Dengan langkah bangga aku mulai mengayuh sepeda pulang ke rumah, "Aku akan kasih tau berita bahagia ini sama Bi Ijah, Bi Ijah pasti seneng dengarnya ", batinku
Sesampai di gerbang rumahku kulihat ada kertas bertuliskan ''RUMAH INI TERJUAL''
Jedaarrrr.... !!! bagai petir di siang bolong yang menghantam
''Apa - apaan ini ? Bi...Bi Ijah buka pintunya'', teriakku
Tak ada yang menyahut apalagi membuka pintu, aku terus menggedor-gedor pintu itu sampai kaki ku lemah tak berdaya, aku jatuh terjerembab di depan gerbang itu.
Serasa sudah setengah jam aku berada disana, tapi tak ada seorang pun yg mendengarku
Tiba-tiba dari arah belakang nampak Bi ijah berjalan cepat kearah ku dan dia pun segera memelukku sambil menangis
''Bik...Bik Ijah ,,ada apa ini ?, kenapa rumah inge ada tulisan itu Bik'', tanyaku sambil menunjuk kearah gerbang
''Yang sabar ya non, ayo kita kerumah Bibi dulu, nanti Bibi ceritakan'', aku lemas seakan tak berdaya ketika Bi Ijah menggandeng ku menuju rumahnya.
Aku duduk bersandarkan dinding kayu yg mulai telihat lapuk itu, Bi Ijah datang menbawakan segelas air putih di tanganya.
''Ini non di minum dulu'', aku segera meraih dan meminumnya
''Bi !! ada apa sebenarnya ini,kenapa rumah Inge dijual ? dan siapa yg menjualnya bi ?? rentetan pertanyaan keluar dari mulutku
''Sabar ya non ",
Huufhh...
Bi Ijah menarik nafas panjang, ada kekhawatiran ketika hendak menceritakan kepadaku
''Sebenarnya....sebenarnya...'' ucap bi ijah terbata- bata
'' Sebenarnya apa bik ?" tanyaku tak sabaran
''Sebenarnya paman dan bibi non yg menjual rumah serta perkebunan teh milik non kepada tuan tanah'', jelas Bi Ijah sembari menangis
"Apa !! kenapa mereka tega sama aku Bik ? Apa salah ku bik ?? Sekarang aku akan tinggal dimana ? Rumah dan perkebunan teh itu adalah satu-satunya peninggalan Ayah dan Ibu, Mengapa mereka tega Bik", ujarku tak kuasa menahan tangis
Bi Ijah segera memelukku
''Non yg sabar ya, ada sesuatu yg ingin Bibik tunjukan ke non'', katanya sambil masuk kekamar mengambil sesuatu, terlihat Bi Ijah membawa sebuah peti berukuran kecil di tangannya lalu menyerahkannya kepadaku.
''Sebenarnya selain rumah dan perkebunan teh ayah dan ibu non pernah menyuruh Bibik menyimpan peti ini, mereka menyuruh Bibik agar menyerahkannya ke non setelah mereka tiada", ujarnya
'' Peti apa ini Bik ? tanyaku
''Ini kuncinya non, Non buka aja, Bibik juga gak tau apa isinya'',
Aku segera meraih kunci lalu membuka peti itu, mataku terbelalak dan aku melihat ada sebuah kalung, buku tabungan dan sepucuk surat di dalam peti itu
Aku mengambil ,membuka perlahan dan membaca surat itu
Untuk anakku Inge...
Bila kamu membaca surat ini, berarti Ayah dan Ibu sudah tidak bersamamu lagi,,
Maafkan Ayah dan Ibu jika merahasiakan ini kepadamu nak, sebenarnya Ayah dan Ibu bukan orang tua kandung kamu, kami menemukanmu dibawah pohon ketika kami pulang dari kebun teh dan satu-satunya petunjuk siapa kamu sebenarnya adalah kalung ini. Pakailah kalung ini semoga kamu bisa menemukan orang tua kandungmu.
Maafkan Ayah dan Ibu nak,,kami berdua menyayangimu.
Dari Ibu dan Ayah yg mencintaimu
Tesss...Air mataku seketika jatuh, seketika duniaku seakan runtuh, tangis ku pecah dalam pelukan Bi Ijah
''Bi !! cobaan apalagi ini bik", ucapku disela sela isak tangisku
''Non yang sabar non, semua pasti ada hikmahnya. Ingat non Allah tidak akan memberi cobaan diluar batas kemampuan hambanya. Shalatlah non berserah diri pada Allah, InsyaAllah semua nya akan terungkap", ucapan Bi Ijah menjadi kekuatan bagiku saat ini.
''Makasih ya bik !! Semoga Allah memberi jalan yang terbaik buat masalahku ini'',
Aamiin !!! ucapnya lalu memelukku
Bersambung....
miss N😘😘😘
Tinggalkan jejak mu para reader
🌹🌹like dan votenya ya🌹🌹
makasih...love U❤❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 312 Episodes
Comments
teti kurniawati
semangT thor ada bunga buat thor biar Romans❤
2022-10-01
0
teti kurniawati
maaf ya bacanya nyicil🙏😊
2022-10-01
0
Rina Rahayu
dobel y thor
2022-10-01
0