Maduku
Ayu , itu Itu nama ku .
Terlahir dari keluarga yang kurang berkecukupan, kurang harmonis, dan juga kehidupan yg di balut oleh kekerasan fisik di setiap waktuku.
Aku dua bersauadara , dengan satu adik perempuan bernama Aini .
Kami hanya selisih dua tahun ,namun sayangnya nasip ku tak seberuntung dia.
Kasih sayang orang tua kami seakan tak sama dan tak pernah bisa di sebut adil.
Aku sebagai anak sulung dari mereka , yg seharusnya masih menerima buai kasih di usia ku yg masih dini. Namun harus merasa tersisih ketika kasih mereka padaku seolah terenggut oleh hadirnya adik kandungku sendiri.
Miris dan juga pedih , jika teringat masa sekolah dasar. Ketika nilai ku anjlok dengan bulatan besar yg terdapat di atas lembar kertas ulangan harian.
Aku dengan segala kecemasan ku menunjukkan hasil ulangan itu kepada ibu ku.
Seperti dugaan ku sebelumnya , beliau murka dan merobek-robek buku ulangan ku menjadi beberapa lembar yg terkoyak.
Aku hanya bisa menundukkan pandangan ku , menahan sengguk yg kian mencekat di kerongkongan ku.
Selalu saja seperti ini , setiap hari kemudian berlanjut dan berganti menjadi tahun.
Berbicara mengenai adik ku Aini.
Gadis cantik penuh keistimewaan dan juga pesona nya yg selalu membaut ke dua orang tuaku bangga akan perangainya.
Keberadaannya selalu menjadi yg pertama dan utama di dalam keluarga. Bahkan orang tuaku tak merasa keberatan dan selalu menyediakan apapun keinginan nya.
Lain halnya dengan ku , yg hanya bisa memandangi nya dari kejauhan dengan tatap mata iri .
Aku ayu , seorang gadis 16 tahun dengan serpihan luka batin yg masih tertoreh penuh luka perih yg masih menyayat hatiku.
Belenggu masalah yg di hadirkan keluarga ku , seolah kian membuat ku menjadi gadis pembangkang penuh dendam.
Bukan kepada adik ku melainkan kepada mereka , orangtuaku.
Aku hanya bisa diam , ketika cacian dan juga cercaan kasar yg mereka layangkan terhadap ku bagai sebuah belati yg tertancap tiada henti.
Lidah mereka terlalu tajam , begitupun dengan perangainya ketika emosi membelenggu pikiran mereka.
Kadang aku hanya bisa meringis , merintih menahan ngilu ketika sebuah tangan atau kaki melayang mengenai tubuh ringkih ku.
Hanya sebuah isakan kecil yg keluar dari sudut bibirku.
Namun , hal itu bukanlah membuat mereka berbelas kasih . Justru salah satu di antaranya kian menjadi ketika pendengaran mereka seolah terusik oleh sengguk pilu ku.
Hanya di dalam lembar buku diary kecil dengan gembok di bagian tengahnya.
Aku dapat menuangkan kisah pilu ku dengan aman tanpa takut di ketahui oleh orang lain.
'Ya tuhan , bukankah aku kau ciptakan untuk membuat mereka bahagia ? bukankah Kau sengaja menghadirkan ku di dunia ini guna menjadi pelepas lelah bagi mereka ?
Tapi , kenapa ? aku di perlakuan bagai anak buangan oleh mereka ?
Sakit , ini sakit !
Jika memang harus bertahan , harus sampai kapan? mungkinkah aku sanggup melalui nya ? Katakan Tuhan ?
Jika aku bisa membuat sebuah permohonan .
Satu ingin ku , ambil nyawaku dan lahirkan aku kembali dari keluarga penuh kehangatan tanpa suatu kekerasan.'
Tulisku di lembar terakhir buku itu.
Air mataku berjatuhan , seiring jiwaku yg kembali terbuka dan mengorek luka-luka psikis yg menghantam ingatanku.
Sakit dan juga perih , namun tiada satupun dari mereka yg perduli.
Hanya tatap mata kasihan yg mereka layangkan terhadap ku.
Tanpa niat mengulurkan tangan guna menolongku.
Ya , hidup terlalu kejam dan tak berperi pada sebagian orang. Dan Tuhan menganugerahkan salah satunya terhadap ku.
Menjadikan ku manusia lemah yg dipenuhi derai air mata di setiap waktu nya. Hanya di habiskan dalam balut kepedihan dan juga kemarahan tertahan tak tersalurkan.
Apakah ini anugrah atau sebuah ujian ?
Pertanyaan itu sering terucap ketika aku menengadah kan ke dua tangan ku dalam tunai ibadahku.
Namun sayang , Tuhan seolah melambaikan tangannya . Menolak untuk mengabulkan permohonan kecil ku. 'Belum saat nya !' mungkin begitu ucap Nya dari atas sana.
Hanya senyum palsu , dan juga perilaku penuh tunduk yg terus menerus menjadi senjata utama ku. Tak perduli entah mereka akan tersentuh ataupun luluh terhadap ku , hal itu tak lagi jadi prioritas dalam hidupku.
Hanya satu inginku , yaitu pergi .
Menjauh dari kehidupan yg terus menempaku dengan penuh kengerian. Berusaha melupakan semua nya meskipun hati tak pernah berupaya untuk ikhlas.
Namun apalah dayaku , yg hanya seorang manusia berbekal sebuah titipan nyawa. Hanya bisa menerima tanpa bisa merubah suatu wacana yg telah tertulis di nirwana.
Aku hanya bisa pasrah , menunggu kemurahan hati sang pencipta akan perubahan nasip ku.
Sepenggal kisah nyata . C.a
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Oh Dewi
Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu
2023-04-06
1
❤️
😭😭😭😭😭😭
2022-03-11
0
mommynya_bill
wah bertemu kisah nyata lgi
2021-08-06
1