Dari kejauhan nampak seorang laki-laki buru-buru menuju kearah pak Bondan.Pak Bondan seketika terkejut melihannya, laki-laki itu adalah pemilik perusahaan ternama di jakarta. Dia adalah Delon perdana, pemilik Perdana Corperation.
Delon segera menghampiri ruangan dimana istrinya di rawat, dia mondar mandir di depan ruangan itu.
ceklek...
suara pintu terbuka
seorang dokter keluar dari ruangan itu,dengan cepat Delon menghampirinya
"Dokter,,gimana kondisi istri dan anak saya dok ?" tanyanya khawatir
"Alhamdulillah Istri bapak baik-baik saja dan anak bapak," Dokter itu menghentikan ucapannya
"Anak saya kenapa Dok ?" tanya Delon makin khawatir
"Tenang pak,,anak bapak sudah melewati masa kritisnya, beruntung sekali bapak ini segera membawanya ke rumah sakit,, Kalau tidak mungkin anak bapak gak bisa tertolong," ucap dokter sambil menunjuk ke arah pak Bondan
Delon melihat ke arah Bondan lalu tanpa aba-aba dia langsung memeluk pak Bondan.
"Terima kasih, terima kasih banyak telah menolong anak dan istri saya," ucapnya makin mengeratkan pelukannya.
"Sama-sama pak,,sebagai manusia kita wajib saling tolong menolong," ucap pak Bondan.
Sejak saat itu mereka menjadi sahabat dan pak Delon membantu membangkitkan perusahaan pak Bondan dari keterpurukannya.
Pak Bondan tersentak, ingatannya tentang masa lalu membuatnya larut dalam pelukan istrinya bu Nita sudah terlihat tenang, meskipun raut wajahnya masih terlihat sedih. Pak Bondan mulai mengalihkan pembicaraan.
"Oh ya ma ! Devan gimana kabarnya, udah lama loh dia gak pulang ke mansion," pertanyaan pak Bondan membuat raut wajah bu Nita sumbringah.
"Iya...ya..pa...,sudah lama Devan gak pulang ya,, dulu sesibuk sibuknya dia sempatkan untuk pulang ke sini," ucap bu Nita terlihat kecewa
"Walaupun dia menginap cuma sehari dua hari saja, tapi rasa rindu mama terobati," lirihnya
"Ayo pa telpon Devan, suruh pulang," rengeknya
"Iya...iya.." ucap pak Bondan mengambil ponselnya lalu mencari kontak Devan
Dikantor...
Devan sedang memeriksa beberapa file yang di serahkan oleh Dion tadi pagi,,
akhir-akhir ini pekerjaan Devan menumpuk, banyak file yang harus dia tanda tangani ,karna sudah beberapa hari dia gak kekantor, walaupun semua urusan kantor Dion yang handle akan tetapi tetap saja dia CEO nya, semua urusan harus dengan persetujuan dia.
huuff...
Devan membuang nafas kasar
diambilnya ponsel yg tergeletak di meja kerjanya, dilihatnya foto layar ponselnya. Dia tersenyum memandang foto gadis yang telah mengambil hatinya itu,seketika rasa lelahnya hilang, hatinya berbunga-bunga bagai hamparan taman bunga yang luas.
Drrrt...drrrttt...
Ponselnya bergetar, Devan melihat ada panggilan telpon dari papanya
"P**apa ? ada apa ya papa nelpon," tanyanya dalam hati
langsung Devan mengangkatnya
"Assalamuàlaikum pa !" sapanya
"Waàlaikum salam Van, kamu lagi sibuk gak Van ?" tanya pak Bondan
"Gak kok pa,,ni cuma lagi ngecek-ngecek beberapa file aja di kantor,,emang ada apa pa ?" tanya Devan
"Kamu lembur ya, kok jam segini masih di kantor," tanyanya
"Iya pa," jawabnya lemah
"Papa ganggu gak Van ?" tanya Bondan
"Gak kok pa, emang ada apa pa ?" tanya Devan penasaran
"Ini Van,, mamamu katanya kangen nyuruh papa nelpon kamu,,katanya mau ngobrol," bu Nita langsung mengambil telpon di tangan suaminya
"Assalamuàlaikum Van !
"waàlaikum salam ma !
