MASA KECILKU

MUSE

EPISODE 2

MASA KECILKU

\~Bukan.. bukan aku.. tapi perkataan merekalah yang membunuhku\~

“Wah, rambutnya putih sekali, seperti orang asing, ya?”

“Iya, matanya juga berwarna lain,Violet yang menyala.”

“Kasihan Nyonya, anak pertamanya ada kelainan, ya.”

Setiap hari itulah yang akan digosipkan dan dipergunjingkan oleh para pelayan di rumahku setelah aku lahir.

Walaupun Papa sempat kecewa dengan keadaanku, namun dia nggak bisa menahan nalurinya sebagai orang tua untuk mencoba menyayangiku. Mama juga adalah wanita tegar yang selalu melimpahiku dengan kasih sayang dan dekapan hangat.

Beliau yang paling tidak pernah peduli dengan omongan orang tentangku. Baginya, aku adalah dewi bulan atau malaikat kecil yang dikirim Tuhan untuk menemaninya di dunia ini.

Aku sendiri juga nggak pernah protes dengan kondisi dan keadaanku. Bagiku, yang terlihat di kaca adalah sosok anak kecil yang enerjik dan selalu ceria. Aku mencintai seluruh apa yang aku punya, boneka pony kesayanganku, seluruh mainanku, seluruh hiasan rambut, seluruh pakaian, dan seluruh topiku.

Semuanya terlihat baik-baik saja, sampai suatu ketika aku mendengar Mama dan Papa bertengkar karena aku harus bersekolah.

Memangnya apa yang menakutkan dari  sekolah sampai Mama dan Papaku bertengkar?

Padahal mereka adalah pasangan harmonis yang selalu saling menyayangi. Kenapa hanya karena masalah sepele saja mereka bertengkar?

“Papa.. Mama.. jangan bertengkar, kata Nenny itu tidak baik,” kataku polos. Nenny adalah panggilan untuk wanita yang mengasuhku.

Mama langsung terisak dan memelukku. Papa hanya terdiam dan membuang mukanya, otot-otot leher dan wajahnya yang semula menegang kini tampak lebih santai.

“Lenna, kemari sayang!” Papa menyuruhku datang dalam pelukannya, aku menurut. Kakiku yang kecil melangkah masuk ke dalam lingkaran tangannya.

Papa menaikkan tubuhku dan menaruhku dalam pangkuannya.

“Apa kamu mau sekolah, Sayang?” tanyanya lirih.

“Sekolah itu apa, Pa?” Aku membalasnya dengan pertanyaan lain.

“Sekolah itu tempat belajar, supaya Lenna bisa jadi anak  yang pintar. Dan juga punya banyak teman-teman untuk diajak bermain.” Papa mulai menjelaskan perihal sekolah kepadaku. Aku menerima penjelasannya dengan anggukan- anggukan penuh semangat.

“Kai, aku mohon. Lenna home schooling saja.” mata Mama masih tampak berkaca-kaca.

“Rose, jangan halangi Lenna mengenal dunia luar.” wajah Papa mulai kembali menegang.

“Tapi... tapi... Bagaimana kalau dia dikucilkan? Bagaimana kalau teman-temannya menghina Lenna?” air mata turun dari bola mata Mama yang indah.

Aku benar-benar nggak mengerti bahasa dan istilah mereka saat itu. Dikucilkan? Dihina? Apa itu?

“Dia anakku juga! Aku juga nggak rela dia dihina atau dikucilkan. Tapi aku mau dia menjadi anak  yang kuat. Sampai kapan kita akan melindunginya terus?” Papa mencengkram lengan Mama dan memberikan semangat.

“Mama, apa sekolah itu sangat menakutkan?” tanyaku lirih.

“Nggak, Sayang. Sekolah nggak menakutkan.” jawab Mama.

“Kalau gitu Lenna mau sekolah, Ma,” jawabku penuh keyakinan.

Papa dan Mama tersenyum saat melihatku tersenyum lebar. Rasanya begitu menyenangkan melihat mereka berdua tersenyum.

—MUSE—

(Credit to owner)

Papa mengajakku berkeliling melihat sekolahan yang akan aku masuki. Mataku berputar melihat-lihat tempat itu. Masih teringat di benakku, berbagai macam hiasan dinding yang terbuat dari kertas berwarna-warni, gambar-gambar yang di warna dengan rapi menggunakan crayon, dan beberapa kertas bertuliskan puisi yang mulai tampak usang di dalam bingkai. Semua itu adalah karya para murid. Aku juga masih ingat dengan bau lemon yang tercium dari pendingin udara di ruangan kepala sekolah.

“Namanya Lenna, dia memang spesial.” Papa memperkenalkanku pada Bu Sari, kepala sekolah dari SD MATAHARI  yang akan aku masuki.

“Baik, Pak. Pasti akan kami jaga.” senyum terkembang di wajah wanita separuh baya itu, saat bergantian melihatku dan Papa.

“Belajar yang rajin, ya, Sayang.” Papa mencium keningku sebelum meninggalkanku sendiri di tempat asing ini.

