orang itu ke arah mereka. Bergegas semuanya berlarian menghampiri tempat Lucy dan Aland bersembunyi.
"Kita ketahuan." Aland berucap ketika melihat orang-orang itu mulai berlarian menghampiri tempat mereka bersembunyi.
Mereka bergerak mengepung Lucy dan Aland dari segala arah, membuat keduanya terperangkap tanpa bisa menemukan jalan keluar lain.
"Sekarang kalian tidak bisa lari lagi! Cepat kembalikan barang itu!" tukas Gerald.
Aland menampakkan senyum miring yang membuat wajahnya semakin terlihat tampan.
"Kau ingin barang itu kembali? Tidak semudah itu."
"Kami akan membawa barang itu sebagai bukti atas kejahatan kalian, dan akan lebih baik kalau kalian sekarang bersiap. Karena sebentar lagi, kalian akan berada di balik jeruji besi." Lucy menambahkan.
"Aku tidak akan membiarkan itu! Serang?!" Gerald memerintahkan anak buahnya untuk menyerang Lucy dan Aland. Beruntung sejak tadi mereka sudah bersiap dengan kuda-kudanya.
Bugh!
Salah satu lelaki melayangkan tinjunya ke arah Lucy. Wanita itu cepat menangkisnya sebelum serangannya mengenai tubuh.
Lucy balas menyerang, menendang ke arah wajah lelaki itu dengan kekuatan penuh.
Brukk!
Satu tumbang, tinggal beberapa lagi. Mereka menyerang secara bersamaan dari arah yang berlawanan.
Di sisi lain. Aland menghadapi setiap serangan Gerald dan dua anak buahnya dengan sangat mudah. Menendang dan menghajarnya dengan tinjunya. Dalam waktu beberapa menit, mereka tumbang bersamaan.
Brukk!
Dan terakhir adalah dua lelaki yang berhadapan dengan Lucy.
"Kena kalian!" Mendadak suara itu mengejutkan mereka berbarengan dengan suara gaungan motor dan cahaya yang menyilaukan yang datang dari sudut dimana mereka datang.
"Gawat! Ayo pergi!" Aland menarik Lucy dan membawanya pergi.
Ia menggunakan alat yang terpasang pada kepala ikat pinggangnya. Menekan tombol di sana yang dalam sekejap melontarkan sebuah tali dengan pengait ke arah dinding.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
ShiHoMi Channel
ngakak aku dengan tingkah si Amanda
2022-02-22
0
ShiHoMi Channel
ceritamu bagus-bagus
2022-02-22
0