MUSE
MUSE
EPISODE 1
ARTI KELAHIRAN
\~Sudah cacat miskin pula\~
“ARG...! HAH...! HAH...! ARG...!” pagi itu Mama terus mengerang kesakitan.
Perutnya terasa seperti ter iris-iris dengan pisau dari dalam. Tangannya meremat seprei sampai seprei itu berubah menjadi kusut.
“Sudah bukaan 8, Nyonya. Anda pasti bisa.” seorang perawat mengecek sudah sejauh apa bibir rahim Mamaku terbuka saat itu.
Papa mengamati keadaan Mama dengan cemas, dia sama sekali nggak beranjak dari sisi istrinya yang menangis karena kesakitan.
“Kepalanya mulai keluar, ayo tarik napas dan mulai mengejan!” seorang dokter memberikan instruksi kepada Mama untuk segera mengeluarkanku.
“OEK... OEK... OEK...” beberapa waktu kemudian akhirnya suara tangisan ku pecah dan terdengar memenuhi ruangan.
Semua mata memandang kepadaku, tapi bukan ekspresi kebahagiaan yang terlukis di wajah dokter, suster, dan juga Papaku. Melainkan ekspresi kaget dan heran dengan keadaanku.
Mama berusaha mengumpulkan tenaganya untuk bangkit dan melihat diriku. Tangannya menarik lembut lengan kemeja Papa.
“Di mana dia? Aku ingin melihatnya, aku ingin menyusuinya.”
Papa sempat ragu memperlihatkanku kepada Mama, mungkin takut istrinya akan kecewa dan mengalami syok. Tapi akhirnya Papa menyerah karena Mama terus merengek. Papa memberikan kode kepada dokter untuk menyerahkanku.
Mama melihatku dengan bola matanya yang indah, aku merasakan adanya kehangatan menyelimuti kulitku saat kulit kami saling menempel. Degup jantungnya yang semula kencang kini berangsur-angsur stabil, membuat
hatiku-pun merasa nyaman. Mulut mungilku bergerak mencari-cari sumber air susu, dan dengan sigap aku meminum air kehidupanku itu.
Hanya Mama yang tidak memandangku berbeda, hanya Mama yang tanpa syarat tersenyum padaku.
“Selamat datang ke dunia bayiku yang cantik.” Mama mencium tangan mungilku dan membisikkan kata-kata doa di telingaku.
—MUSE—
Namaku Cellena, dalam bahasa Yunani artinya bulan. Keluargaku biasanya memanggilku dengan sebutan Lenna, dan aku seorang pennyandang kelainan bawaan bernama albino.
Apa itu ALBINO?? Kalian pasti pernah mendengar hal ini saat bangku sekolah. Albino adalah suatu kelainan pada produksi melanin yang membuat penderitanya kekurangan melanin atau tidak memiliki pigmen sama sekali.
Yup, ujung rambut hingga ujung kuku kakiku berwarna putih. Semuanya putih, bulu mataku yang lentik pun berwarna putih, alisku putih, hanya bola mataku yang berbeda karena warnanya adalahvioletterang.
Kalian tahu, aku memaknai arti kelahiranku ini dengan bersungut-sungut dan menggerutu pada Tuhan. Sampai akhirnya, aku mulai bisa melihat keindahan yang aku miliki lewat sebuah karya seni yang indah.
—MUSE—
.
.
.
Aku merenggangkan badanku dan menguap beberapa kali sebelum beranjak dari tempat tidurku. Aku melihat wajahku di kaca, terlihat sedikit kemerahan akibat sinar matahari. Harusnya aku lebih banyak memakai sun cream kemarin, aku nggak tahu kalau OSPEK ternyata banyak memiliki kegiatan outdoor. Seperti yang kalian tahu, kulitku amat sensitif terhadap sinar matahari karena kurangnya melanin dalam tubuhku.
“Atau aku minta keringanan karena kondisiku, ya?” gumamku. Kekuranganku selalu bisa aku jadikan alasan saat mencari keringanan hukuman.