Walaupun aku berkata ingin bersekolah tapi nyatanya ada rasa takut menyelimuti hatiku saat ini. Tidak ada sosok Papa, Mama, atau Nenny yang menemaniku di tempat yang baru ini, membuat nyaliku ciut. Tapi aku nggak mau menangis, aku nggak mau bikin Papa dan Mama kecewa.

“Anak-anak, kita punya teman baru, hlo!” Bu Sari mencoba mencari perhatian dari anak- anak yang masih asyik berteriak, mengobrol, dan yang sedang asyik dengan dunia mereka sendiri.

“Kemari, Nak!”  wanita itu melambaikan tangannya padaku. Aku menurut dan melangkahkan kaki masuk ke dalam ruang kelas.

“Perkenalkan namaku Cellena, aku biasa dipanggil Lenna.” Aku mencoba sekeras mungkin untuk memperjelas pelafalan namaku.

Suasana mendadak begitu hening  dan semua mata tertuju padaku. Adakah kesalahan yang ku perbuat? Pandangan mereka menunjukan rasa kaget dan takut.

“Ibu guru, dia itu apa?” tanya seorang anak kecil, suaranya terdengar begitu lantang.

“Dia mirip vampir, badannya putih sekali.”

“Vampirkan merah, dia lebih mirip hantu.”

“Hantu?? Aku takut.”

“Anak-anak tenang dulu. Lenna adalah manusia seperti kalian. Hanya saja Lenna terlahir spesial. Kalian berteman yang baik dengan Lenna, ya.”

“Baik, Bu.” jawab mereka serempak.

Namun jawaban mereka hanyalah sekedar jawaban untuk memberikan rasa lega pada Bu Sari. Nyatanya setelah tidak ada guru yang mengajar, mereka tetap merundungku. Tidak ada satupun anak yang mau mendekatiku karena warna kulitku yang berbeda.

Saat Kelas 1 SD, aku tidak begitu menggubris ucapan mereka.

Saat Kelas 2 SD, mereka mulai menjahiliku, terutama para cowok.

Saat Kelas 3 SD, bullying mereka padaku semakin menjadi-jadi.

Saat Kelas 4 SD, aku mulai muak dan merasa ingin mati saja.

Aku nggak pernah menceritakan masalahku pada Papa dan Mama. Aku takut mereka akan bertengkar lagi karena aku. Tapi ambang toleransiku seakan-akan semakin menipis dan mulai menggrogoti jiwaku. Aku sering menangis sendiri dimalam hari, nafsu makanku hilang, dan aku lebih sering memuntahkan makanan yang masuk ke mulutku.

Sampai akhirnya aku merasa kalau lebih baik aku mati saja, nggak ada gunanya aku hidup.

Mereka bilang aku menyusahkan Papa dan Mamaku dengan kelahiranku di dunia ini.

Mereka bilang Papa dan Mamaku pasti malu saat mengenalkan aku dengan kerabat dan temannya

Mereka bilang kalau aku hanyalah anak pembawa sial.

Mereka bilang aku cacat.

Mereka bilang aku abnormal.

Mereka bilang aku ini hukuman Tuhan pada orang tuaku.

Mereka bilang..........

Mereka bilang.........

Terus dan terus..

Lagi dan lagi....

Terngiang-ngiang memenuhi pikiranku.

“ARGH.....!!!” Aku berteriak dan membanting gelas kaca yang ada di sebelah tempat tidurku. Mataku merah karena mengantuk dan muncul lingkaran hitam di sekitar mataku. Mungkin sudah 3 hari aku nggak bisa tidur.

“Lenna, buka pintunya!” suara Mama menggedor pintu terdengar di telingaku, namun aku nggak menggubrisnya.

Tangan mungilku mengambil serpihan gelas yang berhamburan di lantai, dengan gemetaran aku mengambil serpihan yang paling besar, juga dengan ujung yang paling tajam. Nalarku seakan menghilang, tangisanku pun mulai meredup. Nafasku mulai tak teratur, rambutku acak-acakan.

Kata mereka darahku juga berwarna putih seperti rambut dan kulitku. Darahku adalah darah terkutuk yang di berikan Tuhan padaku.

Crooot..

Bunyi darah yang menyembur dari pergelangan tanganku masih terngiang jelas di benakku. Aku mengiris sendiri urat nadiku. Entah setan apa yang merasuki ku saat itu. Satu hal yang ku ingat dengan jelas adalah aku tersenyum saat melihat ternyata darahku berwarna merah.

Dan setelah itu pandanganku mulai kabur, dan semuanya berubah menjadi hitam.

Suara tangisan dan jeritan Mama terdengar sangat jauh di ujung telingaku. Sayup-sayup ku mendengar Mama menangis dan memanggil namaku berulang-ulang.

Kenapa aku melakukan ini?

Padahal aku masing ingin memeluk Mama, merasakan kehangatan kasihnya, merasakan jari-jemarinya menggelitik perutku saat aku nakal.

Kenapa?

Kenapa aku begitu bodoh membunuh diriku sendiri?

