langkah pertama

Sudah tiga hari berlalu.

akhirnya hari yg ku tunggu pun datang juga.

Hari ini aku berangkat untuk marantau untuk pertama kalinya , aku pergi meninggalkan ayah dan Aini adik ku.

Sedih sudah pasti ada di hati ku. Membayangkan betapa rindu nya nanti ketika aku jauh dari mereka .

jam 00.00

"Aini ! mbak pergi dulu ya . Mbak mau cari uang , nanti kalau mbak gajian kamu pasti dapat jatah bulanan. Seraya ku usap pipi nya dengan lembut.

"Iya mbak . Semoga selamat sampai tujuan ya . Ucapnya sendu.

Sesaat ku rengkuh bahunya , kami berpelukan erat seakan tak rela untuk berpisah . Tapi harus kusudahi disini karena travel jemputan dan Abang sepupu ku pun sudah datang.

Aku bersalaman dengan ayah ku,kucium punggung tangannya untuk memohon restu dari nya.

Ya , ayahku sedikit terharu atas kepergian ku ini.

Meskipun beliau sering memperlakukan ku berbeda dari Aini, tapi aku sudah meng ikhlas kan nya dan tak lagi ambil hati atas perlakuan ayah pada ku.

Ku Salami ayah dan Aini untuk terakhir kalinya , ku pandangi mereka berdua, lalu ku seka air mata ku.

Kemudian aku pergi bersama Abang sepupu ku menuju kota B untuk bekerja.

Selama perjalanan , entah kenapa aku terus menangis sesenggukan .

Abangku menatap ku dengan prihatin.

Ya, dia tau atas apa yg ku alami selama ini, Atas perlakuan ayah ku pada ku , dan segala nya . Bukan karna aku yg memberi tahu nya, tapi memang perlakuan ayah ku pada ku sudah tersebar luas untuk umum.

Di usap nya punggung ku, ia menguat kan ku.

Ada raut kasihan di wajahnya yg tercermin untuk ku. Di usia ku yg masih muda tapi aku harus menderita dengan segala keadaan ku.

"Kau harus kuat yu ! bukti kan kalau kau mampu hidup, walau jauh dari ayah mu yg kejam itu. Kata Abang ku menyemangati ku.

Aku hanya mengangguk .

Ku tegarkan hati ku . Ku kuatkan langkahku

demi kehidupan yang lebih baik.

4 jam perjalanan kami tempuh untuk sampai di bandara, masih 3 jam lagi untuk penerbangan kami ke kota B.

aku ber istirahat sebentar, memilih terpejam selepas chek-in karena rasa kantukku yg tak dapat lagi ku tahan.

pukul 07.30.

"Ayu. .yu . .bangun. Panggil Abang ku seraya mengguncang tubuhku

"Hmm.iya bang..ada apa?? santai ku menggeliatkan tubuhku.

"Ayo cepet, kita bisa ketinggalan pesawat nanti. Ujarnya sembari menggelandang lenganku.

Aku segera berdiri dan ku ikuti langkah kaki abangku yg sudah berjalan di depan ku.

Jujur aku takut nantinya kesasar, karena aku baru pertama kali masuk bandara dan naik pesawat .

"Dua jam lagi kita sampai di kota B, sekarang tidurlah dulu yu. Kata Abang ku

"Ya, terimakasih bang . Netra ku kembali terpejam. Membuai mimpi mimpi ku di atas langit awan.

Terlelap dalam waktu , dan terbenam dalam dua jam penerbangan pesawat.

Lagi-lagi Abang ku menggoncang tubuhku karna kesal aku tak kunjung bangun juga.

Seketika aku tersentak kaget

"Bangun . Kita dah sampe.. ayo ! tarik nya

"Hmm..iya bang. Jawabku lirih.

Kulangkahkan kaki ku penuh semangat. Harapan ku di kota ini aku bisa jadi orang sukses.

Tak lupa juga aku memberi kabar pada ayah dan aini sesaat setelah aku turun dari pesawat.

Aku dan Abang ku naik taksi, dia mengantarku ke restoran tempat ku bekerja.

