GELYA

GELYA

CHAPTER 1

Tok tok tok

Suara ketukan pintu terdengar nyaring, seorang remaja dengan balutan seragam SMA berdiri malas di depan pintu kamar yang terdapat gantungan papan bertulisan "Gelya Rawangsa".

"Lya buruan. Udah di tungguin bunda," pekik remaja dengan nama Diki Pramudia itu. Tubuh tinggi dengan kulit putih dan wajah tampan yang selalu berhasil memikat banyak gadis membuat Diki sering menjadi pusat perhatian di sekolah.

Ceklek

Pintu terbuka menampilkan seorang gadis yang telah siap fengan seragamnya. Tubuh munhil, kulit putih bersih, bola mata coklat terang dan bibir warna Cherry alami menambah kesan cantik tak terbantahkan. Gelya Rawangsa nama gadis itu. "Ngapain lo nunggu disini, emang gak bisa di bawah sambil sarapan?" Tanya Lya.

Diki mendelik padanya. "Udah turun tadi. Tapi di suruh naik lahi buat manggil lo. Buruah ah, laper nih," ujarnya berjalan turun diikuti Lya.

"Selamat pagi bunda," sapa Lya pada wanita paruh baya yang tengah sibuk menyiapkan sarapan.

"Selamat pagi! Hari ini berangkat bareng bunda ya, ayah ada jadwal operasi pagi jadi sudah berangkat ke rumah sakit," ucap bunda Intan, Ibu dari Diki.

Lya mengangguk sembari mengangkat jempolnya sebagai jawaban, sedangkan Diki terlihat mengerucutkan bibirnya. "Beliin motor atuh bun biar bunda sama ayah ga usah repot-repot antar jemput kita," pinta Diki.

Bunda Intan melirik tajam anak laki-lakinya itu. "Belum punya SIM, ga boleh," tolaknya.

Diki menatap bundanya dengan memelas. "Bunda..," rengeknya. "Ayolah bun, Diki mau motor sport."

Bukannya luluh melihat tatapan anaknya, bunda Intan memukul kepala Diki dengan sendok. "Bunda bilang nggak ya nggak," kata bunda Intan mmebuat Diki menghentak-hentakkan kakinya kesal.

Lya yang melihat perdebatan ibu dan anak itu hanya terkekeh. "Diki mau ikutan geng motor bun, marahin," adu Lya membuat Diki melotot garang pada Lya, sedangkan Lya memeletkan lidahnya.

"Mana ada! Jangan percaya bun, Diki anak baik-baik," bela Diki yang melihat bundanya mengangkat sendok untuk memukulnya lagi. "Ampun."

Wanita paruh baya itu duduk di kursinya dengan helaan nafas kasar. "Kalian tau gak kenapa bunda mau ngantar kalian sekilah?" Tanyanya. Diki dan Lya menggeleng polos. "INI KARENA BUNDA DAPAT TELPON DARI SEKOLAH, LAGI," jawab bunda Intan menekankan kata lagi di ujung kalimatnya.

Lya maupun Diki yang mendengar itu meringis. Habis sudah riwayat mereka. "Ampun bun," cicitnya.

"Kalian bisa gak sih sekali aja gak mikin masalah di sekolah. Ini ketiga kalinya bunda dapat telpon peringatan dan hari ini bunda harus ke sekolah kalian. Kali ini apa yang kalian lakukan hah?" Tanya bunda Intan garang.

Diku menunduk sibuk dengan makanannya, dia tidak berniat menjawab karena takut di amuk. "Uhhmm, itu.. apa ya? Itu bun.. hm.. hehe kempesin ban mobilnya bu Aura hehe," jawab Lya cengengesan menunduk takut membuat bunda Intan memejamkan matanya menahan kesal.

"Bu Aura yang duluan bun, masa kita berdua di usir dari kelas gara-gara kita ngejawab padahal Lya kan jawabnya emang bener," ujar Diki ikut membela.

"Tapi apa harus berbuat seperti itu anak ganteng dan anak manis?" Tanya bunda Intan tersenyum manis namun di anggap menyeramkan oleh kedua anaknya.

"Kesel bun, bu Aura sok kecantikan ganjen lagi," jawab Lya.

Sudah, bunda Intan sudah sangat jengah dengan kelakuan kedua anaknya. Ia memutuskan untuk segera berangkat. "Sudah! Ayo berangkat sekarang," titah nya.

Selama di perjalanan baik Lya maupun Diku hanya diam. Mereka masih takut jika di amuk oleh wanita yang sedang menyetir mobil itu.

Memasuki kawasan sekolah, kedua anak itu segera keluar dari mobil. "Masuk kelas dan jangan buat ulah lagi. Kalau sampai buat ulah lagi bunda potong uang jajannya, paham?" Tanya bunda Intan.

Kedua anak itu hanya mengangguk patuh. Mereka berdua bergantian mencium tangan bundanya. "Kita ke kelas dulu bunda. Assalamualaikum," pamit Lya.

"Waalaikumsalam."