Bukan.. bukan aku.. tapi perkataan merekalah yang membunuhku. Perkataan merekalah yang membuatku melakukan ini.

Aku belum mau mati.

Aku mau hidup.....

Tuhan tolong aku.

—MUSE—

.

.

.

Pip pip pip...

Bunyi layar monitor pemantau tanda vital pasien terus berbunyi dan mulai terdengar di telingaku.

“Semua ini karena kamu, Kai. Sekarang apa yang aku takutkan terjadi.” Mama mulai memaki Papa, nampaknya dia syok karena aku mencoba bunuh diri.

“Aku pikir nggak akan sampai begini. Maafkan aku, Rose.” Papa berjongkok di sudut ruangan dan menjambak rambut dengan kedua tangannya yang kekar.

“Minta maaflah pada, Lenna. Jangan kepadaku!”

Nampaknya apa yang telah kulakukan berdampak serius pada Papa dan Mama. Aku ingin memanggil mereka, namun tenggorokanku seperti tercekat. Rasanya begitu sakit dan kering.

Samar-samar aku bisa mendengar mereka bertengkar. Mama memukul-mukul dada Papa, dan Papa hanya diam tak membalas atau pun mencoba untuk menghindar. Amarah Mama mulai mereda dan berganti dengan isakan tangis. Papa memeluk Mama dan mencoba memberikannya ketenangan. Tampaknya berhasil, tangisan Mama mulai berhenti dan kini mereka bergegas masuk ke dalam mendekatiku.

“Kau sudah bangun, Nak?” Mama mengusap air mata yang jatuh perlahan dari sudut mataku yang lancip.

“Maafin Lenna, Ma..., Pa...” ucapku lirih.

“Hush..stt... bukan kamu yang salah. Kami yang salah.” Mama menggenggam erat tanganku, sementara tangannya yang lain menelus-elus rambutku.

“Maafin Papa, Nak.” Papa mendekat dan mengelus lembut pipiku.

Ya Tuhan! Apa yang telah aku lakukan hingga menyakiti kedua orang tua yang begitu menyayangiku?  Bagaimana mungkin aku bisa melakukan tindakan bodoh ini? Padahal aku tahu masih ada orang yang begitu mencintaiku apa

adanya.

“Keluar saja dari sekolahan, home schooling saja.” Papa mengangguk dan menahan tangisannya.

“Iya, Pa.”

Dan akhirnya, aku mengahabiskan masa remajaku dengan belajar di dalam rumah. Aku tidak pergi ke mall, belanja, ke ti**zone, atau pergi ke salon seperti remaja seharusnya. Bagiku membantu Mama mengurus adikku, Arvin yang baru saja lahir sudah membuatku bahagia. Dia lahir saat aku berusia 10 tahun. Thanks God, Arvin tidak terlahir sama sepertiku. Dia normal dan punya banyak warna dalam dirinya.

Aku menikmati saat-saat bersama keluargaku. Aku merasa bahagia sampai suatu ketika, akhirnya Papa dan Mama kembali memutuskan untuk mengirimku masuk ke dunia luar.

“Kuliahlah, Lenna! Kau sudah cukup dewasa untuk menentukan jalan hidupmu.” ucap Papa sambil menikmati secangkir kopi.

“Carilah teman, dan bergaulah dengan baik.” Mama ikut tersenyum.

“Baiklah akan ku coba,” pada akhirnya aku hanya bisa berharap untuk tidak kembali pada neraka sialan itu lagi.

—MUSE—

Like, comment, and +Fav

Follow dee.meliana for more lovely novels.

❤️❤️❤️

Thank you readers ^^

Terpopuler

Comments

🌸nofa🌸

🌸nofa🌸

aku juga merasa aneh dengan teman SMP ku yang albino. malah sempat mengatakan kalau mereka manusia planet ( meskipun aku juga manusia planet, bumi😁 ).

jujur kurangnya pengetahuan dan edukasi dari pihak sekolah membuat kita cenderung meminggirkan albino.

padahal mereka cantik lho. keren dalam proporsinya masing-masing.

maafkan aku ya teman SMP ku. ketidaktahuan info membuat aku bersikap tidak baik padamu🙏🙇‍♀️