Ya, sebenarnya yg bersamaku sekarang ini adalah Abang sepupu ku yg pertama,

Sedangkan yg mencarikan ku pekerjaan di sini adalah Abang ku yg ke dua.

Mereka berdua sudah lama ada di kota B ini

dan mereka juga menyayangi ku seperti adik kandung mereka sendiri tentu nya.

Singkat cerita

1 jam perjalanan pun berlalu ,akhirnya aku sampai di restoran tempat ku bekerja nanti.

Restoran yg cukup besar dan ramai tentunya.

Di bawa nya aku masuk untuk berkenalan dengan bos pemilik restoran ini.

Abangku memulai percakapan nya

"Assalamualaikum bu. Ini ayu keponakan saya yg kemarin ingin bekerja disini.

Dia baru lulus SMA. Tutur abangku dengan sopan santun.

"Assalamualaikum Bu.

Segera ku jabat tangan bos ku itu dan mencium punggung tangannya.

Maklum beliau orang Jawa, jadi sopan santun masih sangat di junjung tinggi di sini.

"Waalaikum salam.

Ayo silahkan masuk. jawabnya tak kalah sopan.

Kami berbincang sebentar dan membahas tentang diriku dan menjelaskan tentang tugas ku sebagai anak baru di restoran ini.

Bos ku merupakan orang yg sabar.

Beliau juga memperkenalkan aku dengan kawan-kawan yg sudah lebih dulu bekeja di sini.

Beliau juga memberi tahu bahwa jm kerja dimulai pukul 14.00-01.00.

Sontak saja aku terkejut.

"Kok lama banget kerjanya,nanti kalo ngantuk gimana? pikir ku

Bos ku tersenyum melihat ekspresi terkejut ku, mungkin beliau paham dengan apa yang aku pikirkan sekarang. Beliau berkata.

"Mungkin awalnya agak kaget, tapi lama-lama pasti akan terbiasa. Jelas nya menjawab pertanyaan yg ada di benak ku.

Aku mengagguk , tanda aku mengerti dengan apa yg di jelaskan oleh bos ku.

Sudah agak lama abangku menunggu ku dan akhirnya tiba waktunya dia berpamitan untuk pulang.

"Abang pulang dulu ya yu, kapan kapan Abang sini lagi, ajak Abang Jay sekalian. tutur nya

Sebelum pergi Abang ku mengeluarkan 5 lembar uang gambar Soekarno Hatta ,lalu di serahkan nya uang itu padaku.

"Nih ! simpen buat jajan.

Katanya sambil meng acak rambut ku.

Aku menangis , aku terharu.

Kenapa Abang Abang ku ini malah lebih menyayangi ku,

lebih perhatian padaku . Kenapa bukan ayahku ?

"Makasih ya bang. .Abang dah baik banget sama aku. Jawabku yg masih terisak.

"Iya cengeng , udah jangan nangis lagi

Abang pulang ya ! seraya melangkah pergi meninggalkan restoran tempat ku bekerja.

Aku terus beradaptasi dan semakin cekatan memahami segala tugas ku di sini , perlahan aku sudah mulai terbiasa sekarang.

Tanpa terasa sudah satu minggu aku bekerja di sini.

Selama ini pula aku selalu setia mengirim kabar pada keluarga dan juga teman ku yg kurindukan itu , tapi apa daya Najib tetap tidak ada kabar sama sekali.

"Mungkin dia sudah lupa dengan ku. Gumam ku sedikit kecewa

Sekarang aku sudah punya banyak teman di sini.

Banyak pegawai pria juga di sini, dan hanya ada beberapa pegawai perempuan. Kalau tidak salah ada lima pegawai perempuan yg bekerja di sini.

*bik Siti : beliau adalah orang yg bertugas membersihkan sayuran,mencuci piring/gelas

dan sepertinya beliau orang yg paling banyak tugasnya di sini

*Linda&Yanti:mereka bekerja sebagai tukang memasak

*mbak Atin:tugasnya serabutan dan juga aku.

Karna aku masih muda, jadi aku di tugaskan menjadi waiters di depan bersama teman laki laki yg lain.