Mereka berjalan menuju kelas dengan langkah santai. Diki merangkul pundak Lua, banyak yang menatap mereka iri. Ada banyak yang terang-terangan menatap mereka kagum. Paras keduanya tidak di ragukan lagi, mereka penuh pesona. Namun mengingat kelakuan keduanya membuat banyak orang tidak ingin berurusan dengan mereka berdua.

Lya memang tinggal bersama keluarga Diki semenjak duduk di bangku SMP, orang tua Lya yang sibuk bekerja membuat Lya harus tinggal bersama satu-satunya kwlurga yang dia punya disini.

Bunyi bel pertanda jam pelajaran di mulai pun terdengar. Seorang guru yang berusia kira-kira kepala tiga memasuki kelas X IPA 2.

"Selamat pagi anak-anak. Bagaimana kabarnya? Baik dong pasti. Hari ini kita ulangan, sudah siap?" Tanya guru wanita yang bernama bu Lidia itu pada penghuni kelas. Semua murid di kelas tersebut bukannya menjawab iya, mereka semua malah membantah tak terima.

"Loh emang kita ulangan?" Tamya seorang gadia yang duduk di meja depan pada teman sebangkunya.

"IBU KOK GAK BILANG DULU SIH?" Teriak salah aatu murid laki-laki di pojokan.

"BUK MANA ADA KITA ULANGAN HARI INI. IBU JANGAN GITU DONG," teriak Diki tak terima.

Lya pun ikut membantah. "Ya elah bu, minggu kemarin gak masuk hari ini masuk langsung ulangan, sehat bu?"

"Diam semua! Sekarang simpan semua buku dan tas kalian. Ketua kelas tolong bagikan lembar soal ini."

Diki berdecak kesal. "Guru modelan begini nih yang pengen banget gue balikin ke Yang Maha Kuasa," ujar Diki kesal membanting tasnya ke lantai.

"Samtai aja kali jangan marah-marah terus. Cepet tua lo," ujar Lya. Gadis itu terlihat santai meski dia sesikit kesal.

"Ya lo enak pinter. Lah gue? Pelajaran hari ini apa aja gue gak tau," sewot Diki terlihat frustasi.

Lya menoleh. "Kapan sih gue ngebiarin lo sengsara sendirian?" Tanyaya menurinkan sedikit kerisauan Diki.

Kertas soal sudah berada di meja mereka. Diki yang mwnatap soal itu rasanya ingin muntah karena tiba-tiba perutnya terasa mual. "Anjing! Ini soal apaan sih, isinya angka semua?"

"Ya iyalah angka bego, ini kan matematika," kesal Lya memukul kepala Diki menggunakan pena.

"Kerjakan dengan tenang! Jangan ada yang kerja sama."

Lya dan Diki sadar bahwa ucapan itu tertuju pada mereka. Dengan kesal Diki menatap bu Lidia. "Awas lo," desisnya pelan.

"Hari ini kita jangan buat ulah dulu, ketahuan bunda bisa mati kita," peringat Lya yang tau niat busuk Diki kepada bu Lidia. Diki mendengus kesal kemudian menelusukkan wajahnya di atas meja.

Lya mengerjakan soal-soal itu dengan sangat mudah. Hanya butuh setengah jam untuknya menjawab semua pertanyaan yang diberikan. Diki juga sedang menyalin jawaban dari Lya selagi gadis itu berjalan ke depan untuk mengumpulkan kertas ulangannya. Bagaimana Diki bisa mendapat contekan? Hanya mereka berdua yang tau caranya.

...🌻...

Jangan lupa vote, like, komen dan favoritkan pren:)