2021-01-17

0

Mutiara Ristina

Mutiara Ristina

jujur deg degan baca ny

2020-12-01

0

Maminya Giska

Maminya Giska

suka dengan gaya bahasanya

2020-11-13

2

lihat semua
Episodes
1 ARTI KELAHIRAN
2 MASA KECILKU
3 OSPEK
4 DAVIN ALEXANDER
5 ANGEL
6 JULIUS BINTORO
7 PAMERAN
8 JATUH CINTA
9 AMANDA
10 MODEL
11 MUSE
12 BAHAGIA
13 LAVENDER
14 PRIA BRENGSEK
15 MIMPI
16 LENNA
17 SOSMED
18 TAK TERTAHANKAN
19 CINTA ITU MANIS
20 BITTER LOVE
21 HASRAT
22 SUN RISE
23 PERTEMUAN
24 GILA
25 LUKISAN
26 DUNIAKU
27 SESAK
28 FIRST LOVE
29 3 HATI 1 CINTA
30 EPILOG
31 S2 ~ BLURB
32 S2 ~ PROLOG
33 S2 ~ GADIS TANPA NAMA
34 S2 ~ NAMAKU KALILA
35 S2 ~ PERIH
36 S2 ~ KEPUTUSAN
37 S2 ~ ULANG TAHUN
38 S2 ~ MALAM ITU
39 S2 ~ DEMI APA?
40 S2 ~ PALETTE WARNA
41 S2 ~ RASA
42 S2 ~ EMOSI
43 S2 ~ BERHARGA
44 S2 ~ MENDUNG
45 S2 ~ HUJAN
46 S2 ~ MENDUNG II
47 S2 ~ HUJAN II
48 S2 ~ PELUKAN
49 S2 ~ FEELING
50 S2 ~ BOHONG
51 S2 ~ TAK SEMPURNA
52 S2 ~ GAMBAR
53 S2 ~ TAKUT
54 S2 ~ MANIS
55 S2 ~ DIA
56 S2 ~ KEMBALI
57 S2 ~ PERTAHANKAN AKU
58 S2 ~ DETIK
59 S2 ~ MORNING
60 S2 ~ TETANGGA BARU
61 S2 ~ MORNING II
62 S2 ~ PERTANYAAN
63 S2 ~ JAWABAN
64 S2 ~ RINDU
65 S2 ~ KOPI
66 S2 ~ KENANGAN
67 S2 ~ PANAS
68 S2 ~ DISISIKU
69 S2 ~ MUSE
70 S2 ~ KENANGAN II
71 S2 ~ BUNGA
72 S2 ~ KETAHUAN
73 S2 ~ BISA
74 S2 ~ HADIAH
75 S2 ~ SEMPURNA
76 S2 ~ A KISS
77 S2 ~ MONSTER
78 S2 ~ BLOOD, SWEAT, & TEARS
79 S2 ~ TOREHAN LUKA
80 S2 ~ SECERCA HARAPAN
81 S2 ~ HAPUS
82 S2 ~ HAPUS II
83 S2 ~ NEW
84 S2 ~ HATI
85 S2 ~ BULAN
86 S2 ~ LOST
87 S2 ~ LUPA
88 S2 ~ AROMA
89 S2 ~ TRUE COLOR
90 S2 ~ ENDING
91 S2 ~ EPILOG
92 S2 ~ EXTRA PART
93 S2 ~ EXTRA PART II
94 S3 ~ BLURB
95 S3 ~ PROLOG
96 S3 ~ DENDAM
97 S3 ~ KELUARGA
98 S3 ~ MENGENALMU
99 S3 ~ LEON IS MY NAME
100 S3 ~ MY GIRL
101 S3 ~ TEKAT
102 S3 ~ MUSE
103 S3 ~ MENGINAP
104 S3 ~ DIET
105 S3 ~ PENERIMAAN
106 S3 ~ UNTUK KANNA
107 S3 ~ DARI LEON
108 S3 ~ BERUBAH
109 S3 ~ PULANG
110 S3 ~ SEUTUHNYA
111 S3 ~ LIKE IT
112 S3 ~ ZEAN
113 S3 ~ BEAUTY IS PAIN
114 S3 ~ KESEMPATAN
115 S3 ~ FANS
116 S3 ~ KECEWA
117 S3 ~ BULIMIA
118 S3 ~ PAHIT
119 S3 ~ PUTUS
120 S3 ~ LOVANYA
121 S3 ~ MELEPAS RINDU