"Devan sayang, kok kamu gak pernah pulang kemansion lagi sih Van, mama kangen banget sama kamu nak, apa kamu gak kangen sama mama,,tiap hari mama kesepian di rumah, sedang papa kamu sibuk kerja, pulang ya nak," bujuknya
Devan tersenyum
"Iya ma, besok InsyaAllah Devan pulang, udah kangen juga nih sama masakan mama yang super duper enak," ucap Devan manja
"Oke Van,,mama tunggu ya. Mama sayang kamu Devan kecilku," ujarnya terlihat menitikkan air mata menahan rindu
"Udah dulu ya ma,, Devan jiga mau siap-siap mau pulang. Udah larut malam ni,, Assalamuàlaikum...
"Waàlaikum salam," jawabya
"Udah dong ma jangan mewek-mewek gitu, mending kita bikin adik buat Devan," ucap pak Bondan mulai genit
"Ih papa..,, ucap bu Nita sambil mencubit pinggang pak Bondan
Mereka berdua kemudian menuju ke kamarnya
🌹🌹🌹
Inge sudah menyelesaikan makannya
"uuuhh,,akhirnya kenyang juga," ucap Inge sambil menepuk perut dengan gaya kocaknya
"Eeaaakķ...sendawanya
"Ups...maaf keceplosan he..he.." ucapnya cengengesan sambil melihat sekelilingnya
Orang-orang yang berada di sana pada ketawa melihat tinggkah konyol gadis itu.
Inge segera membayar makanannya.
"Berapa mang ?" tanya nya pada mamang yang punya dagangan
"Sepuluh ribu aja neng" jawabnya
"Oh ini bang," ucap Inge sambil menyerahkan uang sepuluh ribuan kepada penjual itu
"makasih ya neng, besok-besok datang lagi ya neng," ucap mamang itu ramah
karena malam ini malam minggu, Inge tidak langsung pulang kerumahnya,dia fikir akan berjalan-jalan sebentar untuk melepas penat seharian belajar.
Inge berjalan-jalan di sekitar taman kota.
Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam,,keadaan taman kota masih terlihat rame.
Inge duduk di sebuah bangku panjang di bawah pohon, entah pohon apa namanya.
Dari arah samping Inge, terlihat ada dua orang pemuda yang berjalan terseok-seok ,di tangannya ada botol minuman
"Hey ada gadis cantik rupanya," kata salah satu pemuda itu pada temannya
Mereka lalu menghampiri Inge dan langsung duduk di samping Inge.
"Hey neng cantik,,sendirian aja neng," tanya pemuda itu
Inge merasa risih di apit kiri kanan sama pemuda-pemufa itu
"Sepertinya mereka lagimabuk," batin Inge
"Eh neng kok diam aja, mau gak abang temenin," kata pemuda satunya hendak menyentuh pipi Inge
Dengan cepat Inge mencengkeram tangan pemuda itu dan langsung memelintirnya ke belakang dan menendang bokongnya sehingga pemuda itu terpental ke tanah
Aaaaa..."teriak pemuda itu
Pemuda satunya terkejut, reflek pemuda itu mau memukul Inge, tapi dengan sigap Inge menangkap tangan pemuda itu dan
Kraaaak...
Suara tulang patah terdengar dari pergelangan pemuda itu
"Aaaaaa..."jerit pilunya membuat temannya ngilu mendengarnya.
"Makanya jangan mengusik macan tidur,,gini kan akibatnya," ucap Inge sambil berlalu pergi
"Huff...Bikin mood gue hilang aja," ucap Inge berjalan menuju halte.
Sidah lima belas menit Inge menunggu angkot, tapi tak satupun ada angkot yang datang.
"Inge-Inge,,dasar lo pea, ini kan udah tengah malam mana ada lagi sih angkot jam segini," ucapnya sambil menepuk dahinya
dia mengambil ponselnya , dia langsung memesan taksi online.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 312 Episodes
Comments
Eneng Ersha
thot g salah kan td pk bondan anak nya cew e dn hilang ada yg nyulik terus pk bondan nolongin anak yg tenggelam dn ternyata anaknya pk delon ,,skrng ko pk bondan nlpn anaknya devan gk mungkin kan ?
2022-12-17
0
HARTIN MARLIN
gak mungkin Devan anak pak Bondan
2022-08-31
0
Rhaffa Eka syahputra
x0x
2022-03-31
0