Hari ini sangat melelahkan bagi Inge, dia menghempaskan tubuhnya ke kasur mini dalam kamarnya. Matanya berat dan terlelap,
dia pun bermimpi seakan akan berada di air terjun di kampungnya .
Dia lagi duduk diatas batu besar tempat biasanya dia melamun, tiba-tiba muncul sesosok pria tinggi putih dengan wajah samar-samar menghampirinya.
" Ternyata Bidadariku ada di sini," ujar sosok pemuda itu sambil tersenyum menatapku
"Siapa kamu ?" tanya Inge terkejut
"Aku adalah pemilik jaket itu," ucap pria itu lembut
" Jadi kamu demit itu, eh..jadi kamu orang yg aku tunggu-tunggu selama ini ," pria itu mengangguk dan tersenyum manis ke arah ku
Tiba-tiba Inge terbangun dengan nafasnya yang masih naik turun, dadanya seperti mau meledak. Dia mengambil air dan langsung meminumnya tak bersisa.
"Ah sial,, ternyata hanya mimpi,
tapi senyum itu sepertinya aku pernah melihatnya, tapi dimana ya ?" gumannya
" Ah,, apa sih yang aku fikirkan, ini pasti gara-gara aku gak bebersih dulu main langsung tidur aja,,jadi ngelantur kan," ucap ku segera mengambil handuk menuju kamar mandi
"Udah wangi nih, saatnya makan !! eh iya gue lupa, kan di rumah gak ada makanan ya," ujarku tersadar
Memang kemaren saat dari datang ke kontrakan ini Inge belum sempat belanja bahan makanan...
"Fiks,,untuk malam ini gue makan di luar aja , Besok baru gue belanja semua kebutuhan gue," ucapnya sambil bersiap siap
Inge mulai menyusuri gang sambil memikirkan mau makan apa malam ini.
Tiba-tiba dia melihat ada beberapa preman sedang membentak bentak orang di dalam mobil.
"cepat keluar !! serahkan semua barang-barang mu atau..." ucap preman yang berada di samping pintu mobil sambil memperlihatkan sebilah pisau ditangannya
Inge bersembunyi di belakang tembok pagar sebuah rumah, tiba2...
"Wie.....wie...wie... suara sirine mobil Polisi terdengar, sontak preman-preman itu lari tunggang langgang.
Dari dalam mobil keluar seorang Bapak-bapak paruh baya yang terlihat bingung, dia kelihatan celingak celinguk seperti mencari sesuatu.
"Lah dimana mobil Polisinya ?" tanyanya bingung, "suaranya ada, malah dekat sekali tapi kok mobilnya gak ada ?" gumannya
Setelah mencari beberapa saat, di lihatnya seorang gadis muda yang sedang tertawa terpingkal pingkal di ujung gang itu.
Barulah dia menyadari kalau semua itu adalah ulah gadis itu, Dia pun langsung menghampirinya.
"Nak.." sapa Bapak itu
"Eh..copot..copot",,latahnya
Huff...Inge menarik nafas kasar utk menetralisir kegagetannya.
"Eh...bapak, ngegetin aja deh," ucapnya sambil melayang kan senyum ke bapak itu
"Maaf ya nak ,, Bapak ngagetin ya,,?
"Terima kasih ya Nak udah membantu Bapak," ucap Bapak itu tulus
"Sama-sama pak,, Bapak tidak apa-apakan," tanya Inge khawatir
"Saya gak apa-apa kok nak, kamu kok kepikiran sih membunyikan sirine mobil Polisi utk menakuti preman-preman itu ? " tanyanya
"Awalnya saya mau melawan pak tp saya liat preman-premany itu terlalu banyak dan sebagai gadis yang baik, kan gak boleh berantem ya pak, Padahal nih Pak kalau saya melawan saya pasti kalah pak he...he..he.."ucapnya cengengesan
Bapak itu tertawa mendengar ucapan Inge
" kamu lucu sekali Nak, oh ya nama kamu siapa nak,,"tanyanya pada Inge
"Bapak mau tau nama panjang atau nama pendek saya pak,"tanya inge polos
Makin tambah ketawa bapak-bapak itu
"Nama pendek aja Nak, kalau nama panjang nanti saya susah ingatnya, maklum bapak sudah tua ha...ha.."canda Bapak itu
"Panggil saja saya Inge pak, kalau Bapak..??
"Saya Bondan, kamu bisa panggil saya dengan sebutan om.l," ucapnya sambil menyodorkan tangannya
Inge meraih tangan Pak Bondan dan menciumnya layaknya anak sedang salim ke orang tuanya.
Gerrrr...hati pak Bondan bergetar, tak terasa air mata jatuh kepipinya.
"Loh kok om nangis ?" pak Bondan langsung menghapus air matanya
" Gak kok nak,,om cuma terharu, kalau Om lihat anak seumuran kamu Om jadi teringat sana anak Om,,kalau dia masih ada pasti sudah seumuran kamu," ujarnya
Degg...Jantung Inge berdenyut mendengarnya
"jangan-jangan...Ah gak mungkin, siapa tau anak Om Bondan sudah meninggal," batinnya
"Saya turut berduka ya Om," ucap Inge kemudian.
"Oh ya nak Inge !! kamu mau kemana malam-malam begini ," tanyanya
"Rencananya sih Om, Inge mau makan di sana," jawabku sambil nunjuk ke warung makan di seberang jalan.
" Gimana kalauom antar ? Inge mengeryitkan keningnya
" Om traktir deh," ucapnya tulus
" Gak usah repot-repor om, deket ini,, tinggal nyebrang, nyampek deh",,ucap Inge dengan gaya khasnya.
"kamu lucu banget sih nak..."ucap pak bondan sammbil tertawa
Pak Bondan mengambil dompet nya,
"Gak usah om, Inge ikhlas kok nolong Om," ucap Inge saat melihat pak Bondan ngeluarin dompetnya...
" ini kartu nama saya.." ucap pak Bondan sambil ngasih sebuah kartu nama ke tangan Inge
Inge bersungut karena malu, dia mengira pak Bondan mau ngasih uang...
"kirain..." batinnyah
"klau kamu butuh sesuatu hubungi om aja,,makasih ya nak sudah menolong om..om gak tau klw gak ada kamu bagaimana nasib om sekarang",,ujarnya
" ah om jangan gitu..bukankah sesama manusia memang wajib tolong menolong betul tidak ?" ucap Ige menirukan salah satu Ustazd kondang.
"Ya udah nak,, udah malam , Om pulang dulu ya dan kamu hati-hatimya,," pamitnya
"Om juga hati-hati ya,, .salam buat tante si rumah.."ujarnya sok kenal
Mobil pak Bondan sudah berlalu,,waktunya Inge memberi makan cacing-cacing yang udah dari tadi demo di perutnya.
Sekilas Inge melirik kartu nama di tangannya
BONDAN BINTANG PERKASA
CEO BINTANG PERKASA GROUP
Inge memasukkan kartu nama itu ke dalam tas nya lalu bergegas menuju warung makan utk mengisi perutnya yg sudah keroncongan
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 312 Episodes
Comments
Eneng Ersha
inge pintar kocak dn pecicilan sk sm karakter inge,,,,mungkn kah itu orang tua nya
2022-12-17
0
Laila Umami
itu pantis ayah kandung y inge.😄😄😄😄
2022-08-31
0
HARTIN MARLIN
apakah pak Bondan itu orang tua nya Inge 🤔🤔
2022-08-30
0