122 S3 ~ PEMBALASANKU
123 S3 ~ HAMIL
124 S3 ~ MENIKAH
125 S3 - POOR ME
126 S3 ~ I FEEL YOU
127 S3 ~ ADORE YOU
128 S3 ~ HATE YOU
129 S3 ~ DEPRESI
130 S3 ~ CERAI
131 S3 ~ LEON
132 S3 ~ KANNA
133 S3 ~ ENDING
134 S3 ~ EPILOG
135 PROMOSI
136 S4 ~ BLURB
137 S4 ~ PROLOG
138 S4 ~ MUNCULNYA RA
139 S4 ~ KEN & RA
140 S4 ~ KEANO AMERA
141 S4 ~ NYEBELIN SIH
142 S4 ~ PERGOLAKAN BATIN
143 S4 ~ DAFFIN
144 S4 ~ PUSH UP
145 S4 ~ FIGHT
146 S4 ~ KISS
147 S4 ~ PARTY
148 S4 ~ RA CEMBURU?
149 S4 ~ DAEBAK!
150 S4 ~ JATUH CINTA? RA?
151 S4 ~ MUSE
152 S4 ~ BERDUA SAJA?
153 S4 ~ EKSISTENSI RA
154 S4 ~ GAIRAH
155 S4 ~ INDRA DAN RASA
156 S4 ~ HATE YOU, RA!
157 S4 ~ GRAFITI
158 S4 ~ HILANGNYA RA
159 S4 ~ SAKIT JUGA
160 S4 ~ HILANGNYA RA II
161 S4 ~ MALAM KELAM
162 S4 ~ KUMOHON RA!
163 S4 ~ I LOVE YOU RA
164 S4 ~ SENJA
165 S4 ~ FAJAR
166 S4 ~ EPILOG
167 S4 ~ EKSTRA PART
168 PROMOSI
169 S4 ~ EKSTRA PART II
170 S5 ~ BLURB
171 S5 ~ PROLOG
172 S5 ~ KURIR CANTIK
173 S5 ~ MENGHILANG
174 S5 ~ SAKIT, MA!
175 S5 ~ RONY
176 S5 ~ SIAPA?
177 S5 ~ LUCAS
178 S5 ~ MANDI
179 S5 ~ KATERINA
180 S5 ~ RAINY DAY
181 S5 ~ INDAHNYA RASA
182 S5 ~ NICK
183 S5 ~ GIVE CARD
184 S5 ~ NONTON
185 S5 ~ ANOTHER RAINY DAY
186 S5 ~ HATI
187 S5 ~ SALAH
188 S5 ~ DIA AYAHKU
189 S5 ~ MAMA
190 S5 ~ DON’T SAY GOOD BYE
191 S5 ~ ANAK SIAPA?
192 S5 ~ MAAF
193 S3 ~ SELAMATKAN AKU
194 S5 ~ GOOD BYE, LUCAS
195 S5 ~ PULAU PARA DEWA
196 S5 ~ HALLO, BOY!
197 S5 ~ PAIN
198 S5 ~ TUGAS AKHIR
199 S5 ~ HERO
200 S5 ~ TANPA SYARAT
201 S5 ~ PAPI NICK
202 S5 ~ BASAH
203 S5 ~ MAIN
204 S5 ~ DUNIAKU
205 S5 ~ TULIS ULANG
206 S5 ~ TULIS ULANG II
207 S5 ~ K & Q
208 S5 ~ MUSE
209 S5 ~ PERTEMUAN KEMBALI
210 S5 ~ AKU MENCINTAIMU
211 S5 ~ BINGUNG
212 EPISODE SPESIAL IDUL ADHA
213 S5 ~ DI MANA KAU, QUEEN?
214 S5 ~ PILIHAN
215 S5 ~ TANTANGAN
216 S5 ~ HENTIKAN!!
217 S5 ~ RAINY DAY II
218 S5 ~ MUSE II
219 S5 ~ TAKE PICT
220 S5 ~ BERTAHANLAH, NAK!
221 S5 ~ SEORANG AYAH
222 S5 ~ SEORANG IBU
223 S5 ~ ENDING
224 S5 ~ EPILOG
225 S5 ~ EXTRA PART
226 S6 ~ BLURB
227 S6 ~ PROLOG
228 S6 ~ KLISE
229 S6 ~ IVANDER
230 S6 ~ BILIK TOILET
231 S6 ~ MAINAN BARU
232 S6 ~ KRYSTAL
