Inge setia dewi wiratmaja, Siswi lulusan terbaik tahun ini,,beri tepuk tangan untuk Inge'',semua bertepuk tangan, Inge masih melongo tak percaya
''Mari nak Inge!! tolong maju ke depan utk mendapatkan penghargaan sekaligus hadiah yg berupa Beasiswa melanjutkan kuliah di Universitas XX Jakarta'',,ucap kepala sekolah kemudian
Inge masih gak percaya, "Itu kan Universitas impianku'', Inge masih mematung di tempatnya
''Inge ayo maju sana'', ucapan Mika mengagetkanku
''Ini bukan mimpi kan Mik ?" tanyaku
Aww..
Mika mencubit tanganku,''bukan dodol, ayo cepat maju sana,kalau gak gue yang maju ni", ucapnya sambil mendorongku
Tepuk tangan meriah bagai suasana hatiku saat ini,,''Ayah...Ibu..Inge berhasil mendapatkan nilai terbaik,semoga Ayah dan Ibu bangga sama anakmu ini", lirih ku
Dengan langkah bangga aku mulai mengayuh sepeda pulang ke rumah, "Aku akan kasih tau berita bahagia ini sama Bi Ijah, Bi Ijah pasti seneng dengarnya ", batinku
Sesampai di gerbang rumahku kulihat ada kertas bertuliskan ''RUMAH INI TERJUAL''
Jedaarrrr.... !!! bagai petir di siang bolong yang menghantam
''Apa - apaan ini ? Bi,,Bi Ijah buka pintunya," teriakku
Tak ada yang menyahut apalagi membuka pintu, aku terus menggedor-gedor pintu itu sampai kaki ku lemah tak berdaya, aku jatuh terjerembab di depan gerbang itu.
Serasa sudah setengah jam aku berada disana, tapi tak ada seorang pun yg mendengarku
Tiba-tiba dari arah belakang nampak Bi Ijah berjalan cepat kearah ku dan dia pun segera memelukku sambil menangis
''Bik,,Bik Ijah ,,ada apa ini ?, kenapa rumah Inge ada tulisan itu Bik'', tanyaku sambil menunjuk kearah gerbang
''Yang sabar ya Non, ayo kita kerumah Bibi dulu, nanti Bibi ceritakan'', aku lemas seakan tak berdaya ketika Bi Ijah menggandeng ku menuju rumahnya.
Aku duduk bersandarkan dinding kayu yg mulai telihat lapuk itu, Bi Ijah datang menbawakan segelas air putih di tanganya.
''Ini Non di minum dulu'', aku segera meraih dan meminumnya
''Bi !! ada apa sebenarnya ini,kenapa rumah Inge dijual ? dan siapa yg menjualnya Bi ?? rentetan pertanyaan keluar dari mulutku
''Sabar ya Non ",
Huufhh...
Bi Ijah menarik nafas panjang, ada kekhawatiran ketika hendak menceritakan kepadaku
''Sebenarnya....sebenarnya...'' ucap Bi Ijah terbata- bata
'' Sebenarnya apa Bik ?" tanyaku tak sabaran
''Sebenarnya Paman dan Bibi Non yg menjual rumah serta perkebunan teh milik Non kepada tuan tanah'', jelas Bi Ijah sembari menangis
"Apa !! kenapa mereka tega sama aku Bik ? Apa salah ku bik ? Sekarang aku akan tinggal dimana ? Rumah dan perkebunan teh itu adalah satu-satunya peninggalan Ayah dan Ibu, Mengapa mereka tega Bik," ujarku tak kuasa menahan tangis
Bi Ijah segera memelukku
''Non yg sabar ya, ada sesuatu yg ingin Bibik tunjukan ke Non''," katanya sambil masuk kekamar memgambil sesuatu, terlihat Bi Ijah membawa sebuah peti berukuran kecil di tangannya lalu menyerahkannya kepadaku.
''Sebenarnya selain rumah dan perkebunan teh ayah dan ibu Non pernah menyuruh Bibik menyimpan peti ini, mereka menyuruh Bibik agar menyerahkannya ke non setelah mereka tiada", ujarnya
'' Peti apa ini Bik ? tanyaku
''Ini kuncinya non, Non buka aja, Bibik juga gak tau apa isinya'',
Aku segera meraih kunci lalu membuka peti itu, mataku terbelalak dan aku melihat ada sebuah kalung, buku tabungan dan sepucuk surat di dalam peti itu
Aku mengambil ,membuka perlahan dan membaca surat itu
Untuk anakku Inge...