Terpopuler

Comments

Yoon Jihan

Yoon Jihan

awalan yang menarik, semangat terus authorr😊

2022-04-04

0

Yenny Heumasse

Yenny Heumasse

mampiirr ya thoorr, semoga ceritanya seruuu💪👌

2022-03-10

1

Nurhalimah Al Dwii Pratama

Nurhalimah Al Dwii Pratama

suka baca d cerita fira keren

2022-03-07

0

lihat semua
Episodes
1 CHAPTER 1
2 CHAPTERS 2
3 CHAPTERS 3
4 CHAPTERS 4
5 CHAPTERS 5
6 CHAPTERS 6
7 CHAPTERS 7
8 CHAPTERS 8
9 CHAPTERS 9
10 CHAPTERS 10
11 CHAPTERS 11
12 CHAPTERS 12
13 CHAPTERS 13
14 CHAPTERS 14
15 CHAPTERS 15
16 CHAPTERS 16
17 CHAPTERS 17
18 CHAPTERS 18
19 CHAPTERS 19
20 CHAPTERS 20
21 CHAPTERS 21
22 CHAPTERS 22
23 CHAPTERS 23
24 CHAPTERS 24
25 CHAPTERS 25
26 CHAPTERS 26
27 CHAPTERS 27
28 CHAPTERS 28
29 CHAPTERS 29
30 Chapters 30
31 CHAPTERS 31
32 CHAPTERS 32
33 CHAPTERS 33
34 CHAPTERS 34
35 CHAPTERS 35
36 CHAPTERS 36
37 CHAPTERS 37
38 CHAPTERS 38
39 CHAPTERS 39
40 CHAPTERS 40
41 CHAPTERS 41
42 CHAPTERS 42
43 CHAPTERS 43
44 CHAPTERS 44
45 CHAPTERS 45
46 CHAPTERS 46
47 CHAPTERS 47
48 CHAPTERS 48
49 CHAPTERS 49
50 CHAPTERS 50
51 CHAPTERS 51
52 CHAPTERS 52
53 CHAPTERS 53
54 CHAPTERS 54
55 CHAPTERS 55
56 CHAPTERS 56
57 CHAPTERS 57
58 CHAPTERS 58
59 CHAPTERS 59
60 CHAPTERS 60
61 CHAPTERS 61
62 CHAPTERS 62
63 CHAPTERS 63
64 CHAPTERS 64
65 CHAPTERS 65
66 CHAPTERS 66
67 CHAPTERS 67
68 CHAPTERS 68
69 CHAPTERS 69
70 CHAPTERS 70
71 CHAPTERS 71
72 CHAPTERS 72
73 CHAPTERS 73
74 CHAPTERS 74
75 CHAPTERS 75
76 CHAPTERS 76
77 CHAPTERS 77
78 CHAPTERS 78
79 CHAPTERS 79
80 CHAPTERS 80
81 CHAPTERS 81
82 CHAPTERS 82
83 CHAPTERS 83
84 CHAPTERS 84
85 CHAPTERS 85
86 CHAPTERS 86
87 CHAPTERS 87
88 CHAPTERS 88
89 CHAPTERS 89
90 CHAPTERS 90
91 CHAPTERS 91
92 CHAPTERS 92
93 CHAPTERS 93
94 CHAPTERS 94
95 CHAPTERS 95
96 CHAPTERS 96
97 CHAPTERS 97
98 CHAPTERS 98
99 CHAPTERS 99
100 CHAPTERS 100
101 CHAPTERS 101
102 102
Episodes

Updated 102 Episodes

1
CHAPTER 1
2
CHAPTERS 2
3
CHAPTERS 3
4
CHAPTERS 4
5
CHAPTERS 5
6
CHAPTERS 6
7
CHAPTERS 7
8
CHAPTERS 8
9
CHAPTERS 9
10
CHAPTERS 10
11
CHAPTERS 11
12
CHAPTERS 12
13
CHAPTERS 13
14
CHAPTERS 14
15
CHAPTERS 15
16
CHAPTERS 16
17
CHAPTERS 17
18
CHAPTERS 18
19
CHAPTERS 19
20
CHAPTERS 20
21
CHAPTERS 21
22
CHAPTERS 22
23
CHAPTERS 23
24
CHAPTERS 24
25
CHAPTERS 25
26
CHAPTERS 26
27
CHAPTERS 27
28
CHAPTERS 28
29
CHAPTERS 29
30
Chapters 30
31
CHAPTERS 31
32
CHAPTERS 32
33
CHAPTERS 33
34
CHAPTERS 34
35
CHAPTERS 35
36
CHAPTERS 36
37
CHAPTERS 37
38
CHAPTERS 38
39
CHAPTERS 39
40
CHAPTERS 40
41
CHAPTERS 41
42
CHAPTERS 42
43
CHAPTERS 43
44
CHAPTERS 44
45
CHAPTERS 45
46
CHAPTERS 46
47
CHAPTERS 47
48
CHAPTERS 48
49
CHAPTERS 49
50
CHAPTERS 50
51
CHAPTERS 51
52
CHAPTERS 52
53
CHAPTERS 53
54
CHAPTERS 54
55
CHAPTERS 55
56
CHAPTERS 56
57
CHAPTERS 57
58
CHAPTERS 58
59
CHAPTERS 59
60
CHAPTERS 60
61
CHAPTERS 61
62
CHAPTERS 62
63
CHAPTERS 63
64
CHAPTERS 64
65
CHAPTERS 65
66
CHAPTERS 66
67
CHAPTERS 67
68
CHAPTERS 68
69
CHAPTERS 69
70
CHAPTERS 70
71
CHAPTERS 71
72
CHAPTERS 72
73
CHAPTERS 73
74
CHAPTERS 74
75
CHAPTERS 75
76
CHAPTERS 76
77
CHAPTERS 77
78
CHAPTERS 78
79
CHAPTERS 79
80
CHAPTERS 80
81
CHAPTERS 81
82
CHAPTERS 82
83
CHAPTERS 83
84
CHAPTERS 84
85
CHAPTERS 85
86
CHAPTERS 86
87
CHAPTERS 87
88
CHAPTERS 88
89
CHAPTERS 89
90
CHAPTERS 90
91
CHAPTERS 91
92
CHAPTERS 92
93
CHAPTERS 93
94
CHAPTERS 94
95
CHAPTERS 95
96
CHAPTERS 96
97
CHAPTERS 97
98
CHAPTERS 98
99
CHAPTERS 99
100
CHAPTERS 100
101
CHAPTERS 101
102
102

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!