233 PREORDER
234 S6 ~ MENYERAH
235 S6 ~ PARK JAE HYUNG
236 S6 ~ BERMAIN API
237 S6 ~ TERBAKAR HANCUR
238 S6 ~ PERTEMUAN KEDUA
239 S6 ~ PERKENALAN
240 S6 ~ KAULAH CINTAKU
241 S6 ~ MENGHANGATKANMU
242 S6 ~ HANGAT
243 S6 ~ SALAH
244 S6 ~ MENYERAH
245 S6 ~ BUKAN AKU
246 S6 ~ LAVENDER
247 S6 ~ BUNUH DIRI
248 S6 ~ TEGANG
249 S6 ~ MISTERIUS
250 S6 ~ LANTAS SIAPA?
251 S6 ~ ALUR PEMBUNUHAN
252 S6 ~ DENDAM
253 S6 ~ MUSE
254 S6 ~ ENDING
255 S6 ~ EPILOG
256 PROMOSI
257 S1 - SPECIAL EPISODE
258 S2 - SPECIAL EPISODE
259 S7 - BLURB
260 S7 - PROLOG
261 S7 ~ MASA KECIL
262 PROMOSI
263 S7 ~ MANDI BERSAMA SINGA
264 EPISODE SPESIAL NATAL
265 EPISODE SPESIAL NATAL
266 EPISODE SPESIAL NATAL
267 S7 - MEMANDIKAN SINGA
268 S7 ~ JERAWAT
269 S7 ~ TENGGELAM
270 S7 ~PERTOLONGAN PERTAMA
271 S7 ~ TERTIDUR
272 S7 ~ TAPI APA?
273 S7 ~ SALAH PAHAM
274 S7 ~ TERPAKSA BOHONG
275 S7 ~ MODEL
276 S7 ~ MOTOR
277 S7 ~ FAREL
278 S7 ~ BALAPAN LIAR
279 S7 - CEMBURU
280 S7 ~ BOCOR
281 S7 ~ PEMBANTU
282 S 7 ~ MENGALAHLAH
283 S7 ~ JATUH
284 S7 ~ HUKUMAN
285 S7 ~ BAKAT
286 S7 ~ PUPUS
287 S7 ~ MI INSTAN
288 S7 ~ CIUMAN
289 S7 ~ HATI
290 S7 ~ REMATCH
291 S7 ~ REMATCH II
292 S7 ~ JANJI
293 S7 ~ SUKA
294 S7 ~ PACARAN
295 S7 ~ IMPIAN
296 S7 ~ BEKAS LUKA
297 S7 ~ PERPISAHAN
298 S7 ~ PERPISAHANN
299 PROMOSI
300 Giveaway 17-an
301 S7 ~ LOLOS SELEKSI
302 S7 ~ Aku Merindukanmu
303 S7 ~ JIMAT KEBERUNTUNGAN
304 S7~ PERTANDINGAN PERTAMA
305 S7 ~ TIDAK!!
306 S7 ~ KEMENANGAN PERTAMA
307 S7 ~ HADIAH
308 S7 ~ APA HANYA ITU?
309 S7 ~ PERMINTAAN
310 S7 ~ NGAMBEK
311 S7 ~ MAAFKAN AKU.
312 S7 ~ BENDERA MERAH
313 S7 ~ MURID BARU
314 S7 ~ JOHANA
315 S7 ~ KEPULANGAN LEVIN
316 S7 ~ BENCI TAPI CINTA
317 S7 ~ HADIAH
318 S7 ~ MUAT TIDAK
319 S7 ~JADI ITU KEPUTUSANMU?
320 S7 ~ LEVIN MOVE ON??
321 S7 ~ TANGGUNG JAWAB!
322 S7 ~ TINGGAL BERDUA
323 S7 ~ PENYESALAN LEONI
324 S7 ~ KEDATANGAN LEVIN
325 S7 ~ AKU JUGA INGIN BAHAGIA
326 S7 ~ TEMAN LAMA
327 S7 ~ RENCANA FAREL
328 S7 ~ BERHASILKAH?
329 S7 ~ TATAPAN LEVIN
330 S7 ~ CEMBURU
331 S7 ~ Doble Date
332 S7 ~ AKU IKUT
333 PROMOSI NOVEL BARU
334 Taman Hiburan
335 Salah Paham
Episodes