Bila kamu membaca surat ini, berarti Ayah dan Ibu sudah tidak bersamamu lagi,,
Maafkan Ayah dan Ibu jika merahasiakan ini kepadamu nak, sebenarnya Ayah dan Ibu bukan orang tua kandung kamu, kami menemukanmu dibawah pohon ketika kami pulang dari kebun teh dan satu-satunya petunjuk siapa kamu sebenarnya adalah kalung ini. Pakailah kalung ini semoga kamu bisa menemukan orang tua kandungmu.
Maafkan Ayah dan Ibu nak,,kami berdua menyayangimu.
Dari Ibu dan Ayah yg mencintaimu
Tesss...Air mataku seketika jatuh, seketika duniaku seakan runtuh, tangis ku pecah dalam pelukan Bi Ijah
''Bi !! cobaan apalagi ini bik", ucapku disela sela isak tangisku
''Non yang sabar non, semua pasti ada hikmahnya. Ingat non Allah tidak akan memberi cobaan diluar batas kemampuan hambanya. Shalatlah non berserah diri pada Allah, InsyaAllah semua nya akan terungkap", ucapan Bi Ijah menjadi kekuatan bagiku saat ini.
''Makasih ya bik !! Semoga Allah memberi jalan yang terbaik buat masalahku ini'',
Aamiin !!! ucapnya
🌹🌹🌹
Devan sedang menunggu Dion di Apartement nya, dia gak sabar menunggu informasi tentang gadis yg telah mencuri hatinya itu, tak terasa senyum muncul dari bibirnya ketika mengingat tingkah konyol gadisnya waktu itu.
''Eh Bro !! Melamun aja kerjaan lo'', Dion mengagetkannya
''Bisa ngak sih kalau masuk ketuk pintu dulu'', ujar Devan kesal
''Dari tadi gue udah gedor-gedor pintunya lo gak ada respon, gue langsung masuk aja he...he...''ujar Dion cengengesan
''Gimana kerjaan lo udah beres ?'' tanya Devan
''Beresss boss, apa sih yang gak bisa gue lakuin,,Dion gitu loh", ucap Dion narsis
''Iya,,iya, gue akui lo hebat dalam pekerjaan,
tapi kalau soal asmara lo nol besar ha...ha..'' tawa Devan
''eEh mentang-mentang udah punya tambatan hati,, gue di ledekin, gak ingat lo dulu gimana ? sama kayak gue, sama-sama jomblo ngenes", ucap Dion gak mau ngalah
''Masih mending gue,,gue tampan,masih muda, Ceo pula. Nah klw lo ? udah om-om jomblo pula...ha..ha...'',
''Masih mending gue jomblo,,lo punya gebetan tapi lo gak tau dia siapa dan blom tentu juga dia kenal sama lo..ha...ha...'' ledek Dion balik
''Udah becandanya ?'', ucap Devan kembali mode serius, ''mana data-datanya", tanya Devan
''Sabar bro !! ini semua data-data gadis itu, tak terlewatkan sedikit pun'', jelas Dion sambil menyerahkan file nya ke tangan Devan
Devan mulai membaca lembaran demi lembaran file itu, ''ternyata dia bukan anak kandung keluarga Wiratmaja , siapa sebenarnya gadis ini ? INGE SETIA DEWI
''Eh ada lagi bro, tadi Infoman gue bilang kalau rumah dan perkebunan teh peninggalan keluarga Wiratmaja sudah di jual oleh adik dari ayahnya nona Inge",
''Apaaa !!! terus sekarang Inge tinggal di mana'', tanya Devan kaget
''Menurut Infoman kita, nona Inge sementara tinggal di rumah pembantunya yang bernama Bik Ijah sebelum nona Inge ke jakarta'', jelas Dion
''Oke, lo urus semuanya,, bagaimana pun caranya dan berapa pun harganya lo harus beli kembali rumah dan perkebunan itu dan lo pekerjakan lagi Bik Ijah di sana ", titah Devan
"What !!!,apa itu gak berlebihan bro ?
Devan menatap dingin kearah Dion
" Oke..oke..," ucap dion segera maninggalkan Devan
Kalau udah mode kek gitu serem amat sih Devan,, batin Dion
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 312 Episodes
Comments
Akun Wike
lanjut
2022-12-25
0
Eman Sulaeman
waw kereeeenn
2022-12-22
0
Eneng Ersha
aku paling suka pemeran utama nya pinter gercep dn tdk bnyk komflik nya mlh bnyk bucin nya demi mengejar wanita yg di sukai dn di cintai nya
2022-12-16
0