Tapi aku tepis angan-anganku. Bukankah aku ingin mencoba hidup normal selayaknya anak-anak lain? Kalau aku mendapatkan keringanan dan nggak mengikuti OSPEK, bagaimana aku bisa mengenal dan punya teman?
Aku memakai kemeja putih dengan lengan panjang dan rok hitam di bawah lutut. Rambutku yang lurus dan panjang aku kuncir menjadi 5 bagian, karena memang begitu dandanan hari ini. Kekejaman OSPEK yang sedikit kekanakan.
“Sayang, sarapannya sudah siap!” Mama berteriak dari bawah.
“Iya, Ma.I’m coming. ” Aku menyahutbackpackyang terbuat dari kantong gandum bekas dan bergegas turun.
“Pagi, Ma... Pagi, Pa...” Aku mencium pipi Papa dan Mama.
“Hmm....” Papa hanya membalasnya dengan deheman singkat, matanya masih berfokus pada koran yang dibacanya.
“Jangan bermain dengan makananmu, Vin!” Mama menyuruh adikku untuk tidak mengaduk-aduk serealnya terlalu lama.
“Aku bosan makan sereal.” Adikku cemberut dan dengan terpaksa menghabiskan semangkuk sereal di depannya.
“Kau mau sereal juga?” tanya Mama padaku.
“Nggak, Ma. Ini saja,” jawabku sambil mencomot selembar roti bakar.
Aku nggak pernah tahu alasan Mama selalu menyiapkan sarapan kami sendirian setiap pagi. Padahal ada selusin pelayan dan koki yang bisa memasak untuk kami. Tapi Mama lebih memilih memasak masakan sederhana yang dia bisa. Sereal, nasi goreng, roti bakar, danwafflemerupakan menu yang selalu menemani kami setiap pagi.
“Aku berangkat dulu, ya,” pamitku pada mereka berdua, dan mengacak-acak rambut adikku sebelum keluar.
“Jangan lupa topi dan sunblock!” teriakan Mama masih terdengar sampai pintu gerbang rumah.
“Sudah siap berangkat, Neng?” senyuman pak Gino membuatku ikut tersenyum.
Pak Gino adalah sopir pribadiku. Ya, aku punya sopir pribadi, asisten pribadi, dan ibu asuh, tapi ibu asuhku sudah berpindah ke tangan adikku yang saat ini masih kelas 3 SD. Adikku juga punya sopir dan asisten miliknya sendiri. Aku berasal dari keluarga yang cukup terpandang di kota ini. Ayahku punya pabrik kertas, pabrik pemotongan kayu dan juga beberapa usaha kecil lainnya. Coba saja aku terlahir dari keluarga miskin, mungkin saat itu protesku kepada Tuhan akan semakin menjadi-jadi. Sudah cacat, miskin pula.
Aku memandang ke luar jendela mobil, hamparan pohon-pohon rindang berjajar di sepanjang jalan metropolitan ini. Beruntunglah pohon-pohon itu, walaupun tidak bisa berbicara setidaknya mereka punya warna, warna yang membuat tubuh mereka menjadi cantik. Warna yang selama ini selalu aku idam-idamkan.
Seperti apakah wajahku kalau aku punya warna, apakah aku akan menjadi cantik?
Apakah semua orang akan mendekati ku?
Apakah semua orang akan menjadi temanku?
Setidaknya kalau aku punya warna, mungkin masa kecilku tidak akan terlalu sengsara.
Masa kecil yang ingin aku lupakan dan aku kubur dalam-dalam.
—MUSE—
Like, comment, and +Fav
Follow dee.meliana for more lovely novels.
❤️❤️❤️
Jangan lupa Votenya.. 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 335 Episodes
Comments
Desmi Mariana
hjkjnfdvjgckp
2022-08-29
0
Itoy Bintang Partdua
sbnr nya aku udah baca smpe ke bab levin leoni
tp aku kgn sama lena ci albino😍😙
2022-04-14
0
ikha febriari
mulai baca 🙏
2021-08-01
0