Updated 335 Episodes

1
ARTI KELAHIRAN
2
MASA KECILKU
3
OSPEK
4
DAVIN ALEXANDER
5
ANGEL
6
JULIUS BINTORO
7
PAMERAN
8
JATUH CINTA
9
AMANDA
10
MODEL
11
MUSE
12
BAHAGIA
13
LAVENDER
14
PRIA BRENGSEK
15
MIMPI
16
LENNA
17
SOSMED
18
TAK TERTAHANKAN
19
CINTA ITU MANIS
20
BITTER LOVE
21
HASRAT
22
SUN RISE
23
PERTEMUAN
24
GILA
25
LUKISAN
26
DUNIAKU
27
SESAK
28
FIRST LOVE
29
3 HATI 1 CINTA
30
EPILOG
31
S2 ~ BLURB
32
S2 ~ PROLOG
33
S2 ~ GADIS TANPA NAMA
34
S2 ~ NAMAKU KALILA
35
S2 ~ PERIH
36
S2 ~ KEPUTUSAN
37
S2 ~ ULANG TAHUN
38
S2 ~ MALAM ITU
39
S2 ~ DEMI APA?
40
S2 ~ PALETTE WARNA
41
S2 ~ RASA
42
S2 ~ EMOSI
43
S2 ~ BERHARGA
44
S2 ~ MENDUNG
45
S2 ~ HUJAN
46
S2 ~ MENDUNG II
47
S2 ~ HUJAN II
48
S2 ~ PELUKAN
49
S2 ~ FEELING
50
S2 ~ BOHONG
51
S2 ~ TAK SEMPURNA
52
S2 ~ GAMBAR
53
S2 ~ TAKUT
54
S2 ~ MANIS
55
S2 ~ DIA
56
S2 ~ KEMBALI
57
S2 ~ PERTAHANKAN AKU
58
S2 ~ DETIK
59
S2 ~ MORNING
60
S2 ~ TETANGGA BARU
61
S2 ~ MORNING II
62
S2 ~ PERTANYAAN
63
S2 ~ JAWABAN
64
S2 ~ RINDU
65
S2 ~ KOPI
66
S2 ~ KENANGAN
67
S2 ~ PANAS
68
S2 ~ DISISIKU
69
S2 ~ MUSE
70
S2 ~ KENANGAN II
71
S2 ~ BUNGA
72
S2 ~ KETAHUAN
73
S2 ~ BISA
74
S2 ~ HADIAH
75
S2 ~ SEMPURNA
76
S2 ~ A KISS
77
S2 ~ MONSTER
78
S2 ~ BLOOD, SWEAT, & TEARS
79
S2 ~ TOREHAN LUKA
80
S2 ~ SECERCA HARAPAN
81
S2 ~ HAPUS
82
S2 ~ HAPUS II
83
S2 ~ NEW
84
S2 ~ HATI
85
S2 ~ BULAN
86
S2 ~ LOST
87
S2 ~ LUPA
88
S2 ~ AROMA
89
S2 ~ TRUE COLOR
90
S2 ~ ENDING
91
S2 ~ EPILOG
92
S2 ~ EXTRA PART
93
S2 ~ EXTRA PART II
94
S3 ~ BLURB
95
S3 ~ PROLOG
96
S3 ~ DENDAM
97
S3 ~ KELUARGA
98
S3 ~ MENGENALMU
99
S3 ~ LEON IS MY NAME
100
S3 ~ MY GIRL
101
S3 ~ TEKAT
102
S3 ~ MUSE
103
S3 ~ MENGINAP
104
S3 ~ DIET
105
S3 ~ PENERIMAAN
106
S3 ~ UNTUK KANNA
107
S3 ~ DARI LEON
108
S3 ~ BERUBAH
109
S3 ~ PULANG
110
S3 ~ SEUTUHNYA
111
S3 ~ LIKE IT
112
S3 ~ ZEAN
113
S3 ~ BEAUTY IS PAIN
114
S3 ~ KESEMPATAN
115
S3 ~ FANS
116
S3 ~ KECEWA
117
S3 ~ BULIMIA
118
S3 ~ PAHIT
119
S3 ~ PUTUS
120
S3 ~ LOVANYA
121
S3 ~ MELEPAS RINDU
122
S3 ~ PEMBALASANKU
123
S3 ~ HAMIL
124
S3 ~ MENIKAH
125
S3 - POOR ME
126
S3 ~ I FEEL YOU
127
S3 ~ ADORE YOU
128
S3 ~ HATE YOU
129
S3 ~ DEPRESI
130
S3 ~ CERAI
131
S3 ~ LEON
132
S3 ~ KANNA
133
S3 ~ ENDING
134
S3 ~ EPILOG
135
PROMOSI
136
S4 ~ BLURB
137
S4 ~ PROLOG
138
S4 ~ MUNCULNYA RA
139
S4 ~ KEN & RA
140
S4 ~ KEANO AMERA
141
S4 ~ NYEBELIN SIH
142
S4 ~ PERGOLAKAN BATIN
143
S4 ~ DAFFIN
144
S4 ~ PUSH UP
145
S4 ~ FIGHT
146
S4 ~ KISS
147
S4 ~ PARTY
148
S4 ~ RA CEMBURU?
149
S4 ~ DAEBAK!
150
S4 ~ JATUH CINTA? RA?
151
S4 ~ MUSE
152
S4 ~ BERDUA SAJA?
153
S4 ~ EKSISTENSI RA
154
S4 ~ GAIRAH
155
S4 ~ INDRA DAN RASA
156
S4 ~ HATE YOU, RA!
157
S4 ~ GRAFITI
158
S4 ~ HILANGNYA RA
159
S4 ~ SAKIT JUGA
160
S4 ~ HILANGNYA RA II
161
S4 ~ MALAM KELAM
162
S4 ~ KUMOHON RA!
163
S4 ~ I LOVE YOU RA
164
S4 ~ SENJA
165
S4 ~ FAJAR
166
S4 ~ EPILOG
167
S4 ~ EKSTRA PART
168
PROMOSI
169
S4 ~ EKSTRA PART II
170
S5 ~ BLURB
171
S5 ~ PROLOG
172
S5 ~ KURIR CANTIK
173
S5 ~ MENGHILANG
174
S5 ~ SAKIT, MA!
175
S5 ~ RONY
176
S5 ~ SIAPA?
177
S5 ~ LUCAS
178
S5 ~ MANDI
179
S5 ~ KATERINA
180
S5 ~ RAINY DAY
181
S5 ~ INDAHNYA RASA
182
S5 ~ NICK
183
S5 ~ GIVE CARD
184
S5 ~ NONTON