Masih banyak teman laki laki ku yg lain di antara nya

Adi, tlegar, yoga, raka, bagus, Rio , Supri, om no, dan om Willy.

Mereka yg selalu membantuku bekerja di hari pertama ku.

Akuku pun tak segan bertanya jika aku masih bingung dengan beberapa menu di restoran ini. Ada atau tidak nya menu yg di minta pengunjung.

mereka menjelaskan nya dengan sabar pada ku.

Mereka semua baik dan ramah , dan masih tergolong muda. masih 20± dan juga tampan tentu nya

Sedang tlegar, om no, Supri,dan om Willy mereka sudah berkeluarga.

Berada di tempat ini membuat batinku serasa tenang , aku seperti memiliki keluarga baru.

Ya , sebuah keluarga yg nyaman, yg tidak ada kata kasar dalam segala pengucapan nya.

Ini lah keluarga yg ku damba damba kan selama ini.

Hari sudah malam, Jam pun sudah kian larut.

kami bersiap menutup restoran.

Aku dan teman teman dengan segera membereskan pekerjaan masing-masing.

Akhirnya tugas pun selesai , kami semua memilih untuk ber istirahat.

Di restoran ini, bos menyediakan mess untuk tinggal bagi yg rumah nya jauh. Kami semua tinggal disini , kecuali mereka yg sudah berkeluarga tentunya .

Aku dan yg lain begitu akrab , kami saling support dan juga saling menguatkan.

Karna kami sama sama anak perantau an.

Suasana malam yg sepi , membuat kami para lajang duduk bersama sembari melepas lelah setelah seharian bekerja.

Yoga menyenggol lengan ku pelan ."Kamu umur berapa sih yu ?" tanya nya ingin tau

"Aku Mash 17 kak."

"Pantesan kulihat kamu masih kayak anak kecil gitu. Harusnya kan kamu masih sekolah , nggak usah sibuk kerja." imbuhnya lagi.

"Ekhm , ya mau gimana kak . Kuliah biayanya banyak , dan aku nggak mau membebani orangtua ku hanya untuk biaya kuliah.

Lebih baik aku kerja dan cari penghasilan sendiri , iya nggak!"

Yoga hanya tersenyum sembari memanggutkan kepalanya paham.

Sementara yg lain sedang menopang dagunya dan menyimak pembicaraan kami.

Aku sedikit canggung ketika melihat ekspresi mereka yg seolah menaruh kasihan pada ku , Layaknya seorang anak yg sedang melihat lollipop yg tersimpan dalam etalase kaca.

Begitu mungkin aku di pandangan mereka.

••••••••••

Larut kian tenggelam , jarum jam bergerak lambat di pertengahan malam menjelang pagi dan entah kenapa mataku sangat sulit untuk terpejam.

Ku putuskan untuk keluar kamar guna mengambil segelas air untuk membasahi kerongkongan ku yg terasa kering.

Kulongok kan kepala ku ke luar pintu , dan ternyata di luar sana para pria lajang masih sibuk dengan kegiatan begadang mereka.

Aku berjalan pelan menghampiri mereka sembari membawa segelas air yg di tangan ku.

"Ekhm ! aku boleh gabung nggak kakak?" izin ku dengan lembut.

"Oh , silahkan , , sini-sini." yoga menggeser duduk nya dan memberikan kursi kosong untuk ku.

"Tumben belum tidur yu ? biasa nya udah molor kamu !" celetuk kak Adi padaku.

"Eh , iya nih Kak. Nggak tau juga , tadi niatnya mau ambil air , eh ternyata kalian masih pada nongkrong di sini."

"Yu , lu udah punya pacar belum?" celetuk bagus yg tiba-tiba mencecarku dengan pertanyaan aneh.

"Masih single kak."

"Wah, cocok nih sama gue." timpal nya penuh semangat.

"Enak aja Lo,gue jg mau !" Sanggah yoga tak mau kalah.

Sementara aku hanya bisa terkikik melihat ulah ke dua pria itu.