185
S5 ~ ANOTHER RAINY DAY
186
S5 ~ HATI
187
S5 ~ SALAH
188
S5 ~ DIA AYAHKU
189
S5 ~ MAMA
190
S5 ~ DON’T SAY GOOD BYE
191
S5 ~ ANAK SIAPA?
192
S5 ~ MAAF
193
S3 ~ SELAMATKAN AKU
194
S5 ~ GOOD BYE, LUCAS
195
S5 ~ PULAU PARA DEWA
196
S5 ~ HALLO, BOY!
197
S5 ~ PAIN
198
S5 ~ TUGAS AKHIR
199
S5 ~ HERO
200
S5 ~ TANPA SYARAT
201
S5 ~ PAPI NICK
202
S5 ~ BASAH
203
S5 ~ MAIN
204
S5 ~ DUNIAKU
205
S5 ~ TULIS ULANG
206
S5 ~ TULIS ULANG II
207
S5 ~ K & Q
208
S5 ~ MUSE
209
S5 ~ PERTEMUAN KEMBALI
210
S5 ~ AKU MENCINTAIMU
211
S5 ~ BINGUNG
212
EPISODE SPESIAL IDUL ADHA
213
S5 ~ DI MANA KAU, QUEEN?
214
S5 ~ PILIHAN
215
S5 ~ TANTANGAN
216
S5 ~ HENTIKAN!!
217
S5 ~ RAINY DAY II
218
S5 ~ MUSE II
219
S5 ~ TAKE PICT
220
S5 ~ BERTAHANLAH, NAK!
221
S5 ~ SEORANG AYAH
222
S5 ~ SEORANG IBU
223
S5 ~ ENDING
224
S5 ~ EPILOG
225
S5 ~ EXTRA PART
226
S6 ~ BLURB
227
S6 ~ PROLOG
228
S6 ~ KLISE
229
S6 ~ IVANDER
230
S6 ~ BILIK TOILET
231
S6 ~ MAINAN BARU
232
S6 ~ KRYSTAL
233
PREORDER
234
S6 ~ MENYERAH
235
S6 ~ PARK JAE HYUNG
236
S6 ~ BERMAIN API
237
S6 ~ TERBAKAR HANCUR
238
S6 ~ PERTEMUAN KEDUA
239
S6 ~ PERKENALAN
240
S6 ~ KAULAH CINTAKU
241
S6 ~ MENGHANGATKANMU
242
S6 ~ HANGAT
243
S6 ~ SALAH
244
S6 ~ MENYERAH
245
S6 ~ BUKAN AKU
246
S6 ~ LAVENDER
247
S6 ~ BUNUH DIRI
248
S6 ~ TEGANG
249
S6 ~ MISTERIUS
250
S6 ~ LANTAS SIAPA?
251
S6 ~ ALUR PEMBUNUHAN
252
S6 ~ DENDAM
253
S6 ~ MUSE
254
S6 ~ ENDING
255
S6 ~ EPILOG
256
PROMOSI
257
S1 - SPECIAL EPISODE
258
S2 - SPECIAL EPISODE
259
S7 - BLURB
260
S7 - PROLOG
261
S7 ~ MASA KECIL
262
PROMOSI
263
S7 ~ MANDI BERSAMA SINGA
264
EPISODE SPESIAL NATAL
265
EPISODE SPESIAL NATAL
266
EPISODE SPESIAL NATAL
267
S7 - MEMANDIKAN SINGA
268
S7 ~ JERAWAT
269
S7 ~ TENGGELAM
270
S7 ~PERTOLONGAN PERTAMA
271
S7 ~ TERTIDUR
272
S7 ~ TAPI APA?
273
S7 ~ SALAH PAHAM
274
S7 ~ TERPAKSA BOHONG
275
S7 ~ MODEL
276
S7 ~ MOTOR
277
S7 ~ FAREL
278
S7 ~ BALAPAN LIAR
279
S7 - CEMBURU
280
S7 ~ BOCOR
281
S7 ~ PEMBANTU
282
S 7 ~ MENGALAHLAH
283
S7 ~ JATUH
284
S7 ~ HUKUMAN
285
S7 ~ BAKAT
286
S7 ~ PUPUS
287
S7 ~ MI INSTAN
288
S7 ~ CIUMAN
289
S7 ~ HATI
290
S7 ~ REMATCH
291
S7 ~ REMATCH II
292
S7 ~ JANJI
293
S7 ~ SUKA
294
S7 ~ PACARAN
295
S7 ~ IMPIAN
296
S7 ~ BEKAS LUKA
297
S7 ~ PERPISAHAN
298
S7 ~ PERPISAHANN
299
PROMOSI
300
Giveaway 17-an
301
S7 ~ LOLOS SELEKSI
302
S7 ~ Aku Merindukanmu
303
S7 ~ JIMAT KEBERUNTUNGAN
304
S7~ PERTANDINGAN PERTAMA
305
S7 ~ TIDAK!!
306
S7 ~ KEMENANGAN PERTAMA
307
S7 ~ HADIAH
308
S7 ~ APA HANYA ITU?
309
S7 ~ PERMINTAAN
310
S7 ~ NGAMBEK
311
S7 ~ MAAFKAN AKU.
312
S7 ~ BENDERA MERAH
313
S7 ~ MURID BARU
314
S7 ~ JOHANA
315
S7 ~ KEPULANGAN LEVIN
316
S7 ~ BENCI TAPI CINTA
317
S7 ~ HADIAH
318
S7 ~ MUAT TIDAK
319
S7 ~JADI ITU KEPUTUSANMU?
320
S7 ~ LEVIN MOVE ON??
321
S7 ~ TANGGUNG JAWAB!
322
S7 ~ TINGGAL BERDUA
323
S7 ~ PENYESALAN LEONI
324
S7 ~ KEDATANGAN LEVIN
325
S7 ~ AKU JUGA INGIN BAHAGIA
326
S7 ~ TEMAN LAMA
327
S7 ~ RENCANA FAREL
328
S7 ~ BERHASILKAH?
329
S7 ~ TATAPAN LEVIN
330
S7 ~ CEMBURU
331
S7 ~ Doble Date
332
S7 ~ AKU IKUT
333
PROMOSI NOVEL BARU
334
Taman Hiburan
335
Salah Paham

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!