"Heh ! jangan berebut. Siapa tau ayu suka nya Ama gue , bukan sama kalian. Ya nggak yu !!" Ucap nya sembari mengedipkan matanya ke arahku

"Ha?" aku mengerjap terkejut mendengar ucapan nya yg terkesan mengada-ada.

Dari sekian banyak pria di tempat ini , ada satu orang yg cukup mencuri perhatian ku. Namanya Rio. Pria pendiam yg memiliki keramahan tinggi. Bibir nya sedikit berucap kata , dan parasnya juga rupawan.

Dan sayang nya , entah dimana pria itu berada.

Sejak aku duduk di sini pria itu belum juga menampakkan dirinya.

Lama kami berbincang , dan seorang yg kutunggu pun akhirnya datang.

Rio yg sedari tadi aku bayangkan ,

dia muncul sambil membawa beberapa camilan di tangannya.

Di taruh nya cemilan itu di atas meja dan dengan cepat tangan-tangan rakus itu pun sigap menyerbu santapan ringan itu.

Sementara aku hanya bisa diam melihat tingkah polah teman-teman ku yg perilaku nya lebih mirip seperti anak kecil.

Begitupun dengan Rio , kami saling terdiam di waktu yg lama.

Sementara mata kami masih saling bertemu , dengan pandangan kosong yg terisi oleh kecamuk pikiran yg tak menentu.

"Dorrrr !!"

Teriakan itu mengagung di dalam telingaku. Yoga dengan tingkah konyolnya membuyarkan kebersamaan ku dengan kak rio. Membuat aku dan kak Rio seketika menjadi canggung setelah menikmati menit indah meskipun hanya melalui pandang mata.

Aku memilih beranjak , rasa kesal ku akibat ulah yoga membuat mood ku menjadi buruk.

"Hey , mau kemana ? baru juga duduk , masak mau pergi?" ucap yoga menghentikan langkahku , dengan jemarinya yg sudah memegangi pergelangan tangan ku.

"Aku ngantuk kak ! maaf ya , aku masuk duluan." pamit ku beranjak pergi.

Yoga tersenyum kecut dan jemarinya pun mulai melepaskan cekalan nya.

"Alus banget tangannya!" yoga bergumam dengan senyum tipis yg mengembang di wajahnya.

"Ck , baru juga tangan!" timpal Raka terkesan mengejek. "Kita taruhan , berani nggak Lo?"

"Taruhan apa dulu?"

"Jangan sembarangan! anak orang buat taruhan ." nasihat Rio dengan tatapan teduhnya.

"Apa dulu taruhannya ?" Tanya yoga antusias.

"Di antara kita semua , siapa yg bisa dapetin ayu duluan itu yg menang !"

"Nggak usah aneh-aneh deh ka ! Lo bisa nggak kalau liat yg bening dikit tu nggak kayak liat ikan asin ? Lo kayak kucing kelaperan tau nggak !" Cibir Rio tak suka dengan rencana Raka.

"Husss ! kalo Lo nggak mau ikut ya udah , jangan pake nyinyir." sindir Raka sengit.

"Ekm , boleh juga ide Lo ka. Terus yg menang dapet apaan ?" bagus juga ikut antusias.

"Yg menang bebas ngajuin satu permintaan sama yg kalah . Gimana menurut kalian?"

"Yakin nih ? apapun kan ?" bagus kembali meyakinkan ucapan Raka.

"He-em !" angguk Raka mantap.

"Oke , kita deal . Besok kita mulai ,

siapa cepat dia dapat." Bagus dan yoga beradu tos dengan senyum pongah yg menghiasi wajahnya.

Rio menggeleng kan kepalanya pelan."Haih , terserah kalian deh , gue nggak ikut-ikut." Tutur nya beranjak pergi dari tempat itu.

Terpopuler

Comments

seroja

seroja

semangat author!!!!

2020-02-17

2

seroja

seroja

sangat terharu ketika Abang memberikan 5foto bpk proklamasi,,,mqn bagi sebagian orang adalah hal sepele,,tapi bagi pemula d kota orang hal itu adalah kehidupannya.

2020-02-17

5

Su Narti

Su Narti

Bu

2020-01-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!